HPK

mesothelioma survival rates,structured settlement annuity companies,mesothelioma attorneys california,structured settlements annuities,structured settlement buyer,mesothelioma suit,mesothelioma claim,small business administration sba,structured settlement purchasers,wisconsin mesothelioma attorney,houston tx auto insurance,mesotheliama,mesothelioma lawyer virginia,seattle mesothelioma lawyer,selling my structured settlement,mesothelioma attorney illinois,selling annuity,mesothelioma trial attorney,injury lawyer houston tx,baltimore mesothelioma attorneys,mesothelioma care,mesothelioma lawyer texas,structered settlement,houston motorcycle accident lawyer,p0135 honda civic 2004,structured settlement investments,mesothelioma lawyer dallas,caraccidentlawyer,structured settlemen,houston mesothelioma attorney,structured settlement sell,new york mesothelioma law firm,cash out structured settlement,mesothelioma lawyer chicago,lawsuit mesothelioma,truck accident attorney los angeles,asbestos exposure lawyers,mesothelioma cases,emergency response plan ppt,support.peachtree.com,structured settlement quote,semi truck accident lawyers,auto accident attorney Torrance,mesothelioma lawyer asbestos cancer lawsuit,mesothelioma lawyers san diego,asbestos mesothelioma lawsuit,buying structured settlements,mesothelioma attorney assistance,tennessee mesothelioma lawyer,earthlink business internet,meso lawyer,tucson car accident attorney,accident attorney orange county,mesothelioma litigation,mesothelioma settlements amounts,mesothelioma law firms,new mexico mesothelioma lawyer,accident attorneys orange county,mesothelioma lawsuit,personal injury accident lawyer,purchase structured settlements,firm law mesothelioma,car accident lawyers los angeles,mesothelioma attorneys,structured settlement company,auto accident lawyer san francisco,mesotheolima,los angeles motorcycle accident lawyer,mesothelioma attorney florida,broward county dui lawyer,state of california car insurance,selling a structured settlement,best accident attorneys,accident attorney san bernardino,mesothelioma ct,hughes net business,california motorcycle accident lawyer,mesothelioma help,washington mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,diagnosed with mesothelioma,motorcycle accident attorney chicago,structured settlement need cash now,mesothelioma settlement amounts,motorcycle accident attorney sacramento,alcohol rehab center in florida,fast cash for house,car accident lawyer michigan,maritime lawyer houston,mesothelioma personal injury lawyers,personal injury attorney ocala fl,business voice mail service,california mesothelioma attorney,offshore accident lawyer,buy structured settlements,philadelphia mesothelioma lawyer,selling structured settlement,workplace accident attorney,illinois mesothelioma lawyer

Menu Navigasi

[Sinopsis J-Drama] Boku To Star No 99 Nichi Episode 1


[Boku To Star No 99 Nichi Episode 1]

Sebuah helikopter melintas rendah di atas barisan petugas keamanan yang akan mengawal acara pembukaan mall yang baru direnovasi. Namiki Kohei (Nishijima Hidetoshi), salah satu petugas itu memandangi helikoter yang terbang menjauh. Setelah mendapat instruksi dari kepala petugas, mereka pun mulai menempati titik-titik pengawasan.
Sementara itu di atas sebuah gedung, seorang wanita berlari membawa kotak hitam besar. Ternyata wanita itu mengeluarkan senapan dari kotak hitam itu dan mulai membidik targetnya.

Terlihat dari teropong senapan wanita itu, walikota yang dikawal oleh para bodyguardnya melambaikan tangan pada para pengunjung. "Amankan barisan pengunjung!"perintah kepala petugas melalui earphone pada pasukannya, termasuk Kohei.

Kohei mengedarkan pandangannya. CLING! Ia terkejut ketika melihat pantulan sinar di atas sebuah gedung. "Selamat tinggal,"kata wanita itu dengan mata berkaca-kaca. Ia mulai menarik pelatuk senapannya. Menyadari situasi berbahaya, Kohei lalu berlari ke arah walikota itu. "AWAS! Aaaa... " Kohei berteriak. Berusaha menyelamatkan sang walikota, Kohei pun melompat. Dan DORRRR!!!!
Walikota terjatuh, bukan karena tertembak tapi terdorong oleh Kohei. Bola besar yang seharusnya ditarik oleh walikota malah jatuh menimpa muka Kohei (sudah jatuh tertimpa bola).
Kohei langsung diamankan oleh bodyguard walikota itu karena mengacaukan acara. Dengan hidung yang berdarah Kohei adu mulut dengan para bodyguard.
"Apa yang kau lakukan?"tanya salah satu bodyguard sambil mencengkeram Kohei. Kohei kesakitan, "Aku penjaga tempat ini!"
Mencoba melepaskan diri, tangan Kohei malah mengenai walikota. PLAK! Walikota malah jatuh pingsan. Para pengunjung tidak mempedulikan keributan antara Kohei, walikota dan para bodyguard. Mereka langsung berlari menyerbu mall.
"Ini salah paham,"ucap Kohei membela diri sambil terus berusaha melepaskan diri.
"CUT! Ok!"teriak sang sutradara di atas gedung. Ternyata perempuan itu sedang syuting di atas gedung tadi. Adegan tadi adalah adegan terakhir. "Terima kasih sutradara,"ucap perempuan itu ketika diberi bucket bunga. "Selamat,"kata sutradara sambil memeluk aktris itu.
Di kantornya Kohei diomeli atasannya, Saegusa Emiko. "Kau memukul klien hingga jatuh. Apa yang kau pikirkan?"tanya Emiko sambil memukul kepala Kohei dengan buku. Kohei menjelaskan kalau ia melihat pantulan sinar di atas kepala walikota, makanya ia meninggalkan pos yang seharusnya ia jaga. Tapi bukannya mendengarkan, Emiko menyuruh Kohei diam. Emiko memotong upah Kohei untuk membiayai perawatan walikota, Kohei tambah kesal.
"Untuk perusahaan keamanan kecil seperti ini, kepercayaan adalah hal penting. Melawan klien sangatlah tidak bagus. Sudah berapa lama kau kerja di sini? 20 tahun. Kau seharusnya lebih berpengalaman,"ucap Emiko.
"Maaf,"jawab Kohei.
"Shift besok kau kerja".
"Baiklah,"Kohei menjawab santai. Sedetik kemudian, "Hah? Tunggu sebentar. Aku tidak bisa. Bukankah aku sudah bilang, besok adalah ... ,"
"Aku tahu. Aku tahu. Kau ingin melihat meteor kan?", Emiko menyela Kohei.
"Sabuk meteor Orion muncul melewati Kiyosato, Yamanashi".
"Tidak bisa. Aku mengambil kembali liburanmu. Perusahaan keamanan besar meminta bantuan".
"Tapi peristiwa astronomi yang terjadi bulan ini tidak terjadi secara rutin ... ,"Kohei bersikeras.
"Aku mengerti. Aku mengerti," Emiko selalu saja menyela ucapan Kohei. "Tapi, aku sudah dibayar dimuka. Jumlah orang yang rela berdiri untuk keadilan dan ketentraman sudah berkurang".
"Menerima uang dimuka itu hanya menyenangkanmu,"ucap Kohei melepas kapas di hidungnya dan menunjuk-nunjuk Emiko.
PLAK! "Ini adalah perintah,"tegas Emiko.
"Baiklah,"akhirnya Kohei langsung menurut.
Malam harinya, artis tersebut tiba di Korea. Ia adalah Han Yuna (Kim Tae Hee), aktris Hallyu. Setibanya ia di depan hotel, beberapa wartawan langsung menghampirinya dan bertanya-tanya mengenai syuting filmnya di Jepang. Yuna menjawab dengan sangat santai dan menjaga imagenya. Ia juga ditanya tentang film barunya di Jepang bersama Takanabe Yamato, salah satu artis besar Jepang saat ini. "Aku telah melihat hasil kerjanya. Dia sangat baik. Aku berpikir dia adalah aktor yang mengagumkan,"ujar Yuna.
Di sebuah kamar, aktor yang sedang dibicarakan Yuna juga ikut menyimak wawancara itu. Takanabe sedang olahraga malam. "Aku ingin bertemu dengannya,"kata Yuna di televisi. "Ucapan yang baik Yuna. Aku juga menunggu hal itu. Aaaaahh!" Takanabe semakin bersemangat mengayuh sepedanya. "Aku merasakan sesuatu yang tidak baik,"ujar asisten Takanabe. "FIRE!" Takanabe berteriak menyemangati dirinya. (kata fire di sini artinya semangat bukan ya?)
Yuna sampai di kamarnya bersama sang manager –Serizawa Naoko- dan asistennya –Hijin-, Merasa lelah, Yuna langsung berbaring di atas sofa. "Jika ada orang yang mengintip dari luar, apa yang kau lakukan?"ujar Naoko dan menyuruh Hijin menutup tirai jendela. Naoko menceramahi Yuna, "Tetaplah rapi dan bersih. Jangan hancurkan imagemu, mengerti?". Naoko pun mengharuskan Yuna untuk berbicara dalam bahasa Jepang. (managernya ambisius banget dan agak diktator). Yuna hanya bisa menuruti apa kata Naoko.
"Apa ini? Yuna, kau membawanya?"tanya Naoko melihat gantungan kunci rasi bintang di tas Yuna. Yuna langsung mengambil tasnya, khawatir akan dirampas Naoko. Naoko melarang Yuna membawa barang murahan seperti ini, "Buang barang itu!" Yuna semakin kuat mencengkeram tasnya. Naoko lagi-lagi mengingatkan Yuna akan kerja keras yang mereka lakukan hingga saat ini, ambisi mereka berdua, ia tidak ingin ada hal kecil yang bisa merusak semuanya. Yuna mencoba mengerti Naoko. Yuna memandangi gantungan rasi bintang itu. Sepertinya ada sesuatu di balik itu, bukan barang murahan biasa. Yuna memanggil asistennya dan menunjukkan buku kuliner Jepang.
Kohei membawa dua tas besar ke sebuah gedung. Ia benar-benar suka sekali dengan astronomi. Dengan izin rekannya sesama petugas keamanan, Kon-chan –Kondoou Tamotsu-, ia dibolehkan untuk meneropong di atas gedung.
"Kau hanya punya waktu 30 menit,"ucap Kon-chan ketika di lift.
"Aku mengerti".
"Seharusnya aku tidak meninggalkan pos tengah malam begini. Kalau Boss sampai tahu, aku akan dipecat".
"Jika itu terjadi padamu, aku akan menggantikanmu untuk dipecat,"ucap Kohei menepuk pundak Kon-chan.
"Bohong. Itu pasti bohong. Bukankah kau bekerja di sini untuk membiayai keponakan-keponakanmu. Tidak mungkin kau menyerah begitu hanya karena aku".
"Ini," Kohei menyerahkan makanan (apaan ya, kaya roti goreng isi, keliatannya enak) untuk membuat Kon-chan diam.
Kohei mulai meneropong. "Cantik sekali,"kata Kohei melihat deretan bintang itu. "Benar-benar cantik," Kon-chan tidak mengomentari bintang yang dilihat Kohei tetapi Han Yuna yang jauh lebih cantik dibandingkan istrinya.
"Kon-chan, langit malam ini yang terbaik kan," Kohei terus meneropong. Sementara Kon-chan yang tidak tahu menahu soal astronomi menarik tangan Kohei dan memperlihatkan poster Han Yuna pada Kohei.
"Lihat dia! Cantik bukan?"
"Siapa dia?"tanya Kohei.
"Kau tidak tahu? Itu Han Yuna. Senyum Yuna bersinar seterang bintang kelas satu,"jawab Kon-chan.
"Kau harus tahu, ada perbedaan besar antara bintang kelas satu dan bintang yang paling terang. Sejak abad 19, para astronomer telah mampu mengukur keakuratan tingkat kecerahan suatu bintang. Oleh karena itu, bintang kelas satu yang kau sebut tadi lebih pudar dibandingkan bintang yang asli. Contohnya matahari -26.7, Venus -4.7. Ia benar-benar bukan bintang kelas satu".
Kon-chan ingat kalau mereka mendapat tugas mengawal sesuatu yang penting, mungkin saja mereka akan mengawal Han Yuna besok, karena Yuna akan datang ke Jepang besok. Tapi Kohei tetap asyik dengan bintangnya sendiri. Kon-chan kesal. (Kohei itu tidak tahu dunia luar dan di otaknya hanya ada bintang dan benda-benda langit lainnya)
Sementara Yuna dan asistennya sibuk melihat-lihat makanan Jepang yang lezat. Nampaknya mereka akan wisata kuliner di Jepang. Dan Kohei masih terpukau dengan bintang yang belum pernah ia lihat sebelumnya. Bintang itu bersinar terang. Antara bintang di langit dan Han Yuna.
Keesokan harinya di bandara, tampak barisan petugas keamanan. Sayangnya Kon-chan dan Kohei tidak termasuk di dalamnya. Kon-chan mengeluh karena ia hanya mendapat tugas menjaga barang yang biasa, bukan superstar Yuna. "Baiklah. Aku kalah kali ini. Mungkinkah kau juga Kohei?"tanya Kon-chan. Kohei terduduk lesu, "Bintang yang kemarin kulihat, seseorang sudah menemukannya". Kon-chan kesal karena Kohei selalu saja membicarakan tentang bintang.

Para fans Yuna dan wartawan memenuhi bandara dan dijaga ketat oleh petugas keamanan. "Kon-chan cepat pergi!"kata Kohei sambil menendang Kon-chan yang tak kunjung beranjak dari kerumunan itu.

Ketika Yuna datang, suasana menjadi ramai. Semuanya mengabadikan momen kedatangannya. Sambil berjalan, Yuna memberikan tanda tangan pada fansnya dan menerima beberapa bucket bunga. Kon-chan yang melihat Yuna kegirangan. "Cantik sekali. Kohei lihat, lihat," Kon-chan memukul-mukul pundak Kohei. "Aku tidak berpikir dia itu manusia normal. Dia benar-benar berbeda jauh dari istriku,"ujar Kon-chan pada Kohei. Namun Kohei tidak mendengarkan, matanya tertuju pada anak kecil yang berlari mengambil bola yang kemudian jatuh tersenggol petugas. Kohei berlari menyelamatkan anak itu, khawatir terinjak-injak penggemar Yuna yang semakin histeris. Sialnya, Kohei menyenggol tiang pembatas dan suasana jadi kacau. Barisan penggemar Yuna keluar dari pembatas dan berusaha mendekati Yuna. Kohei berhasil menggendong anak itu, tapi ia jadi terjepit oleh kerumunan penggemar Yuna.
Naoko menyuruh Yuna untuk segera pergi. Yuna melewati Kohei yang berusaha keluar dari kerumunan itu. Mereka saling bertatapan. Mata Kohei mengikuti ke arah Yuna pergi dan ia melihat gantungan rasi bintang di tas Yuna. (Apakah Kohei ada hubungannya dengan gantungan itu? Apakah ia punya hubungan dengan masa lalu Han Yuna?)
"Siapa kau?"tanya petugas pengawal Yuna, "Kau sangat mencurigakan". Lagi-lagi Kohei kena masalah dan kembali diamankan. "Ini salah paham," Kohei membela diri tapi tak ada yang mendengarkannya.
Yuna dan Takanabe mengadakan konferensi pers untuk drama baru mereka 'White Memory'. Satou dari TV House bertanya pada Takanabe, apakah ia berharap mendapatkan penghargaan kembali. Takanabe tersenyum sebelum menjawab kalau ia akan berjuang untuk bisa tampil sebaik mungkin, karena baginya akting sama saja dengan bertarung. Satou lalu bertanya pada Yuna, tapi Kazuya Hashizune merebut mic yang dipegang Satou, "Yuna, benarkah anda punya pacar rahasia di Jepang?". Yuna terkejut dan perubahan ekspresinya ditangkap kamera Kazuya. "Jadi itu benar. Bisakah kau berbagi cerita?" Kazuya diamankan karena mengganggu jalannya acara. Takanabe mengatakan agar Yuna tidak perlu khawatir, orang seperti itu hanya mencari-cari skandal. Di luar gedung, Kazuya dilarang untuk menghadiri acara konferensi lagi. Kazuya semakin penasaran, jika memang benar hal itu akan sangat memalukan bila tersebar.
Di restoran kecil, Taesung (Tacyeon) memesan segelas bir lagi dan mendengar berita kedatangan Han Yuna untuk syuting drama terbarunya. Ia mengamati dan memicingkan matanya. Taesung pun melanjutkan makannya.
Kembali ke kantor Kohei. Kohei dan Kon-chan menonton berita kedatangan Yuna saat di bandara. Kon-chan menunjuk-nunjuk wajah Kohei yang terekam jelas oleh kamera, tidak baik jika berita ini sampai dilihat boss (Emiko). PLAK! Kohei memukul Kon-chan supaya mematikan TV. Dan PLAK! Lagi, Kohei dipukul Emiko.
Emiko: "Apa yang kau lakukan? Jangan buat alasan lagi".
Kohei: "Aku tak punya alasan".
Emiko: "Kekuranganmu dalam kesadaran hukum lama-lama akan menjadi senjata yang membahayakan".
Kohei meminta maaf dengan terpaksa. Kon-chan bertanya pada Emiko apakah Han Yuna mengatakan sesuatu mengenai insiden tadi. Emiko bilang Yuna akan datang hari ini dan menyuruh Kohei pulang jika tidak mau dipecat. Kohei pun pergi.
Di hotel, Yuna memandang kembali gantungan kuncinya. Tiba-tiba Hijin datang membuyarkan lamunan Yuna. Hijin menanyakan makanan apa yang ingin dipesan dari hotel. Yuna menyebutkan pork cutlet, yakitori dan monjayaki, tapi ketiganya tak ada dalam daftar menu. Yuna kecewa.
Naoko datang dan mengomel di kantor Kohei. Di depan Emiko, Naoko mengatakan kalau Yuna berbeda dari artis lainnya. Sementara Naoko mengeluarkan omelannya, Emiko terdiam memperhatikan wajah Naoko. "Apa?"tanya Naoko ketus. Emiko ingat, "Gary"sambil menunjuk-nunjuk Naoko. Naoko melongo.
Kohei berjalan pulang ke rumahnya. Pemilik kontrakannya –sekaligus pemilik kedai takoyaki, Numata Mitsuya- menghadangnya di depan toko. Ia menagih uang pada Kohei.
"200 yen per orang. Jadi, tiga orang 600 yen," Mitsuya menadahkan tangannya pada Kohei.
"Eh?"Kohei tak mengerti.
"Biaya takoyaki,"kata Mitsuya.
"Apakah maksudmu..." Kohei tidak melanjutkan dan memandang ke arah kamarnya. Mitsuya menggerdikkan kepalanya ke arah yang sama.
Kohei berlari ke arah rumah. Kohei mendengar suara anak kecil dari dalam. Benar dugaannya, ketiga ponakannya datang lagi. Kakaknya menitipkan ketiga anaknya (Sumire, Ren dan Momo) pada Kohei. Kohei kesal atas sikap kakaknya. Sumire menyerahkan amplop yang berisi uang 30.000 yen yang cukup untuk 10 hari. Kohei duduk dan memakan takoyaki Ren. Kohei menanyakan di mana Momo. Ren menjawab dengan tarian kalau kakaknya sedang bekerja, "Minum dan bernyanyi dalam putaran. Menemani minum sampai pagi untuk 1000 yen". Lucunya Kohei hapal dan mengikuti gerakan Ren.
Di salah satu tempat karaoke, Momo mengantarkan minuman ke salah satu kamar. Ia mendapatkan pesan video dari ibunya –Namiki Yukiko-. Yukiko sekarang berada di Okinawa dan menunjukkan pantai yang indah di belakangnya. Yukiko berjanji akan menemukan ayah yang tepat untuk ia dan adik-adiknya, jadi ia diminta untuk tinggal di rumah Kohei untuk sementara. (Ibu yang aneh)
Sementara itu, Naoko dan Emiko minum anggur bersama. Ternyata mereka berdua teman seangkatan ketika kuliah dulu. Emiko terkejut dengan perubahan Naoko yang sangat sukses sekarang. Naoko meminta Emiko untuk berhenti memanggilnya Gary. Begitu pun dengan Emiko, ia ingin Naoko berhenti memanggilnya guru. Tapi Naoko menolak, ia mengatakan kalau sebutan guru adalah bentuk penghargaan pada Emiko, seperti yang dulu pernah Emiko katakan.
Naoko: "Aku berencana go internasional dengan Yuna. Yuna adalah sesuatu yang sangat berharga bagiku".
Emiko: "Sesuatu yang berharga?" Emiko terdiam sejenak dan berpikir, "Bodyguard".
Naoko: "Bodyguard?"
Otak bisnis Emiko mulai jalan. Ia menawarkan jasa bodyguard pada Naoko untuk mengawal Yuna, mengingat Yuna adalah artis terkenal. Naoko berpikir sejenak lalu mengiyakan dengan satu syarat, laki-laki yang akan menjadi bodyguard adalah laki-laki yang tidak tertarik sama sekali dengan Yuna. Jika tidak ada, Naoko tidak akan mengizinkannya. Emiko menyanggupi dan mengatakan ada orang tepat dengan syarat itu. "Kau menemukan orang yang tepat. Dia sama sekali tidak tertarik dengan apapun, kecuali dengan benda-benda langit," Emiko menunjukkan foto Kohei. Naoko ingat kalau Kohei pernah membuat keributan di bandara dan menolaknya. Emiko melebih-lebihkan Kohei di depan Naoko.

Di hotel, Hijin menikmati makan malam yang disajikan hotel. Naoko menelepon menanyakan dimana Yuna. Hijin merasa bersalah karena mengizinkan Yuna pergi begitu saja. Naoko memarahi Hijin.

Kohei sedang bermain gulat dengan Ren dan Sumire. Emiko meneleponnya dan memberitahukan kalau Yuna menghilang. "Yuna? Di mana aku pernah mendengar nama itu... "Kohei menjawab sambil menahan sakit. Sumire memukul kepala Kohei dan menyuruhnya melihat TV. Kohei pun segera tahu siapa Yuna itu. Emiko menyuruh Kohei mencari Yuna. "Mengapa aku?"tanya Kohei sambil menahan sakit. Emiko menjelaskan bahwa Yuna artis top dan sekarang ia pergi ke jalan Shinbaishi yang terkenal dengan kedai makanannya. Emiko mengatakan kalau ini perintah dan Kohei menyanggupinya.
Segera Kohei pergi. Ia berlari keluar masuk dari satu kedai ke kedai yang lain, tapi tak menemukan Yuna.
Sementara Yuna malah asyik makan dengan dua orang pegawai. Yuna yang menyamar dengan topi dan kacamata senang sekali ia akhirnya bisa makan yakitori yang sangat enak. "Itu bukan yakitori, tapi yakiton. Itu bukan ayam tapi babi,"kata salah satu pegawai sambil menekan hidungnya (jadi mirip babi beneran, ups..gomen). Tapi Yuna tak peduli karena rasanya sangat enak. Pegawai itu menanyakan asal Yuna karena bahasa Jepangnya yang bagus. Tapi Yuna mengalihkan dengan mengangkat minuman, "Kanpai!".
Kohei akhirnya tiba di tempat Yuna makan, tapi ia melewatinya. "Minuman Jepang enak juga,"teriak Yuna yang terus minum. Kohei berhenti dan menoleh. Ia langsung melihat gantungan kunci milik Yuna dan menghampiri Yuna. Kohei mendekatkan wajahnya untuk bisa mengenali Yuna. "Apakah kau pegawai juga?"tanya Yuna pada Kohei. Kohei jawab iya. Yuna mengangkat minumannya, "Kanpai!"kata Yuna pada Kohei. Reflek Kohei menggenggam tangannya ikut bersulang sambil tertawa. "Tapi kau belum punya minuman?"kata Yuna pada Kohei. Kohei diam, sedang Yuna beranjak untuk memesankan Kohei minuman. Kohei mengikutinya.
Kohei: "Aku di sini sedang bekerja. Aku adalah penjaga keamanan. Aku di sini karena perintah managermu dan aku harus membawamu kembali. Ayo kita pergi!"
Yuna: "Aku tidak mau".
Kohei tetap memaksa. "Tidak, aku tidak mengenalmu. Lagipula yakiton di sini sangat enak,"tolak Yuna sambil menggigit yakitonnya.
Kohei: "Jika ada orang yang menemukanmu, apa yang kau lakukan? Nanti akan ada kekacauan di sini. Terlebih lagi jika keadaan tambah buruk polisi akan datang. Sebaiknya kita pergi diam-diam."
Minuman pesanan Yuna sudah siap. Yuna langsung mendapat ide. Ia meminta Kohei untuk minum segelas alkohol. Yuna berjanji jika Kohei melakukannya ia akan ikut pulang. Yuna menuangkan dan memberikan Kohei segelas penuh alkohol. "Janji," Kohei memastikan. Yuna mengangguk. Kohei mulai minum. Dengan mata tertutup Kohei menghabiskan minumannya. "Baiklah, kita pergi sekarang," Kohei membuka mata tapi Yuna tak ada. Yuna kembali minum dengan para pegawai itu. Kohei tertipu dan kembali menghampiri Yuna, sekilas Kohei tersenyum.
Kohei: "Bukankah kau sudah janji jika aku minum kau akan ikut pulang denganku?"
Yuna: "Janji? Aku tidak mengerti perkataanmu."
Kohei kesal sikap Yuna yang berpura-pura tidak mengerti, padahal sudah jelas-jelas Yuna berbohong. Kohei pun mencengkeram tangan Yuna karena Yuna susah sekali diatur. Yuna berontak dan berteriak kalau Kohei meraba-raba tubuhnya. Sontak para pengunjung kedai yang mayoritas laki-laki itu mengerumuni Kohei dan mencengkeram Kohei. Mereka saling dorong dan adu mulut. Kohei melawan tapi tak sebanding dengan jumlah pengunjung disitu. Kohei didorong hingga jatuh keluar kedai. (lucu cara berantemnya, saling dorong kesana kemari).
Yuna mengamati Kohei, ia teringat insiden di bandara tempo hari. Yuna ingat kalau Kohei salah satu penjaga keamanan di sana. Diam-diam Yuna pergi. Kohei berteriak memanggil, tapi ia tidak bisa melepaskan diri dari cengkeraman para pegawai.
Akhirnya Kohei bisa lepas dari orang-orang itu dan kembali mengejar Yuna. Kohei berlari ke arah Yuna yang bersembunyi. Yuna mengagetkan Kohei ketika Kohei lewat. "Mengapa kau tahu?"tanya Yuna penasaran. Ia sudah menyamar dengan menggunakan topi dan kacamata, mengapa masih ada saja yang mengenalinya. Kohei menunjuk gantungan Yuna, karena Yuna selalu memakainya. Yuna terkejut sekaligus senang dan bertanya darimana kau tahu itu, dari beritakah. Kohei tak peduli, ia pun menggandeng tangan Yuna dan mengajaknya pulang. Tapi dasar Yuna, ia malah sengaja menginjak kaki Kohei dan kabur. Kohei kesakitan tapi tetap mengejar Yuna.
Yuna berlari ke arah kolam. Ia berlari-lari di pinggiran kolam sambil bernyanyi-nyanyi. BYUURR! Yuna terjebur ke dalam kolam. Kohei mengulurkan tangannya untuk menarik Yuna, tapi Yuna malah menarik Kohei. Kohei pun masuk ke dalam kolam.
"Tidak. Aku tidak mau pulang. Akhirnya aku bisa ke Jepang. Aku akan berusaha dengan baik. Aku ingin melakukan hal yang menyenangkan di sini, tapi orang lain bilang aku tidak bisa melakukannya," Yuna mengejar Kohei sambil terus menyipratkan air kolam,"Tidak bisa ini. Tidak bisa itu. Tidak." Kohei tidak mengerti apa yang Yuna katakan, karena Yuna bicara dalam bahasa Korea. Yuna semakin senang mengerjai Kohei yang tidak mengerti apa yang ia ucapkan, "Aku tidak mau kembali, karena aku masih ingin main".
"Aku akan melindungimu,"ucap Kohei dalam bahasa Korea dan jatuh pingsan. Yuna panik.
Esoknya, Emiko menugaskan Kohei untuk menjadi bodyguard Yuna selama Yuna berada di Jepang. "3 bulan?! Ah!" Kohei berteriak sambil memegang kepalanya yang masih pusing. Emiko menutup telinganya. "Mengapa aku harus mengikuti perempuan egois seperti Yuna selama 3 bulan? Aku tidak becanda. Aku menolak. Benar-benar menolak,"lanjut Kohei. Kon-chan berkata kalau ia siap menggantikan, tapi ditolak mentah-mentah oleh Emiko karena Yuna telah memilih Kohei. Kon-chan kesal dan cemburu pada Kohei, "Aku tidak terima ini. Dia (menunjuk Kohei) langsung mabuk begitu minum 1 gelas dan mulai berjalan sempoyongan. Lalu aku harus membawanya dan menjaganya. Mengapa kau tidak memecatnya?".
Sejujurnya Kohei lebih baik dipecat daripada harus menjadi bodyguard Yuna. Emiko yakin Kohei bisa melakukannya, sementara Kon-chan meragukan Kohei. Emiko mengancam akan benar-benar memecat Kohei jika Kohei tidak menuruti permintaannya. Dengan tidak adanya uang Kohei tidak bisa melanjutkan hobi astronominya. Emiko menyuruh Kohei untuk menyetujui kontrak selama 99 hari. Kon-chan melihat kalender dan mengatakan kalau tugas 99 hari itu tepat berakhir pada saat malam natal. Kohei semakin menolak karena malam itu adalah malam yang terbaik untuk melihat 'Little Dipper'. Emiko dan Kon-chan tersenyum menggoda Kohei yang benar-benar ingin melihat bintang.
Di gedung RXTV, Naoko membawa Kohei masuk ke ruangan Yuna dan disuruh untuk memperkenalkan diri. "Aku tidak tahu kenapa, tapi aku harus melakukan ini. Aku Namiki Kohei," Kohei memperkenalkan diri, "Mulai hari ini aku menjadi bodyguardmu". Yuna mendengarkan lalu memasang kembali earphonenya. Kohei mulai memprotes mengapa harus ia dan mengapa harus sampai malam natal. Belum juga selesai, Naoko memotongnya, "Tetaplah seperti kaktus. Tidak melihat apapun. Tidak mendengar apapun. Tidak berbicara apapun melebihi batas minimum. Ketika kau harus memindahkan barangmu, kau harus menahannya sedikit". Kohei melirik Yuna yang sepertinya tidak peduli. Kohei malah ingin protes lagi tapi diacuhkan oleh Naoko. Naoko menyuruh Yuna agar segera pergi dan datang lebih awal dari Takanabe. "Apakah kau benar-benar bisa melindungiku?" Yuna menggoda Kohei, "Kaktus". "Gadis itu benar-benar menyebalkan,"ucap Kohei ketika Yuna sudah pergi.
Kohei menjalankan tugas pertamanya menjadi bodyguard Yuna. Ia mengawal Yuna dari belakang. Tiba-tiba saja segerombolan laki-laki persis kawanan Yakuza datang dari arah yang berlawanan. "Aku sebaiknya pergi..,"kata salah satu laki-laki itu, tapi ia malah dipukul dengan keras oleh temannya yang diajak bicara. Kohei menyadari bahaya yang mengancam Yuna, dengan sigap maju ke depan Yuna. Ia merentangkan kedua tangannya ketika gerombolan itu melintas dan berusaha mengamankan Yuna. Gerombolan itu memandang Kohei dengan pandangan aneh. Tiba-tiba ada suara, "Apa yang kalian lakukan? Cepatlah dan ganti kostum kalian sekarang juga,". Doeng! Mendengar suara itu gerombolan tadi yang terlihat begitu sangar, segera berlari menuju sumber suara itu. "Baiklah,"jawab mereka serempak ,(gyahahaha, puas ngetawain Kohei.. jadi mereka itu pemeran film juga. Aduduh harusnya Kohei sadar, inikan stasiun TV mana ada yakuza keliaran gitu aja, ckckckck). Kohei hanya bisa melongo melihat itu. "Kau harusnya ada di belakang,"ucap Yuna. Kohei kembali berjalan di belakang Yuna. Kohei menggeleng-gelengkan kepalanya menyadari kebodohannya barusan.
Takanabe berdiri di depan cermin dan bertanya bagaimana kondisinya saat ini pada asistennya, Junkichi. Sambil menuangkan jus ke dalam gelas Junkichi menjawab kalau Takanabe lebih keren dari biasanya. Takanabe bilang kalau ia tidak akan menyerah dan kalah dengan masa lalunya begitu juga dengan 3 menit yang lalu. Ia harus berusaha untuk berada di puncak dan mengembangkan dirinya. Junkichi mencoba belajar dari Takanabe. Takanabe tak pernah absen berolahraga, sekarang pun tangannya masih sibuk berolahraga. Alarm berbunyi, Junkichi menyerahkan jus yang dituangnya tadi pada Takanabe. Setelah minum, Takanabe pun keluar dari ruangannya diikuti Junkichi.
Di ruang pertemuan, para kru film serta tokoh-tokohnya berkumpul untuk perkenalan dan pembacaan skenario. Yuna berperan sebagai Ayaka, tokoh utama yang kehilangan ingatannya. Yuna berdiri dan disambut oleh tepuk tangan orang-orang yang hadir di situ, tapi Kohei malah celingak-celinguk. Sedangkan Takanabe berperan sebagai dokter bedah otak Tsuchiya Moriyaku yang telah menyelamatkan Ayaka. Takanabe pandai mengambil perhatian dan membuat orang lain terpesona (padahal aslinya mah engga). Ketika Takanabe duduk Junkichi menghampirinya. Takanabe berbisik apakah Yuna saat ini sedang memandangnya, Junkichi menjawab tidak. Ternyata Takanabe diam-diam berusaha mengambil hati Yuna dan dari sikap Yuna barusan dia merasa semakin menyukai Yuna.
Tiba-tiba terdengar ponsel yang berdering. Semua orang terdiam dan menatap Kohei. Kohei memandang semua orang dan beberapa detik kemudian baru menyadari kalau ponselnya berbunyi. Ia meminta maaf dan segera keluar ruangan. Sumire mengirimnya pesan, menanyakan bagaimana pekerjaan sebagai bodyguard dan meminta Kohei supaya jangan berbuat kacau lagi. Kohei melakukan kebodohan lagi, ia semakin tak yakin apakah dia cocok sebagai bodyguard.
Di kamar Kohei, Sumire dan Ren mencari peta Korea Selatan di globe dan baru menyadari kalau Korea Selatan sangat dekat dengan Jepang. Momo datang dan menanyakan di mana Kohei. Ren bilang kalau Kohei sekarang sedang bertugas jadi bodyguard wanita yang paling cantik.
"Han Yuna?!" Momo terkejut mendengarnya. "Ping Pong!" Ren dan Sumire membenarkan. "Pengamat bintang itu jadi bodyguard Yuna?"Momo tak percaya. Mereka tidak tahu berapa lama Kohei akan jadi bodyguard Yuna. Momo tersenyum dan untuk pertama kalinya ia bilang kalau Kohei laki-laki yang bisa diandalkan. Momo merencanakan sesuatu.
Kohei meregangkan kakinya yang terasa pegal. Kohei membetulkan posisinya ketika Naoko keluar ruangan. Naoko kembali ke ruang ganti Yuna untuk mengambil skenario episode 2, karena para kru memutuskan untuk membahas keseluruhan skenario. Naoko melihat gantungan kunci Yuna yang masih saja menempel di tas. Naoko memberikan gantungan itu pada Kohei dan menyuruh Kohei menyimpannya di tempat yang tidak bisa dilihat oleh Yuna. Kohei mengenali gantungan Yuna itu lalu memandang Yuna.
Baik Takanabe maupun Yuna bisa menampilkan yang terbaik, sehingga membuat kru yang lain sangat terkesan. Keduanya sangat menjiwai peran masing-masing.
Selesai latihan, Takanabe dan Junkichi kembali ke ruangan mereka. Takanabe menjentikkan jarinya, tanda Junkichi harus menyalakan tape. JRENG! JRENG! JRENG! Di antara alunan musik penyemangat, Takanabe memuji dirinya sendiri. Belum pernah ada bintang Hallyu yang bisa sepadan dengan kharismanya. Ia bertanya pada Junkichi untuk memastikan hal itu, Jun-chan mengiyakan. JRENG! JRENG! JRENG! Api peperangan telah dinyalakan. Apapun yang terjadi Takanabe akan berusaha menaklukan Han Yuna. Junkichi tanya ada apa dengan Takanabe. "Aku akan merayu Yuna. Hahahahaha,"jawab Takanabe tersipu sendiri.
Sementara itu, Yuna, Kohei dan Hijin pun berjalan menuju ruangan mereka. Hijin berteriak senang akhirnya selesai juga kegiatan mereka hari ini. Begitu sampai di depan pintu ketiganya berhenti. "Masuk ke dalam. Cek!"perintah Yuna melihat Kohei ikut berhenti di depan pintu. Kohei baru sadar dan buru-buru masuk ke dalam, memeriksa ruangan. Setelah memastikan aman, Yuna pun masuk. Hijin menyimpan barang dan langsung pergi keluar.
Kohei: "Kau baru saja bertingkah seperti artis. Bahasa Jepangmu juga baik, jadi aku...".
Yuna: "Kaktus. Tidak melihat apapun. Tidak mendengar apapun. Jadi lakukan ketika benar-benar diperlukan.
Kohei mengangguk dan segera beranjak keluar. "Ah?" Yuna sadar gantungannya tak ada. Dengan panik Yuna mencarinya tapi tak menemukannya. Kohei memperhatikan Yuna yang begitu khawatir akan gantungannya.
Yuna teringat sesuatu dan berlari keluar tapi Kohei memanggilnya. Kohei menyerahkan gantungan milik Yuna. "Mengapa kamu bisa mendapatkan ini? Di mana? Mengapa?" Yuna memberondong Kohei tapi Kohei diam saja. Yuna lega gantungannya masih ada. Yuna sudah bisa menebak kalau managernya yang melakukannya.
Kohei: "Jika benda itu sangat berharga bagimu, bukankah lebih baik jika menyimpannya di dalam tas saja? Jika kau lakukan itu, kau tidak perlu khawatir."
Yuna: "Tidak bisa. Aku melakukannya supaya aku bisa melihatnya. Tidak akan ada artinya jika aku tidak bisa melihatnya. Aku yakin bisa menemukan jalan itu. Suatu saat nanti aku akan menemukannya".
Yuna memandang gantungannya. Hijin datang dan menabrak pundak Kohei. Yuna mengizinkan Kohei untuk pulang. Malam harinya Yuna akan makan malam bersama Takanabe. Kohei pamit dan mengingatkan Yuna agar tidak menunjukkan sifatnya ketika mabuk pada Takanabe.
Taesung berjalan ke mesin penjual minuman. Ia mengeluarkan dompetnya dan ia memiliki gantungan yang sejenis dengan punya Yuna. (Mungkinkah mereka berdua memiliki hubungan? Kekasih?) Kedua temannya datang untuk mengajaknya kerja paruh waktu, jadi pelayan bar dan menemani tante-tante frustasi minum untuk 30.000 yen. Taesung tertarik ajakan kedua temannya itu dan bergegas pergi.
Kohei menyantap takoyaki bersama kedua ponakannya, Sumire dan Ren. Kohei mengeluhkan lamanya tugas sebagai bodyguard. Sumire mengejek Kohei. Mitsuya heran laki-laki muda seperti Kohei tidak punya teman wanita yang bisa diajak makan malam, malah makan bersama dua anak kecil. "Muka ok, tinggi badan ok, aku berpikir apa yang kurang darimu?" Mitsuya mengamati Kohei. "Uang,"jawab Ren disambung dengan jawaban Sumire, "Kesabaran orang dewasa". Kohei tak terima dibilang begitu. Namun, Mitsuya masih menerka apa lagi kekurangan Kohei. Kohei malah mengatai Mitsuya tidak sopan.
Di restoran tradisional, Takanabe senang Yuna mengajaknya makan malam andai saja hanya mereka berdua tanpa perlu didampingi oleh asisten masing-masing. Tapi Yuna menganggap perlu untuk membawa asisten yang selalu mendampingi setiap saat. Hijin dan Junkichi menikmati makanan mereka.
Takanabe tak percaya kalau Yuna bisa tahu restoran seperti ini. Yuna telah mempelajari banyak hal tentang Takanabe sampai makanan kesukaannya –Kaiseki-. Takanabe sangat senang. Takanabe mengambil botol arak tapi dicegah Yuna. Yuna menuangkan arak di gelas Takanabe. "Aku sangat senang,"ucap Takanabe. Yuna tidak paham yang diucapkan barusan, Takanabe bilang itu adalah ungkapan lama.
Junkichi menjatuhkan makanan ke atas celananya. Yuna memberikan lap pada Hijin untuk membantu membersihkannya. Takanabe memberikan isyarat dan menyuruh Junkichi membersihkan celananya di luar. Junkichi tahu maksud Takanabe lalu pergi keluar, Hijin mengikutinya. "Takanabe sedang baik moodnya,"kata Junkichi sambil berterimakasih atas makanannya. Hijin menjelaskan dengan bahasa Jepang yang masih minim plus gerak tangan, kalau di Korea Selatan sudah menjadi kebiasaan untuk makan bersama teman. Junkichi sadar sesuatu, sadar bahwa undangan makan malam ini hanya pertemuan biasa. "Ini benar-benar salah paham,"ucap Junkichi sambil menengok ke ruang makan mereka.
Takanabe semakin terpesona oleh apapun yang dilakukan Yuna. menurutnya Yuna selalu melakukan sesuatu dengan sempurna.
Yuna: "Tidak begitu. Aku hanya ingin bisa dekat denganmu. Oleh karenanya kau belajar banyak hal. Bahasa Jepang, kebiasaan di sini, hal-hal kesukaanmu. Aku telah mempelajari semuanya untuk bisa menjadi aktris yang bisa diterima olehmu. Jadi ...," Yuna membuka tasnya dan mengeluarkan sesuatu.
Takanabe: "Kau tidak perlu melakukan itu. Kau tidak harus memberikanku hadiah".
Yuna: "Apa?"
Yuna bukan mengeluarkan hadiah, melainkan buku skenario. Doeng! Takanabe salah mengira. Dengan cepat Yuna mendekati Takanabe untuk membantunya membaca skenario. Ketika itu, seseorang mengambil gambar mereka berdua. Ya, siapa lagi kalau bukan Kazuya.

Di beranda, Kohei asyik memandangi bintang lewat teleskopnya. Ia teringat ucapan Yuna sebelum ia pulang. "Big Dipper, heh?" Kohei tahu makna rasi bintang di gantungan Yuna. (jelas doong, pan masternya bintang). Ia mendengar Mitsuya berteriak-teriak karena ada suara berisik dari lantai atas di tengah malam begini. Kohei pun mendengar bunyi geledak-geleduk dan segera masuk. Kohei mendapati Momo sedang latihan menari. Kohei mencabut earphone Momo, kontan suara musik yang keras terdengar oleh Sumire dan Ren. Kohei memarahi Momo karena berbuat ribut, tapi Momo tak mau disalahkan. Kohei menjelaskan kalau lantai rumahnya terbuat dari kayu, sehingga terlalu banyak gerakan akan terdengar di bawah. Kohei dan Momo adu mulut. Momo malah menjelek-jelekkan tempat tinggal Kohei. Kohei menyuruh Momo pergi kalau tidak suka. Tapi Momo tidak bisa, ia harus tinggal lebih lama lagi. Momo menunjukkan video yang sudah dikirim oleh ibunya. Ibunya masih bersenang-senang di Okinawa dan menemukan pacar yang baru.
Momo teringat dan menarik tangan Kohei. Momo bertanya tentang tugas baru Kohei sebagai bodyguard Yuna dan bertanya-tanya mengenai manajer dan manajemen mereka. bukannya menjawab Kohei malah menyuruh Momo pergi tidur. Kohei melanjutkan melihat bintang, sedangkan Momo tersenyum ada maksud tertentu.
Kohei berlari kencang menuju hotel tempat Yuna menginap. Yuna menghilang lagi. Hijin menangis karena lagi-lagi Yuna menghilang saat ia tak mengawasi. Naoko menyuruh Kohei segera menemukannya, karena hari ini syuting dimulai dan Naoko tidak mau terlambat untuk syuting perdana. "Baik,"Kohei beranjak pergi tapi ia berbalik lagi. "Jangan bilang, kau membuang kembali gantungan itu, ya kan?"tanya Kohei pada Naoko. Naoko malah menyalahkan Kohei yang tidak membuangnya dan memberikannya kembali pada Yuna.
"Kemana kau membuangnya?"suara Kohei meninggi, "benda itu sangat berharga untuk Yuna. Aku mengerti itu". Kohei memegang tangan Naoko agar mengatakan kemana gantungan itu dilempar.

Kohei berlari mencari Yuna. "Apa kau melihat Han Yuna?'tanya Kohei pada cleaning service yang ditemuinya. "Yuna hanya bertanya di mana kami menyimpan tumpukan sampah,"jawab perempuan itu.


Kohei pun berlari ke tempat pembuangan. Benar saja, Yuna ada di situ sedang mencari-cari di antara tumpukan sampah. Kohei menghampiri Yuna dan memanggilnya. Tapi Yuna tidak menoleh sedikitpun. Kohei menarik Yuna, "Berhentilah. Bagaimana jika kamu terluka?". Kohei terkejut melihat Yuna benar-benar menangis .
Yuna: "Tidak ada. Benda itu tidak ada. Benda itu sangat berharga bagiku. Satu-satunya benda yang paling beharga di dunia ini".
Yuna kembali mencari gantungannya. Kohei tersentuh.
Kohei: "Itu adalah petunjuk bukan? Kau sedang mencari seseorang bukan? Baiklah, aku akan mencarikannya untukmu. Aku pastikan akan menemukannya".
Kohei berlari keluar. Yuna mengikutinya.
Kohei berlari keluar hotel tepatnya ke kolam di depan hotel. Ia melihat kamar Yuna dari bawah. Jadi Kohei memastikan kira-kira gantungan itu pasti jatuh di sekitar kolam. Kohei melepas jasnya dan langsung masuk ke kolam. Hijin berlari di belakang Yuna. Sambil menunjuk ke atas, Hijin menjelaskan kalau Naoko yang melempar gantungan itu dari jendela kamar.
Kohei menyuruh Yuna agar segera bersiap-siap dan menyerahkan urusan gantungan itu padanya. "Kau harus melakukan pekerjaanmu dengan baik, maka kau akan merasa bahagia. Bukankah kau pernah bilang begitu?"ucap Kohei pada Yuna. Hijin menarik Yuna agar segera pergi. Kohei terus mencari.
Di ruang rias, Yuna cemas apakah gantungannya bisa ditemukan Kohei atau tidak. Sementara Kohei jatuh bangun mencari gantungan itu. Sampai akhirnya matanya menemukan gantungan itu.
Yuna memasang kembali gantungan itu di tasnya. Lega dan benar-benar tak menyangka Kohei mampu menemukannya. Ia melilhat Kohei berdiri dengan celana dan sepatu yang basah. "Aku tak percaya kau begitu menginginkan benda itu. Apa yang akan orang lain katakan jika melihat itu di TV?" Naoko sedikit kesal. Tapi Yuna diam saja. salah seorang kru masuk dan memberitahukan agar Yuna segera berangkat ke lokasi. Yuna pun keluar, Kohei mengikuti dari belakang.
"Terima kasih sebelumnya,"ucap Yuna di dalam mobil. Kohei menoleh, tapi Yuna tidak melihat ke arahnya. "Tahukah kau mengapa kau mencarinya?"tanya Yuna. Kohei lagi-lagi menoleh, kali ini pada Hijin, tapi Hijin sedang sibuk melihat lembaran-lembaran kertas. "Karena kau tahu segalanya tentang diriku," -Yuna menatap Kohei dari kaca mobil- "mulai sekarang, tetaplah berada di sisiku". Kohei tersentuh oleh ucapan Yuna.
Di lokasi syuting, Takanabe berjanji lain kali ia yang akan mentraktir Yuna. Kohei terus memandangi Yuna. Tiba-tiba Emiko datang.
Emiko: "Sepertinya kau melakukan hal yang tidak diminta. Itulah kelebihanmu".
Kohei: "Aku mengira aku dipecat. Aku berterimakasih atas kesempatan ini".
Emiko: "Bukan itu masalahnya. Tapi Naoko sudah lebih menyukaimu".
Kohei: "Aku tak percaya".
Emiko: "Kau harus hati-hati. Jika kau membatalkan kontrak, maka biaya 1.500.000 yen akan ..".
Kohei: "1.500.000?"
Emiko: "Tidak apa. Sebenarnya ada satu hal lagi yang aku lupa katakan. Tidak, bukan aku lupa, tapi sepertinya aku tidak perlu mengatakannya. Bodyguard itu harus jadi yang terdekat dengan orang yang dilindungi sekaligus yang terjauh. Kau mengerti? Camkan itu dalam pikiranmu!"
Kohei: "Baiklah".
Takanabe dan Yuna bersiap untuk syuting pertama mereka. "Kita mulai. Rolling. Action".
Kohei memperhatikan. Kohei terkejut ketika mendengar dialog Yuna yang sama persis dengan apa yang Yuna ucapkan ketika di mobil. Kohei menengok ke arah Hijin. Ternyata Kohei salah. Ia pikir Yuna benar-benar mengucapkan itu kepadanya.
Emiko: "Ada apa?"
Kohei: "Tidak, itu hanya sebuah adegan".
Emiko menatap wajah Kohei. Kohei tersenyum dan mengatakan bahwa ia hanyalah kaktus, yang tak berhak untuk melihat dan bicara seenaknya. Kohei berkata agar Emiko tak perlu khawatir ia akan kehilangan uang 1.500.000 yen. Emiko memukul pundak Kohei dan pergi, ia tak perlu mencemaskan Kohei lagi.

"CUT! Ok!"teriak sutradara. Ia sangat senang akan kerja kedua artisnya. "Kau akan memenangkan penghargaan lagi,"ucap sutradara pada Takanabe. "Benarkah? Kalau begitu, sepertinya aku harus membangun tempat untuk menyimpan tropiku,"kata Takanabe.

Yuna duduk ke bangkunya. Hijin memberinya teh.
Yuna: "Bagaimana dengan penampilanku? Apakah kau tersentuh? Aah, kau tersentuh oleh apa yang kau dengar di mobil? Kau marah? Kau melakukan pekerjaanmu dengan baik. Aku tak akan bicara lagi. Aku ingin memintamu sesuatu. Kau boleh bicara. Apakah kau mengerti mengapa kau mencarinya?"
Kohei hanya diam saja, berusaha menjadi kaktus. "Ini bukan skenario. Aku benar-benar bertanya padamu," Yuna mengambil tasnya,"Mengapa kau tahu bahwa ini adalah petunjuk? Tidak apa jika kau bicara".
Kohei: "7 bintang membentuk sebuah sendok. Big Dipper dimulai dari Dubhe, yang terdiri dari bintang Merak, Phekda, Megrez. Dan pegangannya yang dimulai dari Dubhe ke Marek. Dengan memperpanjang Dubhe melewati Kutub Utara. Bisa dikatakan kalau Big Dipper menentukan lokasi kutub utara. Jadi kau sedang mencari kutub utara. Alasan mengapa kau melakukannya aku tidak tahu. Tapi gantungan yang kau pegang itu salah".
Yuna terkesan dengan penjelasan Kohei. Kohei bilang kalau posisi bintang-bintang itu tidak tepat. Yuna malah jadi kesal Kohei yang terus berbicara dan menyuruh Kohei diam. Kohei sama kesalnya, bukannya tadi Yuna yang menyuruhnya bicara. Kohei berteriak pada Yuna. Yuna membalas dan menyuruh Kohei menjauh. Kohei menyingkir.

Takanabe memperhatikan. "Siapa dia?"tanya Takanabe pada Junkichi. Junkichi menjelaskan kalau laki-laki itu adalah bodyguard Yuna, Namiki Kohei. Takanabe merasa ingat sesuatu tentang Kohei, tapi ia tak tahu pasti.

Taesung sudah bekerja di bar. PRANG! Taesung terlibat adu mulut dengan pelanggan. Ketika pelanggan itu mencoba memukul, Taesung menahannya. Taesung meminta maaf.
Yuna memandangi gantungannya. Yuna mengingat kembali bagaimana Kohei berusaha menemukannya dan bagaimana Kohei bisa tahu semuanya. "Laki-laki yang aneh,"ucap Yuna. Yuna memandang keluar jendela.
Kohei mengajak Sumire dan Ren untuk meneropong. Keduanya senang bisa melihat bintang yang cantik. Momo pulang tanpa mengucapkan 'tadaima'. Kohei mengeluhkan sikap Momo yang seperti itu.
Tiba-tiba ponsel Kohei berbunyi. "Dia pergi,"teriak Hijin di telepon, "ketika aku di kamar mandi, Yuna...". Kohei menegaskan kalau saat ini dia sedang tidak bertugas dan tidak peduli Yuna pergi kemana. Tapi Hijin tak mendengarkan, "Mungkin hari ini. Monjayaki," Hijin melihat buku panduan kuliner.
Sementara yang dicari malah asyik makan monjayaki dengan beberapa pria. Yuna sangat menikmati monjayakinya. Dari dalam mobil sebuah kamera terus mengambil gambar Yuna yang berdekatan dengan salah satu pria itu. Apa yang akan Kazuya lakukan dengan hasil foto-foto itu?
Kohei terus berlari sekencang-kencangnya mencari Yuna. "Gadis itu!"teriak Kohei.
Akankah Kohei kembali menemukan Yuna?
Siapakah yang sebenarnya Yuna cari? Taesung kah?
Waktu yang tersisa masih 97 hari lagi. Jadi, tunggu cerita berikutnya ya.
Written by: Ima
Picture by: Ari
Shared by: PelangiDrama.Net

Don't Repost to Other Site

PelangiDrama crew 03 Feb, 2012


-
Source: http://www.pelangidrama.net/2012/02/sinopsis-j-drama-boku-to-star-no-99.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook