[FanFiction] Live the I Though Only Once
Title : Live the I Though Only Once
Author : YeonNia
Type : Oneshoot
Rating : PG-13
Genre : Romance, Friendship
Main Cast :
Park Yeon Hee
Jo Kwangmin (Boyfriend)
Cast :
Han Soorin (Ocs)
Backsound Song :
Co-Ed – Loving You A Thousand Times
*_Happy Reading_*
Sendiri…
Lagi-lagi itu yang aku rasakan, selalu merasa sendiri.
Selalu merasa tidak ada kehadiran seseorang untuk menemaniku. Padahal disana seorang namja tengah berdiri santai dengan beberapa temannya. Dia Kwangmin, Jo Kwangmin namjachinguku. Seorang namja yang 6 bulan lalu memintaku menjadi yeojachingunya. Namun beberapa bulan ini dia sepertinya menjauh dariku. Jika diingat-ingat sudah lama sekali kami tidak saling menyapa.
Hanya senyuman dialah yang menyapaku. Setiap kali mata kami bertemu dia tersenyum manis kearahku yang membuat seburat merah dipipiku namun hanya senyumannya yang menghampiriku sedangkan dia. Tidak sama sekali.
…
Aku harus kemana?
"Yeon Hee~yya!" aku harap kali ini Kwangmin yang memanggilku.
"Ne?" ahh ternyata firasatku salah. Aku berjalan menghampiri yeoja berambut pendek itu. Aku tersenyum tipis kearahnya dia pun membalasnya.
"Kau ingin kemana? Dari tadi ku cari"
"Tidak kemana-mana hanyaa…"
"Hanya memandangi Kwangmin?" potongnya. Eh? Kenapa dia bisa tahu? Memang sihh kerjaanku setiap hari saat istirahat adalah memerhatikan Kwangmin.
Aku menunduk lemas, mengiyakannya.
Haaahh. Kudengar Soorin mendengus.
"Kau kenapa masih terus melakukan hal itu, sudah jelas dia sudah tidak perduli denganmu. Sudah kubilang lupakan dia"
Apa aku salah melakukan hal ini?
"Kami masih terikat sebuah hubungan"
"Lepaskan ikatan itu dan cari seseorang yang lebih baik darinya, dengarkan aku Park Yeon Hee…
Aku menatap lekat mata sipit Soorin.
… dia sudah tidak mencintaimu lagi dan kau pantas untuk mencari namja lain karena dia sudah tidak pernah memperdulikanmu lagi" ku hempaskan tangan Soorin yang menempel dipundakku kasar, menatapnya dengan penuh kekesalan.
"Mianhaeyo Soorin~aa aku tidak bisa. Aku akan melepasnya jika sudah ada kata berpisah darinya" lagi-lagi Soorin mendengus akan jawabanku.
"Terserah kau saja, jika menurutmu itu yang terbaik bagimu. Tapi ingat jangan pernah kau jatuhkan air matamu untuknya"
"Baiklah gaja kita ke kelas, 5 menit lagi akan masuk" sambungnya.
…
Apa yang aku lakukan sekarang disini? Sudah 3 minggu belakangan ini aku selalu berdiri disini setiap kali pulang sekolah, hanya untuk menunggunya.
Sudah 30 menit aku berdiri disini, namun hasilnya dia juga tidak muncul-muncul. Kemana dia, apa dia benar-benar seperti yang dikatakan Soorin? Aniya pikir apa kau Park Yeon Hee, kau tidak boleh percaya kata orang, sekali pun dia sahabatmu sebelum kau melihatnya dengan sendirinya.
***
Tes,,
Tes,,
Tes,,
Butiran bening itu pun jatuh diatas foto ku bersama Kwangmin. Aku menangis kembali, setiap malam saat ingin tidur aku selalu duduk dibalkon kamarku hanya untuk memandangi foto indah itu. Aku sangat rindu dengan masa-masa saat itu. Namun mungkin sudah sangat tipis sekali kesempatanku bersamanya.
Apa aku harus berpisah dengannya?
***
Aku mengangguk mentap dan mencoba untuk tenang. Berusaha untuk tegar ketika kata-kata itu sudah aku katakan padanya. Aku pun berjalan kearah taman yang aku katakan padanya. Sudah tiga puluh menit aku menunggunya namun tidak juga tampak kehadirannya.
"Apa dia tidak akan datang?" aku tertunduk lemas dan tak terasa butiran bening itu kembali membasahi pipiku. Namun saat aku ingin mengusapnya dengan tanganku, dengan cepat tangan seseorang menutup mataku. Apa ini tangan Kwangmin? Tapi aku sedang menangis dan aku tidak ingin dia tahu aku sedang menangis.
"Yeonhee~yya neo, menangis?" aku dengan cepat mengusap air mata yang tersisa di mataku.
"Aku hanya kelilipan saja, akhirnya kau datang aku pikir kau tidak akan datang" mencoba menyembunyikan rasa sakit itu dengan sebuah senyuman namun aku yakin Kwangmin tahu aku sedang berbohong.
"Aku tahu kau menangis, katakan padaku apa yang membuatmu menangis? Aku kah?"
"Kwangmin~aa aku ingin…" butiran bening itu jatuh semakin deras, aku sudah tidak dapat membendungnya lagi.
"Kau ingin apa?"
"… ingin kita putus" Kwangmin menatapku kearahku dengan tatapan tidak percaya.
"Apa yang kau katakan? Kau jangan bercanda Park Yeon Hee"
"Hukss… hukkss… mianhae"
"Apa kau menyukai namja lain?" dengan cepat aku menggeleng "apa kau sudah tidak mencintaiku?" aku pun menggeleng lagi "lalu apa penyebab kau ingin putus dariku eoh?"
"Karena kau jauh dariku, aku selalu merasa sendiri aku tak merasakan kehadiranmu sama sekali. Aku iri dengan yeoja lain yang dapat tertawa dengan namjanya, sampai-sampai Soorin sendiri membencimu karena aku sering menangis karena memikirkanmu" tangis ku pecah begitu saja dan Kwangmin pun merengkuhku kedalam pelukannya, aku hanya dapat menangis didalam pelukannya.
Hangat
Itulah yang aku rasakan sekarang ini. Aku cukup tenang didalam pelukannya namun aku harus sadar aku sudah tak bisa lagi bersama dengannya. Kulepaskan pelukannya itu dan menatap matanya yang besar itu lekat-lekat.
"Kita sudah ber…" kata-kata ku terhenti ketika dia menciumku bibirku lembut. Aku tak bisa berbuat apa-apa, aku hanay dapat menutup mataku dan kembali menangis. Dia pun melepaskan ciumannya itu, lalu menatap ku lekat.
"Jangan katakan kata-kata itu lagi, karena aku tidak ingin dengar dan maafkan aku karena selama ini jauh darimu aku tidak bermaksud seperti itu, araseo?" aku mengangguk singkat. Dia pun mengusap puncak kepalaku lembut.
"Apa yang harus aku lakukan untukmu?" sambungnya.
"Live the I though only once" Kwangmin mengangguk mengerti kemudian mengarahkanku kembali kedalam pelukannya.
***
TIN..
TIN…
Aku membuka mataku perlahan. Dengan masih setengah sadar aku berjalan kearah balkon kamarku. Melihat bayangan Kwangmin disana, aku mengerjap-ngerjapkan mataku untuk menyesuaikan mataku dengan cahaya matahari. Dan eoh itu Kwangmin sedang apa dia pagi-pagi sekali sudah disini dengan sepeda?
"Mwo? Sepeda?"
"Hey cepat ganti pakaian, matahari sudah muncul kau masih pakai piyama dan kau pasti baru bangun"
"Mau kemana?" teriakku.
"Sudah ikut saja, gaja aku tungu" aku mengangguk kemudian berlari menuju kamar mandi.
Tidak kurang dari 10 menit aku sudah keluar dengan handuk yang menempel dibadanku. Aku pun memilih-milih pakaian yang pas untuk bersepeda pagi ini. Ahh sepertinya ini cocok. Dress terusan berwarna merah dengan renda yang tidak begitu banyak.
Selesai berpakaian dan merapikan rambutku yang sedikit basah. Aku berlari keluar menuju lantai dasar. Mendapati eomma, appa dan Yeonjun oppa yang sedang sarapan bersama.
"Tumben minggu ini kau bangun pagi, ada apa?"
"Tentu saja bangun, siapa dulu yang bangunin"
"Ahh ne appa tahu"
"Sudah-sudah jangan meledekku terus, aku pergil dulu yahh annyeong"
Dengan senyuman manisku aku pun berjalan menghampiri Kwangmin dengan sepedanya. Dia sempat tekagum dengan tampilan ku hari ini dan sedikit tersenyum namun senyuman itu sirna begitu saja berubah menjadi tatapan kesal. Eh kenapa?
"Kau ini lama sekali, aku sudah menunggu lama disini" aku mengerucutkan bibirku.
"Kenapa kau marah-marah padaku?"
"Ppalli~wa naik"
"ANDWAE! Aku tidak akan naik jika kau tidak ingin minta maaf padaku. Bukankah kau yang bilang akan buat aku senang hari ini eoh? Tapi kau malah memarahiku"
Aku tersenyum tipis ketika telapak tangan Kwangmin menyentuh puncak kepalaku.
"Mianhaeyo jagiya, gaja naik" aku pun naik keatas sepeda tersebut. Melingkarkan lenganku ke pinggang Kwangmin dan itu sungguh membuatku nerveous.
.
.
.
Lelah berkeliling, kami pun beristirahat di sebuah taman yang memang banyak sekali pasangan kekasih disana. Kami pun duduk disebuah bangku batu, memandangi setiap titik yang ada ditaman tersebut.
"Kwangmin~aa aku ingin berkeliling, kau tunggu disini yah"
"Apa kau sudah mahir naik sepeda?" agak ragu untuk berkata iya namun dengan cepat aku mengangguk dan memamerkan deretan gigi putihku.
"Aku tak percaya padamu. Waktu itu saat kau bilang bahwa kau berani naik rolecoaster aku mengiyakannya tapi saat sudah sampai puncak kau malah menangis kencang karena phobia ketinggian yang membuatku bingung"
"Ahhh jebal. Kali ini aku benar-benar mahir naik sepeda, yayaya" aku berloncat girang ketika Kwangmin mengiyakan permintaanku.
"Hati-hati dan jangan jauh-jauh"
"Ayayayai Kapten" menaruh telapak tanganku di kening. Aku pun segera bergegas menaikki sepeda tersebut. Sebenarnya aku kurang yakin apa aku benar-benar sudah mahir. Karena baru saja bulan lalu sepeda yang dibelikan appa rusak karena menabrak tiang listrik, saat aku kurang keseimbangan. Aisshh kau pasti bisa Park Yeon Hee.
Kukayuh sedikit demi sedikit sepeda itu. Ahh sepertinya aku sudah cukup mahir. Aku pun menaikkan laju kecepatanku. Namun saat aku menoleh dan kembali menghadap lurus kedepan ada seekor anak kucing yang tepat didepanku dan itu membuatku kaget dan hilang keseimbangan dan aku terjatuh ke tanah.
***
"Ahh appeu" aku meringis perih ketika obat merah itu membasahi lukaku.
"Pasti selalu seperti ini, aku tidak mau lagi menuruti permintaanmu yang aneh-aneh"
"Memangnya naik sepeda aneh yahh" #PLETAK "Ahh" aku meringis kembali.
"Kenapa aku bisa mempunyai yeojachingu sebabo kau, euh"
"Kemarin aku minta putus kau malah menciumku, dan itu first kiss ku. Sekarang kau malah mengatai ku babo"
"Marah lagi.. marah lagi.." kata Kwangmin menggeleng.
***
Tak terasa sejak dari aku membuka mataku hingga sekarang matahari akan segera terbenam aku masih disini bersama Kwangmin. Aku sangat senang hari ini. Satu harian penuh aku bersamanya, walau ada sedikit luka di lututku yang membuatku risih.
"Kau menepati janjimu, gomawo" umpatku dan hanya dibalas sebuah senyuman olehnya. Kami pun slaing memautkan jemari kami.
Hangat,,
Walau hanya sebuah genggaman kecil itu benar-benar membuatku merasa sungguh nyaman.
"Kau senang?" aku mengangguk tipis dan menoleh kearahnya. Menatap lekat-lekat mata besarnya itu. Seulas senyum terpancar disana, benar-benar senyuman yang indah.
Dia pun merengkuhku kedalam pelukannya. Aku pun begitu membalas pelukannya. Sungguh aku benar-benar tak menyangka bahwa perkataan Soorin itu tidak benar. Karena Kwangmin masih mencintaiku dan sangat mencintaiku.
Saranghaeyo Jo Kwangmin
***FIN***
Satu lagi FF gaje dari author yang sama-sama gaje. Tidak bosan-bosannya aku menggunakan pair ini. KwangYeon couple. Segaje-gajenya ni FF tolong jangan di BASH dan jangan lupa untuk di coment. Karena bisa ja dari komen kalian FF ku bakalan gk gaje lagi hehehe… #lebay
FF ini sepanjang oneshoot namun alurnya sepanjang drabble atau ficlet hahhaa… XD
Oke dehh langsung ja RCL
GOMAWO
^_^
Artikel ini ditulis pada 24 Oktober 2011, 11:11 PM dalam kategori FanFiction. Anda bisa mengikuti tanggapan atas artikel ini melalui RSS 2.0. Anda dapat merespon, or trackback dari website anda.

--
Source: http://koreanchingu.wordpress.com/2011/10/24/fanfiction-live-the-i-though-only-once/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook