[FF] Yesung – Prince n Princesse (Freelance)
Prince n Princesse
Cast: Kim Jong Woon a.k.a Yesung
Yeong Ri a.k.a sesuka hati reader
Genre: Romance
Author Tiiti ElfCloud <tiitielfcloud@gmail.com>
Inilah Aku dan Dia, Putri dan Pangeran. Tepatnya sebagai pelayan seorang pangeran. Sebelum sang pangeran datang pelayan yang harus menunggu di depan sekolah, membawakannya sebotol jus kesukaannya dan roti untuk sarapan pagi sang pangeran. Ditambah lagi sang pelayan membawakan tas pangeran sampai ke kelas dan membantunya mengerjakan tugas rumah. Setiap hari aku harus melayaninya. Ya… Seorang PELAYAN kata teman-teman. Panggilan ini sudah biasa aku dengar di telingaku. Yeong Ri sang Pelayan dan Yesung sang Pangeran.
Dia memang seorang pangeran di sekolah kami. Wajahnya yang lebih mirip seorang yeoja dan dia juga memiliki suara yang indah. Walaupun kadang kala tingkahnya sangat konyol, karena hal itulah dia popular dikalangan para yeoja di sekolahku. Tapi ada sisi lain dalam dirinya yang membuat aku merinding jika didekatnya.
***
Ketika usia 8 tahun aku bermain di tepi sungai. Pada waktu itu, tanpa aku sengaja sepatuku jatuh ke sungai. Aku berlari mengejar dan mencoba meraihnya dengan sebatang kayu. Tidak sengaja aku tersandung dan jatuh ke sungai. Aku mencoba berteriak tapi tenggorokanku penuh dengan air. Tanpa sadar aku sudah berada di tepi sungai dan di dekatku telihat seorang anak laki-laki sedang mengeringkan bajunya. Sepertinya dia yang menolongku.
Dia berjalan kearahku dan berdiri menatapku. "Kau sudah bangun ? lebih baik kau segera pulang karena orangtuamu mungkin mencarimu". Ku coba mengumpulkan tenaga untuk berdiri. "Oh….Iya" Lanjut anak tadi. "Kau harus menjadi putrid pendampingku?"
Mendengar perkataannya aku terkejur. Aku bangun dan berlari pulang ke rumah tanpa mendengarkan kata-kata yang anak itu ucapkan. Perkataanya itu terus membayang dikepalaku. "mengapa aku harus menjadi Putri pendampingnya?" Saat memikirkan kalimatnya, dadaku terasa sesak dan susah bernafas.
Keesokan harinya aku bertemu anak itu di sekolah, ternyata dia adalah murid pindahan dari Korea. Dia sekelas denganku dan duduk di belakangku.
"bukankah aku sudah bilang kemarin kau akan menjadi putri pendampingku !" katanya membisiki aku dari belakang.
~~
"APA…..!!!"
"Yeong Ri !! Apakah kamu sudah bosan dengan pelajaranku ? kenapa kamu tidur dan mengigau di kelasku ?" guru manatapku tajam dan memarahiku.
Kulihat sekeliling, pandangan teman-teman semua tertuju kepadaku. Tidak biasanya aku tertidur saat berada di kelas. Aku hanya bisa diam diomeli guru dan kutundukkan kepala sambil menatap buku yang ada di depanku.
"Kenapa kamu teriak ?" terdengar suara bisikan di belakangku. Sesaat itu bulu kudukku merinding. Aku baru sadar, tenyata aku berminpi. Kejadian 8 tahun lalu saat aku baru bertemu dengan Yesung. Ya…anak yang sampai sekarang duduk di belakangku. Tak tahu mengapa sampai sekarang aku terus saja sekelas dengannya. Kata teman-teman sih aku mengikutinya.
Sekarang kami sudah di bangku SMA, sudah sejak lama perkataanya itu selalu terbayang di fikiranku. "Mengapa aku harus menjadi Putri pendampingnya??" sampai sekarang aku tidak sempat menanyainya. Tapi menurutku Putri pendampingnya hanyalah sebagai pelayannya saja.
Teng…teng…
Bel berbunyi, jam pelajaran selesai. Ku masukkan bukuku satu persatu ke dalam tas dan bersiap untuk pulang.
"Yeong Ri !!!" terdengar suara Yesung memanggilku sambil meletakkan tasnya di mejaku. Seperti biasa aku harus membawakan tasnya. Mengantarkan ke tempat biasa. Tempat dimana kami pertama bertemu. Di tepi sungai saat aku hanyut hingga Yesung menolongko.
Saat itulah kami membuat perjanjian sehingga aku disebut Yeong Ri sang pelayan oleh teman-teman, aku harus membawakan tasnya. Dan mengikuti segala perintahnya.
***
Kupandangi air sungai yang mengalir, angin sejuk bertiup menghamburkan rambutku yang hitam. Kulihat sekeliling tepi sungai mencari keberadaan Yesung. Dikejauhan di bawah sebuah pohon dia tertidur lelap. Aku berjalan kearahnya dan duduk disampingnya menunggu sampai dia terbangun, tidak berani aku untuk membangunkannya. Kukeluarkan jus jeruk dan roti yang tadi ku beli di toko. Menyiapkannya untuk makan siang sang Pangeran Yesung.
Tidak lama kemudian dia terbangun. Dia duduk dan berbalik menatapku dengan mata sipitnya.
"Kenapa kamu lama sekali…? Aku sampai tertidur bosan menunggumu." Dia seperti memarahi pelayan yang lama sampai ketika di panggil majikannya.
"Aku kan sudah ada disini!! Ini…kamu makan…!!!" kusodorkan padanya roti dan jus jeruk yang kubeli tadi. "ini juga…aku bawakan tasmu…!!" ucapku puas setelah memenuhi perintahnya.
Dia mengambil roti dan jus jeruk yang aku berikan. Terlihat diwajahnya kalu dia sangat senang. "Yeong Ri!! Liburan nanti kau akan kemana ? "
Kupalingkan wajahku melihatnya sekilas "Tidak….!! Mungkin aku hanya tinggal di rumah membantu ibu" . jawabku singkat lalu aku mulai memotong roti yang ada di tanganku dan menggigitnya perlahan.
"jadi kau tidak ada rencana untuk pergi keluar kota?" dia bertanya lagi dengan semangat.. "bagaimana kalau kau ikut berlibur ke sebuah pulau bersama teman-temanku?. Kau kan putri pendampingku"
"aku……!!!" belum sempat aku mengucapkan sepatah kata. Dia sudah mengucapkan ribuan kata yang membuat aku hanya diam saja jika dia sudah berbicara
"Aku sudah meminta izin kepada ibumu, katanya itu terserah kamu" lanjutnya menjelaskan. " jadi…kamu harus ikut bersamaku…mengerti!!"
Dia memerintah aku lagi. Walupun dia seenaknya mengatur apa yang harus kulakukan. Aku tidak ada kemampuan untuk menolaknya dan juga tidak marah kalau diatur olehnya. Aku akan teringat ketika dia menolongku, hutang budi padanya kurasa. Mungkin karena sudah terbiasa mengikuti keinginannya aku menjadi patuh dan tidak bisa membantah.
***
Jam 7 pagi aku bersiap berangkat dengan membawa tas kecil untuk persiapan menginap sehari. Aku meminta izin kepada Eomma dan Appa sebelum berangkat. Katanya aku harus menjaga diri. "Ingat jika kamu kesulitan, minta yesung untuk membantumu" sepertinya Eomma sangat cemas aku pergi, tapi dia juga tidak mau menahanku.
Kulangkahkan kaki menuju pintu depan, kulihat sebuah mobil yang aku kenali parkir di depan rumahku, ya…, itu adalah mobil Appa Yesung yang biasa dia pakai. Mungkin dia meminjamnya. Kulihat pintu mobil itu tebuka dan yesung keluar dari dalam mobil itu. Kupandangi dia sejenak.
DEG
Lho…mengapa aku tiba-tiba menjadi gugup, inikan bukan pertama kali aku melihatnya. Kupalingakn wajahku darinya saat dia menatapku.
"kenapa manatapku…. apa kau tiba-tiba jatuh cinta padaku…!?" katanya mengejekku sambil tersenyum.
"….." aku hanya terdiam saat dia mengejekku dan mengikutinya masuk ke mobil,
"ayo cepat…. teman-teman sudah menunggu kita!?" lanjutnya.
Kuakui , dia memang sangat menawan dan cantik. Kadang aku merasa iri padanya yang memiliki wajah secantik seorang wanita. Contohnya saat ini aku merasa ada yang berbeda dalam dirinya. Ada perasaan yang membuat aku ingin selalu menatapnya. Mungkin karena pakaiannya…. Tidak…. Dia biasa berpakaian seperti itu, apaun yang ia pakai akan terlihat pas dan indah di tubuhnya. Aku sadar, mungkin karena dia datang menjemputku. Aku merasa baru kali ini dia bersikap seperti seorang pangeran untukku.
Aku duduk disampingnya, kupandangi dua orang yang duduk di depan. Yesung memperkenalkan kami, seseorang yang sedang mengendarai mobil tersenyum padaku memperlihatkan lesung pipitnya yang manis dia adalah Tukkie. Sepertinya dia lebih tua dari Yesung. disebelahnya adalak Ryeowook. Orang yang memiliki wajah imut sperti anak kecil. Mereka adalah teman Yesung yang datang kemari untuk berlibur.
***
Setelah 4 jam mengendrai mobil dan bercerita dengan Ryeowook Oppa dan Teukkie Oppa, kami tiba di pulau yang Yesung katakan. Kupandangi birunya air laut yang ada di depanku. Ingin rasanya aku berlari ke pantai dan merasakan air laut dengan kakiku. Tapi keinginanku untuk segera ke pantai sirnah saat Yesung memberikan tasnya kepadaku. Sepertinya dia tidak bisa melihatku sedikit senang.
Kuambil tas yang disodorkan kepadaku dan berjalan mengikutinya sampai ke belakang mobil. Dia membuka bagasi dan kulihat sebuah koper besar. Sepertinya itu sangat berat. Pikirku. Kulihat dia mengangkat koper itu dengan sangat enteng dan melihat ke arahku yang berdiri menatapnya.
"Kenapa… apa kau ingin membawa ini. Katanya padaku sambil memperlihatkan koper yang terlihat hampir sama berat denganku.
"Eh…….!!!"
"kau bawa tasku saja." Dia melirik tas yang aku pegang sekarang dan berjalan menuju ke penginapan.
Aku memperhatikannya mengangkat koper itu, "apa itu tidak berat ?" tanyaku padanya yang merasa kalo aku seharusnya membantunya.
"Tentu saja berat, dasar bodoh…!!! lihat saja ukurannya , kamu saja bisa masuk dalam koper ini"
Aku Cuma diam mendengarnya mengejekku, kulangkahkan kaki mengikutinya hingga dia berhenti di sebuah ruangan.
"ayo, buka pintunya" katanya memerintahku.
"Ah…. Kuncinya..?"Jawabku bingung.
"ada di kantong jas, cepat ambil !" aku bergegas membuka tas yang aku pegang dan mencari jas yang dia maksud.
"apa yang kau lakukan ?"
"Eh…..!!" aku berhenti mencari dan kembali menatpnya heran.
"Maksudku, d jas yang aku pakai"
Kulangkahkan kaki mendekatinya dan kuraba kantong jasnya mencari kunci yang dimaksud. Kutemukan sebuah kunci yang berbentuk kartu dan aku berbalik membuka pintu kamar yang ada di depanku. Kubuka lebar pintu kamar agar dia bisa masuk dengan mudah. Terlihat kamar ini sangat rapi, terdapat satu kasur dan sebuah sofa. Kuperhatikan kamar ini dengan seksama. Krusibak tirai yang menutupi kamar agar cahaya bisa menyinari kamar ini.
"Wahhh………!!!" Aku menatap kagum saat memandangi pantai yang indah di depan kamar ini sambil tersenyum bahagia.
"kamu senang yah…?" tanya Yesung yang menghilangkan kekagumanku saat memandangi pantai yang biru itu. Kurasakan angin yang sejuk menerpah wajahku. Ku balikkan wajah dan mengangguk kearahnya.
"Aku… dimana kamarku…!?" tanyaku padanya ragu, berharap mendapatkan kamar yang memiliki pemandangan seindah ini.
"ini kamarmu" Jawabnya, tersenyum dan kembali mengeluarkan barangnya dan memasukkanya ke lemari.
Aku merasa senang mendapatkan jawaban darinya kalau ternyata ini adalah kamarku, tapi aku heran kenapa dia tidak pergi dan menyimpan barang-barangnya di lemari.
Aku berbalik kaget, "LALU KAU…..!!!KENAPA MASIH DISINI..?" Teriakku padanya.
Dia tetap diam dan tersenyum saat sekali melihatku.
"Cuma ada 3 kamar yang kosong, Ryeowook dan Leteuk Hyung. Mereka sekamar. Temanku sudah menempati kamar yang satu lagi bersama yeojacingunya. Tinggal kamar ini, kita yang tempati. Atau kau ingin sekamar dengan Leteuk Hyung atau Ryeowook, itu tidak mungkin kan. Atau kau ingin tidur kedinginan diluar. " katanya menjelaskan.
"APA…TAPI…!!!" jawabku kaget mendengar penjelasannya.
"tenang saja, aku tidak akan memakanmu…!!" sepertinya dia tenang saja mengatakan hal itu.
"……."
Aku hanya terdiam dan berlari keluar tanpa mendengarkan kata-katanya yang sepertinya sangat senang mempermainkanku. Mana mungkin aku tenang sekamar dengan seorang pria. Dia juga bukan siapa-siapa buatku, saudaranyapun bukan. Mengapa dia begitu enteng mengatakan kalo dia sekamar denganku. Tidak sadar, klo aku juga masih seorang wanita. Memikirkan hal itu aku menjadi panas sekaligus gugup.
Aku terus berlari sambil memikirkan perlakuan seenaknya Yesung padaku. Sambil menenangkan diri, aku berjalan di tepi pantai sejenak. Aku baru tersadar tidak memakai sepatu saat air pantai yang dingin menyentuh kakiku. Dengan dinginnya air pantai, mendinginkan juga kepalaku yang tadi panas.
***
Tidak terasa sudah jam 12 mlm aku tinggal di pantai menahan dinginnya malam yang menusuk tubuhku. kulangkahkan kaki kembaki ke penginapan, mungkin Yesung sudah tidur duluan. Tadi aku sudah memberinya pesan singkat lewat SMS kalu aku akan jalan-jalan di sekitar pantai, dan akan pulang malam.
Dinginnya pasir terasa seperti es di telapak kakiku. Angin yang dingin membuat seluruh tubuhku membeku. Yang ku fikir, segera kembali ke penginapan.
Kubuka pintu dan berjalan memasuki kamar, kulihat yesung sudah tidur. sepertinya dia tidak merasakan kalo aku sudah datang. Baguslah karena itu yang ku nginkan. Aku membuka tasku dan mengambil selimut yang telah aku bawa dari rumah. Kututupi diriku dengan selimut dan tidur di sofa.
***
Esoknya kupaksakan bangun walau kepala ini terasa sakit. Kulirik kasur, tidak kudapati Yesung di kamar ini, ku ketuk pintu WC mungkin dia ada di dalam. Tapi tidak ada jawaban yang kudengar, sepertinya dia sudah pergi dengan temannya. Baguslah, karena aku juga tidak leluasa kalau dia ada disini sekamar denganku. Tapi kenapa sepertinya dia menghindariku, apakah dia marah? Aku tidak menjadi pelayannya sehari, padahal dia mengajakku untuk menjadi pelayannya. Aku bergegas mandi, mengganti pakaian dan mencarinya.
Sepertinya tidak menjadi pelayannya sehari seperti ada yang hilang dariku, aku memikirkan hal ini, aku sadar kalau aku sudah jatuh cinta padanya. Astaga….. apa yang aku pikirkan. Mana mungkin dia menyukaiku, aku kan hanya pelayannya selama ini.
Kudapati sosok yesung sedang bernang di pantai. Tanpa sadar aku tersenyum sendiri saat aku melihatnya. Aku berlari kearahnya, melambaikan tangan berharap dia melihatku. Tapi harapanku itu sirnah dan senyumanku hilang seketika saat aku melihatnya asik bermain dengan seorang yeoja. Air mataku tanpa ku sadari telah membasahi pipiku, inginrasanya aku menghilang dari tempat ini.
"Yeong_Ri…..!!!" langkahku terhenti saat suara yang aku kenali memanggilku.
Ku hapus air mata yang membasahi pipiku dan berbalik ke arah Yesung yang memanggilku. Kulihat dia masih asik bersama yeoja itu. Dia melambaikan tangan kepadaku. Aku memaksakan tersenyum dan berjalan pelan kearahnya. Yesung juga terlihat berjalan mendekatiku, yeoja itu mengikuti yesung di belakangnya.
Terlihat Yesung menatapku tajam.
DEG
Spontan aku membalikkan wajahku dari tatapannya, kenapa aku gugup sekarang. Kupandangi Yesung lagi yang berada di dekatku. Badanku terasa panas saat dia berdiri di dekatku. Aku sadar aku benar-benar jatuh cinta padanya.
"Kau baik-baik saja?" tanyanya padaku cemas.
"Ah…. sepertinya aku pusing terkena sinar matahari" jawabku padanya menenangkannya. Sepertinya dia sangat khawatir, terlihat jelas di wajahnya.
"aku antar kamu kembali ke kamar, kau lebih baik istirahat"
"Tidak… aku hanya perlu beradaptasi disini. Lebih lama di bawah sinar matahari juga akan terbiasa."Jawabku tidak ingin menyusahkannya.
Sepertinya dia tidak merasakan demikian, dia terlalu cemas melihat keadaanku.
"Ayo.. aku antar ke kamar" tanpa bertanya lagi, dia menarik tanganku, menyeretku kembali ke kamar.
"……." aku hanya diam dan mengikutinya.
"kau sadar tidak , kalu mukamu sangat pucat"
"Sepertinya aku memang demam" jawabku lemas saat kusentuh keningku dengan sebelah tangan yang tidak di genggam olehnya.
"kenapa kau bisa sakit?? Kemanasaja kau semalam sampai jam 12 baru kembali" dia sepertinya sangat marah padaku.
Ternyata dia menyadari saat aku pulang malam. Aku hanya lemas mendengarnya dan diam. Aku tahu kalau dia sangat mencemaskanku. Baru kali ini dia menjadi pangeranku. fikirku senang.
"kamu berbaring saja dikasur"
Kupandangi yesung yang sibuk membuka-buka laci mencari sejenis obat yang bisa menurunkan panasku. Disodorkan beberapa butir obat untuk aku minum. Aku hanya bisa mengikuti perintahnya.
"OPPA…!?"
Dia tiba-tiba berbalik heran menatap kearahku saat ku panggil.
"Kenapa kau kaget begitu aku panggil" jawabku padanya yang heran melihatnya.
"kau masih bisa bicara yah, saat kau sakit seperti ini.
"aku kan Cuma demam, tidak bisu" setinya memang aku masih bisa bertengkar dengannya walau aku sedang sakit.
Selanjutnya, saat aku telah meminum obat yang dia berikan. Aku langsung tertidur lelap.
***
Keesokan harinya di sekolah aku kembali ke aktifitas seperti biasa, menjadi pelayan Prince Yesung. Setelah beberapa hari berlibur berssamanya aku sadar kalau selama ini aku memiliki perasaan terhadapnya. Aku jatuh cinta pada seorang Pangeran kampus yang kecil kemungkinan untuk dia membalas perasaanku.
Pagi ini aku berdiri di gerbang depan sekolah, menunggu kedatangan Yesung. Sudah 10 menit aku menunggunya, apa yang terjadi …apa dia tidak datang hari ini. Apa dia ingin mengakhiri permainan ini… Aku bertanya-tanya sendiri kemungkinan dia tidak datang. Jam pelajaran akan dimulai 5 menit lagi, aku menuju ke kelas sendirian. Saat pelajaran dimulaipun aku tetap memikirkan penyebab Yesung tidak datang ke sekolah.
Aku duduk di kantin sekolah menikmati roti dan susu yang ku beli dari bibi kantin. Di kejauhan aku menangkap sosok pria yang aku kenali sedang berbicara serius dengan bapak guru kim wali kelas kami. Aku berdiri tiba-tiba meninggalkan makananku yang baru ku santap. Kulangkahkan kaki, berlari menemui Yesung.
"hosh…hosh…hosh…!!!"
Aku berdiri mengatur nafas di hadapan Yesung. Ingin rasanya mengeluarkan seribu pertanyaan kepadanya.
"Hey…! Kenapa kamu seperti dikejar hantu ?"
"A…aku…aku…!!! Kenapa kamu tidak datang ke gerbang sekolah tadi.?" Tanyaku padanya yang sudah kembali tenang.
"Oh…!! Aku tadi terlambat datang. Dan aku kesini hanya untuk menemuai Pak Kim. Ada sesuatu yang ingin aku bicarakan padanya" jawabnya padaku menjelaskan.
Kutatap dia, sepertinya dia menyembunyikan sesuatu. Timbul pertanyaan yang menggangguku lagi. Apa yang dia bicarakan dengan Pak Kim. Ingin kutanyakan padanya, tapi mulut ini takut untuk mengeluarkan kata-kata.
"AKU AKAN KEMBALI KE KOREA!!"
DEG
Perkataanyaa itu serasa membuat jantungku berdetak cepat, apa yang dia katakan, mungkin aku salah dengar.
"Yeong Ri…!!! dengar aku !!?" lanjutnya.
Aku tidak memperhatikannya, perasaanku masih kacau mendengar pernyataan tadi. Apa betul dia akan pergi. Batinku menangis mendengar kata-katanya. Aku berjalan pelan, bersandar didinding. Takut kalau aku tiba-tiba terjatuh.
"mungkin aku akan melanjutkan kuliah di Korea.
"……"
Aku tetap terdiam bersandar di dinding. Hatiku sakit mendengarnya perkataanya. Saat itu air mataku jatuh dan tidak mungkin aku menahannya. Sebelum dia melihatku, aku lari meninggalkannya.
***
Esoknya aku kesekolah tanpa menunggunya lagi di gerbang. Aku berniat mengakhiri hubungan yang dia buat untukku sejak dulu. Hubungan pangeran dan putri. PUTRI… aku hanyalah pelayan. Tapi bagiku itu membuat aku menyukainya. Tapi kali ini mungkin hubungan ini harus aku hentikan, agar aku tidak sedih ketika dia pergi ke Korea.
Hari ini aku hanya bertemu dia di kelas saja dan tidak duduk di depannya lagi. Ku minta pada temanku untuk bertukaran dan dia dengan senangnya ingin duduk dekat Yesung. Setiap hari aku mencoba menghindarinya, dan saat aku tahu kalau dia mencoba untuk berbicara denganku. Aku selalu mencari cara untuk tidak bertatapan langsung denganya. Takut kalau aku melihatnya, mungkin niatku untuk menjauhinya akan hilang karena rasa sukaku.
Tiga hari aku tidak pernah berbicara dengan Yesung membuatku semakin ingin bertemu dengannya. Aku duduk termenung di kelas walupun teman-teman berisik sekali dengan kegiatan mereka. Temanku bercerita denganku, tapi aku hanya diam mendengarnya. Tiba-tiba dia diam, kupandangi mengap dia berhenti bercerita. Kulihat dia kaget melihat seseorang yang tiba-tiba datang memasuki ruang kelas dengan wajah yang serius.
Yesung jalan mendekatiku, ada seribu kalimat yang ingin dia katakan kepadaku. Terlihat di wajahnya kalau dia sangat serius.
"Kenapa kamu tidak pernah menungguku di gerbang sekolah.?" Tanyanya padaku. Dia terlihat berbicara pelan kepadaku tapi terlihat kalau dia sangat serius. "Apa kau sudah tidak ingin menjadi putri pendampingku ?" Tanyanya padaku padaku pelan.
"Aku tidak ingin bermain lagi" jawabku pelan.
"SIAPA YANG BILANG INI PERMAINAN !!?" Jawabnya tegas dan dia mulai meninggikan suaranya.
"AKU…lebih baik kita bicara diluar." Ajakku menenangkannya, takut kalau teman mendengar pembicaraan kami.
"SIAPA YANG BILANG KALAU INI PERMAINAN. AKU SUKA KALAU KAU MENJADI PUTRI PENDAMPINGKU " dia mulai berbicara dengan suara yang keras membuat semua teman berbalik melihat kami yang sejak tadi bertengkar.
Suasana kelas saat itu sangat tenang, semua pandangan teman tertuju kepada kami. Kami seperti tontonan yang baru mereka lihat.
Yesung meraih tanganku dan menyeretku keluar, berusaha aku melepaskannyatapi tangannya dengan kuat menggenggam tanganku. Dia berhenti dan melepaskan genggamannya. Aku berdiri di belakangnya menatap punggungnya berharap dia mengucapkan sepatah kata. Saat itu dia diam dan hanya berdiri membelakangiku.
Ku kumpulkan keberanian dan mengatakan sesuatu.
"OPPA…" dia berbalik tiba-tiba ketika ku panggil
"A….." kataku terhenti ketika dia mencium bibirku.
Spontan aku mendorongnya menjauhiku. Aku kaget saat itu, kakiku lemas saat dia menciumku. Apa yang baru dia lakukan, batinku.
"Kau tidak menyukaiku..?"
"Aku….." kuangat wajahku menatapnya, saat itu wajah kami saling berhadapan. Kupalingkan wajahku karena gugup melihatnya.
"kenapa kamu memalingkan wajahmu, kamu tidak ingin melihatku lagi?" Katanya padaku sambil menunduk memegang wajahku memaksaku berbalik menatapnya.
"Bukan itu maksudku…!" jawabku pelan
"Lalu…? Apa kau membenciku…?
"Aku tidak membencimu"
Saat ini aku sangat gugup, ingin kupalingkan wajahku tapi dia tetap memegang wajahku. Wajahnya kini sangat dekat dengan wajahku. Aku menatap matanya yang indah itu yang kini menatap mataku yang sudah basah dengan air mata sejak tadi. Lalu dia tiba-tiba memeluk tubuhku denag erat.
Apa yang harus aku lakukan…dia tiba-tiba memelukku. Jantungku bahkan berdetak cepar dan nafasku sesak.
"SARANGHEO Yeong Ri" bisiknya sambil memelukku.
***
Sudah 3 tahun sejak dia pergi ke Korea. kata-kata terakhir yang dia katakan membuatku tidak pernah melupakannya. "SARANGHEO" ya… kata itu keluar dari mulut Yesung sendiri. Aku tidak akan pernah melupakannya. Kata yang membuat aku senang hingga saat ini, kata yang membuat aku bisa menunggunya sampai saat ini.
Hari ini dia akan pulang, katanya dia akan menemuiku. Tertulis jelas di kartu pos yang dia kirimkan 3 hari yang lalu. Kartu yang bergambarkan keindahan pulau Jeju. Pukul 5 sore dia akan tiba di sini katanya dan aku harus menjemputnya lagi seperti tiga tahun lalu.
Di stasiun aku bingung mencari keberadaannya. Aku berlari mencarinya beharap aku tidak kehilangannya.
"Yeong Ri"
Suara yang sangat aku kenali, suara yang biasa aku dengar, suara yang sangat aku rindukan. Memanggilku… aku berbalik senang mendengarnya. Kudapati sosok Yesung yang sudah lama ingin aku lihat.
Aku terpaku memandangi Yesung yang yang sudah 3 tahun tidak terlihat oleh mataku. Apa yang terjadi….!? dia sangat cantik . Rambutnya hitam dan dia terlihat lebih tinggi. Apa yang harus aku lakukan….dia berjalan kearahku. Jantungku tidak bisa tenang melihatnya.
"Kau pasti sangat senang melihatku, sampai kau menatapku seperti itu"
Aku hanya tersenyum, aku sangat rindu mendengarnya mengatakan hal-hal konyol yang membuatku ingin marah padanya. Tapi kali ini kata-kata seperti itu membuatku lebih senang.
"Kenapa kamu senyum sendiri…???" dia menatapku lembut dengan mata sipitnya.
Saat kulihat dia menatapku, aku spontan tertunduk malu "Aku senang kamu datang" jawabku sekarang yang sedang menyembunyikan wajahku yang sudah merah seperti kepiting rebus.
"Aku tau…!!!" katanya singkat seakan tahu apa yang aku fikirkan.
Kuangkat kepalaku dan kutatap Yesung Oppa lembut. Kucoba kuperlihatkan senyumku yang paling manis untuknya. Kulihat dia balas menatapku dan membalas senyumku lembut.
~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~
Waaaahhhh……… ……. *Teriak sekencang-kencangnya*
Mian…… Endingnya kurang kurang bagus. Kayak baju yang digantung dilemari #Plak#
Maksah sih selesainya.
Mian……. *Author Lebay*
Ini fic yang pertama aku posting, yang lainya nganggur d Laptop.
Tapi mohon review. GOMAWO……….
Artikel ini ditulis pada 6 November 2011, 1:52 AM dalam kategori FanFiction. Anda bisa mengikuti tanggapan atas artikel ini melalui RSS 2.0. Anda dapat merespon, or trackback dari website anda.
--
Source: http://koreanchingu.wordpress.com/2011/11/06/ff-yesung-prince-n-princesse-freelance/
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook