HPK

mesothelioma survival rates,structured settlement annuity companies,mesothelioma attorneys california,structured settlements annuities,structured settlement buyer,mesothelioma suit,mesothelioma claim,small business administration sba,structured settlement purchasers,wisconsin mesothelioma attorney,houston tx auto insurance,mesotheliama,mesothelioma lawyer virginia,seattle mesothelioma lawyer,selling my structured settlement,mesothelioma attorney illinois,selling annuity,mesothelioma trial attorney,injury lawyer houston tx,baltimore mesothelioma attorneys,mesothelioma care,mesothelioma lawyer texas,structered settlement,houston motorcycle accident lawyer,p0135 honda civic 2004,structured settlement investments,mesothelioma lawyer dallas,caraccidentlawyer,structured settlemen,houston mesothelioma attorney,structured settlement sell,new york mesothelioma law firm,cash out structured settlement,mesothelioma lawyer chicago,lawsuit mesothelioma,truck accident attorney los angeles,asbestos exposure lawyers,mesothelioma cases,emergency response plan ppt,support.peachtree.com,structured settlement quote,semi truck accident lawyers,auto accident attorney Torrance,mesothelioma lawyer asbestos cancer lawsuit,mesothelioma lawyers san diego,asbestos mesothelioma lawsuit,buying structured settlements,mesothelioma attorney assistance,tennessee mesothelioma lawyer,earthlink business internet,meso lawyer,tucson car accident attorney,accident attorney orange county,mesothelioma litigation,mesothelioma settlements amounts,mesothelioma law firms,new mexico mesothelioma lawyer,accident attorneys orange county,mesothelioma lawsuit,personal injury accident lawyer,purchase structured settlements,firm law mesothelioma,car accident lawyers los angeles,mesothelioma attorneys,structured settlement company,auto accident lawyer san francisco,mesotheolima,los angeles motorcycle accident lawyer,mesothelioma attorney florida,broward county dui lawyer,state of california car insurance,selling a structured settlement,best accident attorneys,accident attorney san bernardino,mesothelioma ct,hughes net business,california motorcycle accident lawyer,mesothelioma help,washington mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,diagnosed with mesothelioma,motorcycle accident attorney chicago,structured settlement need cash now,mesothelioma settlement amounts,motorcycle accident attorney sacramento,alcohol rehab center in florida,fast cash for house,car accident lawyer michigan,maritime lawyer houston,mesothelioma personal injury lawyers,personal injury attorney ocala fl,business voice mail service,california mesothelioma attorney,offshore accident lawyer,buy structured settlements,philadelphia mesothelioma lawyer,selling structured settlement,workplace accident attorney,illinois mesothelioma lawyer

Menu Navigasi

[Sinopsis K-Drama] Dream High 2 Episode 5

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!

Sinopsis Dream High 2 Episode 5

Hai semuanya! Pasti kalian penasaran kan bagaimana show case para siswa Kirin? Langsung saja simak sinopsisnya dibawah ini.

 

Evaluasi akhir bulan akhirnya dimulai. Penampilan pertama dibuka oleh pasangan Ailee-Soon Dong. Ailee menyanyi dengan bagus tapi Soon Dong di awal agak fales, guru Ahn dan guru Jin Man yang mendengar itu hanya menghela nafas. Ailee dan Soon Dong berebut untuk tampil ke depan. Keduanya saling menghalangi satu sama lain. Tapi makin lama hanya suara Ailee yang terdengar. Soon Dong membuka tutup mulutnya tapi tidak terdengar suaranya. Guru Ahn yang mendengar heran apakah mic yang dipakai Soon Dong mati. Guru Jin Man bilang jika begini terus Soon Dong bisa dieliminasi. Akhirnya Kepala Sekolah Jung Wan mengeliminasi Soon Dong.

Di balik panggung Soon Dong bercerita pada Hye Sung bahwa dia dieliminasi. Soon Dong meminta Hye Sung bersemangat dan melakukan yang terbaik. Hye Sung gugup. Dia berjalan menuju panggung. Ri An melepas jaketnya. Dia berkata betapa bodohnya Hye Sung karena dia melihat Hye Sung tidak membawa mic. Dia menepuk pundak Hye Sung dari belakang lalu menyerahkan mic. Hal ini dilihat oleh Soon Dong.


Hye Sung dan Ri An mulai tampil. Hye Sung sangat gugup. Ri An menyanyi duluan. Saat bagian Hye Sung yang menyanyi suaranya tidak terdengar ternyata micnya tidak berfungsi, Hye Sung semakin gugup dan berulang kali terlihat memeriksa micnya. Semua heran melihatnya. Direktur Lee bertanya apakah ada masalah dengan micnya. Hyun Ji Soo berkata sepertinya mereka tidak memeriksa microphon sebelumnya.

Guru Ahn meminta pada Kepala Sekolah Jung Wan untuk memulainya dari awal karena ada masalah dengan mikrophonnya. Namun Kepala Sekolah menolak. Ri An akhirnya mengambil bagian Hye Sung. Dia menyanyi sendirian sampai akhir. Hye Sung terlihat sangat gugup dan tidak nyaman. 

Selesai mereka bernyanyi, Kepala sekolah Jung Wan meminta Hye Sung memeriksa micnya apakah ada baterainya. Hye Sung membuka micnya dan ternyata memang tidak ada baterainya. Kepala Sekolah menegur Hye Sung mengapa tidak memeriksanya, ini seperti prajurit di meja perang yang tidak membawa amunisi. Dia memutuskan Hye Sung dieliminasi. 

Tapi yang mengejutkan dia juga mengeliminasi Ri An walapun dia menyanyi dengan baik. Dengan alasan Ri An egois karena menyanyi sendirian dan tidak membagi micnya dengan Hye Sung sehingga mereka bisa bernyanyi bersama. Ri An terlihat kesal dan marah. Dia memandang Hye Sung dengan kesal. Hye Sung merasa bersalah.

Di belakang panggung Soon Dong menuduh Ri An mengambil baterai di mic yang dipakai Hye Sung. Ri An mengelak tuduhan itu. Hye Sung meminta Soon Dong tidak berbicara seperti itu. Soon Dong bilang tidak mungkin baterainya tiba-tiba hilang karena kedua mic itu baru saja dipakai oleh Ailee dan Soon Dong. Ailee memandang Ri An. Ri An tanya mengapa ia memandangnya seperti itu. Ailee jawab seharusnya Ri An tidak melakukannya. Ri An merasa kesal dan malu karena semua orang yang berada di situ menuduhnya lalu dia pergi.

Saat Ri An menaiki tangga Hye Sung hendak menyusulnya untuk mengatakan sesuatu tapi JB tiba-tiba datang. Hye Sug mengurungkan niatnya. Ri An menyuruh JB pergi karena dia ingin sendiri. Tapi JB tidak juga pergi. "Ya. Aku telah melakukannya. Lalu kenapa jika aku melakukkannya?" kata Ri An. JB bilang ia tahu bukan Ri An yang melakukannya. Ri An tetap menyuruh JB pergi. Bukannya pergi JB malah memeluk Hye Sung. Ri An menangis di pelukan JB.

Hye Sung melihatnya dan merasa cemburu. Yoo Jin datang. Dia menarik tangan Hye Sung dan mengajaknya pergi. Di tengah jalan Hye Sung ingin melepas pegangan Yoo Jin tapi sepatunya malah terlepas dan dia jatuh terduduk. Yoo Jin bilang sekarang bukan saatnya menjadi penguntit (stalker), apa yang dilihat Hye Sung. Hye Sung diam saja, pandangannya kosong. Yoo Jin melihat sepatu Hye Sung yang terlepas. Yoo Jin meminta Hye Sung memakai sepatunya kembali.

"Aku yang melakukannya," kata Hye Sung. Yoo Jin kaget. Sambil menangis Hye Sung melepas baterai yang digenggamnya. Yoo Jin mengambil baterainya, membantu Hye Sung berdiri dan memakaikan sepatunya. (iihh..so sweat..kayak cinderella aja). "Apakah perlu bantuanku untuk memakai sepatumu?" kata Yoo Jin.

Di panggung pasangan Nana dan Hong Jo tampil. Hong Jo memainkan gitar. Nana memegang tenggorokannya, Hong Jo melihatnya khawatir. Namun Nana tetap menyanyi. Mereka tampil dengan bagus. Guru Ahn heran mengapa bagian Hong Jo dinyanyikan Nana. Guru Jin Man menjawab Hong Jo hanya pendukung, dia membiarkan Nana menjadi lead vocal. "Oh..Romantis,"kata Guru Ahn.

Ri An berkaca pada kaca kecilnya. Dia melihat matanya yang habis menangis. JB bilang kejadian hari ini bukan yang pertama atau yang kedua Ri An disalahkan. Ri An berkata ia tidak akan membiarkan yang kedua kalinya terjadi. Ia akan mengingat semuanya. "Aku akan berkembang secara sempurna dan merasa seperti aku tidak pernah disalahkan. Di masa depan jika aku perlu menangis aku akan menggunakan apa yang terjadi hari ini. Aku hanya akan menggunakan gangguan ini untuk pelajaran akting," kata Ri An. (maksudnya mungkin jika dia dituntut untuk berakting menangis dia akan mengingat kejadian ini). Ri An lalu pergi.

Yoo Jin membuang baterai ke tempat sampah. "Apa yang kau lakukan?" kata Hye Sung kaget. "Apa? Apa yang kulakukan?' kata Yoo Jin. Hye Sung lalu mengorek-ngorek tempat sampah. "Itu sangat kotor,"kata Yoo Jin. Yoo Jin membujuk Hye Sung untuk baterai yang telah ia buang. Namun Hye Sung tidak menghiraukannya.

Hye Sung akhirnya menemukan baterainya. Yoo Jin tanya apa yang akan dilakukan Hye Sung. Hye Sung bilang karena ia Ri An dimasukkan ke kelas terendah dan disalahkan. Yoo Jin dengan kaget bertanya apakah Hye Sung akan mengakui perbuatannya. Hye Sung mengangguk. Yoo jin menghela nafas. Hye Sung tanya mengapa Yoo Jin tiba-tiba mendukungnya dan perhatian padanya. (ihiiirrr..). Yoo jin kebingungan menjawab. "Bagaimana ini disebut perhatian untukmu?" elak Yoo Jin. "Jika tidak, tidak apa-apa," kata Hye Sung sambil pergi.

Ri An kembali ke balik panggung. Semua orang memandangnya dan sepertinya sedang menggosipkannya. Hye Sung datang dan berkata ada sesuatu yang ingin dia bicarakan dengan Ri An. "Kau akan membuktikan bahwa aku telah menyabotase microphonmu,"tanya Ri An. Hye Sung bilang bukan itu.

JB bilang bisa saja Hye Sung yang melakukannya. "Apakah Ri An takut bersaing denganmu sehingga ia melakukan hal semacam ini? Baterai tidak dapat menghilang dengan sendirinya. Kau tidak percaya diri sehingga kau dengan bebasnya menciptakan situasi semacam ini,"kata JB. Hye Sung tidak sanggup menjawab. Semua jadi memandang mereka dengan kasak-kusuk.

"Jika tidak, aku sungguh minta maaf. Sepertinya sekarang masih belum terlambat,"kata JB.

"Sebenarnya yang benar.." Hye Sung ingin mengatakan sesuatu tapi dipotong oleh Yoo Jin.

"Kata maaf hanyalah salah satu bentuk permintaan maaf, apakah ada yang selain itu? Kau ingin membuktikkan bahwa Hye Sung yang melakukannya?" tanya Yoo Jin pada JB.

"Aku tidak bisa diam saja. Sejak awal, mencoba untuk mengaturnya huh? Apakah kau tidak tahu bahwa Hye Sung putri dari seorang pastur?" tanya Soon Dong. Teman-temannya yang lain menjawab mereka tahu.

"Apakah itu benar?" tanya JB.

"Lupakan. Jangan bicara lagi!" kata Ri An sambil pergi. Hye Sung memandang Yoo Jin sepertinya ia menyalahkan Yoo Jin. Lalu ia juga pergi.

JB bilang pada Yoo Jin jangan mencampuri urusan orang lain dan fokus pada penampilan mereka. Yoo Jin tersenyum mengejek apakah JB akan lipsync. "Jangan memalukan aku," kata Yoo Jin lalu iapun juga pergi.

Yoo Jin sedang latihan dance dengan menggunakan bola basket. Ui Bong datang. Ia berkata sepertinya Yoo Jin berlatih keras. Yoo Jin bilang ini bukan latihan hanya pemanasan. "Jika kau tidak mendapat ritme maka tidak mungkin kau memulai. Khususnya orang bodoh sepertimu, kau akan tampak kaku di panggung. Lihat aku,"kata Ui Bong lalu mulai menari. "Anggap bola tidak ada di sini. Ini hanyalah permainan,"kata Ui Bong menyemangati Yoo Jin. Soon Dong datang dan memberitahu saatnya Yoo Jin tampil. Yoo Jin menghela nafas dan meninggalkan Ui Bong.

Yoo Jin dan JB tampil. JB mulai menari. Yoo Jin diam saja, kedua tangannya dimasukkan ke dalam saku celana. Penonton mulai bersorak. JB mulai menyanyi sambil menari. Saat giliran Yoo Jin, Yoo Jin menyanyi sambil tangannya tetap berada dalam saku. Ia tidak menari, hanya saja ujung kakinya bergerak-gerak mengikuti irama musik. Sedangkan JB tetap menari lalu gerakan tangannya seolah-olah meminta Yoo Jin gantian menari namun Yoo Jin tidak menghiraukannya. JB terlihat malu.

Yoo Jin menghentakkan kakinya hendak menari. JB tersenyum sinis. JB menari dengan mengelilingi Yoo Jin. Yoo Jin lalu mengingat kata-kata Ui Bong tadi bahwa bayangkan bola tidak ada. Lalu Yoo Jin mulai menari. Gerakannya seolah-olah dia memegang bola lalu melemparnya ke JB. Demikian juga JB. Penonton menyukainya. Lalu mereka menari bersama. Guru Jin Man heran sejak kapan Yoo Jin bisa menari. Guru Ahn memuji mereka melakukannya dengan baik. Penonton menikmatinya bahkan Jin Man ikut menari. Direktut Lee dan Hyun Ji Soo juga melihatnya.

Tibalah diumumkan siapa yang dieliminasi. Kepala Sekolah Jung Wan memutuskan Yoo Jin lah yang dieliminasi. Yoo Jin terlihat kesal.

Esok harinya ayah Hye Sung datang ke sekolah membawa sekardus apel. Dia melihat sekerumunan wali murid yang berdemo karena anak mereka dimasukkan ke kelas rendah. Ayah Hye Sung tanya pada salah satu wali murid apa yang mereka lakukan di sekolah yang suci ini. Wali murid itu tidak menghiraukannya. Ia tetap meneriakkan yel-yel bernada protes.

Lalu mereka melihat kepala sekolah dan semua yang berdemo mengerubunginya. Kepala Sekolah kewalahan. Ayah Hye Sung datang menolong. Ia bilang,"Semuanya tenang. Tenang. Jangan bersikap seperti ini. Semua murid melihatnya. Dia hanya guru biasa. Bagaimana kalian mengancam kepala sekolah seperti ini." 

Wali murid protes. Ada yang bilang karena punya pacar anaknya terancam dikeluarkan. Ada yang protes karena putrinya masuk ke kelas rendah. Ayah Hye Sung bilang masalah ini jangan dibesar-besarkan. Tapi mereka tidak menghiraukannya malah mendorongnya keluar dari kerumunan.

Kepala sekolah lalu menyuruh mereka menemuinya secara formal sore ini.

Sebuah bis terlihat dari kejauhan. Ri An terlihat kesal. Hye Sung melihatnya dan masih merasa bersalah. Soon Dong bilang jangan mengkhawatirkan Ri An. Ia juga bilang mereka seperti mengambil kelas tambahan di kelas rendah lalu apa bedanya. Hye Sung bilang dia lebih khawatir dengan masalah asrama, apakah mereka benar-benar akan diusir. Dia takut ayahnya mengetahui keadaannya.

Guru Ahn datang dan memberitahu Hye Sung bahwa ayahnya telah datang. Hye Sung kaget. Hye Sung meminta guru Ahn untuk tidak memberitahu keberadaannya pada ayahnya. Tapi guru Ahn malah memanggil ayah Hye Sung.

Bis sampai di depan sekolah. Hyun Ji Soo keluar dari bis dan menyuruh mereka semua masuk. Hye Sung terlihat senang karena dia punya alasan untuk menghindari ayahnya. Dia bilang pada ayahnya dia harus segera naik ke dalam bis. Ayahnya berkata dia membawakan apel untuk dibagi dengan teman Hye Sung. Hye Sung meminta ayahnya memberikannya pada orang lain. (wah kasian ayahnya udah datang bawa sekardus apel tapi ditolak). 

Ayahnya berkata ia mendengar ada pembagian kelas tinggi dan kelas rendah. Hye Sung bilang jika ia ketinggalan bis maka tidak ada waktu untuk menyesalinya. Dia meminta ayahnya lain waktu memberitahunya dulu jika akan datang karena tahun ini jadwalnya sangat sibuk. Lalu ia berpamitan dengan ayahnya.

Ayahnya ingin memberi sekardus apel tadi tapi Hye Sung sudah berlari menuju bis. Yoo Jin lewat di depan ayah Hye Sung, ia mengira ayah Hye Sung adalah tukang pengiriman barang. Belum sempat ayah Hye Sung menjelaskan Yoo Jin sudah ditarik oleh Hyun Ji Soo untuk masuk ke dalam bis. Yoo Jin berteriak apakah mereka dikirim ke rumah jagal. Ayah Hye Sung kaget, rumah jagal?

Nana dan JB melihat kepergian teman-temannya. Nana bertanya pada JB kemana mereka pergi. Namun JB tidak menjawab.

Para siswa kelas rendah sudah sampai di suatu tempat. Soon Dong bilang udara di sini segar dan tercium bau wangi yang lembut. Hye Sung membenarkan. Semuanya tertawa senang. Kecuali Ri An karena ia sudah tahu tempat seperti apa yang mereka datangi.

Tiba-tiba seseorang memanggil mereka dengan megaphone diiringi suara sirine.

"Para Siswa! Mulai sekarang kalian akan merasakan neraka,"kata orang itu. Para siswa tidak mengerti apa yang dibicarakannya.

Nana dan Ailee mendatangi JB. Mereka memberitahu JB bahwa Ri An dan yang lainnya dibawa ke tempat mereka pertama kali latihan/trainee dulu. JB kaget.

Ternyata Ri An dan yang lain berada di tempat latihan militer. Para siswa berteriak PSY! PSY! (maaf saya g paham arti dari apa yang mereka teriakkan). Kecuali Ri An mereka semua terlihat gembira. Soon Dong bertanya apa orang itu (kita sebut instruktur aja ya) akan melatih mereka. Hong Jo juga bertanya instruktur kan sangat sibuk, bagaimana ia bisa datang kemari. Yang lain ada yang bilang ini pasti dari Oz.

"Tujuan, latihan lapangan. Ikuti perintah kalian di sini! Pilih 10 orang! Lari!"teriak instruktur.

Semua bingung kecuali Ri An."Aku tahu akan jadi seperti ini,"gerutunya sambil melepas sepatunya kemudian berlari mendahului yang lain. Semua masih heran. Tapi Yoo Jin lari mengikuti Ri An. Yang lain akhirnya juga mengikuti.

"Kalian seperti ikan kecil yang bersekolah,"kata instruktur. (g tahu deh maksudnya apa).

Setelah mereka sampai mereka berbaris. "Hoho..Ri An kita kembali di sini. Sepertinya kau akan mulai hidup di sini,"kata instruktur. Ri An kesal. (lucu deh wajah Ri An..imut..)

"Sekarang saatnya kalian menaruh barang pribadi ke dalam kotak,"kata instruktur. Lalu beberapa orang membawa kotak. Para siswa menaruh barang pribadinya di kotak itu. Hye Sung menaruh dompet, Yoo Jin menaruh bukunya. Ri An menaruh kalung/pendant bersimbol huruf K. (wah..ternyata pendant yang legendaris itu sekarang punya Ri An).

"Aku tidak seperti yang kalian bayangkan. Aku juga bukan penyanyi yang membawa namanya saat tampil di klub malam. Keras. Kuat. Mulai sekarang aku akan membentuk kalian. Sampai hari kalian lahir kembali kalian tidak akan meninggalkan tempat ini. Juga jika kalian kurang dalam segala hal kalian akan mengulanginya lagi. Mulai sekarang banyak harta karun kalian (maksudnya yang tadi diambil) yang sangat hati-hati tersembunyi di pojok-pojok lapangan latihan ini,"kata instruktur.

"Apa yang kau katakan?"tanya Yoo Jin.

"Kau gila. Kau tidak boleh mencoba bicara padaku,"kata instruktur.

"Cepat berikan padaku. Itu tidak boleh hilang,"pinta Yoo Jin.

"Kau pikir ini tempat kehidupan sosial yang normal?"kata instruktur.

"Sebaliknya apakah ini militer?"kata Yoo Jin.

"Mentalmu sudah buruk,"kata instruktur. "Dan kau juga,"lanjutnya saat melihat Ui Bong menguap.

Semua sudah berganti dengan seragam tentara. Semua berbaris dengan tangan saling merangkul pundak. Sambil meneriakkan yel-yel mereka melakukan scot jump. Yel-yel mereka adalah masalah teman sekelas adalah masalahku. Hye Sung paling keras berteriak. 

"Latihan membantu kalian. Setelah beberapa tes kekuatan yang sederhana temukan barang pribadi kalian di pojok-pojok lapangan latihan ini dan kembalikan mereka ke pemiliknya. Jika salah satu dari kalian tidak menemukannya maka kalian tidak akan meninggalkan tempat ini,"perintah instruktur.

"Inikah yang disebut tes kekuatan sederhana?"keluh Soon Dong.

"Karena aku mendengar ada siswa yang mengeluh maka ulangi lagi 10 kali. Mulai!"perintah instruktur. Semua mengeluh dan memandang Soon Dong. Tapi Hye Sung yang memulai duluan dan berteriak paling keras. Hal ini diperhatikan oleh instruktur.

Tiba-tiba Ri An pingsan. Semua kaget. Hye Sung berusaha membangunkan Ri An. Instruktur kemudian melihat Ri An dan tertawa. Dia tahu Ri An hanya berakting.

"Akting Ri An kita tidak berkembang. Seberapa bagusnya ini? Ini terlalu terlihat jelas. Kalian lihatlah. Apa yang kita lihat sekarang adalah akting yang buruk. Jatuhnya dengan cantik, kedua kakinya sedikit tertutup posisinya. Tapi jika kalian lihat secara hati-hati, kelopak matanya agak berkedip-kedip. Ini adalah inti dari akting yang buruk,"kata instruktur sambil tertawa.

Yang lain tersenyum. Instruktur bilang jika begini terus Ri An akan datang kemari lagi lain waktu. Ri An membuka matanya dengan kesal. Instruktur memerintah mengulanginya lagi 50 kali. (wah..sakit semua tuh badan scot jump 50 kali lebih). Semua mengeluh. Hye Sung hendak membantu Ri An berdiri tapi Ri An menolak.

Setelah selesai scot jump mereka latihan lagi yang lain. Hye Sung memberi semangat pada Soon Dong saat menyeberangi jembatan tali. Soon Dong berhasil mereka berdua senang. Para siswa laki-laki latihan lompat sambil jongkok. Yoo Jin melihat ada kotak di bawah meja. Ia membukanya dan berharap ada bukunya di situ tapi ternyata itu hanya jebakan.

Sementara itu di sekolah, kepala sekolah Jung Wan sedang menjelaskan pada para wali murid.

"Saya tahu sekarang sekolah sedang banyak masalah. Tetapi saya tidak punya kekuatan. Saya bukan pemilik sekolah. Siapa pemilik sekolah? Para Siswa. Dan, kembalikan sekolah pada pemiliknya yaitu para siswa. Itulah permintaan kita. Permintaan pada siapa? Para siswa. Tentu saja tidak. Ini adalah departemen pendidikan, banyak ribuan pengguna (maksudnya mungkin banyak yang berkepentingan),"kata Jung Wan. Semua tidak mengerti ucapannya.

"Sekarang saatnya kita bersama. Menggunakan metode hukum agar suara kita didengar. Mendapatkan sekolah..."Jung Wan tidak melanjutkan bicaranya karena kedatangan Direktur Lee.

Jung Wan bilang ia sedang rapat dengan wali murid. Tapi Direktur Lee ingin bicara.

"Halo semua. Saya adalah Kepala Direktur Lee Kang Chul. Saya menghargai alasan kedatangan kalian. Apakah kalian khawatir? Jika para siswa tidak percaya atau respek terhadap aturan sekolah maka sekolah tidak melanjutkan mengajar mereka,"kata Direktur Lee.

"Apa yang anda katakan berbeda dengan kepala sekolah,"kata ayah Hye Sung.

Direktur Lee memandang Kepala Sekolah Jung Wan. Kemudian dia berkata bahwa anak-anak mereka telah jatuh ke dalam air maka mereka perlu menariknya. Tetapi direktur Lee tidak dapat menarik yang sudah berada di dasar untuk lompat dari air sendirian. Karena itulah dia menyelamatkan dulu yang dapat diraihnya.

Ayah Hye Sung tanya lalu bagaimana dengan yang berada di dasar, apakah tidak ada rencana untuk mereka. Direktur Lee menjawab tidak ada yang dapat menolong mereka. Mereka harus berjuang untuk diri mereka sendiri. Karena itulah ada pembagian kelas dan dimulainya latihan yang keras yaitu latihan metode Spartan (sebutan untuk tentara romawi). Jika mereka punya temperamen bagus mereka akan berjuang tapi jika mereka tidak bereaksi maka mereka tidak cocok untuk profesi ini.

Direktur Lee berjanji, berapapun lamanya mereka dapat keluar dari level yang sudah dia atur ini, dia akan berhasil menarik mereka semua. Wali murid tampak mengerti.

Kembali ke tempat latihan militer. Para siswa sedang istirahat. Yoo Jin mengeluhkan rasa roti yang mereka makan. Hong Jo bilang bahwa setiap orang berkata kau banyak menderita jika meninggalkan rumah. Ui Bong menyalahkan kepala sekolah yang menyebabkan semua ini.

Ri An sedang tidur di tenda. Hye Sung datang dan hendak mengambil alas tidur di bawah Ri An. Rupanya Ri An memakai alas tidur double. Ri An yang merasa terusik langsung mencegah Hye Sung. Akhirnya Hye Sung hanya menarik sedikit alas tidurnya untuk menutupi kakinya dan tidur sambil duduk. (yah..kasian..)

Esoknya sirine berbunyi. Semua keluar dari tenda dengan malas. "Bangun! Bangun! Bangun!"teriak instruktur.

Ri An baru bangun. Ia bertemu dengan Hong Jo dan Ui Bong. Ui Bong bilang saat tanpa make up wajah Ri An sangat cantik dan alami. Ri An tidak menghiraukan. Dia menutup kepalanya dengan tudung sweaternya. Ui Bong berkata lagi sebaiknya Ri An tidak memakai make up karena membuatnya seperti nenek sihir. Hong Jo dan Ui Bong lalu tertawa.

Di kamar mandi Ri An bertemu dengan Hye Sung. Dia bilang ada ayunan di belakang lapangan latihan. Di sana ada sebuah kotak. Saat dulu mereka ke sini juga seperti itu. Dia menceritakannya agar Hye Sung menemukannya. Hye Sung tanya mengapa tidak dia sendiri yang pergi. Ri An tidak ingin pergi makanya dia meminta Hye Sung yang pergi. Tidak peduli siapa yang menemukannya mereka harus meninggalkan tempat ini secepat mungkin.

Hye Sung pergi ke tempat yang diceritakan oleh Ri An. Hye Sung mencari sambil berkata sendiri apakah benar ada yang disembunyikan di tempat ini. Hye Sung lalu duduk di ayunan.

Ri An sedang menyeberangi jembatan tali. Jembatannya bergoyang karena ternyata Hye Sung menyusulnya. Ia bilang ia tidak menemukan barang di tempat yang ditunjuk Ri An. Ri An bilang apakah Hye Sung tidk melihat tulisan di sana (sepertinya tulisannya berbunyi bahwa tidak boleh ada 2 orang yang menyeberangi jembatan). Hye Sung meminta maaf dan berjalan kembali ke tempat semula tapi jembatannya semakin bergoyang.


"Aku selalu mendengar kau meminta maaf saat menyebabkan masalah. Aku menderita dalam hubungan yang sulit karena siapa?"tanya Ri An.

Hye Sung berhenti berjalan dan berbalik. "Jika kau benar-benar meminta maaf berhentilah menampakkan diri di depanku setiap waktu,"kata Ri An. Hye Sung dengan sedih berkata ia akan pergi. Belum lama Hye Sung berbalik Ri An jatuh ke tanah. Hye Sung kaget dan berteriak memanggil namanya.

Yoo Jin lewat dan menemukan Ri An terbaring tidak sadarkan diri di tanah. Yoo Jin langsung menggendong Ri An di punggungnya. Yoo Jin dan Hye Sung membawa Ri An ke pos kesehatan. 


Hye Sung dihukum oleh instruktur. Di tengah-tengah hukuman Hye Sung bertanya pada instruktur apakah Ri An baik-baik saja jika lehernya terluka. Seharusnya dia diperiksa ke rumah sakit. Instruktur tidak menjawab malah menambah porsi hukumannya. Hye Sung melaksanakan hukumannya. Yoo Jin tidak tega melihatnya. (iihiiirrr...)


Selesai dihukum Hye Sung menjenguk Ri An. Ri An sedang tertawa melihat tayangan di TV. Hye Sung tanya apakah Ri An berakting lagi. Ri An menjawab ia memperoleh yang lebih baik jika berakting. Hye Sung berteriak marah,"Apakah kau tahu bagaimana aku mengkhawatirkanmu?"

"Apakah kau ingin aku meminta maaf padamu?"tanya Ri An.

"Tidak perlu. Di masa yang akan datang aku tidak akan merasa bersalah padamu lagi. Jadi kau tidak perlu merasa bersalah padaku juga,"kata Hye Sung.

"Untuk apa kau meminta maaf padaku? Baterai microphone, kau yang mengambilnya bukan?"tanya Ri An. Hye Sung bilang tidak. Ri An bertanya lagi benarkah bukan dia? Hye Sung meminta jangan mengungkit masa lalu. Hye Sung lalu pergi.


Sementara itu di asrama. JB sedang memakai celana panjang saat Nana masuk kamarnya. Nana dengan cueknya tetep masuk tapi yang gugup malah JB. (ni gmana sih? G kebalik ya yang malu kan seharusnya Nana. Wkwkw..). Nana mengajak JB pergi menemui Ri An. JB bilang tempatnya terlalu jauh. Bagaimana mereka sampai ke sana. Nana menunjukkan kunci mobil guru Sa Kam (aku g tahu nih guru yang mana. Mianhe..)

Nana bilang ia melihat kunci ini di kantor. Ia tidak melihat guru Sa Kam hari ini. Ia yakin gurunya itu tidak akan datang karena saat ini hampir jam malam. JB ragu-ragu. "Apakah kau masih menyukai Ri An? Tidakkah kau khawatir?"tanya Nana. JB menandang tajam ke arah Nana. "Hanya kau yang punya SIM,"lanjut Nana.


Di tempat lain guru Ahn, Jin Man dan Hyun Ji Soo sedang minum dan makan belut. Guru Jin Man mengajak mereka pergi karena mereka hampir mabuk.

"Aku biasanya tidak makan belut. Tapi karena rasanya enak aku terus memasukkannya ke dalam mulut. Makanya aku jadi gemuk. Tapi hari ini hatiku sakit. Aku harus makan belut untuk menyembuhkan hatiku,"kata guru Ahn. Sepertinya dia sudah mabuk.

Guru Jin Man bilang bagaimana rencana mereka menghadapi hari esok. Guru Ahn marah. Ia bilang mengapa Jin Man tidak menasihati direktur dulu sebelum menasihatinya. Guru Ahn memandang Ji Soo. "Dia mengirim anak-anak kita ke neraka,"kata guru Ahn.

Ji Soo bilang jangan berdengung seperti nyamuk. Ji soo juga sedang mabuk. Guru Ahn tanya ke Ji Man apakah dia seperti nyamuk. Ji Man bilang bukan nyamuk tapi leher yang sakit. Guru Jin Man berusaha menghibur guru Ahn. Ji Soo bilang sebuah suara yang memanggil insektisida. Ngeng-ngeng..(seperti suara nyamuk). Lalu Ji Soo tertunduk tidak sadarkan diri. Jin Man mengeluh fheng shui kirin buruk. Tidak ada lajang yang normal. Guru Ahn masih bertanya apakah dia seperti nyamuk. Jin Man menghela nafas.

Ji Soo mendapat telepon dari direktur. Dia kaget lalu segera pergi. Guru Ahn teriak Ji Soo mau kemana. Guru Ahn lalu merasa dirinya menang. (ya begitulah orang mabuk tu aneh).

Ji Soo pergi ke kantor polisi untuk menjamin putri direktur Lee yang bernama Lee Seol yang ditahan karena terlibat perkelahian. Guru dari siswi-siswi yang berkelahi dengan putri direktur Lee tidak terima dia pergi begitu saja. Ji Soo meminta maaf. Lee Seol bilang Ji Soo tidak perlu meminta maaf.


Di luar, direktur Lee sudah berada di mobil. Ia meminta maaf pada Ji Soo karena telah merepotkannya. Ji Soo bilang tidak apa-apa dan meminta direktur Lee segera pulang.

Di perjalanan, Lee Seol bilang ia ingin pergi ke tempat ibunya di Australia. Direktur Lee bilang ia menghindar karena memukuli teman sekelasnya di sekolah. Lee Seol bilang karena menghindar maka ia memukuli mereka. Dia merengek lagi minta dikirim ke Australia.


Kembali ke tempat latihan militer.

Di sana sedang diadakan api unggun. Instruktur meminta mereka mengingat kembali kebaikan orangtua pada mereka. Lalu menulis surat dengan penuh perasaan. Instruktur meminta mereka mengingat orang tua mereka yang sudah semakin tua, lelah bahunya dan keriput tangannya karena membesarkan mereka. Instruktur mengumpamakan hati orang tua seperti setumpuk kayu yang dibakar saat anak-anak tidak mendengar mereka.

Instruktur menahan tangis. "Kalian dapat menangis. Aku juga ingin menangis. Pikirkan orang tua kalian. Refleksikan lagi. Coba teriakkan. Orang tuaku yang kucintai."

Semuanya mengikuti kata-kata instruktur sambil menangis dan mulai menulis surat. Namun kertas Yoo Jin masih kosong. Ia masih belum menulis.


Tiba-tiba ada yang menyapa mereka. Ternyata yang datang adalah JB, Nana dan Ailee. "Kalian datang lagi? Ada kalanya kita mempunyai teman yang dengan sepenuh hati datang mengunjungi kita,"kata instruktur sambil tertawa.

"Kita bertemu lagi. Senang bertemu denganmu,"kata Nana.

"Oh..bagus sekali. Kemampuanmu berbohong telah berkembang,"kata instruktur.

Nana mengucapkan terima kasih pada instruktur. Ailee bilang mereka khawatir pada teman mereka karena itulah mereka datang. Dia tanya dimana Ri An.

Mereka bertiga lalu pergi ke tempat Ri An dirawat tapi mereka tidak menemukannya di sana. Hye sung masuk dan bertanya apakah Ri An tidak ada. JB lalu menyalahkan Hye Sung seharusnya ia mengikuti petunjuk keamanan. Yoo Jin masuk dan bilang bukan Hye Sung yang salah. (aduh..oppa Yoo Jin ni selalu belain Hye Sung. So sweat...) Yoo Jin bilang Hye Sung sudah minta maaf.

"Kau ingin membuat orang yang buruk terlihat baik? Kesalahan. Tidak menjaga keamanan orang lain dari awal bukan?"tanya JB.

"Apa maksudmu?"tanya Yoo Jin.

"Tidak ada yang tahu maksud tersembunyinya membuat sulit orang lain,"kata JB.

"Mengapa kau berkata seperti itu?"tanya Nana.

"Hatiku. Kau tidak mengerti apa-apa. Jangan bicara omong kosong. Kau adalah orang yang tidak perhatian jika orang lain terluka dan mengatakan apa yang ingin kau katakan. Sepertinya kau selalu menerima dukungan dari para penggemar jadi tidak tahu bagaimana berharganya seseorang. Mulai hari ini salah satu dari penggemarmu akan meninggalkanmu. Setelah hari ini aku bukan lagi penggemarmu,"kata Hye Sung lalu pergi.


JB terlihat cuek. Yoo Jin terlihat senang. "Shin Hye Sung akhirnya berlaku seperti manusia. Dan ini hasil yang efektif,"katanya sambil tertawa senang. (aku ngakak liat wajah Yoo Jin. Kayaknya seneng banget Hye Sung dah g suka ma JB. Wkwk...) Yoo Jin pun pergi.

Ailee tersenyum mengejek sambil berkata seorang penggemar meninggalkan JB. Nana memeperingatkan Ailee dengan menyenggolnya. "Haruskah kita mencari Ri An? Ini sudah tengah malam,"tanyanya. JB meminta mereka tetap di sini. Karena ia tahu tempat Ri An berada.

Hye Sung dengan membawa tas di punggungnya ia mencari barang-barang pribadi mereka. Ia mengeluh dimanakah barang mereka disembunyikan. Namun kemudian ia menyemangati dirinya sendiri bahwa ia bisa melakukannya. Lalu ia terus mencari. Ia tidak tahu jika di belakangnya Yoo Jin bingung mencarinya. Yoo Jin tidak melihat Hye Sung yang baru saja pergi.

JB mendatangi Ri An yang sedang duduk diayunan. Ri An kaget dan bertanya mengapa JB ada di sini. JB berkata sepertinya Ri An baik-baik saja dan malah balik bertanya mengapa Ri An datang ke sini. Ri An menjawab ini tidak seperti yang dipikirkan JB. Ia hanya berpikir mungkin saja ia bisa menemukan barang mereka seperti sebelumnya. "Kau seharusnya kembali duluan,"pinta Ri An. Tapi JB tidak juga pergi. Ri An bilang ia merasa malu jadi ia meminta JB pergi duluan.

JB lalu ingat dulu saat mereka latihan di tempat yang sama. Mereka menemukan tas di atas ayunan. Mereka sangat gembira menemukannya. Setelah tas dibuka ternyata isinya sepasang sepatu yang terlihat usang. Ri An tanya apa itu. JB menjawab ini adalah harta berharga pertamanya, ini adalah sepatu robeknya yang pertama. JB lalu memberikan sebelah sepatunya pada Ri An. Ri An menerimanya dengan jijik.


JB berkata di masa yang akan datang ada 9 buah sepatu. Saat sepatunya yang kesembilan robek maka ia akan memulai debut. JB dengan malu berkata sepatu ini yang pertama. Ia akan memberikan sepatunya yang kedua dan ketiga pada Ri An nanti. Seperti cincin pasangan. JB sambil tersenyum malu beranjak pergi. 

Namun Ri An malah melempar sepatunya dan mengenai JB. JB berbalik. Ri An bilang JB hanya memberikannya bagian dari sampah. JB merasa kecewa dan bilang lupakanlah. (kasian..liat tampang JB). JB lalu pergi. 

Ri An mengambil kembali sepatu JB dan mengusap-usapnya sambil duduk di ayunan. JB berhenti berjalan dan berbalik. Ia senang melihat Ri An mengusap-usap sepatunya. Lalu ia menemui Ri An kembali.


JB jongkok di depan Ri An dan mencium pipinya. Ri An merasa malu. Ia mengelus pipinya sambil berkata betapa tidak beruntung. JB kaget dan bertanya apa. Ri An mengulangi ucapannya. "Kau, tidak beruntung,"kata Ri An.

JB merasa tidak enak. Ri An menginjak sepatu JB. JB tanya apa yang ia lakukan. Ri An malah semakin menginjak sepatu JB sambil berkata ia sedang membuat 9 bagian robek lebih cepat. Ri An tersenyum. JB merasa senang.

Kembali ke masa sekarang.

Ri An tanya apa ada yang ingin dibicarakan JB. JB jawab tidak. "Aku juga tidak,"kata Ri An lalu beranjak pergi. "Tunggu sebentar. Apa kau masih menyimpan sepatuku?" tanya JB. Ri An malah balik bertanya mengapa JB ingin tahu. Ri An lalu menginjak sepatu JB sebelum pergi. (mungkin itu jawaban Ri An artinya ia masih menyimpan sepatu JB).

Sementara itu Yoo Jin masih mencari Hye Sung. Ia masuk ke dalam hutan. Ia berteriak memanggil nama Hye Sung namun tidak ada jawaban. Ia mengeluh kemana Hye Sung pergi.

Hye Sung mencari di semak-semak. Ia menemukan sebuah kotak yang isinya pendant bersimbol huruf K. Ia senang menemukannya.


Di tempat api unggun JB bertanya berapa barang yang sudah ditemukan. Ui Bong bilang mengapa murid dari kelas tinggi mencampuri urusan murid kelas rendah. "Uruslah urusanmu sendiri,"kata Ui Bong.

"Ini akan berakhir dalam waktu satu jam dan kau masih tidak memerlukan bantuanku?"tanya JB.

Soon Dong, Hong Jo dan Ui Bong antara kaget dan senang mendengarnya. Soon Dong berkata mereka perlu 4 barang lagi sambil menunjukkan sebuah kotak yang mereka temukan. JB bilang mereka harus menemukan kotak seperti yang ditunjukkan Soon Dong dan beberapa seharusnya ada di kantor.


"Ambil sesuatu di dalam dan katakan jika kau sudah menemukannya. Instruktur di sini tidak peduli apa yang kalian lakukan,"kata JB. (maksudnya cari kotak yang mirip di kantor instruktur dan pura-pura mereka sudah menemukannya).

"Aku ragu. Instruktur tidak bodoh. Tidakkah ia memeriksanya?"tanya Ui Bong.

"Skenario yang salah bukankah nampak seperti sekarang?"tanya JB.

"Aku akan mencari kotak itu,"kata Ri An.

JB dan Ri An mencari kotak-kotak di kantor. Ri An menemukan beberapa amplop. Ia membaca salah satu amplop. (mian..g tahu tulisannya apa). Ia hendak membukanya namun urung karena JB berteriak bahwa ia menemukan beberapa kotak. JB tanya apa yang ditemukan Ri An. Ri An bilang tidak ada.

Sementara itu Hye Sung masih mencari kotak juga. Ia menginjak sesuatu. Ternyata yang ia injak adalah kotak berisi buku milik Yoo Jin. Hye Sung senang.

Yoo Jin akhirnya menemukan Hye Sung.

"Shin Hye Sung!"teriak Yoo Jin.

"Apa yang kau lakukan di sini?"tanya Hye Sung.

"Tidakkah kau tahu aku mencarimu dari tadi?"jawab Yoo Jin.

"Mengapa aku?"tanya Hye Sung.

"Tidak. Ngomong-ngomong cepatlah ke sini,"pinta Yoo Jin.

"Baiklah. Tunggu sebentar. Noona segera datang,"kata Hye Sung.

"Apa? Noona?"tanya Yoo Jin.


Hye Sung terpeleset. Yoo Jin panik dan segera menyusul Hye Sung. Hye Sung memegang kakinya yang sakit. Yoo Jin dengan wajah khawatir bertanya apakah Hye Sung baik-baik saja. Hye Sung tertawa melihat wajah Yoo Jin. "Ini sangat lucu. Haruskah aku terpeleset lagi,"kata Hye Sung. Yoo Jin malu dan ikut tertawa.


Mereka duduk berdua sambil melihat bintang-bintang di langit. (cieee...)

"Ada banyak bintang. Disana, disana ada bintang terbesar. Sepertinya lezat. Jika kau memakannya kemudian bintang itu bergerak dalam mulutmu dan sesuatu meledak seperti bom. Tenggorokanmu akan bersih,"kata Hye Sung.

Yoo Jin tersenyum memandang Hye Sung. Dipandangi seperti itu Hye Sung malu. Ia bilang ia menemukan 4 kotak. Lalu ia mengambil salah satu kotak yang berisi buku Yoo Jin. Yoo Jin kaget.

"Ini milikku. Kau mencari ini? Kau bodoh. Mengapa kau mencari sendirian?"tanya Yoo Jin sambil merebut bukunya.

"Aku ingin melakukan sesuatu. Kalau tidak aku terlihat bodoh,"kata Hye Sung sedih.

Hye Sung merebut buku dari Yoo Jin. Ia membukanya. "Wah..ini buku komposisi nada,"kata Hye Sung. Yoo Jin meminta bukunya tapi Hye Sung tidak mau. Mereka akhirnya rebutan buku. Hye Sung berhasil merebut buku itu. Ia meminta Yoo Jin menyanyikan sebuah lagu dulu baru ia akan mengembalikan bukunya.

"Hanya satu lagu. Jika kau malu menyanyikan lagumu sendiri nyanyikan lagu yang lain,"pinta Hye Sung.

"Ingin mendengarkan satu lagu yang berharga?"tanya Yoo Jin enggan.

"Bukankah kau bagus dalam bernyanyi?"tanya Hye Sung. Yoo Jin malu mendengar pujian Hye Sung. (wkwk...)

"Jika aku menyanyi sebagus dirimu maka aku akan menyanyi untuk setiap orang setiap hari. Hanya satu..."pinta Hye Sung.

Yoo Jin berdehem-dehem. Hehe..sepertinya dia merasa malu. Yoo Jin akhirnya menyanyi. (Btw ada bintang jatuh terlihat di langit).

Sementara Yoo Jin menyanyi terlihat beberapa adegan. JB sedang membawa kotak. Ri An hanya melihatnya. Di tempat api unggun. Hong Jo memakaikan jaketnya ke Nana. Nana lalu membaginya dengan Ailee. Ui Bong dan Soon Dong tersenyum melihatnya. Soon Dong melirik Ui Bong seolah-olah ingin juga dipakaikan jaket. Ui Bong yang tahu maksud Soon Dong menggelengkan kepalanya. Soon Dong cemberut. (wkwk...)


Di tempat lain Direktur Lee hendak membelikan seragam untuk putrinya namun putrinya menolak.

Kepala Sekolah Jung Wan melihat sekolahnya sambil menghela nafas. Ia lalu pergi sambil membawa tas besar. (sepertinya mau meninggalkan kirin).

Guru Jin Man menggendong guru Ahn yang mabuk di punggungnya. Lalu mereka duduk di depan asrama. Guru Ahn berkata ia ingin menjadi penyanyi. Guru Jin Man juga berkata ia juga ingin menjadi penyanyi.

Yoo Jin menggendong Hye Sung di punggungnya.


Terdengar lagu yang dinyanyikan Yoo Jin.

Terlambat. Terlambat. Untuk memeluk orang yang dicintai.

Terlambat. Terlambat. Ingatan akan membawa kehangatan ke dalam kenyamanan.

Terlambat. Terlambat. Ibu mulai berkeriput.

(Begitulah kira-kira arti lagunya. Mian..klo salah..)

Kira-kira apa ya isi dari surat yang ditemukan Ri An? Lalu apakah mereka berhasil keluar dari tempat itu? Nantikan episode selanjutnya.

Note :

Akhirnya selesai juga nulis sinopsis ini. Miane...mungkin banyak kata-kata yang kurang dimengerti karena saya agak kesulitan menerjemahkannya.

Awalnya menurutku direktur Lee keterlaluan menjadikan sekolah sebagai ajang bisnis dan kejam dalam memperlakukan murid. Tapi lama kelamaan saya mengerti juga. Ternyata latihan yang diberikan pada murid kelas rendah penting untuk membentuk kedisplinan dan jiwa pejuang. Bahkan menurutku beruntunglah murid kelas rendah karena mendapat kesempatan latihan lebih dan pelajaran yang lain selain menyanyi dan menari.

Maka berjuanglah meraih mimpimu dengan kerja keras! Sebab mimpi tidak akan terwujud begitu saja kan...

Written & image by Ganis @pelangidrama

Don't share at other site!

Author_blog 18 Feb, 2012


-
Source: http://www.pelangidrama.net/2012/02/sinopsis-k-drama-dream-high-2-episode-5.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook