HPK

mesothelioma survival rates,structured settlement annuity companies,mesothelioma attorneys california,structured settlements annuities,structured settlement buyer,mesothelioma suit,mesothelioma claim,small business administration sba,structured settlement purchasers,wisconsin mesothelioma attorney,houston tx auto insurance,mesotheliama,mesothelioma lawyer virginia,seattle mesothelioma lawyer,selling my structured settlement,mesothelioma attorney illinois,selling annuity,mesothelioma trial attorney,injury lawyer houston tx,baltimore mesothelioma attorneys,mesothelioma care,mesothelioma lawyer texas,structered settlement,houston motorcycle accident lawyer,p0135 honda civic 2004,structured settlement investments,mesothelioma lawyer dallas,caraccidentlawyer,structured settlemen,houston mesothelioma attorney,structured settlement sell,new york mesothelioma law firm,cash out structured settlement,mesothelioma lawyer chicago,lawsuit mesothelioma,truck accident attorney los angeles,asbestos exposure lawyers,mesothelioma cases,emergency response plan ppt,support.peachtree.com,structured settlement quote,semi truck accident lawyers,auto accident attorney Torrance,mesothelioma lawyer asbestos cancer lawsuit,mesothelioma lawyers san diego,asbestos mesothelioma lawsuit,buying structured settlements,mesothelioma attorney assistance,tennessee mesothelioma lawyer,earthlink business internet,meso lawyer,tucson car accident attorney,accident attorney orange county,mesothelioma litigation,mesothelioma settlements amounts,mesothelioma law firms,new mexico mesothelioma lawyer,accident attorneys orange county,mesothelioma lawsuit,personal injury accident lawyer,purchase structured settlements,firm law mesothelioma,car accident lawyers los angeles,mesothelioma attorneys,structured settlement company,auto accident lawyer san francisco,mesotheolima,los angeles motorcycle accident lawyer,mesothelioma attorney florida,broward county dui lawyer,state of california car insurance,selling a structured settlement,best accident attorneys,accident attorney san bernardino,mesothelioma ct,hughes net business,california motorcycle accident lawyer,mesothelioma help,washington mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,diagnosed with mesothelioma,motorcycle accident attorney chicago,structured settlement need cash now,mesothelioma settlement amounts,motorcycle accident attorney sacramento,alcohol rehab center in florida,fast cash for house,car accident lawyer michigan,maritime lawyer houston,mesothelioma personal injury lawyers,personal injury attorney ocala fl,business voice mail service,california mesothelioma attorney,offshore accident lawyer,buy structured settlements,philadelphia mesothelioma lawyer,selling structured settlement,workplace accident attorney,illinois mesothelioma lawyer

Menu Navigasi

[Sinopsis] It's Okay, Daddy's Girl Episode 7

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

Beberapa mobil berhenti di depan sebuah gedung. Dari salah satu mobil, turunlah Ae Ryung dan Jin Goo.

"apa kamu tidak kedinginan?" tanya Ayah Jin Goo pada Ae Ryung, menantunya

"ya, Ayah. Aku baik-baik saja" jawab Ae Ryung dan tersenyum.

Ayah Jin Goo kemudian mengajak semuanya masuk untuk merayakan pesta sederhana atas pernikahan Ae Ryung dan Jin Goo. 

Eun Khi Hwan kembali tak sadarkan diri dan kondisinya benar-benar drop. Dokter Hong dibantu beberapa suster kembali memeriksa kondisinya. Hyuk Gi yang menemukan Eun Khi Hwan terjatuh di lantai menjadi sedih melihatnya.

Kembali ke pesta pernikahan Ae Ryung dan Jin Goo

Di sela-sela acara, Ayah Jin Goo berbicara dan mengucapkan terima kasih kepada Ae Ryung karena telah menjadi menantunya dan kepada keluarga Ae Ryung karena telah berusaha untuk mempersiapkan semuanya di tengah kondisi kesehatan Eun Khi Hwan yang memburuk.

Ayah Jin Goo juga menambahkan kalau dia dan Dr Kang akan berusaha melakukan yang terbaik demi kesembuhan besannya.

 

Tanpa disadari semuanya, seorang wanita diam-diam memperhatikan mereka dan menatap mereka dengan tatapan penuh arti.

Sook Hee mengejar Ho Ryung yang tiba-tiba memutuskan meninggalkan pesta

"Ho Ryung, kamu mau kemana? Ayahmu sedang tidak ada disini?"

"silahkan lanjutkan pestanya"

"kenapa kamu mengatakan seperti itu, kamu bahkan belum makan sesuap pun"

"bagaimana aku bisa makan sementara pikiranku terus saja memikirkan Ayah, aku harus pergi melihatnya" teriak Ho Ryung dan meninggalkan Sook Hee sendiri yang terus saja bergumam "astaga, benar-benar".

Chae Ryung menyusul Ibunya keluar

"apa yang kau lakukan disini? Mengapa kamu ikut keluar juga?" tanya Sook Hee sedikit kesal

"unnie menyuruhku menelepon rumah sakit dan menanyakan kondisi Ayah tapi tidak ada seorang pun yang menjawabnya"

"kamu pikir perawat akan stand by di kamar Ayahmu, banyak pasien yang harus mereka tangani. Sudah ayo cepat masuk"

Ho Ryung berjalan lesu menapaki jalan-jalan setapak. Wajahnya terlihat sedih memikirkan Ayah dan Kakaknya. Sebuah mobil lewat dan tanpa sengaja mencipratkan air berlumpur ke pakaiannya.

Wanita di dalam mobil tersenyum tipis dan perlahan-lahan memundurkan mobilnya mendekati Ho Ryung.

"Oh, aku minta maaf, aku akan bertanggung jawab atas apa yang telah terjadi" ucap Jae Hee

"tidak apa-apa" jawab Ho Ryung sedikit kesal

"kamu tidak bisa seperti ini dengan pakaianmu yang basah, nanti kamu masuk angin. Ayo masuk ke dalam mobil, aku akan memberimu tumpangan" tambah Jae Hee

"tidak perlu" tegas Ho Ryung dan menepiskan tangan Jae Hee yang berusaha membantunya

Ho Ryung kembali berjalan. Jae Hee tidak tinggal diam dan mengikuti Ho Ryung

"camkanmanyo" teriak Jae Hee dan berlari kecil berusaha menyusul Ho Ryung "ini, jika kamu merasa kesepian dan butuh seorang teman silahkan hubungi aku. Cukup katakan kalau kamu adalah orang yeng terkena genangan lumpur, maka aku akan datang" tambah Jae Hee dan menyelipkan kartu namanya di saku jas Ho Ryung. Jae Hee berjalan kembali ke mobilnya dan terhenti "aku akan ke Rumah sakit Manin, apa kau tidak ingin ikut dan turun disana?"

Di perjalanan menuju Rumah Sakit, Ho Ryung bertanya mengenai kartu nama yang diberikan Jae Hee yang terbilang aneh karena hanya tertera nama dan nomor telepon saja.

"apa kamu tak pernah melihat kartu nama seperti itu?" tanya Jae Hee

"tidak. Ini kali pertama aku melihatnya, kamu sebenarnya bekerja di bidang apa?"

"Wanita malam" jawab Jae Hee "kenapa? Kamu tidak ingin berteman denganku? Dulu, aku adalah seorang dokter, pelaku seni dan sekarang beralih pofesi"

"kenapa kamu meninggalkan pekerjaanmu sebagai dokter?" tanya Ho Ryung

"aku menjadi dokter karena Ayahku, menjadi seniman karena mengikuti langkah Ibuku dan menjadi wanita malam untuk Manin"

Mobil yang dikemudikan Jae Hee akhirnya sampai di rumah sakit Manin. Ho Ryung turun dari mobil dan mengucapkan terima kasih kepada Jae Hee dan wajah Ho Ryung sedikit merasa risih terhadap Jae Hee. Jae Hee hanya tersenyum dan dengan gerakan tangan mengingatkan Ho Ryung untuk meneleponnya. Beberapa menit kemudian setelah kepergian Ho Ryung, Jae Hee menelepon Yun Suh, sahabatnya dan mengajaknya untuk bertemu.

Ae Ryung menelepon rumah sakit untuk mencari tahu kondisi kesehatan Ayahnya. Wajah Ae Ryung terlihat senang ketika mendengar kondisi sang Ayah yang berangsur-angsur pulih.

"Ayah sudah kembali seperti dulu?" tanya Chae Ryung yang sedaritadi berada disamping Ae Ryung. Mereka menjauh dari riuhnya pesta dan memilih kamar mandi sebagai tempat pembicaraan.

Ae Ryung mengangguk dengan mata berkaca-kaca

"saat aku memberitahukan kalau Unnie akan menikah, Ayah hanya tersenyum dan aku merasa kalau itu bukanlah dirinya. Tetapi sekarang dia telah meneteskan air mata berarti dia telah kembali menjadi Ayah kita yang dulu"

"jika aku tak berada disamping Ayah dan terjadi sesuatu, hubungi aku sesegera mungkin. Bahkan jika Ibu mengatakan untuk tidak memberitahuku, jangan dengarkan ibu"

"aku mengerti. Kenapa? Mereka mengatakan kalau Ayah akan baik-baik saja" tanya Chae Ryung saat melihat wajah Ae Ryung masih sedih

"Ayah dan kamu…. Kita adalah keluarga. Aku harus tinggal di rumah yang berbeda sekarang"

"kecuali jika kamu tinggal di Busan maka itulah hal yang harus dikhawatirkan. Unnie bisa datang kapanpun juga seperti yang Unnie inginkan"

"baiklah, aku mengerti"

"tapi, Unnie, adik kakak ipar menatapku dengan tatapan aneh seolah-olah dia tak setuju Unnie menikah dengan kakaknya"

Seorang gadis tiba-tiba masuk ke dalam kamar mandi dan dia adalah adik Jin Goo, Se Yun. Se Yun  berbicara ketus terhadap Chae Ryung tanpa memperdulikan keberadaan Ae Ryung yang sekarang menjadi kakak iparnya.

"dia benar-benar" bisik Chae Ryung setelah Se Yun masuk ke dalam toilet

"sudahlah, ayo kita pergi" ajak Ae Ryung

Ho Ryung akhirnya sampai di depan kamar Ayahnya. Ho Ryung sedikit terkejut saat melihat tulisan "dilarang masuk, kondisi pasien sedang tidak stabil". Ho Ryung mencoba mengabaikan tulisan tersebut dan berniat masuk, namun sebuah tangan tiba-tiba menahannya.

"kamu tidak bisa masuk" tahan Hyuk Gi

"mengapa? Apakah terjadi sesuatu dengan Ayahku?"

"bukan. Ayahmu menangis terlalu banyak sehingga kondisinya menjadi tidak stabil"

"Ayahku menangis?"

"Dia ingin pergi ke pernikahan putrinya dan memintaku untuk membawanya sambil menangis"

"tapi, bagaimana kamu bisa mengenal Ayahku?"

Hyuk Gi terdiam sesaat "aku Kakak Choi Duk Gi, aku pergi dulu"

Baru beberapa langkah Hyuk Gi berjalan, Ho Ryung tiba-tiba berteriak "apa kamu anggota keluarga dari korban kecelakaan?". Hyuk Gi kembali terdiam dan menganggukkan kepala.

Ho Ryung mengejar Hyuk Gi hingga ke loby rumah sakit

"mengapa kamu datang? Apakah kamu tahu jika kakakku menikah dengan anak kepala rumah sakit ini dan kamu ingin meminta kompensasi lebih? Keluarga kami bangkrut setelah memberikan uang kompensasi. Jadi tolong jangan datang kesini lagi"

"aku kesini bukan karena itu" jawab Hyuk Gi

"lalu mengapa kamu disini? kamu tidak mengkhawatirkan kondisi kesehatan orang yang sudah membunuh adikmu kan? Jangan datang kesini lagi, apapun alasannya"

Hyuk Gi hanya terdiam dan tidak menjawab ataupun berusaha membela diri. Setelah memberi salam, Hyuk Gi meninggalkan rumah sakit dengan langkah gontai.

Di Basecamp Sun Do

Sun Do sedang memainkan keyboard disaat Hyuk Gi datang. Sun Do menjadi heran saat melihat raut wajah Hyuk Gi yang tak seperti biasanya.

"apa yang terjadi? Apa kondisi Eun Khi Hwan memburuk?"

"hari ini adalah pernikahan putri tertuanya"

"aku tidak berpikir, dia adalah tipe orang yang akan menikah tanpa kehadiran sang Ayah. Dia pasti menikah karena kondisi keuangan mereka selama ini"

"Sun Do, apa yang harus aku lakukan agar bisa mendapatkan uang  500 juta? Bagaimana caranya agar aku bisa mengembalikan uang itu. Jika aku bisa, aku ingin menjual anggota tubuhku dan membayar mereka kembali" keluh Hyuk Gi

"Wook Gi dan aku akan mendukungmu, apa kamu akan melanjutkan studimu lagi?"

"aku tidak berpikir untuk melakukan itu sekarang. Ah….. apa yang harus aku lakukan? Jika saja aku bisa menemukan orang tuaku lagi"

"mengembalikan uang sebesar 500 juta sangatlah sulit sekarang. Membuat mereka mendapatkan apa yang sudah hilang mungkin lebih muda daripada mendapatkan 500 juta, kita bisa memulainya dengan membayar biaya tagihan medis dan menjamin kehidupan mereka".

Sementara itu di tempat lain, 2 namja cakep sedang sibuk mengumpulkan Koran dan mencatat setiap kertas yang tertempel di dinding toko yang membutuhkan karyawan. Mereka adalah Yun Do dan Wook Gi. Saat Wook Gi sedang sibuk mencatat, Yun Do tanpa sengaja melihat Dong Bo dan Sun Ae juga sedang melakukan hal yang sama.

Yun Do memberitahukan hal tersebut pada Wook Gi dan Wook Gi hanya tersenyum melihatnya. Yun Do mengatakan kepada Wook Gi jika Sun Ae sangat menyukai Hyuk Gi, itulah sebabnya dia rela membolos dari kuliahnya hanya untuk mencarikan pekerjaan untuk Hyuk Gi.

"aku rasa dia benar-benar menyukai kakakmu. Hubungan antara lelaki dan perempuan tidak memperdulikan apa yang dikatakan orang lain" ucap Yun Do

"bagaimana kamu tahu?"

"jangan menganggap remeh diriku"

Yun Do mulai membeberkan satu persatu fakta mengenai dirinya mulai dari gadis yang memotong rambutnya yang panjang menjadi pendek hanya karena dirinya hingga seorang gadis yang memakai rok Vietnam hanya karena dirinya.

"apa kamu pernah mencium seseorang?" ucap suara seorang wanita tiba-tiba

"aku belum…." Ucap Yun Do dan ucapannya terhenti saat menyadari sumber suara

"aku tahu kau tidak akan melakukannya" ledek Sun Ae dan Dong Bo bersamaan dan bergegas pergi melanjutkan pekerjaan mereka.

Sebuah mobil berhenti di depan sebuah rumah. Di dalam mobil terlihat Jong Seok dan Bo Ra. Jong Seok menyuruh Bo Ra untuk segera turun karena dirinya harus kembali ke apartemennya dan belajar. Bo Ra terlihat kecewa mendengar ucapan Jong Seok. Bagi Bo Ra hubungan mereka baru dimulai dan dia ingin menghabiskan waktu lebih banyak lagi dengan Jong Seok tapi bagi Jong Seok justru sebaliknya.

"aku berpikir sebaiknya segera menikah seperti kakak Chae Ryung, kenapa? Kamu terlihat kaget mendengarnya?" tanya Bo Ra ketika melihat ekspresi wajah Jong Seok

"apakah keluarga suami Ae Ryung tahu tentang kasus Ayah Chae Ryung?" tanya Jong Seok balik

"tentu saja. Mereka kan sudah menikah" jawab Bo Ra

"aku rasa tidak, mereka sepertinya belum mengetahuinya"

Sesampainya di apartemen, Jong Seok segera menyalakan laptopnya dan mencari tahu tentang informasi keluarga besan keluarga Eun. Jong Seok terus memperhatikan layar laptop dan merasa tak asing dengan wajah Ayah Jin Goo.

Jae Hee menemui dokter Hong di rumah sakit Manin. Rupanya Jae Hee dan dokter Hong adalah sahabat.

"kenapa kamu tidak kembali ke Amerika dan menyelesaikan kuliahmu?" tanya dokter Hong sambil memberikan segelas minuman kepada Jae Hee

"aku harus menyelesaikan sebuah pekerjaan dulu disini"

"pekerjaan apa?" tanya dokter Hong sedikit heran

"pekerjaan yang menyangkut mengenai kebahagiaanku dan masa-masa yang sudah kulewati dulu. Hanya kamu, Ayah dan aku yang tahu kalau adalah putri dari pemilik rumah sakit ini".

Jae Hee terdiam sesaat dan menurunkan gelas yang digenggamnya ketika melihat Jin Goo, Ae Ryung dan lainnya masuk ke dalam rumah sakit. Tatapan Jae Hee dipenuhi rasa kebencian terutama pada Ayah Jin Goo dan Ae Ryung karena Ayah Jin Goo lebih mementingkan orang lain daripada dirinya. Ayahnya bahkan tertawa lepas dan terlihat bahagia, sementara dirinya hanya bisa bergelut dalam kesedihan.

"uri Appa, apakah dia tahu bagaimana cara tertawa seperti itu?" gumam Jae Hee dan tertawa dipaksakan.

Ho Ryung yang masih sedih karena tidak bisa masuk ke dalam kamar Ayahnya terkejut saat melihat Ayah Jin Goo serta keluarganya sekarang berada di hadapannya. Ho Ryung memberitahukan kalau dirinya tidak bisa masuk melihat Ayahnya dan menunjuk papan pengumuman. Ayah Jin Go tertawa dan mengajak Ho Ryung untuk masuk seolah-olah kalau papan pengumuman tersebut hanya sebuah formalitas belaka.

Ae Ryung menjadi sedih ketika melihat kondisi kesehatan Ayahnya yang terbaring lemah dan ketika menyadari sebuah sepatu yang pernah dibelikannya agar dipakai sang Ayah tersimpan rapi di atas meja.

Eun Khi Hwan perlahan-lahan membuka mata dan samar-samar melihat wajah seorang pria yang sudah tak asing lagi baginya.

"apakah anda mengenalku?" tanya Ayah Jin Goo

"ya" jawab Eun Khi Hwan dan berusaha bangun

Ayah Jin Goo menahannya dan menyuruh Eun Khi Hwan untuk tetap berbaring. Ayah Jin Goo berjanji akan memberikan perawatan yang terbaik untuk besannya kini dan mengatakan kepada Eun Khi Hwan agar jangan terlalu banyak berpikir agar kondisinya tak drop lagi. Semuanya tersenyum termasuk Ae Ryung dan Chae Ryung saat mendengar ucapan Ayahnya yang mengatakan "komapsumnida".

Sementara itu di luar kamar, Man Soo, Dr Kang dan Jin Goo sedang mengobrol. Man Soo merasa sudah menjadi bagian keluarga Jin Goo meminta kepada Jin Goo agar mencarikannya pekerjaannya. Jin Goo hanya terdiam mendengarkan apa yang dikatakan Paman Ae Ryung. Seorang berpakaian putih tiba-tiba melintas.

" dokter Hong, kenapa kamu tak datang ke pernikahanku?"

"hyaaa, jika semua orang datang ke pernikahanmu lalu siapa yang akan menjaga UGD?" jawab dokter Kang sementara dokter Hong hanya melemparkan sebuah senyuman dan memberi salam kepada Jin Goo.

Baru saja, dokter Hong ingin membuka pintu kamar Eun Khi Hwan, Ayah Jin Goo tiba-tiba keluar dan memuji usaha yang sudah dilakukan dokter Hong.

"ah, jika menantuku ingin tinggal lebih lama bersama Ayahnya biarkan saja. Besok aku akan menghadiri seminar di Amerika, jadi sampai bertemu di rumah. Oh ya, kamu jangan terlalu sering disini, pulanglah" ucap Ayah Jin Goo pada Jin Goo dan berlalu pergi. Sepeninggal Ayahnya, Jin Goo memeluk dokter Kang karena keputusannya untuk menikah tidaklah salah.

Di rumah Jin Goo sendiri, Ibunya tak kalah bahagianya dengan Jin Goo, karena anak satu-satunya akhirnya menikah dengan gadis yang sangat disukai suaminya. Se Yun terus saja mengeluh dan mengatakan kalau Ibunya tak boleh terlalu senang karena semuanya baru dimulai.

"jangan terlalu senang dulu Ibu. Aku sangat tidak menyukai adik kakak Ipar"

"kenapa?" tanya sahabat Ibunya yang kebetulan berada di rumah Jin Goo dan merupakan penghubung terjalinnya pernikahan antara Jin Goo dan Ae Ryung.

" adiknya mengatakan ingin memukulku dan mereka berdua bergosip di kamar mandi"

"kamu jangan mengatakan sembarangan, aku sama sekali tidak percaya kepadamu"

Kesal dengan Ibunya dan sahabat Ibunya yang tak percaya dengan apa yang diucapkannya, Se Yun memutuskan meninggalkan mereka yang masih sibuk berbicara.

Kembali ke rumah sakit

Di kamar Eun Hki Hwan tinggal Ae Ryung seorang

"apakah kamu menikah karena Ayah?" lirih Eun Khi Hwan

"tidak, ini tidak seperti itu Ayah. Kenapa Ayah mengatakan hal seperti itu. Ayah melihatnya bukan, Ayah mertua sangat baik kepadaku dan Jin Goo juga sangat baik terhadapku. Ayah jangan memikirkan hal lain"

"aku ingin membawa putriku berjalan menuju altar dan melihatnya mengenakan pakaian pengantin. Aku sudah lama mengharapkan ini. aku minta maaf, aku sangat menyesal"

"Ayah hentikan, Ayah tidak boleh menangis. Ketika Ayah sembuh, kita bisa mengadakan pesta yang lebih meriah" ucap Ae Ryung sedih dan menghapus air mata di wajah Ayahnya "Ayah pernah mengatakan kepadaku, agar jangan lupa untuk selalu bersyukur dan memaafkan, tidak perduli seberapa tinggi jabatan seseorang, tidak perduli seberapa kaya dirimu"

"Putriku, selamat atas pernikahanmu. Aku minta maaf tidak bisa menghadirinya".

Ae Ryung semakin sedih mendengar apa yang diucapkan Ayahnya. Perlahan-lahan air mata menetes di wajahnya yang cantik. Ae Ryung memeluk sang Ayah dan menangis di pelukannya.

Ae Ryung menghampiri Jin Goo, Ho Ryung dan Chae Ryung yang sedang mengobrol. Ae Ryung menyuruh Ho Ryung untuk masuk ke dalam kamar dan mengingatkan Ho Ryung kalau jangan mengatakan hal yang membuat Ayah sedih.

Selepas kepergian Ho Ryung, Jin Goo melemparkan sebuah senyuman kepada Ae Ryung yang sekarang menjadi istrinya. Jin Goo menyuruh Ae Ryung duduk di tempat yang sebelumnya diduduki Ho Ryung.

"dimana Ibu?" tanya Ae Ryung

"dia menemui paman" jawab Chae Ryung

"aku rasa ada sesuatu hal yang terjadi dengan paman" tambah Jin Goo.

Dan benar saja. Sook Hee dan Jin Goo sekarang sedang berada di kafetaria. Wajah Sook Hee sungguh menyedihkan ketika mengetahui kenyataan jika adiknya kembali ditipu. Keraguan Sook Hee selama ini ternyata memang benar. Hal yang bisa dilakukan Sook Hee hanyalah menangis sementara Man Soo mengutuki dirinya sendiri karena dirinya selalu bernasib malang.

Tiba-tiba sebuah ide terlintas di benak Sook Hee. Ditengah kegalauan yang terjadi pada dirinya dan Man Soo, Sook Hee menyuruh Man Soo untuk menjual rumah yang sekarang mereka tempati dan membeli rumah sederhana. Sisa hasil penjualan rumah akan digunakan untuk membayar uang yang sudah mereka pinjam di rentenir dan persiapan untuk mengejar Woo Sub, orang yang sudah menipu Man Soo.

Sementara itu Ho Ryung

"Ayah, aku akan keluar wamil minggu depan. Ayah percaya padaku, aku akan menggantikan posisi Noona dan bertanggung jawab untuk keluarga ini".

Jin Goo menerima telepon dari Ricardo. Ricardo mengajak Jin Goo untuk keluar dan bersenang-senang. Jin Goo menolak dan mengatakan kalau dirinya sama sekali tidak bisa karena hari ini adalah hari pernikahannya. Beberapa detik kemudian terdengar bunyi dari Hp Jin Goo. Rupanya itu adalah kiriman video dari Marco yang menunjukkan gambar seorang gadis yang sedang menari. Seperti cacing kepanasan, Jin Goo kembali berbicara dengan Ricardo dan menanyakan dimana gadis tersebut sekarang. Belum sempat Ricardo menjawab, terdengar langkah kaki di belakang Jin Goo. Sook Hee menuju kamar suaminya dengan langkah gontai.

"aku akan meneleponmu nanti" ucap Jin Goo dan menutup telepon.

Sook Hee menggenggam erat tangan putrinya, Ae Ryung.

"terima kasih putriku kamu sudah melakukan hal yang baik"

Ae Ryung hanya tersenyum dan berusaha menahan tangisannya.

Jin Goo yang berdiri di samping Ho Ryung seketika mendekati Sook Hee

"Ibu sebaiknya ibu pulang saja bersama Ho Ryung dan Chae Ryung. Lihat wajah Ibu sudah sangat lelah" ucap Jin Goo

"benar, dengarkan menantumu" ucap Eun Khi Hwan dari tempat tidurnya

Jin Goo seketika berbalik dan menuju ke tempat tidur Eun Khi Hwan

"Ayah terima kasih sudah mendukungku"

Sebuah mobil berwarna putih berhenti di depan rumah keluarga Eun. Dari dalam mobil turunlah Jin Goo, Ae Ryung, Chae Ryung dan Sook Hee. Wajah Ae Ryung sangat sedih ketika harus mengantarkan Ibu dan Adiknya kembali ke rumah sementara dirinya harus kembali bersama Jin Goo.

Ae Ryung memeluk erat adiknya seolah-olah tidak ingin berpisah. Berat rasanya bagi Ae Ryung untuk hidup di rumah seseorang yang sangat asing baginya dan tidak dicintainya.

Ae Ryung berusaha menahan tangisan saat Sook Hee melambaikan tangan dan menyuruhnya segera pergi. Sekuat apapun Ae Ryung berusaha kuat, Ae Ryung tetaplah Ae Ryung seorang gadis biasa dan telah menjadi istri sah dari Jin Goo.  Air mata perlahan-lahan menetes di wajah Ae Ryung saat melihat bayangan Ibunya dan adiknya perlahan-lahan menghilang dari pandangannya.

Ae Ryung terkejut saat mendapati beberapa sepatu tergeletak di depan pintu rumahnya. Belum hilang rasa keterkejutan Ae Ryung beberapa detik kemudian terlihat Pamannya, Man Soo turun dari tangga dengan beberapa orang mengikutinya.

"Omma, apa yang terjadi?" tanya Chae Ryung heran

"tenanglah" ucap Sook Hee pada Chae Ryung "mari ikut saya untuk mengurus surat-surat rumahnya" tambah Sook Hee pada pembeli

"Omma" teriak Chae Ryung

"tenanglah sedikit" teriak Sok Hee dan berjalan keluar rumah

Seorang pria terlihat berdiri di depan gerbang rumah Jin Goo. Jin Goo yang baru saja tiba dengan Ae Ryung sedikit heran. Lain halnya dengan Ae Ryung, wajahnya seketika berubah pucat ketika melihat mantan pacarnya sekarang berdiri di depan rumah suaminya.

"siapa dia?" tanya Jin Goo pada Ae Ryung "tinggallah disini, aku akan berbicara dengannya, jangan khawatir" tambah Jin Goo dan segera turun dari mobil. Ae Ryung pun tak tinggal diam dan ikut turun.

"nuguseyo?" tanya Jin Goo

"aku adalah pria yang berjanji untuk menikahinya"

Jin Goo tertawa kecil "kenapa kamu disini? bagaimana kamu tahu?"

"professor Cha mengatakan kepadaku melihatmu di aula pernikahan menikah. Aku ingin membuktikan ucapannya"

"pergi sekarang juga" teriak Ae Ryung

"kenapa kamu menyuruhku pergi?"

Jin Goo bereaksi mendengar mantan pacar Ae Ryung meneriaki istrinya

"kenapa kamu seperti ini padahal kalian hanya membuat janji untuk menikah? Mengapa kamu hanya berjanji dan tidak menikahinya? Apa kamu takut sesuatu akan terjadi? Seorang wanita muda yang kamu temui setelah Ae Ryung atau karena orang tua Ae Ryung sakit? Apakah aku salah?"

"kamu jangan mengatakan hal yang melewati batas"

"aku pikir kamulah yang melewati batas. Pada usia muda, kalian mungkin bisa berjanji untuk menikah nanti. Mengapa kamu berada di rumah mertua mantan pacarmu? Jika aku mengatakan untuk segera membawanya pergi, apa kamu akan melakukannya? Kamu pasti tidak akan melakukannya kan? Lalu apa yang kamu inginkan disini? kamu sudah meninggalkanku tapi jangan lupakan aku, jangan hidup dengan baik, itu kan yang ingin kamu katakan pada Ae Ryung?" ucap Jin Goo "masuk ke dalam mobil" ucap Jin Goo pada Ae Ryung

"kamu memiliki seorang pria, tetapi kamu marah ketika aku bertemu dengan anak Dean Lee"

"oh, kamu meninggalkan Ae Ryung hanya untuk anak pemilik sebuah universitas? Tidak perduli seberapa besar universitas  tersebut, Mertua Ae Ryung adalah direktur dan pemilik Rumah sakit Manin, Ibu Mertuanya adalah pemilik Manin Art Center dan aku akan mewarisi semuanya. Jika aku menjadi dirimu, aku akan memilih Ae Ryung. Aku jauh lebih baik karena bisa menikahi Ae Ryung dan tidak hanya mengumbar janji saja. Bukankah hal ini memalukan? Lebih baik kamu pergi sekarang" ucap Jin Goo dan mengakhiri ucapannya.

Mobil perlahan-lahan memasuki area rumah. Mantan pacar Ae Ryung hanya bisa berteriak kesal.

Ibu Jin Goo terlihat senang melihat kedatangan Ae Ryung dan Jin Goo tapi lain halnya dengan Ayah Jin Goo.

"kenapa kamu disini?, aku sudah mengatakan untuk tinggal dengan Ayahmu"

"Ayah dan Ibu menyuruh kami pulang beristirahat" jawab Jin Goo

"oh, baiklah kalau begitu. Menantuku pasti lelah, ajaklah dia naik ke atas dan beristirahat" ucap Ayah Jin Goo

"bisakah aku memberikan pengormatan kepada kalian terlebih dahulu, aku…." Ucap Ae Ryung namun ucapannya dipotong oleh Ibu dan Ayah Jin Goo yang menyuruhnya untuk segera naik dan beristirahat.

Ayah Jin Goo tersenyum senang melihat Jin Goo dan Ae Ryung naik ke lantai atas. Apa yang diimpikannya selama ini akhirnya terjadi juga, Jin Goo menikah dengan wanita yang disukainya.

Jin Goo mengajak Ae Ryung masuk ke dalam kamar pengantin mereka. Ae Ryung mengedarkan pandangannya ke sekeliling kamar dan terkejut saat Jin Goo tiba-tiba memegang pundaknya.

"Chagia, sampai kamu bisa menyesuaikan dengan rumah ini…. Anio, sampai kamu mengatakan aku dan kamu bisa menggunakan kamar ini bersama-sama, mari kita merahasiakan pada Ayah dan Ibu. Aku akan menggunakan kamar lamaku. Anggaplah rumah ini sebagai rumahmu sendiri dan buatlah dirimu nyaman dan lupakanlah semua hal tentang pria tadi, mengerti?"

"gumawoyo" ucap Ae Ryung

"terima kasih apa? Aku melakukannya sebagai suamimu"

"Jin Goo-si, aku merasa bersyukur dan meminta maaf, aku tidak akan melupakan semua ini"

"aku juga berterima kasih karena kamu mau menikah denganku" jawab Jin Goo dan mengambil tangan Ae Ryung dan menggenggamnya "aku sangat senang bisa mempunyai teman sepertimu".

Sementara itu di ruang kerja Ayah Jin Goo

Suasana hati Ayah Jin Goo saat ini sedang baik, namun semua itu berubah ketika istrinya masuk ke dalam ruangannya. Seperti hal yang sudah-sudah, lagi-lagi Ibu Jin Goo tidak bisa menahan ucapannya.

"tepat 20 tahun kamu tidak menyukai Jin Goo dan umur Se Yun juga sekarang 20 tahun"

"aisshhhh" ucap Ayah Jin Goo

"aku tahu, aku akan menjaga mulutku dan pergi tidur sekarang" ucap Ibu Jin Goo tersenyum dan bergegas keluar

Baru saja Se Yun ingin mengetuk pintu kamar Jin Goo dan Ae Ryung, sebuah suara music mengalihkan perhatiannya.  Dari sebuah kamar tepat di depan kamar Ae Ryung dan Jin Goo, sumber suara tersebut berasal. Sumber suara tersebut berasal dari Hp Jin Goo yang sedang asyik melihat kembali video kiriman Marco yaitu seorang gadis yang sedang menari.

"astaga, kau membuatku terkejut" ucap Jin Goo terkejut

"tidak ada seorang pun yang bisa berubah dalam sehari" ucap Se Yun

"jangan memberitahu kakak ipar"

"tenang saja, jangan khawatir"

Di dalam kamar yang terasa asing baginya, Ae Ryung hanya duduk terdiam di tempat tidur. Hanya foto keluarganya yang menjadi pelipur hati bagi Ae Ryung terutama saat Ae Ryung memandang wajah sang Ayah.

Sook Hee memandangi rumah baru yang akan ditempatinya bersama Man Soo, Chae Ryung dan Ho Ryung. Rumah yang jauh berbeda dari rumahnya sebelumnya, jauh lebih kecil dan dihuni oleh beberapa sekawanan kecoa.

"aku tidak ingin tinggal di rumah ini" teriak Chae Ryung sambil menangis

Chae Ryung yang notabene adalah anak bungsu keluarga Eun dan dikenal manja, mendatangi kamar Ayahnya dan mengadu kepada Ayahnya yang saat itu sedang tertidur.

"Ayah" ucap Chae Ryung sedih dan merebahkan kepalanya di badan Ayahnya. Eun Khi Hwan seketika terbangun ketika mendengar suara yang tak asing baginya dan merupakan suara gadis kecilnya

"Ayah, aku tak ingin pindah, aku tak ingin hidup miskin, apa yang harus aku lakukan?"

"Jika Ayah mati, semua masalah akan terpecahkan" ucap Eun Khi Hwan dan membuat Chae Ryung terkejut.


Dewi Cendrillon 01 Nov, 2011


--
Source: http://www.pelangidrama.net/2011/11/sinopsis-its-okay-daddys-girl-episode-7.html
~
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook