HPK

mesothelioma survival rates,structured settlement annuity companies,mesothelioma attorneys california,structured settlements annuities,structured settlement buyer,mesothelioma suit,mesothelioma claim,small business administration sba,structured settlement purchasers,wisconsin mesothelioma attorney,houston tx auto insurance,mesotheliama,mesothelioma lawyer virginia,seattle mesothelioma lawyer,selling my structured settlement,mesothelioma attorney illinois,selling annuity,mesothelioma trial attorney,injury lawyer houston tx,baltimore mesothelioma attorneys,mesothelioma care,mesothelioma lawyer texas,structered settlement,houston motorcycle accident lawyer,p0135 honda civic 2004,structured settlement investments,mesothelioma lawyer dallas,caraccidentlawyer,structured settlemen,houston mesothelioma attorney,structured settlement sell,new york mesothelioma law firm,cash out structured settlement,mesothelioma lawyer chicago,lawsuit mesothelioma,truck accident attorney los angeles,asbestos exposure lawyers,mesothelioma cases,emergency response plan ppt,support.peachtree.com,structured settlement quote,semi truck accident lawyers,auto accident attorney Torrance,mesothelioma lawyer asbestos cancer lawsuit,mesothelioma lawyers san diego,asbestos mesothelioma lawsuit,buying structured settlements,mesothelioma attorney assistance,tennessee mesothelioma lawyer,earthlink business internet,meso lawyer,tucson car accident attorney,accident attorney orange county,mesothelioma litigation,mesothelioma settlements amounts,mesothelioma law firms,new mexico mesothelioma lawyer,accident attorneys orange county,mesothelioma lawsuit,personal injury accident lawyer,purchase structured settlements,firm law mesothelioma,car accident lawyers los angeles,mesothelioma attorneys,structured settlement company,auto accident lawyer san francisco,mesotheolima,los angeles motorcycle accident lawyer,mesothelioma attorney florida,broward county dui lawyer,state of california car insurance,selling a structured settlement,best accident attorneys,accident attorney san bernardino,mesothelioma ct,hughes net business,california motorcycle accident lawyer,mesothelioma help,washington mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,diagnosed with mesothelioma,motorcycle accident attorney chicago,structured settlement need cash now,mesothelioma settlement amounts,motorcycle accident attorney sacramento,alcohol rehab center in florida,fast cash for house,car accident lawyer michigan,maritime lawyer houston,mesothelioma personal injury lawyers,personal injury attorney ocala fl,business voice mail service,california mesothelioma attorney,offshore accident lawyer,buy structured settlements,philadelphia mesothelioma lawyer,selling structured settlement,workplace accident attorney,illinois mesothelioma lawyer

Menu Navigasi

[Recap B-Movie] 3 Idiots

Kisah di buka dengan Farhan yang menerima telpon di pesawat tepat saat pesawat siap lepas landas. Terkejut dengan apa yang di dengarnya Farhan tak menggubris peringatan penumpang lain dan juga pramugari soal pemakaian ponsel.
Ia dilema, pesawat sudah mulai naik. Dengan berpura-pura sakit lalu pingsan, Farhan berhasil membuat pesawat berputar kembali dan mendarat. Sesampainya di bandara, ia lalu kabur dari kursi roda yang membawanya.

Karena butuh cepat, Farhan memanfaatkan seorang supir yang menunggu jemputannya. Meski heran, si supir bersedia mengantar Farhan berputar-putar. Mestinya supir tadi bertugas menjemput tamu ke hotel. Pertama Farhan menjemput Raju sahabatnya (yang baru bangun tidur dan saking buru-burunya lupa memakai celana), lalu ke kampus ICE. Ckckck.

Apa yang membuat Raju dan Farhan begitu bersemangat untuk segera sampai ke Menara kampus? Ternyata gara-gara Chathur. Chathur sengaja memberitahu kalau Rancho akan datang. Padahal itu hanya akal-akalan Chathur yang memang berniat memamerkan keberhasilannya kini. Ia mengingatkan sumpahnya 10 tahun yang lalu, sumpah untuk bertemu di tempat yang sama untuk membuktikan siapa yang paling sukses di antara mereka berempat. Walau sempat kesal, Farhan berusaha menahan diri karena Chathur mengaku tahu dimana Rancho berada.

Bertiga mereka kini menempuh perjalanan jauh via darat melewati perbukitan untuk menemukan sahabat (bagi Raju dan Farhan) atau saingan (bagi Chathur). Dan dalam perjalanan itulah Farhan menerawang, menceritakan siapa sebenarnya Rancho, sahabat yang paling mereka ingin temui selama lima terakhir ini.....

Flahback pun di mulai….

Farhan Qureshi; yang baru beberapa menit dalam kehidupannya langsung di tetapkan akan menjadi seorang Insinyur. Tanpa kesempatan melakukan apa yang sebenarnya ia ingin lakukan, disinilah kini Farhan berdiri di gerbang gedung kampus ICE (Imperial College Engineering). Dengan di antar Milimeter, bocah yang biasa bantu-bantu di asrama, Farhan menuju kamarnya. Untuk menunjukkan betapa sukanya Farhan pada dunia fotografi, ia selalu membawa kameranya dan langsung mengabadikan momen yang ia lihat termasuk induk anjing dengan dua bayinya yang ada di lingkungan kampus.

Ranchhoddas Shamaldas Chanchad; ia datang belakangan tepat saat tradisi malam pertama di asrama, para mahasiswa laki-laki memelorotkan celana mereka untuk menerima stempel di pantat, ckckckck. Rancho pun sempat dipaksa senior untuk membuka celananya juga. Sang senior bahkan menyiramkan air ke celana Rancho dengan harapan Rancho segera membuka celananya itu. Tapi saat sang senior lengah, Rancho berhasil kabur dan menyelinap masuk ke kamarnya. Tak mau kehilangan muka, sang senior menggedor pintu dan mengancam akan mengencingi pintu kamar Rancho jika tak mau keluar. Rancho tak mau kalah, ia memutar otak........

Dan hasilnya: Sang senior terkapar karena Rancho meletakkan sendok yang sudah di aliri listrik di bawah pintu yang di kencingi.

Dr. Viru Shastrabhuddi, Rektor ICE yang mendapat julukan "Virus". Selain postur tubuh dan dandanan nyentrik, kelakuannya juga nyentrik. Tak mau kalah dalam hal apapun termasuk saat ada sepeda yang mendahuluinya, akan tidur terlelap selama 7.5 menit setiap jam 2 tepat, menghemat waktu dengan memakai kancing otomatis dan menyangkutkan dasi yang sudah siap pakai, latihan menulis dengan kedua tangannya, juga mengulang pidato yang sama di hadapan ratusan mahasiswa baru tiap tahunnya. MM yang sudah sering mendengar pidato itu dengan mudahnya mengikuti kata-kata dan gaya pidato Virus sambil menyetrika pakaian.

Baru hari pertama, Rancho sudah membuat Virus speachless dan gelagapan. Bagaimana tidak, cerita Virus tentang pulpen hebat yang di ciptakan khusus untuk astronout (yang bisa menulis dari berbagai sudut, dalam suhu apa pun, dan tanpa gravitasi) yang di dapat dari dosennya dulu, dengan mudahnya patah oleh keheranan Rancho, "Pak, jika di luar angkasa, pena tinta dan ballpoint tidak bisa digunakan, kenapa astronot tidak mencoba memakai pensil?"

Rancho tak cuma berani, ia juga peduli dengan keadaan sekitarnya. Saat ia tahu MM tak sekolah karena tak ada biaya, ia memberi uang dan menyuruh Rancho memakai seragam sekolah lalu duduk di kelas manapun yang ia suka. Bila diusir karena ketahuan, MM tinggal masuk ke sekolah lainnya.

Pola pikir Rancho yang tak biasa dan di luar jalur, tak jarang membuatnya 'dibuang' jauh dari kelas. Tapi ia tak menyerah, di usir dari kelas yang satu, ia akan masuk kelas yang lain. Prinsipnya, "belajar bisa di manapun… Selagi bisa, raihlah!". Hal itu ia lakukan termasuk untuk mandi. Jika yang lain rela mengantri di depan pintu KM tiap pagi, maka Rancho dengan santainya mandi di manapun air mengalir. Termasuk jika keran air itu adanya di depan gedung kampus!!. Wkwkwk.

Aal iz well= All is Well adalah semboyannya. "When life spins out of control, Just let your lips roll and whistle away the toll. Yell: All is Well …. The chickens clueless about the eggs fate will it hatch or become an omelette, No one knows what the future holds. So let your lips roll and whistle away the toll, Yell: All is Well.

Sebenarnya ada orang lain di kampus itu yang mirip Rancho, yang giat belajar praktek langsung, seorang senior bernama Joy Lobo. Sayangnya Joy tak seteguh Rancho, penolakan Virus melanjutkan penilaian tugas akhirnya dan menundanya sampai tahun berikutnya membuat Joy down dan membuang karyanya yang belum selesai itu. Rancho yang tak sengaja melihat, memungutnya dan bertekad menyempurnakannya. Usah Rancho berhasil. Namun ironisnya helikopter yang di lengkapi kamera pengintai itu justru memperlihatkan Joy yang sudah tergantung kaku di kamarnya.

Rancho tahu pasti penyebab bunuh diri itu akibat tekanan. Ia mencoba mendiskusikannya dengan Virus untuk memperbaiki sistem pengajaran yang hanya terpatok pada nilai bagus, bukan pada pemahaman terhadap apa yang di ajarkan. Virus berang, ia tak mau disalahkan, baik itu dengan sistem kampus ataupun cara mengajar yang berpuluh tahun mendarah daging di sana. Ia pun menarik Rancho ke kelas dan menantangnya untuk mencontohkan cara mengajar yang 'baik'. Diluar dugaan Rancho berhasil mendiskripsikan pernyataannya mengenai siswa yang berlomba mendapat nilai bagus tanpa pernah berpikir "apa yang akan saya dapat hari ini??"

Virus meradang, kali ini ia berusaha membatasi pergaulan Rancho, termasuk dengan room matenya, Farhan dan Raju. Ia mengirim surat ke keluarga Farhan dan Raju.

Bagai bom sekutu yang jatuh di Hiroshima dan Nagasaki, kepanikan melanda dua keluarga itu. Ketiganya bergantian datang ke rumah Farhan dan Raju untuk di marahi. Saking marahnya, ayah Farhan tak membiarkan Rancho makan di rumahnya. Merasa lapar, mereka langsung lanjut ke rumah Raju untuk mendapat makan sekaligus merapel omelan. Roti berbumbu yang tadi terasa enak dimakan mendadak membuat Farhan dan Rancho mual karena kayu penggiling roti adalah kayu yang sama yang dipakai untuk menggaruk dada ayah Raju yang gatal karena eksim. Wkwkwk.

Kelaparan dan tak punya uang, mendaratlah mereka ke sebuah resepsi pernikahan. Berbekal amplop kosong dan tutup kepala pink (ga tau apa namanya), membaurlah mereka diantara para tamu. 3 sekawan ini terutama Rancho memang sering tanpa sadar mengundang masalah. Di tengah pesta, ia tertarik mendengar seorang pria yang memarahi tunangannya yang memakai jam murahan. Dalam sekali pandang, Rancho langsung tahu kalau pria tadi money oriented dan sengaja memberi bukti pada si gadis. Tak Cuma itu ia juga menyarankan si gadis untuk memutuskan pertunangannya.

Kesal, si gadis mencari tahu siapa tamu yang memberi saran gila padanya. Tak di sangka, ayah si gadis ternyata adalah VIRUS!! Haha.

Geram melihat mahasiswanya yang menyelinap masuk dalam pesta, Virus mengultimatum ketiganya menemuinya di kampus besok. Namun hanya Raju dan Farhan yang datang. Virus memberi gambaran kalau Rancho berasal dari keluarga kaya, berbeda dengan Farhan yang pas-pasan atau Raju yang masuk kategori miskin. Hal ini membuat Raju berpikir dua kali untuk tetap mempertahankan pertemanannya dengan Rancho.

Raju Rastogi pun berganti kamar ke kamarnya Chathur…..

Chathur Ramalingam, Ambisius dan egois, mungkin itu gambaran yang tepat untuknya. Ia sengaja makan sejenis petai untuk meningkatkan konsentrasi dan imbasnya adalah sering kentut tanpa suara namun berbau alaihim, wkwkwk. Sering menghasilkan bau tanpa suara inilah yang membuat Chathur di juluki 'Silencer' alias peredam. Yang pasti, kasihanlah si Raju yang sering mendapat polusi alami.

Chathur yang percaya ada dua cara untuk menjadi juara; yaitu tingkatkan nilaimu atau turunkan nilai orang lain ini juga sengaja mengalihkan perhatian siswa lain dengan menyelundupkan majalah dewasa ke setiap kamar di malam sebelum ujian. Ckckck, ono-ono wae.

Rancho kasihan pada Raju sekaligus ingin memberi Chathur pelajaran, ia pun menjalankan sebuah rencana. Sebentar lagi ada acara di kampus. Chathur kebetulan mendapat kesempatan untuk memberi pidato. Ia yang ambisius hanya ingin menuai pujian soal pidatonya. Ia ingin bergaya pidato dengan bahasa Hindi murni, padahal masih belum banyak faham bahasa itu (di ceritakan Chathur tidak besar di India). . Jeleknya ia tak berusaha memahami bahasa asing yang ia belum ketahui artinya itu, pokoknya ia hanya akan menghafalnya. Rancho pun berhasil mengubah draft pidato sebelum sampai ke tangan Chathur.

Akibatnya, pidatonya memancing tawa para hadirin termasuk menteri. Pidato vulgarnya dimana kata Chamathkaar = Mukjizat menjadi Balathkaar = Cabul akhirnya membuat menteri ikut kesal karena namanya di sebut dalam pidato itu.

Menghafal tanpa memahami? ya beginilah hasilnya! Dengan menghafal, memang bisa menghemat waktu dari 4 tahun yang di miliki di kampus, Tapi kemudian hal itu justru akan meremukkan hidup yang 40 tahun selanjutnya. Kira kira itulah yang ingin Rancho fahamkan pada teman-temannya terutama Raju dan Chathur.

Chathur malu, kesal, kecewa, dan marah. Ia yang mabuk mendatangi puncak menara kampus menemui Farhan dan Rancho.

"Chathur Ramalingam tak akan melupakan penghinaan ini. Aku akan memikirkannya setiap menit, setiap detik dalam kehidupanku." Ucap Chathur meradang.

"Kawan, sudahlah. Sebenarnya kami ingin memperlihatkan pada Raju agar jangan menghafal dalam belajar! Pahami materinya.. ..nikmati indahnya ilmu pengetahuan." Kata Rancho menenangkan

"Aku di sini bukan untuk menikmati sesuatu.." Jawab Chathur yang di liputi amarah.

"Lalu apa? Kau di sini hendak memperkosa Ilmu Pengetahuan!? Tuchuk tuchuk!!" Farhan langsung menimpali dan mencoba melucu.

"Tertawalah! Tertawakanlah caraku! Suatu hari nanti, dengan caraku ini.. ..aku akan tunjukkan kesuksesanku pada semua orang. Lalu aku akan tertawa.. Dan kalian akan menangis!!"

"Kawan, kau salah memilih jalan! Jangan mengejar kesuksesan..! Jadilah Orang Besar, kesuksesan akan mengikutimu."

"Idealismemu tidak berlaku di dunia nyata, CHANCHAD!.. Kau lalui jalanmu....Kulalui jalanku…. 10 tahun dari sekarang, kita akan bertemu di tempat ini. Di tanggal yang sama, Kita akan lihat, siapa yang lebih jaya! Kau? Atau aku!... Kau berani..? Apa kau berani...? Ayo kita bertaruh!" Chathurpun menuliskan tanggal 5 sept di salah satu sisi dinding puncak menara.

Akhirnya hati Raju melunak saat Rancho menolong ayahnya yang sekarat dengan membawanya ke RS memakai scooter karena ambulan tak kunjung tiba. Tak tanggung-tanggung, Rancho membawa scooter langsung ke kamar periksa, ckckck. Di tambah lagi Rancho dan Farhan rela menemaninya di RS dan mengorbankan waktu belajar mereka padahal besok ada ujian. Tangis Raju pun pecah di pelukan Rancho. Ia merasa menemukan sahabat sejati….

Malam itu tak cuma Raju yang melunak, hati Pia pun melunak. Bahkan mulai tersihir cintanya Rancho. Melihat dua sahabat Raju dan Rancho yang saling berpelukan sambil menangis, lalu kejadian sebelumnya dimana Pia bisa melihat betapa Suhas tunangannya tak mencintainya tapi lebih mencintai harta, di tambah ia sendiri mulai menyadari tak mencintai Suhas. Rancho juga dengan teliti bisa tahu jam tangan tua yang dipakainya adalah jam tangan kenangan milik almarhumah ibunya…

Ah, Rancho tampak begitu mempesona……

ciri-ciri jatuh cinta pun menghinggapi Pia…..
Angin terasa berhembus dan bumi lambat berputar, dimana-mana ada Rancho termasuk di TV. Koki, pendeta, hanoman, pembawa berita cuaca, semuanya menjadi Rancho. Termasuk khayalan bernyanyi dan menari bersama Rancho, ckckck india banget….

Esoknya Pia datang ke RS membangunkan ketiga sahabat yang tertidur di lobby RS. Dengan waktu 30 menit lagi menjelang ujian, Pia meminjamkan scooternya untuk mereka.

Datang terlambat berimbas pada terlambatnya mereka mengumpulkan jawaban dan Dosen menolak menerimanya. Tak mau hasil ujian sia-sia, setelah yakin kalau si dosen tak kenal dan tak hafal nomor urut mereka, Rancho membaurkan kertas jawaban mereka di antara tumpukan kertas jawaban lainnya dan lari, haha.

Hari pengumuman ujianpun tiba, Raju paling buncit, Farhan tepat di atas Raju, dan Rancho PERINGKAT PERTAMA!!! Farhan yang tadinya sedih karena tak melihat nama Rancho di daftar bawah (daftar nilai terjelek) mengira Rancho tak lulus. Tapi saat di beritahu nama Rancho ada di urutan di paling atas Farhanpun makin bersedih.

Kira-kira beginilah isi hatinya Farhan; "Kami memahami satu lagi tingkah laku manusia: Jika temanmu gagal, kau akan merasa sedih. Tapi jika temanmu jadi yang terbaik.. Kau akan lebih sedih!"

Haha. Yang pasti ada dua lagi yang paling sedih, Rektor Virus dan Chathur!!.

Kembali ke masa kini, 3 sekawan bermobil merah telah sampai di Shimla. Kota berbukit indah yang di indikasikan sebagai tempat tinggal Rancho kini. Setelah bertanya pada seorang penjaja makanan, merekapun langsung menuju Rumah mewah di puncak bukit.

Tapi Rancho yang mereka cari ternyata orang lain!! Ijazah yang tertempel di dinding, foto kelulusan, semua atas nama Ranchodas tapi wajahnya adalah wajah pria di depan mereka kini. Hilanglah senyum dari Farhan dan Raju.

Mereka terpaksa pamit. Tapi Farhan belum menyerah, ia yakin ada sesuatu di balik kenyataan di depan mereka kini. Merekapun kembali ke rumah itu dan menemui pria bernama 'Ranchodas'. Dengan sedikit ancaman dan kucing-kucingan, 'Ranchodas' akhirnya membuka rahasia.

(Kamu tahu dimana diskusi ini terjadi?? Kamar mandi!!, ckck. Benda berwarna putih di samping Raju adalah kloset duduk.)

(Chotte kecil guanteng)

Nama Rancho adalah nama aslinya. Sedang siswa yang mengaku bernama Rancho di ICE tak lain adalah anak tukang kebun yang biasa di panggil Chotte. Chotte kecil sangat tertarik untuk belajar dan masuk ke kelas manapun yang ia suka. Rancho kecil yang tahu itu memanfaatkan Chotte untuk membntu tugas bahkan ujiannya. Sampai suatu ketika seorang guru tahu dan melapor pada ayah Rancho. Ayah Rancho yang hanya ingin ijazah untuk anaknya, mengijinkan Chotte yang sangat haus belajar untuk memakai identitas Rancho selama sekolah.

"Hari ini, rasa hormatku makin bertambah pada si Idiot Rancho. Kami semua kuliah hanya untuk mendapat Ijazah.. Tanpa Ijazah berarti tanpa bekerja. Tanpa bekerja berarti tak akan dapat istri cantik, Bank tidak akan memberikan kredit, dan dunia tidak akan memandang kami.. Tapi si Idiot yang satu itu, kuliah bukan untuk dapat Ijazah.. ..tapi untuk belajar! Dia tidak peduli jadi juara satu atau terakhir" Suara Narasi dari Farhan.

Kembali ke masa tahun ke empat kuliah. Kekesalan atas kata-kata Virus yang menghina kebodohan Raju dan Farhan dilampiaskan oleh ketiga sahabat dengan minum bersama di tangga menara. Dalam obrolan mereka, tercetuslah sebuah wacana. Farhan akan memberanikan diri menemui ayahnya untuk mengatakan ia tak ingin menjadi insinyur tapi ingin menjadi fotografer hewan liar, sementara Raju akan membuang seluruh cincin keberuntungannya dan akan lebih berani menghadapi hidupnya jika Rancho memberanikan diri menyatakan perasaannya pada Pia.

Jadilah malam itu mereka menyelinap ke rumah Virus. Tak sulit untuk Raju dan Rancho masuk ke kamar Pia. Tanpa membiarkan Pia membuka selimutnya, Rancho menyatakan perasaannya diiringi petikan gitar Raju. Haha, rada bodor, wong menyusup kok gonjreng-gonjreng, ckckck. Ternyata tangan yang tadi di genggam Rancho bukanlah tangan Pia melainkan tangan kakaknya, hahaha. Tapi setidaknya Pia sudah mendengar seluruh isi hatinya Rancho.

Ketiga sahabat lari tunggang langgang saat Virus terbangun. Mereka berlari masuk area kampus dan bersembunyi di barisan bangku paling belakang sebuah kelas. Lalu tertidur disana dan baru terbangun saat kelas berjalan, ckckck.

Paginya Rancho dan Farhan langsung sadar lingkungan. Dengan mata masih merah mereka diam-diam duduk di kursi dan pura-pura ikut menyimak sampai Virus yang marah besar masuk kelas. Raju belakangan baru bangun saat mendengar namanya di panggil Virus. Ia langsung berdiri sementara kesadarannya belum pulih. Situasi makin kacau saat Chathur menemukan botol anggur di kolong mejanya.

Untuk yang kesekian kalinya Virus marah besar. Kali ini ia mengundang Raju ke kantornya untuk mengetik sendiri surat pemberitahuan bahwa Raju di keluarkan dari ICE. Raju membeku dan mulai menangis, ia mengingat ayahnya yang sakit dan memohon. Virus setuju membatalkan sdurat itu, asal Raju mau mengganti namanya menjadi nama Rancho di surat itu. Tepat jam 2, Virus mulai berbaring untuk menerima pelayanan khusus dari asistennya. Sebelum tertidur Virus mengingatkan waktu Raju berpikir hanya 7,5 menit (waktu yang sama untuk Virus tertidur).

Dilema, galau, bergantian wajah ayah yang sakit, ibu yang sengsara, kakak perempuan yang merana, dan Rancho sahabat baik yang telah menolong ayahnya berkelebat di kepala Raju. Raju tak bisa memilih, ia memilih terjun dari jendela pak Rektor.

Kisah sedihpun dimulai, Raju tidak meninggal, tapi ia berbaring tak berdaya. Kabar gembira datang dari Pia, "Rancho, lihat monitornya Raju, Tubuhnya lumpuh karena shock, namun pikirannya tetap bekerja… Dia melihat dan mendengar kita. Bibi, tolong jangan menangis di depannya. Bicara padanya seperti biasa. Beri motivasi.

Ajak bercanda. Buat dia gembira!"

Dan sesuai saran Pia itulah, Rancho dan Farhan berusaha terus mengajak Raju berkomunikasi. Adegan2 disini sukses membuat air mata luber sekaligus tersenyum….. Singkat cerita, Raju akhirnya pulih, namun ia terpaksa memakai kursi roda.

Hari itu adalah hari wawancara bagi para mahasiswa ICE tingkat akhir, wawancara yang akan menentukan di mana mereka bila lulus nanti akan bekerja. Tapi Farhan justru dilema, karena ia di undang menjadi asisten fotografer wild animal Andre Istvan ke Hungaria. Rancho ternyata diam-diam mengirimkan surat permohonannya untuk menjadi asisten Andre beserta contoh karyanya yang selama 4 tahun terakhir disimpan rapi di tasnya. Rancho meyakinkan Farhan untuk memberitahu ayahnya impiannya yang sesungguhnya, tapi Farhan terlalu takut.

"Temui beliau, buat beliau mengerti.. Hari ini kau tidak boleh takut, Farhan.. Atau nanti setelah 50 tahun berlalu, dan kau terbaring di rumah sakit menunggu kematian.. Kau akan berfikir, surat sudah di tangan, taxi sudah di gerbang.. andai aku punya sedikit keberanian saja, mungkin hidupku akan berbeda!" Ujar Rancho berusaha meyakinkan.

Farhanpun memberanikan diri menemui ayahnya.

"Farhan? Hari ini adalah wawancara kerjamu, kan?" tanya Ayah yang heran melihat Farhan ada di rumah

"Aku tidak datang.. Aku tidak ingin menjadi insinyur, Ayah"

"Jadi, 'setan' Rancho masih bermain di otakmu?" tanya ayah marah

"Aku tidak memahami Mekanika, meski bisa, aku pasti menjadi ahli mesin yang buruk…. Rancho mengatakan sesuatu yang sederhana, 'Buat hobimu menjadi profesimu. Sehingga bekarja akan serasa bermain'.. "

Farhan dengan sabar terus meyakinkan walau gajinya tak seberapa, tapi ia akan bisa banyak belajar. Ia juga menggambarkan justru akan frustasi jika menjadi insinyur bahkan mungkin mengutuk ayahnya. Setidaknya jika ia menjalani mimpinya ia hanya akan mengutuk dirinya sendiri.

"Ayah, bukankah lebih baik aku mengutuk diriku sendiri?"

"Haahh.. Orang-orang akan tertawa! Mencapmu sebagai pecundang, karena berhenti pada tingkat akhir…. Mr. Kapoor bilang kau sangat beruntung bisa kuliah di ICE. Apa yang akan dia katakan nanti?". Ayah Farhan typical orang tua kebanyakan yang mengkhawatirkan pandangan dan pendapat orang.

"Mr. Kapoor tidak pernah menaruh AC di kamarku. Bukan Mr. Kapoor yang tidur tidak nyaman sedangkan aku terlelap. Dia tidak mendudukkanku di pundaknya membawaku berkeliling kebun binatang…. Ayah yang melakukan semuanya. Perasaan Ayah, berpengaruh besar dalam diriku. Sedangkan perasaan Mr. Kapoor tidak sama sekali…. Aku bahkan tidak tahu apa nama depan dia."

Ibu berusaha melerai debat ayah dan anak, ia khawtir anaknya akan mengikuti jejak Raju dan bunuh diri.

"Tidak, Ayah. Aku takkan pernah bunuh diri… Aku janji…. Rancho.. Yang Ayah katakan setan itu, Dia memaksaku menaruh foto Ayah dan Ibu di sini" Farhan membuka dompetnya dan menunjukkan foto ayah ibunya. "Dia bilang, 'Berjanjilah padaku, jika terlintas pikiran bodoh di otakmu, Pandanglah foto ini dan bayangkan apa yang akan terjadi pada senyum mereka jika kau mati!"

Farhan ingin membuat ayahnya mendukungnya, bukan mengancamnya dengan ancaman bunuh diri. Andai ia jadi photografer dan mendapat gaji yang sedikit (= tidak mendatangkan harta), ia akan tetap bahagia. Ia yang selama ini selalu menurut pada keinginan ayahnya memohon kali ini ayahnya yang mendengar keinginannya.

Ayah tak menjawab, ia mendekati meja tempat ia menaruh laptop hadiah, "Nak, berapakah harga sebuah kamera professional? Cukupkah jika ditukar dengan laptop ini? Jika masih kurang, bilang saja, Nak! Ini hidupmu. Jalanilah, Nak!"

Dialog mendalam seorang anak dengan ayahnya, sukses membuatku banjir air mata….

Kesuksesanpun menemui Raju, sikapnya yang kini teguh memegang pedoman hidupnya justru mengetuk hati pewawancara dan menerimanya sebagai salah satu calon karyawan. Ia tak menutupi kronologis rencana bunuh dirinya sampai akhirnya ia menemukan hikmahnya dan bertekad untuk hidup dengan pola pikir luas.

Berita yang tak bagus bagi Virus, diam-diam asistennya mencukur kumisnya. Virus terbangun berteriak histeris menatap cermin. Wkwkwk, Asistennya gak salah juga, kan Virus sendiri yang berjanji akan mencukur kumisnya jika dua orang idiot (Raju dan farhan) mendapat pekerjaan.

Dirumah, virus terus menyesali hilangnya kumisnya, ia pun merencanakan sesuatu untuk Raju: "Aku tak akan membiarkanmu menang, Rastogi! Kau hanya akan mendapatkan pekerjaan jika kau lulus dalam ujian akhir. Namun kali ini, aku akan siapkan sendiri ujianmu."

"Ayah, itu tidak fair" Protes Pia

"Semuanya adalah fair dalam cinta dan peperangan… Dan ini adalah perang dunia ke 3… Rastogi, hancurlah kau kali ini!"

Dan malam itupun Pia mabuk, ia sengaja minum untuk memberanikan diri mencuri kunci kantor ayahnya. Ia memberikan kunci itu pada Rancho. Malam itu Farhan terpaksa menahan geli dari balik selimut melihat tingkah sepasang kekasih itu…

Lamunan tentang Pia membuat Farhan ingat bahwa ia juga harus memberi tahu Pia. Tapi terlambat, dari pembantu rumah tangga di ketahui bahwa hari itu adalah hari pernikahan Pia….

Sempat tercenung, Farhan dan Raju sepakat untuk mempertahankan kekasih sahabat mereka. Mereka sengaja mengikat dan menyumpal Chathur yang tak setuju kalau mereka mesti ke Manali, kota tempat pernikahannya Pia, yang berarti mereka berputar balik dari tujuan awal mereka.

Setelah sampai di lokasi pernikahan, Farhan bertugas meyakinkan Pia sementara Raju bertugas mengurus calon suami Pia (Suhas, si pria daftar harga). Farhan gagal, Pia kini duduk di depan altar…. Errrrr di temani Raju!!. Haha, bunga yang menutupi wajah clon pengantin pria sukses menyembunyikan wajah Raju. (Raju berhasil merusak (sherwani) pakaian pengantin Suhas dan melarikannya dengan alasan untuk di perbaiki, padahal ia memakainya sendiri dan meneruskan misi Farhan yang gagal).

Pia awalnya keukeuh, tapi akhirnya ia terpengaruh juga dan bersedia ikut lari untuk menemui orang yang di cintainya. Tapi ternyata rasa was-was masih mendera, karena Farhan dan raju tidak tahu apakah Rancho masih single atau sudah beristri….

Ingatan Farhan kembali menerawang, ia yang 24 jam terakhir melakukan hal-hal gila (membuat pesawat mendarat darurat, nyaris memasukkan abu jenazah Shyamaldas ke dalam got dan dan menculik mempelai wanita..) hanya demi si Idiot, Rancho. Tapi baginya hal itu sepadan, karena Rancho bahkan melakukan hal berbahaya demi sahabatnya = mencuri lembar soal ujian Raju dari kantor VIRUS.

Dengan resiko besar, Rancho dan Farhan berhasil mendapat salinan soal, tapi Raju justru menolaknya. Ia melempar salinan soal itu, "Kalian benar-benar aneh, kalian ajari aku untuk di jalan lurus, tapi lalu kalian minta aku melakukan hal buruk. Tidak…. Hari ini, jika aku berhasil, itu adalah karena kemampuanku. Jika gagal, tak apa-apa."

Bertiga mereka tersenyum haru, betapa Raju kini sudah berubah menjadi lebih baik. Tapi keakraban itu seketika hancur dengan datangnya Virus ke kantor mereka. Virus yang menyadari seseorang menyusup ke kantornya lewat ID call yang masuk ke ponsel Pia, langsung tahu pelakunya Rancho. Terlebih kopian soal itu tergeletak di depan pintu kamar. Rancho pun di ultimatum untuk pergi dari kampus segera, kalau besok pagi masih terlihat maka ia akan di serahkan pada polisi.

Virus memarahi Pia sebagai tersangka utama, Pia mengakuinya. Ia bahkan melawan ayahnya dengan mengatakan andai ia dulu juga punya keberanian yang sama untuk memberikan kunci itu pada kakak laki-lakinya. Kakak yang dikabarkan terjatuh dari kereta, padahal sebenarnya bunuh diri karena tertekan antara impian pribadi dan impian ayah yang menuntutnya jadi insinyur. Pia menyerahkan surat terakhir kakaknya, surat yang bertahun lamanya ia sembunyikan dari Virus, lalu pergi ke RS untuk menenangkan diri.

Kota di guyur hujan deras, kemacetan dimana-mana karena genangan air melanda banyak tempat. Dan terjadi hal di luar dugaan, Mona (kakak perempuan Pia) mengalami kontraksi dan akan segera melahirkan. Dengan tidak adanya Pia di rumah, Virus terpaksa harus membawa Mona ke RS, tapi baru beberapa meter mobilnya mogok. Ambulan yang di tunggu pun tak kunjung datang.

Trio jagoan kita sudah keluar dari asrama dengan bawaan masing-masing, di belakang Milimeter mengikuti. Sementara Virus masih sibuk menghubungi RS, trio yang melihat Mona di kursi belakang mobil membawanya masuk ke aula.

Mona di letakkan di atas meja tenis, dan koneksi video conpress di sambungkan. Di ujung saluran, Pia berusaha memantau dan membimbing proses persalinan kakaknya.

Virus yang belakangan menyusul ke aula awalnya berusaha mencegah, tapi Pia yang percaya pada trio sahabatnya meminta dengan tegas agar ayahnya tak mengganggu. Viruspun terpaksa minggir. Ia di buat takjub dengan kecekatan Rancho memimpin teman-temannya dalam misi darurat mereka. Apalagi ketika Rancho berhasil menghimpun teman-teman lain di asrama untuk mengumpulkan aki mobil yang dipakai sebagai sumber listrik sementara saat listrik tiba-tiba mati.

Virus hampir pingsan saat melihat daya hisap vacum cleaner yang akan di pakai untuk memvakuum cucunya sangat tinggi. Akhirnya dengan usaha, kerja sama, dan takdir, Champ bayinya Monapun lahir. Di iringi dengan tangis kebahagiaan orang-orang disekitarnya.

Semua kejadian barusan seolah menjadi titik balik bagi Virus, ia menggendong cucunya dengan bangga dan haru, "keajaiban terjadi! Kau suka menendang! Jadilah pemain sepak bola! Atau jadilah apapun menurut hatimu!"

Di tengah kebahagiaan itu, Rancho menyelinap pergi. Virus yang melihatnya segera mengejarnya;

"Berhenti.. Mau ke mana kau? Urusan kita belum selesai!" Virus mendekati Rancho yang berbalik menghadapnya, "Di hari pertama kuliah, kau bertanya padaku. … Masih ingat? Mengapa astronot tidak menggunakan pensil saja di luar angkasa sana?.. Jika batang pensil pecah, dia akan berhamburan karena tak ada gravitasi. Bisa mencederai mata, masuk ke hidung, juga merusak instrumen... Kau salah! kau salah! Kau tidak bisa terus-menerus benar! kau paham?"

"Iya, Pak"

"Ini adalah penemuan penting.. Kau Paham?"

"Iya, Pak"

"Guru besarku berkata, Ketika kau menemukan siswa yang hebat..." Virus yang mulai menangis memberikan pulpennya dan menyematkannya di leher kaos Rancho. "Sana, belajarlah! Sukses Ujian, Luluslah segera!" kata virus lagi mendorong Rancho masuk ke arah kampus.

Tak lama kemudian, wisudapun di laksanakan, Rancho menjadi mahasiswa terbaik. Kali ini Virus dengan bangga merangkulnya saat berfoto. Semua ikut senang dan bertepuk tangan kecuali Chathur….

Di tengah kegembiraan dan haru yang mengudara, Rancho diam-diam menyelinap pergi dan tak terlihat sampai sekarang… Ya sekarang, saat dimana mobil merah berisi sahabat dan kekasihnya melaju kencang ingin menemuinya….

Keempatnya sampai di sebuah sekolah bernama Skitsal yang berisi banyak anak dengan beragam aktivitas. Sementara Chatur memisahkan diri untuk buang air kecil, sisa rombongan takjub melihat mesin motor di sambung dengan alat pengupas biji kedelai dan kayuhan sepeda untuk menghasilkan listrik pencukur bulu domba. Mereka yakin, mereka menuju tempat yang benar. Tapi dimana Rancho?

Saat berlarian mencari Rancho mereka berpapasan dengan seorang pemuda. Farhan menggamit lengan pemuda itu dan menanyakan Ranchhoddas. Pemuda tadi membawa ketiganya ke dalam suatu ruangan. Ia mengeluarkan buku-buku hasil karya Farhan, juga menunjukkan blog Raju yang selalu di kunjungi dan di baca tiap hari. Betapa Rancho tak lupa akan para sahabatnya.! Juga tak lupa pada Pia, Rancho ternyata menyimpan helmnya Pia.

Pia bingung, siapa pemuda di hadapan mereka yang seolah kenal mereka?

"Kalian tidak mengenaliku?"

"Tidak"

"Bagaimana bisa ingat? Yang dulu Millimeter sekarang sudah menjadi Centimeter!"

Ketiganya terperangah, Farhan dan Raju langsung memeluk MM, "Oh iya, iya. Idiot, Centimeter apanya, kau sudah jadi Kilometer!"

"Bagaimana kau bisa di sini?"

"Untuk pertama kalinya, aku menerima surat atas namaku, berisi tiket kereta api. Tertulis di dalamnya, 'Jika kau ingin belajar, naiklah kereta!'... Lalu aku turuti.

Pia menangis haru, "Di mana si Idiot itu?"

Akhirnya Rancho kembali terlihat. Ia sedang bermain layang-layang dengan anak-anak di sebuah delta pantai. Rancho memberikan layang-layangnya pada anak-anak dan menyuruh mereka pergi saat melihat sesuatu yang serupa mimpi-mimpinya di setiap malam.

Mimpi tentang Pia yang datang padanya menaiki scooter dengan gaun pengantin. Berlanjut ke Pia yang membuka helmnya lalu melangkah mendekat. Hanya satu yang beda, jika dalam mimpinya Pia akan menciumnya, maka saat ini justru Pia menamparnya.

"Tak bisakah kau berpamitan?" Tanya Pia marah

"Tidak.. Maaf"

"Apa kau sudah menikah?"

"Apa? Belum.. Kau?"

"Nyaris... Idiot!... Lalu?"

"Lalu apa?"

"Apa kau telah mencintai seseorang?" tanya Pia penuh harap. Betapa kecewanya ia saat mendengar jawaban Ya. "Siapa?" Tanyanya lagi.

"Kau" jawaban yang di nanti Pia pun keluar, ia segera mencium Rancho.

Reuni berlanjut, datang Farhan yang melempar sebelah sepatunya pada Rancho sambil marah-marah, belum lagi Raju yang tak kalah galak. Keduanya sama-sama mengejar Rancho dan melampiaskan pukulan-pukulan sayang pada Rancho. **haha, bahasa apa ini???**. Ketiga sahabat inipun berpelukan dengan bahagia.

Chatur datang belakangan, ia merasa menang dari Rancho yang hanya guru sekolah dengan penghasilan tak lebih besar dari uang saku anaknya. Tak cukup mengejek, ia juga minta Rancho menandatangani dokumen deklarasi kekalahan. Ckckck, Chathur nih dendam banget. Rancho tertawa, ia menandatanginanya dengan pulpen dari Virus.

Chathur mengenali pulpen itu, ia merebutnya, "Bagaimana kau mendapatkannya, kau mencuri?... Ini untuk Pemenang, bukan untuk Pecundang!... "pengakuan bahwa ia lah yang lebih sukses sudah didapat, Chathurpun pergi dengan gembira.

" Kabar baiknya adalah, namamu bukan Ranchhoddas Chanchad. bayangkan! Setelah menikah namaku jadi Pia Chhanchad: Yaack!! Eh, sebenarnya, siapa nama aslimu?" Tanya Pia ingin tahu.

"Phunsukh Wangdu" jawab Rancho enteng, beragam reaksi dari ketiga orang di hadapannya.

Jelas Phi Wangdu juga bukan nama yang Pia inginkan, ia bertekad tak mau mengganti namanya setelah menikah nanti. Sementara Farhan dan Raju bergantian menanyakan apa Phunsukh Wangdu sang ilmuwan yang punya 400 hak paten? Wangdu yang dimaksud oleh Chatur yang kabarnya diinginkan Jepang?

"Baik, katakan yang sebenarnya, kau ini Guru atau Ilmuwan?" Farhan tak sabar ingin segera tahu

"Aku Ilmuwan, sekaligus mengajar anak-anak"

"Jadi kau ini adalah THE Phunsukh Wangdu?"

Rancho menganggukkan kepalanya.

Farhan mencoba memberi tahu Chathur yang belum sampai ke mobilnya, tapi chatur terlalu senang untuk menggubris orang-orang yang menurutnya idiot. Akhirnya Ranchopun menelponnya.

"Mr. Wangdu, Tak kupercaya, anda menelphon."

"Maaf, Mr. Chatur.. Sepertinya aku tak bisa menandatangani kesepakatan dengan perusahaanmu."

"Bagaimana, Pak.. Apa yang terjadi, Pak?"

"Bagaimana aku menandatanganinya? Kau ambil penaku!"

"Pena apa, Pak?.. Saya tidak paham..."

"Itu, yang ada di tanganmu, pena dari Virus!"

"Pena Virus?" seakan baru sadar, Chatur berbalik, "Mr. Wangdu...?"

"Ya, ini aku, Chatur?" jawab Rancho melambaikan tangannya.

Mulut Chathur makin melongo saat membuka kembali dekalarasi kekalahan yang barusan di tanda tangani Rancho, nama Rancho telah di coret di ganti nama Phunsukh Wangdu disana.

Akhirnya dengan rasa terpaksa dan malu, Chathur mengakui kekalahannya. "Kau kalahkan aku, Rancho.. maksudku, Mr. Wangdu.. Telak kau kalahkan aku, sangat hebat.. Kuharap, masalah pribadimu tidak mempengaruhi kesepakatan kita… Aku tahu suatu saat, kau pasti akan melakukan sesuatu yang dahsyat!"

Chathur terus melakukan hal yang tak pernah terpikir untuk ia lakukan pada Rancho: memberi hormat ala ICE (membuka celana dan menungginginya).

Bukannya mendengarkan atau merespon Chathur, mereka berempat malah kabur di ikuti Chathur yang mengejar sambil memegangi celananya… haha

...The End…

Created & Images by : Ai @pelangidrama.net

ai 01 Feb, 2012


-
Source: http://www.pelangidrama.net/2012/02/recap-b-movie-3-idiots.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook