[Sinopsis] Down With Love Episode 16 Final
Pagi itu di kantor Pengacara Yu Ping para karyawan telah mulai bekerja. Tak lama kemudian giliran Yu Ping yang tiba di kantor. Dia meminta seseorang menunggu di luar.
Boss Yu ping lalu memberikan pemberitahuan kepada para stafnya bahwa akan ada pegawai baru yang bergabung dalam firma mereka. Para staf menyambut dengan penasaran dan antusias siapa kiranya pegawai baru yang di bawa. Apakah kali ini orang yang paling tidak capable seperti pengacara Liang ? atau pengacara lain lulusan luar negeri?
Lalu Yu Ping menyuruh seseorang masuk dan ternyata yang dia perkenalkan itu Yang Guo!.
Semua orang kaget terutama Yang Duo. Yang Duo datang menghampiri. Yang Guo merasa tak enak pada kakaknya.
"Kak, bukannya kau memintaku mencari pekerjaan" bela Yang Guo. Dan akhirnya Yang Guo mendapatlan pekerjaannya!
Seperti yang diutarakan Yang Duo bahwa Yang Guo tidak punya skill bekerja di firma, Yang Guo juga sebenarnya merasa malu. Tapi Yu Ping meyakinkan bahwa Direktur Yang Guo punya pekerjaan khusus menangani dokumen bekas yang rahasia! Yu Ping lalu memberikan setumpuk dokumen yang sudah tak terpakai pada Yang Guo.
"Tugasmu adalah membuat tanda silang!"kata Yu Ping sok penting.
"Membuat tanda silang?!", Yang Duo heran.
Yang Duo kesal terhadap keputusan bosnya, Yang Guo bahkan digaji lebih besar darinya. Sebaliknya Yu Ping tampak bahagia. Dari belakang mejanya Yu Ping sekarang bisa melihat Yang Guo. Dan tak lama kemudianYang Guo pun selesai menyelesaikan tugasnya (ya iya lah cuma kasih tanda silang doang). Yu Ping langsung kebingungan mencarikan tugas baru untuk Yang Guo akhirnya dia diminta memberikan minum untuk para stafnya.
Selesai kerja Yu Ping dan Yang Guo tampak langsung berkencan dengan makan malam bersama. Yang Duo mengutarakan uneg-unegnya bahwa dia merasa risih hanya bekerja memberi tanda silang dan bulatan pada dokumen-dokumen bekas. Yang Guo ingin bekerja dengan benar layaknya orang bekerja sesuai dengan kemampuannya
"Ya sudah nanti aku kenalkan kau kepada temanku" kata Yuping dengan muka cemberut
Tapi Yang Guo juga tidak mau dibantu Yu Ping, dia ingin berusaha mencari pekerjaan dengan kemampuannya sendiri.
Di lain tempat pasangan pengacara Liang dan Yang Duo rupanya juga janji berkencan. Mereka berencana nonton film bersama. Yang Duo sempat menyinggung Liang mengapa dia bisa menghafal banyak pasal-pasal tentang hukum.
Lalu pengacara Liang menjawab dengan antusias dan mata berbinar -binar bahwa karena dia menyukai hukum menghafal hal tersebut tidaklah sulit, tidak perlu dihafal jika orang mengerti dan menjiwai hal itu akan otomatis terhafalkan juga. Namun Yang Duo yang tak begitu suka soal hukum tanpak bosan.
"Aku ini bagai sedang kerja lembur di bioskop", keluh Yang Duo dalam hati. Yang Duo tampak mulai merasa tidak ada kecocokan dan antusian kencan bersama Pengacara Liang.
Malam itu ke dua anak gadis Tn. Yang semua tengah berkencan dengan teman kencan masing-masing. Tinggallah dia sendiri yang merana di rumah kesepian. Dia pun akhirnya hanya makan malam dengan ramen cup instan.
Suatu hari Yang Guo tampak sibuk mencari pekerjaan, dia mendatangi restoran, toko-toko/outlet yang mencari pekerja. Tapi beberapa toko rupanya mempersyaratkan Yang Guo bisa berbahasa Inggris juga. Yang Guo gagal dia merasa putus asa dan merasa dirinya tidak berguna.
Saat dia hampir putus asa tiba-tiba Yang Ling meneleponnya memberitahu berita gembira.
"Ada teman temanku menawarkan pekerjaan di restoran gajinya cukup besar dan kau cukup bekerja selama 4 hari saja di hari kerja"
Yang Guo cukup antusias apalagi mendengar jumlah gaji yang cukup besar pula. Tapi dia juga sedikit heran mengapa restoran itu berbaik hati.
"Kupikir restoran itu benar-benar membutuhkan orang sepertimu" kata Yan Ling
"Lalu kenapa kau sendiri tak mau bekerja di sana?" tanya Yang Guo heran.
Yan Ling sedikit kebingungan menjawabnya, lalu berkilah bahwa dia sudah betah di pekerjaannya yang sekarang.
"Apa dia curiga?" tanya Yu Ping pada Yang Ling sesaat setelah dia memutuskan sambungannya dengan Yang Guo. Yan Ling yakin bahwa walau awalnya Yang Guo tampak heran tapi dia berhasil meyakinkan Yang Guo
"Tenang saja Yang Guo itu mudah dibohongi" kata Yan Ling..wah parah nih hehe..
Yan Ling telah menginformasikan pada Yang Guo agar datang ke restoran yang telah mereka atur pada hari dan jam yang mereka tentukan. Restoran yang akan dijadikan tempat Yang Guo bekerja adalah restoran favorit Yu Ping milik kenalannya sejak kuliah. Namun ketika waktu dan harinya tiba Yang Guo tampak tak muncul di restoran.
Seperti yang kita duga, Yu Ping pun dengan penasaran ikut menunggu di restoran, ia sembunyi di balik meja.
"Mengapa kamu tak datang ke sini ups"kata Yu Ping hampir saja membocorkan semua rencananya.
Ternyata Yang Guo sudah mendapatkan pekerjaan sendiri di restoran yang lain. Yu Ping bingung
"Tawarannya terlalu bagus aku pikir itu paling penipuan" kata Yan Guo
Yu Ping panik dia kembali hampir membocorkan rahasianya, "mana mungkin tipuan, maksudku tak mungkin Yan Ling teman baikmu membohongimu khan?"
"Tentu Yan Ling tidak mungkin membohongiku" kata Yang Guo, tapi Yang Guo yakin iklan lowongan itu bohong.
Di kantornya Yu Ping cemas karena Yang Guo kerja di restoran yang tidak disukainya. Namun Yang Duo malah menggodanya. Di sisi lain ada perubahan pada diri Yang Duo.
Yang Duo tampak mulai menghindar jika diajak kencan lagi oleh Pengacara Liang. Yang Duo beralasan terus ada acara atau sibuk.
Pengacara Liang menyadari Yang Duo tampaknya kurang nyaman bersama dirinya. Dia lalu menghubungi Yang Guo untuk meminta nasehat.
"Maaf menganggumu saat kerja tapi rasanya hanya kamu yang bisa membantuku"kata pengacara Liang berharap.
Pengacara Liang ingin tahu hal apa yang menjadi kesukaan Yang Duo dan bagaimana menarik perhatiannya.
"Aku merasa dia bosan dan tidak nyaman jika mengobrol denganku"
Yang Guo tahu pasti bahwa kakaknya suka hal mengenai desain interior. Pengacara Liang minta diberitahu secara umum mengenai Desain Interior. Namun walau Yang Guo pernah bekerja dengan Qi Da Ge yang seorang desainer dia merasa tidak tahu banyak.
Di rumah Yu Ping. Yu Ping tampak ngambek. Ia rupanya sudah diberi tahu rencana bahwa Yang Guo mengajak Pengacara Liang menemui Qi Da Ge bersama-sama. Yang Guo menjelaskan bahwa hal ini hanya untuk menolong Pengacara Liang.
"Jadi kau mau bertemu mantan pacarmu?!"kata Yu Pin tidak suka
"Dia itu khan teman baikmu"kata Yang Guo mecoba membujuk.
Menurut Yu Ping, menyangkut desainer, Ke Zhong adalah desainer yang baik. Dengannya, Ke Zhong adalah sahabatnya, tapi sehubungan dengan Yang Guo, Ke Zhong itu mantan pacar!
Yang Guo baru sadar bahwa perkataannya kakaknya benar bahwa inilah repotnya punya pacar Pengacara yang pintar memainkan kata-kata sebagai alasan. Akhirnya Yu Ping menyetujui juga walau mukanya masih cemberut.
"Tapi janji kau tidak akan mengikutiku lagi seperti waktu itu ya" kata Yang Guo memastikan.
"Siapa yang mengikutimu!"kata Yu Ping jaim. "Lagian kau juga tidak akan pura-pura jadi pacar lagi khan".
Yu Ping ternyata pura-pura jaim dibalik itu dia khawatir banget dan sebenernya berharap Yang Guo tidak jadi bertemu Ke Zhong hehe...
"Jika kau tak lihat, bilang saja tak lihat. Kenapa kau begitu marah" tanya Yang Guo. Yang Guo juga menanyakan dengan siapa ayahnya bicara di telepon?. Walau jadi salting, ayahnya menjawabnya dengan tenang bahwa ia berbicara dengan temannya.
"Kalian bisa dapat teman tapi aku tak boleh?"tanya ayahnya.
"Jika kau butuh teman tak apa-apa, kenapa kau begitu marah?".
Tiba-tiba Yang Duo tiba di rumah, Yang Guo pun segera menghampiri kakaknya.
"Ada yang ingin kutanyakan padamu"ujar Yang Guo
"Jadi Liang Zhi menelepon untuk mencariku?.... Mati aku, aku bilang padanya hari ini aku ingin pulang cepat". Yang Duo pun menanyakan pada Yang Guo, apakah Yang Guo mengatakan bahwa ia tak pulang cepat?. Yang Duo bertanya apakah kakaknya menghindari pengacara Liang.
Yang Duo pun bergegas berlalu menghindari pertanyaan Yang Duo. Ayahnya pun memuji kebaikan pengacara Liang agar Yang Duo menerima cinta pengacara Liang, sebelum ayahnya melantur kemana-mana karena ia sendiri juga sedang fall in love maka ayahnya pun pamit mandi.
Yang Duo pun menghampiri kakaknya yang duduk di kursi mengenai tingkah aneh ayahnya yang sebelumnya tidak seperti itu. Yang Duo malah balik bertanya apa yang ingin ditanyakan Yang Guo sebelumnya?. Yang Guo pun menanyakan buku desain yang sangat disayang Yang Duo, Yang Duo balik bertanya untuk apa Yang Guo perlu buku itu. Yang duo beralasan bahwa kafe tempat dia bekerja perlu desain yang nyaman, jadi ia bisa melihat contoh-contohnya di buku milik kakaknya. Setelah berdebat sebentar, Yang Guo bertanya apakah kakaknya benar-benar membuang buku desainnya?. Yang Duo pun bangkit dari duduknya dan mengambil buku desain interior yang di cari Yang Duo.
"Desainer interior adalah impianku dari kecil, namun mewujudkannya tak mudah"ucap Yang Duo lalu memberikan buku tersebut pada Yang Guo. Yang Duo juga mengatakan bahwa ia tak membutuhkan itu lagi, jadi tak perlu dikembalikan.
Di kantornya Yu Ping masih tak tenang memikirkan Yang Guo pergi bersama Ke Zhong. Yu Ping menghampiri kerumunan anak buahnya yang sedang mengobrol.
"Kenapa kalian tak pergi makan siang?"tanya Yu Ping. Salah satu anak buahnya pun memberitahu bahwa anak buah Yu Ping yang bernama Kevin sedang ada masalah dengan pacarnya. Pacarnya kembali jadian dengan mantan pacarnya, mendengar hal itu sontak Yu Ping tersadar ia pun segera menyuruh pengacara Liang ke ruangannya.
Dan tadaaaaa, Yu Ping ternyata menyuruh pengacara Liang menemani Yang Guo menemui Ke Zhong,hahaha. Yang Guo meminta maaf pada Ke Zhong karena membuat Ke Zhong tak nyaman atas kehadiran pengacara Liang.
"Selama Yu Ping tak salah paham, itu tak masalah buatku"jawab Ke Zhoong.
"Aku sebelumnya sudah berbicara dengannya dia tak akan salah paham. Aku bisa menjaminnya"ujar Yang Guo menenangkan. Belum tahu dia, Yu Ping gelisahnya gimana huehehe. Tiba-tiba ponsel pengacara Liang bunyi, ia pun pamit pergi menerima telpon. Ke Zhong menanyakan keadaan Yang Guo, Yang Guo menjawab bahwa ia sangat baik.
Pengacara Liang kembali, sepertinya yang meneleponnya Yu Ping hahaha.
"Aku pikir, kita harus segera ke pokok permasalahan"ujar pengacara Liang. Yang Guo dan Ke Zhong pun setuju. Namun pengacara Liang minta ia duduk di dekat Ke Zhong, pengacara Liang beralasan ia takut tak akan mengerti apa yang dikatakan Ke Zhong jika tak duduk di sebelah Ke Zhong, pasti ide Yu Ping itu supaya menjauhkan Ke Zhong dari Yang Guo hahaha. Yang Guo dan Ke Zhong pun setuju, Yang Guo pun pindah tempat duduk sekarang ia di depan Ke Zhong dan pengacara Liang ckckck. Yang Guo menceritakan kedekatan pengacara Liang dan kakaknya tapi saat keduanya bersama tak ada yang banyak dibicarakan maka pengacara Liang ingin mengerti kesukaan Yang Duo mengenai desain.
"Sejak kecil, kakakku sudah menyukai desain interior. Jadi kami khusus mengundangmu untuk mengajarinya"ujar Yang Guo. Dengan begitu pengacara Liang dan kakak Yang Guo bisa mengobrol lebih banyak.
Yang Guo pun mengeluarkan buku desain milik kakaknya, untuk membantu Ke Zhong agar mudah mengajari pengacara Liang. Ke Zhong melihat isi buku tadi, mungkin karena sering dibacanya sampai benang-benangnya terlepas. Yang Guo menceritakan bagaimana kakaknya menemukan buku tersebut dan bagaimana kakaknya menyembunyikan buku tersebut di bawah bantalnya agar bisa tidur. Di sana juga ada catatan kecil Yang Duo, Ke Zhong menutup buku itu dan terlihat nama Lawrance di sampul belakang, Ke Zhong pun menyadari sesuatu.
"Buku ini milikku!"ucap Ke Zhong.
"Punyamu?"tanya Yang Guo dan pengacara Liang bersamaan.
"Saat aku kehilangan ini, aku mencarinya untuk waktu yang lama tapi tak pernah menemukannya lagi. Di mana kakakmu menemukan ini?".
"Aku tak tahu" jawab Yang Guo. Yang Guo menjelaskan bahwa sejauh yang ia ingat kakaknya menyimpan buku itu sejak mereka masih kecil.
Tiba-tiba ketiganya dikagetkan dengan salah satu satu teman kantor pengacara Liang yang menyapa pengacara Liang. Melihat Yang Guo juga ada di situ, orang tadi memanggil Yu Ping, tentu saja Yang Guo kaget. Pengacara Liang jadi serba salah melihat wajah Yang Guo, Ke Zhong tersenyum melihat sikap Yang Guo yang segera menghampiri Yu Ping.
"Xiang Yu Ping"ujar Yang Guo geram. Yu Ping tersenyum melihat Yang Guo, ia pun segera menghampiri Yang Guo dan menjelaskannya.
"Sungguh kebetulan. Aku sedang makan dengan karyawanku di sini" jelas Yu Ping. Lalu mencoba menggoda Yang Guo dengan mencubit pipi Yang Guo, namun Yang Guo segera melepaskannya. Yu Ping yang melihat Ke Zhong, segera menghampirinya dan berbasa-basi dengannya. Tahu ia diikuti, Yang Guo geram, "Liang Zhi Hao" ujar Yang Guo tajam. Pengacara Liang jadi serba salah, bukan dia yang salah namun Yu Ping memberinya isyarat agar diam.
"Kau masih bisa tertawa?" sindir Yang Guo melihat Yu Ping tersenyum dan tertawa berbasa-basi dengan Ke Zhong.
Yu Ping mencoba menjelaskan alasan kenapa ia melakukan itu pada Yang Guo yang ngambek.
"Pengacara besar tak bisa menjaga kata-katanya. Kau bilang tak akan mengikutiku dan kau masih mengikutiku".
"Mengikutimu artinya aku sembunyi di belakangmu mencoba mengawasi apa yang kalian lakukan" elak Yu Ping. "Kau yang pertama kali menunjukkan diri, bagaimana itu disebut mengikuti?". Yu Ping terus mencari alasan dan mengelak bahwa ia mengikuti Yang Guo.
"Baiklah, orang sepertimu pengacara yang pandai beragumen. Aku tak ingin berdebat denganmu, ok". Yu Ping mencoba menarik tangan Yang Guo namun Yang Guo menolak.
"Jangan seperti ini. Aku melakukan ini karena aku khawatir"
"Mengkhawatirkan apa?"tanya Yang Guo.
"Khawatir tekadmu tak kuat".
"Kau tak percaya padaku?", Yang Guo tak percaya.
"Ini bukannya aku tak mempercayaimu"elak Yu Ping, lalu ia menjelaskan alasannya kenapa ia berbuat seperti itu karena ia tak ingin putus seperti anak buahnya yang pacarnya malah kembali dengan mantannya karena sering bertemu kembali.
"Apakah aku tak pernah peduli dengan perasaanmu? Aku selalu bertanya padamu jika akan bertemu dengannya (Ke Zhong)"ujar Yang Guo.
"Aku mengerti tapi dengan keadaan sekitar yang seperti ini aku bilang tidak". Yang Guo makin kesal, Yu Ping berusaha membujuk.
"Oleh sebab itu kenapa aku berpikir untuk mencegahnya dengan berbagai macam cara agar bahagia ke depannya, jadi kita harus…" ."Sebelum kau bertemu laki-laki itu ijinkan aku membuatkan janji lalu kau bisa pergi" ungkap Yu Ping akhirnya.
Yang Guo berteriak pada Yu Ping dan berkata, "siapa laki-laki itu? Laki-laki itu adalah temanmu Qi Ke Zhong!!... Xiang Yu Ping, aku juga seorang manusia juga, manusia normal. Aku tak mengijinkanmu mengaturku, aku masih menginginkan kebebasan dan punya teman".
"Aku mengerti itu" ucap Yu Ping lirih.
"Kau tak mengerti itu" teriak Yang Guo. "Jika kau benar-benar mengerti, kau tak akan meminta hal-hal yang tak masuk akal. Aku rasa ini sudah cukup sejak kita mulai kencan sampai sekarang, kau seperti direktur mengontrol semuanya". Yang Guo mengeluarkan seluruh uneg-unegnya yang merasa terus dikontrol oleh Yu Ping bahkan mau bertemu dengan temannya sendiri Yu Ping ingin mengontrolnya, bahkan Yang Guo bertanya apakah ke depannya jika Yang Guo ingin bernafas Yu Ping akan bertanya berapa lama waktu yang dibutuhkan?.
"Jadi bersamaku membuatmu begitu tak nyaman" tanya Yu Ping. Yang Guo membenarkan bahkan sampai membuat Yang Guo gila. "Baiklah, aku mengerti. Mulai sekarang aku akan menjadi lebih dewasa. Maafkan aku" ucap Yu Ping lalu berlalu, Yang Guo hanya bisa menahan kesal.
Yang Guo terus mengumpat sampai rumah, ia menghampiri kakaknya yang sedang merangkai sesuatu. Yang Guo berkata bahwa apa yang kakaknya bilang itu benar, bersama dengan orang yang arogan dan tak masuk akal jika tak mati karena kemarahannya, mati karena kelelahan. Yang Guo memuji kakaknya yang mampu bertahan dengan Yu Ping beberapa tahun.
"Jadi kalian bertengkar? Aku rasa sesuatu terjadi hingga membuatmu ngomel-ngomel dan cepat marah". Yang Guo pun membeberkan alasannya, dan tanpa sadar Yang Guo menyebut nama Ke Zhong.
"Kau bertemu dengan Qi Ke Zhong?" tanya Yang Duo. Tersadar Yang Guo salah bicara, ia pun mengaku bertemu dengan Ke Zhong untuk membicarakan sesuatu. Yang Duo pun mengomeli Yang Guo, ya jelas saja Yu Ping marah lha wong Yang Guo malah menemui laki-laki lain untuk membicarakan sesuatu. Yang Duo pun menyuruh Yang Guo menceritakan apa yang terjadi, Yang Guo mengelak, ia pun pamit mandi.
"Jika kau tak memberitahuku kebenarannya aku akan bertanya pada bos dan memaksamu meminta maaf padanya"ancam Yang Duo. Yang Guo pun menceritakan alasannya kenapa ia harus bertemu dengan Ke Zhong, yaitu membantu pengacara Liang agar dapat mengobrol dengan kakaknya karena selama pengacara bersama kakaknya tak banyak yang diobrolkan. Dan jika pengacara Liang banyak mengerti mengenai hobi Yang Duo makan otomatis banyak yang akan diobrolkan oleh sebab itu Yang Guo mengajak pengacara Liang belajar dari Ke Zhong.Yang Duo tersadar jadi alasan Yang Guo meminjam buku desain interior untuk itu, Yang Guo meringis mengiyakan.Yang Guo berharap kakaknya tak ingat tentang bukunya saat melihat Yang Duo mencoba mengingat-ngingat.
"Di mana buku itu?"tanya Yang Duo akhirnya. "Jangan bilang kau membawanya. Di mana bukunya?. Yang Guo pun mengatakan bahwa buku itu ada bersama Ke Zhong karena itu buku Ke Zhong yang hilang, sontak Yang Duo berteriak panik.
Yang Duo mencoba mengingat-ngingat bahwa ia tak menulis sesuatu yang aneh di bukunya. Yang Duo terperanjat kaget saat melihat Ke Zhong sedang membuka-buka buku desain interiornya. "Mati aku, jangan bilang aku benar-benar menulis sesuatu" pikir Yang Duo. Dengan tekad bulat dan menenangkan diri Yang Duo menghampiri Ke Zhong. Yang Duo ingin menjelaskan kenapa buku itu bisa ada padanya, namun Ke Zhong memotongnya.
"Ini seperti harta karunmu, ada airmata di sini semuanya tersegel".
"Karena aku selalu berpikir suatu hari nanti, aku akan bertemu dengan pemiliknya lagi". Lalu Yang Duo bertanya pada Ke Zhong, apakah ia benar-benar tak ingat di mana Ke Zhong menjatuhkan buku itu?. Sebelumnya Ke Zhong tak ingat, namun sekarang ia ingat saat itu hujan ia menyelamatkan seorang gadis kecil di hutan, ia pun meminjamkan buku itu agar ia tak kehujanan. Ke Zhong pun tersadar jangan-jangan gadis kecil itu Yang Duo?.
Yang Duo tersenyum bahagia mengiyakan namun tak halnya dengan Ke Zhong, ia malah mengembalikan buku itu ke Yang Duo. "Sebelumnya aku tak pernah menganggapnya sebagai harta karun, jadi itu bukan milikku"ujar Ke Zhong. Ke Zhong pun pamit pergi duluan karena ada hal yang harus ia kerjakan. Yang Duo hanya bisa menatap kepergian Ke Zhong dengan sedih sembari memeluk buku berharganya.
Yang Guo terus mengecek hpnya apakah Yu Ping meneleponnya seraya berayunan.
"Aiyo, dia serius tak menelepon? Apa yang salah dengannya"keluh Yang Guo. Hal itu tak berbeda jauh dengan Yu Ping, di kantornya ia terus mengecek hpnya menunggu telepon dari Yang Guo hahaha. Yu Ping berniat menelepon duluan, namun egonya berkata lain ia mencoba menahannya.
"Jika kau menelepon duluan, maka kau kalah"tahan Yu Ping, lalu Yu Ping malah menancapkan pulpennya di sela-sela jari tangannya ckckck. Yang Guo teringat kata-katanya dilontarkan untuk Yu Ping kemarin,mengingat itu Yang Guo berinisiatif menelepon lebih dulu namun diurungkannya. Yang Guo masih menimang-nimang hahaha.
Akhirnya Yu Ping menyembunyikan hpnya di lemari. Yu Ping beranggapan bahwa Yang Guo harus menelepon lebih dulu dan meminta maaf. Yang Guo berpikiran lain, untuk apa ia menelepon lebih dulu, karena Yang Guo merasa tak bersalah. Yang Guo pun memutuskan Yu Ping yang harus menelepon lebih dulu.
Hp Yu Ping berbunyi, ia pun bergegas mengangkatnya namun yang menelepon bukan Yang Guo tapi Hui Fan huehehe.
"Aku dengar dari Ke Zhong kau bersama Yang Guo? Yang Guo gadis yang baik", Hui Fan juga mendoakan hubungan Yu Ping dan Yang Guo. Yu Ping hanya menghela nafas, Hui Fan bertanya kenapa Yu Ping hanya menghela nafas?.
"Kau jangan menertawaiku setelah aku bilang ini"
"Tentu saja tidak, katakan", Yu Ping pun menceritakan kejadian ia membuntuti Yang Guo yang bertemu dengan Ke Zhong, dan Yang Guo tak suka.
"Terlalu mencintainya?"tebak Hui Fan
"Mungkin" jawab Yu Ping, lalu Yu Ping menceritakan bagaimana gundah gulananya dirinya bersama Yang Guo. Yu Ping serba salah bagaimana ia harus bersikap pada Yang Guo. Hui Fan tersenyum menanggapinya.
Hui Fan mengundang Yang Guo datang ke apartemennya. Mendengar cerita Hui Fan yang kabarnya baru bertemu dengan Yu Ping, tak urung membuat Yang Guo CEMBURU!! haha, tanpa sadar ia memasukkan banyak gula ke dalam minumannya.
Sedikit geli melihat kecemburuan Yang Guo, Hui Fan akhirnya memberitahu bahwa ia sudah tahu kalau Yang Guo dan Yu Ping berkencan. Ia juga mencoba meluruskan pertemuannya dengan Yu Ping sekedar memberi ucapan selamat.
Lalu mengenai Yu Ping, Hui Fan memberi sedikit nasihat mengenai sikap arogan dan tak masuk di akalnya Yu Ping semata karena besarnya cintanya pada Yang Guo. "Kau harus tahu, bagi seseorang yang belum pernah menyerahkan cintanya, kau harus memberinya waktu dan membiarkannya belajar perlahan bagaimana seharusnya mencintai … dan menghargai seseorang …".
Sementara itu, Yu Ping mendatangi toko perhiasan, ia minta penjaga toko memilihkan cincin untuk seorang gadis. Saat penjaga toko memintanya mendeskripsikan gadis itu, Yu Ping dengan sumringah menerawang….
"Sangat polos, sangat murni, kelihatan senang seharian hanya karena sebuah makanan manis… gadis yang bisa membuat mata tak rela untuk beralih dari melihatnya…."
"Jika pacarku mendeskripsikan aku seperti itu, aku akan merasa sebagai gadis paling beruntung"
Yu Ping menahan senyumnya, "justru aku merasa, yang beruntung itu… adalah aku"
Yu Ping kemudian mendatangi apartemen Hui Fan, ia buru-buru sembunyi saat melihat Yang Guo yang sibuk memikirkan saran dari Hui Fan.. Ia mengendap-endap meletakkan segelas air putih di meja makan, lalu sengaja berdehem untuk membuat Yang Guo menoleh.
Susana terasa kaku, Yu Ping mencoba menjelaskan kedatangannya karena undangan Hui Fan. Yang Guo mengaku sudah tahu dari Hui Fan, mereka sudah mengobrol banyak. Yu Ping ingin tahu apa saja isi obrolan mereka.
"Tentu saja mencaci maki dirimu… Kejam, arogan, tak masuk di akal, menyedihkan… kami berdua juga sepakat bahwa kau adalah pacar terburuk dalam sejarah"
Yu Ping terperangah, ia tak percaya Hui Fan membicarakan semua hal yang disebutkan Yang Guo tadi padahal sebelumnya berjanji akan membantunya. Yu Ping minta agar Yang Guo jangan mempercayai Hui Fan.
Haha, Yang Guo tersenyum menang, "jangan mempercayainya? Tapi dia juga bilang walau kau kejam, arogan, tak masuk di akal, menyedihkan, bahkan tak sopan, itu karena kau sangat mencintaiku… Ia juga minta agar aku memberimu waktu agar kau tahu bagaimana mencintai itu seharusnya,,,,"
Yu Ping tersenyum malu-malu, "itu benar… tentu saja kau harus mempercayainya".
Ia menaruh cincin dalam gelas yang tadi di bawanya, dan menyodorkannya pada Yang Guo. Yang Guo terkejut melihat isi gelas, "kau … melamarku?"
Yu Ping memeluk Yang Guo, "menikahlah denganku… aku tahu aku punya banyak kekurangan dan aku juga bukan pacar yang sempurna, tapi aku sangat sangat menyukaimu... aku sangat ingin menguncimu disisiku… tiap hari kau hanya boleh melihatku… menikahlah denganku…"
Yang Guo tersenyum, tapi tetap ada keraguan dalam hatinya, walau bagaimanapun mereka baru berkencan kurang dari sebulan. Tapi Yu Ping meyakinkan bahwa waktu bukanlah masalah, ia menutup kalimatnya dengan panggilan baby. Hoa, Yu Ping mengaku itu ajaran dari Yan Ling, panggilan sayang untuk menyenangkan seorang gadis. Tanpa kata, senyum yang tak pernah putus dari Yang Guo mewakili jawabannya.
Pulang ke rumah, berita rencana Yang Guo dan Yu Ping sukses membuat Tuan Yang bersuka cita. Saat Yang Guo masih ngedumel bahwa ia baru setuju untuk menikah tapi bukan untuk menikah buru-buru, calon mertua dan menantu sudah kompak mencari hari baik untuk pernikahan…
Setelah sukses membuat Yang Guo berhenti mendebat dan memilih menyingkir, tuang Yang kini mengincar Yang Duo dan pengacara Liang yang baru datang, "Duo Duo, apa kau dan Zhi Hou punya kabar gembira untuk ayah?". Yang Duo melongo kesal sementara pengacara Liang tersenyum senang.
Yang Duo mengantar Pengacara Liang pulang. Tahu Yang Duo tertekan dengan pertanyaan tuan Yang tadi, Pengacara Liang mencoba menghibur Yang Duo, ia minta jangan sampai Yang Duo tertekan karena belum bisa menyukai dirinya. Ia yakin Yang Duo akhirnya hanya akan melihat dirinya karena ia akan melakukan yang terbaik untuk membahagiakan Yang Duo. Ia lalu mengembalikan buku interior Yang Duo.
Yang Duo menerima buku itu dan melihat kembali isinya yang banyak berisi catatan-catatan dan highlight. Ia menyadari sesuatu, seperti dirinya dulu yang berusaha keras menyukai accounting karena hanya itu yang bisa ia lakukan untuk menghidupi dirinya dan Yang Guo… Yang Guo dan Yu Ping yang sangat berusaha menemukan cinta dan akhirnya mendapatkannya…. Pengacara Liang juga sudah sangat keras berusaha, tapi ia tak ingin menyakiti Pengacara Liang lebih banyak lagi. Untuk itu ia minta Pengacara Liang untuk tak lagi berusaha mengambil hatinya, karena kini GILIRANNYA untuk berusaha mengejar mimpi dan cintanya…
Ke Zhong mengeluhkan latte buatannya yang tidak seenak buatan Yang Guo dulu, Yang Duo muncul dan memberitahu jawabannya, jangan menambahkan air terlalu banyak, agar latte terasa lebih kental, itulah rahasia yang ia ajarkan pada adiknya.
"Kenapa kau…..", Ke Zhong masih heran dengan kemunculan Yang Guo di kantornya.
"Aku mengundurkan diri… aku ingin menjadi seorang interior designer, tolong ajak aku"
"Sebenarnya, ada banyak inteior designer yang lebih baik dariku, aku akan mengenalkannya padamu".
'Tuan Qi, kau akan menyesal menolakku… aku punya talenta, keinginan yang kuat.. mengurus masalah accounting sampai menghadapi costumer… aku bisa melakukan segalanya, bahkan menggosok toilet, membuatkan kopi…. Dan yang paling penting, aku orang yang takkan mencampurkan hal pribadi dengan pekerjaan… Jadi walau aku sangat menyukaimu, aku jamin aku takkan menimbulkan masalah…. Tolong pekerjakan aku…. Aku rela walau tak mendapat gaji, asal kau memberiku kesempatan untuk meraih mimpiku… aku mohon padamu…"
Ke Zhong tersenyum….
Ah, gampangnya nyari kerjaan… justru yang susah itu mencari pengalaman pertama…..
6 tahun kemudian….
Yu Ping memarahi seorang bocah lelaki yang keukeuh dalam diamnya tak mau menjawab pertanyaannya. Yu Ping menggertak dengan memamerkan tongkat.
"Guru kami bilang kau tak boleh memukul anak-anak dengan tongkat…. Itu kekerasan.. aku bisa menelpon 113". Komentar si anak melihat tongkat di tangan Yu Ping. 113 tuh layanan pengaduan untuk kekerasan.
"Menelpon 113? Bahkan tak ada gunanya kalau kau menelpon 119!.. orang tua punya hak untuk menghukum anak di bawah umur… Bukan kekerasan kalau aku meninjumu dengan tanganku". Yu Ping mengepalkan tangannya. Haha, ia sekarang punya teman debat.
Kalah dari ayahnya, anak itu merengek pada mamanya. Yang Guo yang berperut buncit turun dari tangga dengan hati-hati. Ia tertawa melihat suami dan anak sulungnya kembali berdebat soal tuduhan tanpa bukti. Yang Guo memilih membiarkan keduanya menyelesaikan perdebatan mereka dan keluar.
Di pintu ia berpapasan dengan tuan Yang yang datang membawa kado besar.
Tuan Yang menanyakan cucunya, ia menoleh ke arah ruang makan dan melihatnya sedang di hukum Yu Ping. Haha, tuh anak tetep keukeuh menyatakan kelakuan ayahnya yang memukul sayang pantatnya itu sebagai kekerasan…
Tuan Yang di sambut pelukan sayang dari cucunya. Dengan lantang sang cucu menyatakan kakeknyalah orang yang paling menyayanginya.
Satu persatu tamu datang, ada Pengacara Liang, Yan ling dan pacarnya…. Kemudian Yang Duo bersama Ke Zhong. Kesibukanpun terjadi, tuan yang main kejar-kejaran bersama cucunya, Yang Guo mengobrol dengan Yang Duo dan menanyakan kapan kakaknya akan punya baby menyusul dirinya, sementara Yu Ping menobrol santai bersama Ke Zhong. Akhirnya Yang Guo menggapai dua impiannya. Impiannya sebagai interior Designer juga impian menjadi belahan jiwanya Ke Zhong.
Yang Duo permisi dari Yang Guo untuk menerima telpon, setelah menutup telponnya muncul Pengacara Liang. Kata pembuka dari Pengacara Liang adalah Yang Duo makin tampak cantik, SETUJU!!... keduanyapun terlihat akrab.
Yu Ping mencoba memanasi Ke Zhong soal Zhi Hou yang masih mengharapkan Yang Duo, tapi Ke Zhong yang sedikitt (sedikiiiiiit banget) kelihatan cemburu menguasai dirinya, dan pura-pura gak terpengaruh. Haha, emangnya Yu Ping??

Image by @PelangiDrama
Shared by PelangiDrama.Net
Don't Repost to Other Site!!!!

Author_blog 24 Feb, 2012
-
Source: http://www.pelangidrama.net/2012/02/sinopsis-down-with-love-episode-16.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook