HPK

mesothelioma survival rates,structured settlement annuity companies,mesothelioma attorneys california,structured settlements annuities,structured settlement buyer,mesothelioma suit,mesothelioma claim,small business administration sba,structured settlement purchasers,wisconsin mesothelioma attorney,houston tx auto insurance,mesotheliama,mesothelioma lawyer virginia,seattle mesothelioma lawyer,selling my structured settlement,mesothelioma attorney illinois,selling annuity,mesothelioma trial attorney,injury lawyer houston tx,baltimore mesothelioma attorneys,mesothelioma care,mesothelioma lawyer texas,structered settlement,houston motorcycle accident lawyer,p0135 honda civic 2004,structured settlement investments,mesothelioma lawyer dallas,caraccidentlawyer,structured settlemen,houston mesothelioma attorney,structured settlement sell,new york mesothelioma law firm,cash out structured settlement,mesothelioma lawyer chicago,lawsuit mesothelioma,truck accident attorney los angeles,asbestos exposure lawyers,mesothelioma cases,emergency response plan ppt,support.peachtree.com,structured settlement quote,semi truck accident lawyers,auto accident attorney Torrance,mesothelioma lawyer asbestos cancer lawsuit,mesothelioma lawyers san diego,asbestos mesothelioma lawsuit,buying structured settlements,mesothelioma attorney assistance,tennessee mesothelioma lawyer,earthlink business internet,meso lawyer,tucson car accident attorney,accident attorney orange county,mesothelioma litigation,mesothelioma settlements amounts,mesothelioma law firms,new mexico mesothelioma lawyer,accident attorneys orange county,mesothelioma lawsuit,personal injury accident lawyer,purchase structured settlements,firm law mesothelioma,car accident lawyers los angeles,mesothelioma attorneys,structured settlement company,auto accident lawyer san francisco,mesotheolima,los angeles motorcycle accident lawyer,mesothelioma attorney florida,broward county dui lawyer,state of california car insurance,selling a structured settlement,best accident attorneys,accident attorney san bernardino,mesothelioma ct,hughes net business,california motorcycle accident lawyer,mesothelioma help,washington mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,diagnosed with mesothelioma,motorcycle accident attorney chicago,structured settlement need cash now,mesothelioma settlement amounts,motorcycle accident attorney sacramento,alcohol rehab center in florida,fast cash for house,car accident lawyer michigan,maritime lawyer houston,mesothelioma personal injury lawyers,personal injury attorney ocala fl,business voice mail service,california mesothelioma attorney,offshore accident lawyer,buy structured settlements,philadelphia mesothelioma lawyer,selling structured settlement,workplace accident attorney,illinois mesothelioma lawyer

Menu Navigasi

[Sinopsis K-Drama] Dream High 2 Episode 7

Sinopsis Dream High 2 Episode 7

Hye Sung sedang membuka lokernya. Dia kaget karena banyak apel yang berjatuhan dari lokernya. Ternyata teman-temannya mengembalikan apel yang dia berikan. Hye Sung hanya bisa menangis. JB datang dan memungut salah satu apelnya. Dia membersihkan apel itu dengan mengusap-usapnya di lengannya lalu memakannya.

"Hemmm...Apel ini lezat. Jika kau mau membuang semua apel ini bolehkan aku yang mengambilnya. Kau tahu? Aku suka apel,"kata JB.

Hye Sung tidak menjawab. Dia duduk dan menangis.

"Aku..ingin melarikan diri. Aku akan melarikan diri. Apa yang salah dengan ini? Aku akan melarikan diri!"kata Hye Sung sambil menangis sesenggukkan.

JB merasa iba melihatnya. "Biasanya, seorang gadis terlihat cantik jika menangis. Tapi kau terlihat tidak cocok jika menangis. Berhentilah menangis! Berhentilah!"kata JB sambil tersenyum.

JB memegang pipi Hye Sung lalu membentuk wajah Hye Sung sehingga terlihat tersenyum. JB yang melihatnya jadi tersenyum. Banyak teman-temannya yang melihatnya termasuk Yoo Jin dan Ri An. JB lalu memungut apel-apel itu satu persatu. Ri An cemburu melihatnya. Dia lalu menginjak salah satu apel di dekatnya sebagai bentuk kekesalan.

Lee Seul sedang melihat foto-foto JB dan Hye Sung saat di depan loker tadi di HPnya. "Apa ini? Si Loner (sebutan Seul untuk Hye Sung) dan JB pacaran?" katanya.

Soon Dong datang. Ia ingin melihat foto-foto itu namun Lee Seul tidak mengizinkan. Soon Dong menyebut Lee Seul picik karena membawa HP di sekolah. Lee Seul heran mengapa ada peraturan yang tidak masuk akal di sekolah ini.

Tiba-tiba ada yang merebut HP Lee Seul. Ternyata itu Si Woo (wah..akhirnya Si Woo muncul juga). "Pacaran dilarang di sekolah ini. Apakah mereka melanggarnya? Tidak disangka,"kata Si Woo lalu mengembalikan HP milik Seul.

"Si Woo.."teriak Nana. Ia langsung memeluk Si Woo. "Akhirnya kau kembali juga."

Si Woo malu. Ia bilang jangan bersikap seperti ini di tempat umum. Nana tidak menghiraukan. Ia malah mencubit pipi Si Woo sambil berkata Si Woo lucu, ia sangat merindukannya. Nana bertanya mengapa ia baru datang sekarang. Si Woo malah bertanya apakah Nana ingin tahu mengapa ia tidak langsung menemuinya saat ia datang? Nana mengangguk. Si Woo menjawab karena ia ingin Nana merindukannya dan bersikap seperti sekarang.

Nana langsung menjepit kepala Si Woo dengan tangannya. "Lain kali jangan membuat Noona khawatir lagi,"pinta Nana. "Baiklah..baiklah.."jawab Si Woo sambil mengeluh kesakitan.

Nana melepaskan tangannya. Nana memuji Si Woo betapa dia patuh dan bersikap baik sekarang. 

Hong Jo yang melihat mereka berdua gemetaran karena cemburu. Ui Bong bertanya apakah dia sakit karena tubuhnya gemetar. Hong Jo tidak menjawab tapi langsung pergi.

Sementara itu JB membawakan Hye Sung kardus berisi apel-apel tadi. Sesampainya mereka di depan kamar Hye Sung, Hye Sung mengambil kardus dari JB sambil mengatakan JB tidak perlu mengasihaninya. JB bilang ini bukan karena kasihan tapi ia paling benci melihat cewek menangis. Hye Sung sedikit tersenyum lalu masuk kamarnya.

JB berbalik dan melihat Ri An sudah di depannya. Ri An mengusap-usap bahu JB sambil berkata ia benci debu menempel di tubuh JB. "Jika kau terus perhatian pada orang yang buruk seperti Hye Sung maka ia akan menikammu,"kata Ri An.

Sambil tertawa sinis JB menjawab,"Lalu siapakah yang bergabung dengan band orang-orang buruk? (nyindir Ri An saat nyanyi bareng Yoo Jin cs) Jika Hye Sung buruk, jangan katakan padaku Yoo Jin tidaklah buruk."

"Ada kemungkinan kau merasa rendah di depan Yoo Jin? Sepertinya aku benar. Apakah kau cemburu? Itulah mengapa kau bersikap seperti ini untuk mencoba menyakitiku? Jika benar apa yang kau lakukan maka kau disebut NG. Kau tidak tahu NG? Sejak kau dilarang beraktivitas (maksudnnya dilarang tampil dsb..masih ingat hukum perlindungan artis di bawah umur?) dan datang ke sekolah ini ada sesuatu yang salah dengan semangatmu. Terharu dengan seorang gadis biasa. Jangan biarkan standarmu turun. Karena itu membuatku merasa murahan,"kata Ri An.

 

"Murahan?"tanya JB.

"Ya. Itu membuat semua waktu yang kita habiskan bersama di masa lalu seperti barang murahan bagiku,"kata Ri An.

"Tarik kembali ucapanmu,"pinta JB.

"Gairah hanya sebentar. Perasaan bisa mudah berubah. Biarkan aku mengingatkanmu kau lemah terhadap wanita yang menangis, sampai sekarang kebiasaanmu tidak berubah,"kata Ri An.

"Aku minta tarik ucapanmu kembali,"pinta JB lagi.

Ri An mendekatkan wajahnya sambil berkata,"Seperti ini. Mengapa kita putus? Aku sudah memikirkan tentang ini. Hatimu lemah pendirian. Itu sungguh NG. Aku pikir kau akan berubah. Tapi kau masih sama,"kata Ri An. (maaf g tau arti dari NG).

Ri An masuk ke kamarnya. Di sana Hye Sung sedang mengemasi pakaiannya. Ri An melihat kardus apel sekilas. "Seperti pepatah seekor anjing yang kesepian akan melompati dinding. (mungkin artinya orang yang kesepian akan mencari cara untuk menarik simpati orang lain). Kau sungguh cakap. Menggunakan apel agar kau terlihat menyedihkan. Itu tidak sederhana,"tuduh Ri An.

"Itu hasil perkebunan ayahku. Jadi jangan bicara seperti itu,"bela Hye Sung.

"Apakah ayahmu tahu? Kau menggunakan apel-apel itu untuk menggoda pria,"tuduh Ri An lagi.

Sambil menghela nafas Hye Sung mengaku bahwa ia memang salah dan karena kebodohannya ia melakukan kesalahan oleh karena itu ia meminta maaf sebagai teman.

"Teman? Kau berkata seperti ini karena kita di sekolah yang sama, berbagi kamar yang sama, makanya kau salah paham. Aku bukan temanmu. Kemasilah barang-barangmu. Jangan menunjukkannya lalu pergilah,"kata Ri An.

"Meskipun ini bukan karena tidak ingin melihatmu aku juga akan pergi. Jadi jangan khawatir,"kata Hye Sung.

"Senang mendengarnya. Oh ya, jika kau pergi jangan gunakan kaos itu. (kaos bergambar bebek yang sedang dipakai Hye Sung). Bukankah itu membiarkan orang lain tahu bahwa kau adalah bebek yang buruk rupa? Itu seperti kau punya 2 wajah. Itu membuatku bingung,"kata Ri An sambil keluar dari kamar (walah..walah masuk kamar cuma buat ngejek hye sung duank).

Hye Sung hanya bisa menghela nafas.

Yoo Jin sedang memainkan gitar. Ia ingat saat JB menyentuh pipi Hye Sung. Ia jadi kesal dan tidak konsentrasi memainkan gitar. Ri An datang melihatnya. Ia bertanya apa ada yang salah sehingga ia memainkan gitar seperti itu. Yoo Jin menjawab tidak ada ia hanya mencoba menyusun lagu milik Hye Sung. 

Ri An tertegun. Ia bertanya jika Yoo Jin memetik gitar seperti itu apakah akan mengurangi stres. Yoo Jin tidak menjawab malah menawari Ri An untuk bermain gitar. Ri An ikut duduk di samping Yoo Jin. Yoo Jin menyerahkan gitarnya. Ri An mencoba memetik gitar. Yoo Jin bilang sedikit keras. Lalu menunjukkan dimana kunci A minor.

Hye Sung datang dan melihatnya. Hye Sung meminta Ri An pergi karena ia ingin berbicara dengan Yoo Jin. "Bicaralah,"kata Yoo Jin.

Hye Sung meminta maaf karena meninggalkannya tanpa pamit saat tampil di jalan. Yoo Jin bilang tidak apa-apa karena Ri An datang dan menyanyi sehingga penonton puas. Hye Sung bertanya apakah Yoo Jin masih marah padanya. Yoo Jin menjawab marah pada Hye Sung hanya membuang-buang waktu malah harusnya ia berterima kasih karena pertunjukkannya menjadi bagus dan Hye Sung melarikan diri hanya karena takut.

Hye Sung hanya menjawab benar. Dan ini membuat Yoo Jin marah. Dia tanya apa alasan Hye Sung ingin menjadi penyanyi. "Kau tidak punya bakat dan gairah/passion. Apa identitasmu sebenarnya? Apakah menyenangkan membuatku dalam masalah?" cecar Yoo Jin.

"Teganya kau mengatakan hal ini padaku..." belum selesai Hye Sung bicara sudah dipotong Yoo Jin.

"Menangis di depan orang lain untuk mendapat simpati. Jangan katakan padaku ini caramu menggoda pria dengan berpura-pura terlihat menyedihkan,"tuduh Yoo Jin.

"Kau tidak mengerti aku. Bagaimana kau menuduh aku seperti ini?,"bela Hye Sung.

"Tidak. Aku mengenalmu dengan baik. Beberapa tahun ikut audisi, alasan kau tidak diterima satu kalipun. Aku mengerti dengan baik. Tapi mengapa kau tidak? Berpura-pura menyedihkan, rajin dan tertekan. Aku tidak dapat lebih lama lagi memaafkanmu,"kata Yoo Jin.

"Berhentilah! Mulai sekarang aku tidak perlu maafmu lagi,"kata Hye Sung lalu pergi. Namun langkah Hye sung terhenti karena Yoo Jin meminta Hye Sung mengembalikan alat rekamnya. Hye Sung berbalik dan menaruh alat rekam/recorder milik Yoo Jin di meja. Lalu ia pergi. Yoo Jin terlihat menyesal.

Ri An tanya mengapa Yoo Jin mengatakan hal-hal yang tidak sesuai dengan isi hatinya. Yoo Jin meminta maaf dan bilang akan mengajari Ri An main gitar lain waktu. Lalu Yoo Jin pergi.

Di kamar Yoo Jin mendengarkan recordernya. Ternyata berisi rekaman perkataan Hye Sung untuk Yoo Jin.

"Aku tahu kau mengajariku supaya aku bagus. Itulah mengapa kau begitu keras padaku. Apakah kau pikir aku akan mengatakan hal ini? Kau anak yang egois. Seperti orang gila. Datang dan pergi. Datang dan pergi. Siapa aku? Siapa aku? Diabaikan orang lain, apakah kau pikir itu mudah? Seorang yang berbakat sepertimu..."

Belum selesai mendengarkan, Yoo Jin melepas recodernya. "Apakah aku punya kelainan kepribadian ganda? Mengapa ini membuatku frustasi?" keluh Yoo Jin.

Hong Jo yang mendengar keluhan Yoo Jin bilang ia juga mengalami hal yang sama. Hari ini kadang moodnya baik kadang buruk. Ui Bong tanya kapan itu terjadi. Hong Jo bilang saat tidak melihatnya ia gelisah dan saat dia melihatnya dia merasa moodnya baik. Saat melihatnya bersama cowok lain ia merasa marah. 

"Dia? Kau bicara tentang Nana bukan? Kau menyukainya,"kata Ui Bong.

Hong Jo mengelak. Ui Bong berkata lagi matanya menangkap sosok Nana setelah mereka menyanyi bersama. Ui Bong mengejek Hong Jo amatir karena melewatkan kesempatannya dan masih mengejarnya. Hong Jo bilang ia bukan amatir. Ui Bong bilang Hong Jo tidak bisa membedakan antara yang umum dan pribadi dan dengan bodohnya terjebak pada cinta yang tak berbalas. "Jika bukan amatir lalu kau disebut apa?"ejek Ui Bong.

Hong Jo mengelak. Katanya ini bukan cinta yang tak berbalas karena Nana juga menyukainya. Ui Bong menertawakannya. Ia tanya bagian dari Hong Jo yang mana yang disukai Nana. Hong Jo mencubit pipi Ui Bong sambil berkata manis..manis.. dia berkata itulah yang dilakukan Nana padanya. "Gadis yang menyebut seorang laki-laki itu manis berarti ia menyukainya,"lanjutnya.

Ui Bong bilang Nana juga melakukan hal yang sama pada Si Woo. "Dia juga melakukannya pada semua orang,"kata Ui Bong. Hong Jo cemberut mendengarnya.

Yoo Jin hanya menghela nafas lalu melanjutkan mendengarkan rekaman.

Sementara itu Hye Sung sedang berdiri di atas panggung sambil pura-pura membawa mic. Ia mulai bicara seolah-olah ada penonton yang melihatnya. JB yang sedang lewat tidak sengaja melihatnya.

"Halo semuanya. Aku murid kelas 3 Kirin Art School. Shin Hye Sung. Hye artinya laut. Sung artinya bintang di langit. Bintang yang tersembunyi di lautan yang dalam. Meskipun berdiri di atas panggung aku belum pernah benar-benar menyanyikan lagu. Tidak apa-apa. Ini akan selalu menjadi hari dimana aku akan bersinar di sebagian langit."

JB iba mendengarnya.

Hye Sung pura-pura ada yang bertanya padanya. "Nona Hye Sung apakah kau berencana keluar dari Kirin?"

"Ya aku menyerah menjadi penyanyi dan aku bersiap untuk jalan yang lain."

"Nona Hye Sung tidak ingin menjadi penyanyi. Jika tidak ingin menjadi penyanyi lalu apa yang ingin kau lakukan?"

"Tidak. Tidak. Aku, selain menjadi penyanyi, tidak terpikirkan jalan yang lain."

Perkataan Hye Sung ini mengingatkannya saat audisi masuk ke sekolah Kirin bersama Yoo Jin dulu.

Flashback.

Kepala sekolah Jung Wan bilang padanya untuk mencari jalan lain dan jangan membuang-buang waktu. JB berkata tidak ada alternatif lain. Lalu JB berlutut (seperti Hye Mi dulu) memohon agar kepala sekolah menerimanya jika tidak dia mungkin akan mati. 

Kepala Sekolah bilang JB adalah yang kelima yang berlutut dan bilang akan mati. "Apakah kau mau aku menerima mereka juga?"tanya Kepala Sekolah. Lalu dia menyuruh JB keluar.

Saat di luar Yoo Jin memberikan minuman pada JB sambil berkata musik bukanlah sesuatu yang hanya dapat diusahakan. Inspirasi, bakat dan pembawaan emosi juga diperlukan. "Jangan meniru seseorang hanya karena mereka kelihatan keren. Bagaimana seorang dancer menjadi tidak percaya diri? Mengapa begitu putus asa? Ayo, tegakkan bahumu, luruskan punggungmu, dapatkan semangatmu! Saat kau memainkan gitar kau terlalu membungkuk. Lihatlah aku! Seperti ini, lebih percaya diri,"kata Yoo Jin menyemangati JB.

Namun JB tetap terlihat lesu. 

Kembali ke masa sekarang. JB sedang menulis not balok lagu milik Hye Sung. Dia lalu menulis judul lagu tersebut Hello To Myself. Di samping judul dia menulis buat Hye Sung. Dia lalu tersenyum.

Di kamar, Soon Dong sedang berbicara dengan bonekanya. "Sam Dong ah...aku ingin sebuah HP dan sangat ingin jatuh cinta. Bagaimana hal itu dilarang? Apa yang harus kulakukan?"

Lampu asrama mulai dimatikan. Saatnya tidur. Lee Seul yang sedang membaca buku kesal. Ia bertanya siapa yang mematikan lampu. Soon Dong bilang jika sudah tengah malam maka lampu asrama dimatikan. Lee Seul heran mengapa ada peraturan itu.

Soon Dong bicara lagi pada bonekanya mengapa Hye Sung belum pulang. Ia menuduh Ri An yang menyebabkan ini semua. Ri An mengelak. Soon Dong bilang jika kita menyakiti orang lain maka kita akan tersakiti dua kali bahkan lebih, maka sebelum bertemu Tuhan dia meminta Ri An untuk tidak membuat masalah lagi dengan Hye Sung. 

"Huh benar-benar. Mengapa aku seperti ini?"teriak Ri An lalu berbaring sambil menarik selimutnya. Lee Seul yang merasa terusik menarik selimut Ri An dan memerintahnya untuk membawa Hye Sung kembali karena jika tidak ia akan merasa terganggu semalaman dengan ocehan Soon Dong. Ri An tidak menghiraukannya dan menarik selimutnya kembali.

Lee Seul yang kesal menemui ayahnya (Direktur Lee). Ia protes dengan peraturan sekolah. Ia bilang meskipun ia gila namun sepertinya setiap orang di sekolah ini juga gila. Ia menganggap sekolah ini seperti TK. Ayahnya tidak menghiraukannya. Ini membuat Seul kesal sehingga menendang meja lalu pergi. Direktur Lee hanya menghela nafas.

Esoknya JB mengetuk pintu kamar Hye Sung. Ri An dengan enggan membuka pintu. Begitu melihat JB, ia heran mengapa JB datang ke kamarnya pagi-pagi sekali. JB tidak menjawab malah melihat ke dalam kamar dan tidak mendapati Hye Sung. Dia menanyakan Hye Sung. Dia bilang akan memberikan sesuatu padanya.

Ri An merebut buku yang dibawa JB. Dia membukanya. "Hello To Myself. Apa ini? Kau menyusun lagunya dan ingin memberikannya?" tanya Ri An.

JB tidak menjawab dan berusaha merebut bukunya. Dia bertanya apakah Hye Sung tidak ada. Lee Seul yang baru bangun bilang bahwa semalam Hye Sung tidak di kamar karena Ri An. (Padahal sebenarnya tidak). Ri An diam saja tidak membela diri. JB langsung pergi dan tidak berkata apa-apa lagi. Ini membuat Ri An semakin kesal dan kecewa.

Yoo Jin melihat Hye Sung dan ayahnya masuk ke dalam taksi. Yoo Jin memanggilnya namun Hye Sung tidak menghiraukannya. Ia tetap masuk ke dalam taksi. Yoo Jin mendatangi mereka. Ayah Hye sung bertanya apakah Yoo Jin temannya. 

Yoo Jin membuka pintu taksi. "Kau bodoh. Kau harus mengambil ini jika kau pergi,"kata Yoo Jin sambil memberi recorder pada Hye Sung. 

"Aku tidak tahu siapa yang mengambil itu dariku. Ayo kita pergi ayah,"sindir Hye Sung.

"Mengapa kau melarikan diri karena panik? Apakah kau tetap bodoh seperti ini sampai akhir?"kata Yoo Jin.

Yoo Jin menaruh recordernya dalam pangkuan Yoo Jin. Hye Sung meminta ayahnya agar mereka segera pergi. Taksi mulai melaju. Yoo Jin berteriak meminta Hye Sung untuk mendengarkan recordernya. Yoo Jin menyesali apa yang sebelumnya ia katakan pada Hye Sung.

Di dalam taksi. "Dia seperti ini sampai akhir. Siapa yang bodoh di sini?"gerutu Hye Sung sambil memandang recorder dari Yoo Jin. Ayahnya bertanya apakah cowok tadi menyukai Hye Sung. Hye Sung bilang tidak seperti itu.

Saat di sekolah Direktur Lee memperkenalkannya pada seorang composer terkenal. Direktur Lee bilang Yoo Jin lah yang menciptakan lagu-lagu itu. Composer itu mengulurkan tangan mengajak Yoo Jin bersalaman. Yoo Jin bingung lalu bertanya siapa dia pada Direktur Lee. Composer itu hanya tersenyum. Direktur Lee bilang bagaimana seorang murid seni tidak mengenali composer paling top di negeri ini. "Dia adalah produser Shin Jae In." Yoo Jin membuka lebar-lebar mulutnya tanda kaget.

Direktur Lee bilang setelah mendengarkan lagu yang diciptakannya produser Shin Jae In ingin mempromosikannya. "Laguku?"tanya Yoo Jin. Dia bilang tidak membiarkan orang lain mendengarkan lagunya lalu bagaimana mereka bisa mendengarkan lagunya.

"Aa...Maksudmu lagu yang kubuat untuk tugas menciptakan lagu untuk teman-temanku. Itu bukan apa-apa. Itu hanya kukerjakan secara random, tidak perlu usaha untuk melakukannya, apalgi untuk orang terkenal seperti anda,"kata Yoo Jin. (aq baru tahu di epi 1 dulu cd-cd yoo jin kenapa laris dijual, ternyata teman-temannya butuh untuk ngumpulin tugas mereka).

Yoo Jin bilang dia ingin hidup dan membuat musik seperti yang dia inginkan jadi dia menolak untuk dipromosikan. Lalu dia pergi

Produser Shin Jae In bilang Yoo Jin seperti anak harimau, sangat menarik. Direktur Lee bilang ia menyerahkan anak harimau yang tidak patuh padanya. Produser Shin bilang dibandingkan dengan murid yang patuh tapi tak punya bakat, murid yang bertalenta dan punya opini sendiri itu lebih layak untuk dipromosikan. Ternyata Ri An dari tadi melihat mereka.

JB menemui Guru Ahn untuk meminta alamat Hye Sung. Guru Ahn bilang ia juga tidak berharap Hye Sung pergi secepat ini. JB bilang ia ingin memberikan sesuatu pada Hye Sung. Guru Ahn tanya apakah itu sangat penting. JB mengangguk. Guru Ahn lalu mencari alamat Hye Sung di komputer. Guru Ahn bilang rumah Hye Sung di daerah Chungju. Setelah mendapat alamatnya JB pamit pergi.

Si Woo sedang memasang sabuk pengaman untuk Nana. Dia bertanya Nana ingin mereka pergi kemana. Nana bilang ke kebun binatang. Tiba-tiba JB masuk mobil di jok belakang tanpa permisi. Si Woo dan Nana kaget. Mereka memandangi JB. JB tanya apa ada yang salah, mengapa Nana juga di sini. Si Woo balik tanya bagaimana dengan JB yang masuk tanpa izin.

JB minta di antar ke terminal. Ada masalah penting. "Kau pikir aku pergi ke Amerika untuk mendapat SIM jadi aku bisa jadi supirmu?"gerutu Si Woo. "Aku kan sudah bilang ini masalah penting,"kata JB. Si Woo akhirnya mengemudikan mobilnya sambil tetap menggerutu.

Di perjalanan Nana tanya mengapa JB mau ke terminal, ada masalah apa. JB bilang ia tidak bertanya tentang hubungan Nana dengan Si Woo jadi jangan bertanya padanya dan jangan salah paham. Si Woo bilang tidak ada salah paham antara dia dengan Nana. Nana juga bilang dia merasa sumpek sehingga Si Woo mengajaknya berkeliling dengan mobil. JB bilang Si Woo tidak akan menggunakan mobilnya hanya untuk mengajak orang berkeliling. Nana senang mendengarnya. Si Woo kelabakan ia hanya bilang ia tidak sengaja atau tidak direncanakan. Nana jadi cemberut.

Di dalam kelas Guru Ahn sedang mengajar namun tidak murid yang memerhatikan. (berarti JB, Nana dan Si Woo bolos donk). Soon Dong berkata pada Ri An apa yang akan dia lakukan nanti jika bosan sebabd orang yang selama ini dia ganggu sudah tidak ada. Ri An meminta Soon Dong diam. Soon Dong bilang ia tidak bisa. 

Ia juga bilang Ri An suka menganiaya yang lain sampai mereka tidak bisa tidur. Ri An bilang apa ini salahnya sehingga Hye Sung pergi. Soon Dong bertanya apa ada yang lain selain Ri An? Ri An adalah tersangka utama. Ri An membela diri dengan berkata bahwa bukan hanya ia saja yang menghindarinya tapi Soon Dong juga. Soon Dong ia teman baik Hye Sung bagaimana bisa ia menghindarinya.

Lee Seul merasa terusik sehingga ia tidak bisa konsentrasi. Ia minta Guru Ahn berhenti mengajar. Guru Ahn bertanya mengapa. Lee Seul malah bertanya mengapa Hye Sung pindah sekolah. "Sekarang semua orang mendiskusikannya dan guru masih mengajar seperti ini?" tanya Seul.

Hong Jo membenarkan. Ia bilang bahkan mereka belum sempat berpamitan pada Hye Sung. Mereka semua tanya pada Guru Ahn mengapa Hye Sung pindah sekolah. Ui Bong bilang sebagai teman Hye Sung pergi diam-diam tanpa pamit jika itu Guru Ahn apakah dia juga akan seperti itu.

Di loker Soon Dong menemukan sebuah surat. Ternyata itu surat dari Hye Sung.

"Untuk temanku yang berharga.. Saat aku melihat wajah kalian aku takut aku tidak berani meninggalkan kalian. Itulah mengapa aku menulis surat ini. Waktu yang kuhabiskan bersama kalian tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku. Bernyanyi untukku saat aku melewati masa sulit. Penyanyi yang berbakat Park Hong Jo. Penari terbaik Kirin Ui Bong. Teman seperti paranormal Soon Dong. Juga kadang-kadang plin plan tetapi berbicara tentang kesetiaan Yoo Jin. Mulai sekarang aku tidak di sisi kalian, mendengarkan semua lagu kalian. Bagaimanapun juga itu sangat menyedihkan. Saat mendengar kalian bernyanyi semangatku terkumpul lagi. Kalian cepatlah terkenal dan muncul di tv. OK? Karena kalian semua keren. Mimpiku berhenti di sini sekarang. Tetapi kalian harus tetap melanjutkan mimpi kalian."

Ternyata semua diberi surat oleh Hye Sung. Semua menangis membacanya. Yoo Jin bertanya megapa mereka menangis, apa ada yang salah hari ini. Soon Dong berlari menuju Yoo Jin sambil menangis. Menurutnya Hye Sung tidak akan kembali. Yoo Jin merebut surat dari Soon Dong dan merobeknya. "Apa yang kau lakukan?" kata Soon Dong marah.

Yoo Jin bilang Hye Sung tidak pindah sekolah. Yoo Jin bilang penampilan mereka hari ini agar Hye Sung kembali. "Aku sudah punya rencana. Dia pasti akan kembali. Pikirkan bagaimana menasihatinya saat dia datang,"kata Yoo Jin. Ui Bong tanya apakah Yoo Jin menjamin dia akan kembali. Yoo Jin tanya apa dia tidak percaya padanya. Hong Jo bilang mereka harus tampil dengan baik. Yoo Jin mengangguk.

Guru Ji Man menemui Direktur Lee dan produser Shin. Dia memberitahu mereka bahwa sore ini akan tampil band bentukkannya bernama Kirin Art School Yang Ji Man Roadband, JMY. Dia meminta mereka datang melihatnya. "Band jalanan kan?"tanya Direktur Lee. Ji Man bilang dimulai dari yang kecil suatu saat akan menjadi besar. Hal yang kecil itu dimulai dari penampilan jalanan. 

Awalnya direktur Lee enggan tapi akhirnya ia bilang ia akan datang. Ji Man pamit pergi dengan senang. Sepeninggal Guru Ji Man, Direktur Lee bilang band ini kemungkinan dipimpin oleh Yoo Jin. Produser Shin bilang ini perkembangan yang sangat cepat yang tidak disangka.

Saat Produser Shin sedang melihat para siswa sedang latihan, Ri An datang menemuinya. Produser Shin tanya pada Ri An apakah sekolah itu menarik. "Ya begitulah.."jawab Ri An. Dia lalu tanya apa yang dilakukan produser Shin di sini. Produser Shin menjawab ia akan menciptakan grup yang terbaik. Ia sudah bekerja sama dengan Direktur Lee untuk mengadakan audisi untuk memilih super idol terbaik.

"Di sekolah ini? Lalu mengapa kau berbicara dengan Yoo Jin?"tanya Ri An. Produser Shin membenarkan. Ia bilang Yoo Jin telah mencuri perhatian. Ia mendengar sore ini ada suatu penampilan dan ia akan melihatnya.

Ri An tanya bagaimana dengan HershE dan I:dn (baca Eden). Produser menjawab ia tidak tahu pasti tapi menurut pendapatnya Ri An bisa saja menjadi kandidatnya. Ri An bilang ia termasuk anggota grup yang nanti sore akan tampil. Ia minta produser Shin untuk melihat kemampuannya juga. Produser Shin mengiyakan.

Sementara itu Yoo Jin menemui Kepala Sekolah Jung Wan. (meskipun bukan lagi menjadi kepala sekolah tapi saya tetap akan memanggilnya kepala sekolah). Yoo Jin bilang setelah keluar dari sekolah Kepala Sekolah Jung Wan benar-benar serius dalam menjalankan usaha warung ayam goreng (aduh..tiba-tiba laper). Dia tanya apakah penghasilannya besar dari berjualan ayam goreng.

Kepala Sekolah tidak menjawab malah menyuruh Yoo Jin pergi. "Apakah kau tidak sekolah?"tanyanya. Dia meminta Yoo Jin untuk tidak mengganggu urusannya. Yoo Jin tanya mengapa Kepala Sekolah memilihnya. "Apa?"tanya kepala sekolah.

Yoo Jin bilang kepala sekolah memilihnya itulah mengapa dia melempar Yoo Jin ke yang lain. Kepala Sekolah tidak mengerti maksud Yoo Jin. (aku juga g ngerti). "Guru menyerah pada murid, murid menyerah pada sekolah,"kata Yoo Jin.

"Aku benar-benar jadi gila. Apa yang kau katakan?"tanya Kepala Sekolah.

Yoo Jin menjawab dengan memberikan tiket untuk penampilannya sore ini. Yoo Jin mengancam jika Kepala Sekolah tidak datang maka ia tidak akan sekolah. Kepala sekolah membuang tiket itu ke lantai.

"Itu seperti kau tidak sekolah karena aku. Mari kita perjelas. Dari awal kau bilang aku menyerah pada sekolah. Kenyataannya aku dipecat,"kata Kepala Sekolah Jung Wan.

"Aku sudah memperingatkanmu. Acara nanti dimulai jam 6,"kata Yoo Jin. Ia lalu pergi meninggalkan Kepala Sekolah.

"Aku bukan kepala sekolah,"teriak Kepala Sekolah. Ia lalu melihat tiket itu lagi. Tidak selang berapa lama ada yang datang ke warungnya lagi. "Apa lagi?"teriak Kepala Sekolah yang mengira yang datang adalah Yoo Jin. Ternyata yang datang adalah Guru Ahn. Kepala Sekolah tanya maksud kedatangan Guru Ahn. Guru Ahn bilang ia menyebabkan suatu masalah. Hye Sung keluar dari sekolah karena dirinya.

Kepala Sekolah memberikan minuman hangat pada Guru Ahn. Guru Ahn bilang karena dirinya tidak ingin murid-muridnya dibimbing oleh Guru Hyun (Hyun Ji Soo) dia berlagak seperti Guru Hyun. Parahnya ia melakukan hal tersebut di depan ayah Hye Sung. "Tetapi kemarin dia tiba-tiba ingin keluar dari sekolah. Aku tidak menyangka hal ini terjadi. Apakah aku sudah menghancurkan hidup seorang murid?"kata Guru Ahn.

Kepala Sekolah tanya mengapa Guru Ahn melakukan hal tersebut, ini bukan seperti Guru Ahn. Kepala Sekolah bilang ia bukan kepala sekolah lagi. Ia bertanya dimana Hye Sung sekarang. Guru Ahn menggeleng. "Bukankah rumahnya di Chungju?"tanyanya.

Sementara itu JB, Nana dan Si Woo sampai di terminal. Si Woo bilang begitu banyak orang bagaimana mereka menemukan Hye Sung. JB bilang Hye Sung punya kepala yang besar jadi mereka tinggal mencari wanita yang berkepala besar. (Hah?). Nana tanya dimana rumahnya Chungju atau Cheongju. JB jawab Chungju. Nana lalu mencari Hye Sung ke arah bis yang bertujuan Chungju berada. Diikuti oleh Si Woo. Sementara JB ke arah yang lain.

JB lewat di belakang Hye Sung dan ayahnya. Mereka tidak saling mengetahui. Hye Sung mendengarkan rekaman dari Yoo Jin. Ternyata rekaman itu berisi suaranya sendiri saat menyanyi. "Mendengarkan apa? Ini hanya suaraku,"gerutu Hye Sung.

Ayah Hyesung bilang bis mereka sudah datang. Mereka lalu menuju bis yang akan membawa mereka pulang. JB melihat Hye Sung dan mengejarnya.

Di depan bis JB menarik tangan Hye Sung. Ia mengajak Hye Sung bicara. Ayah Hye Sung melepas tangan JB sambil bertanya siapa JB. JB meminta maaf karena tidak memperkenalkan diri. Ia lalu mengenalkan namanya. Mendengar namanya ayah Hye Sung tersenyum. Ia mengira JB adalah pacar anaknya (mungkin karena sering mendengar nama JB dari Hye Sung, Hye Sung kan salah satu fansnya). 

Nana dan Si Woo jadi bertanya-tanya. Hye Sung bilang JB cuma teman lelakinya. JB lalu memberikan buku yang berisi lagu Hye Sung. Ayah Hye Sung bilang jika ingin membawa Hye Sung kembali itu sudah terlambat. Ia meminta JB untuk tidak mengganggunya lagi.

JB bilang ia berharap bisa belajar bersama Hye Sung. Menurutnya masa depan Hye Sung masih panjang jadi ia meminta ayah Hye Sung mengizinkannya melanjutkan musik. 

"Kau pacar Hye Sung. Mudah bagimu untuk mengatakannya. Tetapi jika kau punya kemampuan kerja keras pun tidak sia-sia. Katakan padaku mengapa guru memanggilku. Berkata bahwa Hye Sung tidak punya bakat dan mengijikanky membawanya pulang,"kata ayah Hye Sung.

"Aku yang sudah mengatakannya. Aku benar-benar minta maaf. Aku datang untuk meminta maaf. Aku terlalu berlebihan,"kata Guru Ahn yang datang bersama Kepala Sekolah Jung Wan.

"Ayah, mari kita bicara,"kata Kepala Sekolah.

Sementara itu Yoo Jin dkk sedang mempersiapkan penampilan mereka di jalan. Tiba-tiba ada polisi datang meminta Yoo Jin menunjukkan identitasnya. Yoo Jin sambil tertawa menunjukkan identitasnya.

Guru Ji Man, Hyun Ji Soo dan Direktur Lee melihat dari mobil. Guru Ji Man bertanya pada Direktur Lee apakah polisi tidak mengijinkan mereka tampil. Hyun Ji Soo bilang Guru Ji Man seharusnya melakukan sesuatu. Lalu Guru Ji Man keluar dari mobil.

Direktur Lee bilang dia bodoh atau naif. Hyun Ji Soo menjawab karena dia naif dan patuh itulah sisi manisnya. Mereka lalu melihat Guru Ji Man sedang berbicara pada Yoo Jin dkk.

Sementara itu di terminal Ayah Hye Sung dan yang lainnya sedang berbicara. Ayah Hye Sung berkata jika Guru Ahn ingin Hye Sung tetap tinggal mengapa ia mengatakan hal yang menyakitkan. Kepala Sekolah meminta maaf. Dia berkata Hye Sung masih berumur 19 tahun. Umur 19 tahun ke atas cukup untuk menunjukkan bakatnya di masa depan.

Ayah Hye Sung bilang tidak penting baginya Hye Sung memiliki bakat atau tidak. Mulai sekarang dia tidak akan mengijinkan Hye Sung menjadi penyanyi. "Hanya karena ia mengatakan ingin melakukannya dan jika tidak melakukannya ia akan mati, aku membiarkannya mencoba lalu jatuh dan menyerah." Hye Sung berkata lirih,"Ayah."

"Di sekolah selama 3 tahun. Tidak pernah sekalipun dia pulang ke rumah dengan bahagia. Setiap hari seperti rumput yang lemas dengan wajah yang terlihat pucat dan jemu. Meskipun demikian ia hanya ingin menjadi penyanyi. Ia berlatih setiap sore tanpa aku ketahui. Jika kalian mengetahui bagaimana tertekannya hati Hye Sung, Guru tolong jangan kalian ucapkan kata-kata yang menyakitinya. Bahkan di depan orangtuanya. Bagi murid betapa sulitnya hal ini selama 3 tahun,"kata ayah Hye Sung sambil berkaca-kaca. (aku nangis mendengar curahan hati seorang ayah).

"Tidak bukan begini. Bagaimana Anda berpikir demikian. Selama 3 tahun kami tidak pernah menutupi bakat Hye Sung,"kata Kepala Sekolah.

"Kau bilang tidak pernah menutupi bakat Hye Sung?"tanya ayah Hye Sung. Kepala Sekolah membenarkan. 

Lalu ayah Hye Sung menarik Hye Sung ke tengah terminal. Dia menyuruh Hye Sung menyanyi di depan banyak orang. Jika orang-orang tersebut tidak ada yang protes/mengkritik kemampuan Hye Sung maka ia akan membatalkan kepindahan Hye Sung.

"Ayah tolong jangan seperti ini,"pinta Guru Ahn. Ayah Hye Sung tetap menyuruh Hye Sung menyanyi. Kepala Sekolah hanya bisa menghela nafas. 

Hye Sung gugup karena banyak orang yang melihatnya. Ia mendengarkan rekaman lagunya. Ia akhirnya hanya bisa menangis mendengar lirik lagunya sendiri. Semua iba melihatnya.

Ayah Hye Sung bertanya apa yang ia tangiskan. Apakah dia merasa bersalah karena selama ini dia belajar tidak ada hasilnya. "Apakah kau pikir ayahmu tidak mengharapkan kebahagiaanmu? Lebih dari orang lain yang juga mengharapkan kebahagiaanmu. Cepatlah kembali dan jangan melihat ke belakang lagi,"pinta ayahnya.

Sementara itu Yoo Jin dkk pindah tempat. Penampilan mereka akan disiarkan secara langsung melalui radio. Semua senang kecuali Yoo Jin. Yoo Jin bilang jika mereka tampil di sini maka Hye Sung tidak akan datang padahal mereka tampil demi Hye Sung. Ui Bong bilang malah bagus jika disiarkan karena lebih menyentuh. Soon Dong menambahkan bahwa ini bukan hanya untuk Hye Sung tapi juga untuk Kepala Sekolah.

Karena mereka memaksa akhirnya Yoo Jin menyetujuinya. Yoo Jin lalu mengirim sms ke Kepala Sekolah untuk memberitahu mereka telah pindah tempat. Yoo Jin teringat sesuatu lalu ia menghubungi juga orang lain.

Yoo Jin membagikan kertas berisi nada-nada lagu. Dia meminta mereka berlatih sebentar. Ri An datang. Dia bilang ia mengkhawatirkan mereka makanya dia datang. Kalau bukan dia lalu siapa yang akan menyanyi. Dia juga bilang Yoo Jin yang memberitahunya mereka pindah tempat. "Sejak kapan kau dekat dengan kami,"gerutu Soon Dong yang tidak menyukai kedatangan Ri An.

Yoo Jin juga memberi kertas pada Ri An. Yoo Jin bilang pada semuanya bahwa kertas itu berisi lagu yang ditulis Hye Sung. Dia hanya menyusunnya ulang tadi. Ri An jadi ingat JB juga menyusun lagu Hye Sung. Ri An terlihat menahan amarahnya. (ya iyalah ia kesel, 2 cowok menyusun lagu untuk Hye Sung).

Direktur Lee dan Hyun Ji Soo datang. Guru Ji Man mempersilahkan mereka duduk. Guru Ji Man berkata mereke tidak akan menyesal melihat penampilan ini karena mereka sudah sering berlatih.

Dalam bis Hye Sung mendengarkan rekaman lagi. Sedangkan ayahnya sedang tidur. Ternyata ada pesan dari Yoo Jin dalam rekaman itu.

"Bodoh. Permainan piano tidaklah buruk. Coba dengarkan lagi. Lagumu tidaklah buruk. Sangat bagus. Malam ini jam 6 kami akan menampilkan lagumu. Datanglah! Datang dan menyanyi bersama kami. Ini lagumu. Kami akan menunggumu." Begitulah isi pesan Yoo Jin.

MC memperkenalkan band Yoo Jin.

"Pertama-tama, ada orang yang mengisnpirasiku dengan semangat rocknya, idolaku. Rock & Roll adalah perlawanan. Itu untuk menyatakan tanpa batas apa yang ingin kau katakan,"kata Yoo Jin. Terlihat Kepala Sekolah Jung Wan dan Guru Ahn datang.

"Kirin sendiri adalah semangat dari Rock & Roll. Idolaku adalah Ju Jung Wan. Pemimpin dari band Milky Way,"kata Yoo Jin. Guru Ji Man kaget. Direktur Lee dan Produser Shin yang juga hadir hanya tersenyum.

"Sejak kapan ia respek padaku. Ini benar-benar omong kosong,"gerutu Kepala Sekolah malu.

"Tetapi ia mengkhianatiku. Tidak dia mengkhianati semua orang dan pergi. Karena perusahaan besar yang menelan kami,"lanjut Yoo Jin. Guru Ji Man kaget dan khawatir dengan ucapan Yoo Jin. Direktur Lee lagi-lagi hanya tersenyum.

"Sekolah kami yang membiarkan mimpi-mimpi berkembang secara bebas menjadi tempat latihan milik perusahaan. Setiap aspek menekan mimpi-mimpi para siswa. Memberi tekanan pada para siswa untuk mengikuti standar idol. Bagaimana seseorang hanya dapat diam dan melihat,"lanjut Yoo Jin sambil melihat Kepala Sekolah. Kepala Sekolah termenung.

"Teman kami berbicara seperti ini untuk menunjukkan rasa sayangnya pada kepala sekolah,"kata Ri An tiba-tiba yang sejak tadi mengkhawatirkan ucapan Yoo Jin. Yoo Jin merasa kesal.

MC menyapa Ri An. Ia bertanya sudah lama tidak melihatnya apa ia sibuk. Semua penonton baru menyadari kehadiran Ri An di panggung. Ri An bilang ia sibuk sekolah. Di sekolah ia belajar menciptakan lagu yang selama ini belum ia pelajari. Yoo Jin heran mendengarnya. "Kapan dia belajar menciptakan lagu?"gerutu Soon Dong. 

MC lalu meminta Ri An menunjukkan lagu ciptaannya. Direktur Lee menunggu. (Ia juga heran kali. kapan Ri An bisa menciptakan lagu). Penonton mulai bersorak "Ri An, Ri An."

Ri An memainkan piano. Yoo Jin kaget karena itu adalah lagu Hye Sung. (berarti Ri An mengakui lagu Hye Sung itu miliknya).

Dalam mobil Si Woo bertanya apa ini benar suara Ri An. Nana membenarkan, sepertinya lagunya disiarkan langsung. Nana memuji Ri An karena dapat menciptakan lagu yang bagus. "Tunggu. Bukankah itu lagu Hye Sung?"tanya JB.

Ri An tetap menyanyi. Teman-teman bingung. Mereka hanya diam saja tanpa memainkan alat musik mereka. MC memberi isyarat pada mereka untuk memainkan alat musik. Akhirnya dengan terpaksa mereka mulai memainkannya. Yoo Jin bertambah kesal karena teman-temannya melakukan itu. MC dan teman-temannya memberi isyarat agar Yoo Jin mengikuti mereka. Akhirnya Yoo Jin dengan wajah kesal mulai memetik gitarnya dan menjadi backing vokal Ri An.

Dalam bis Hye Sung senang mendengarkan lagunya disiarkan di radio. Ia memberitahu ayahnya yang baru bangun bahwa ia yang menulis lagu itu. Hye Sung tersenyum senang.

Selesai Ri An menyanyi penonton bertepuk tangan tanda puas. Tiba-tiba JB datang. Ia terlihat sangat marah. Ia maju ke depan panggung. Tepat di depan Ri An. "Kau sungguh NG,"kata JB. Ia lalu menarik Ri An turun dari panggung. Semua kaget melihatnya.

"Kau tidak seperti ini sebelumnya. Mengapa kau lakukan itu?"tanya JB.

"Apa yang aku lakukan?"kata Ri An.

"Kau jelas tahu ini lagu milik Hye Sung. Kau jelas tahu aku tertarik dengan lagu ini. Itukah mengapa kau melakukan ini? Kau telah mencuri kesempatan terakhirnya,"tuduh JB.

"Kau pikir aku cemburu terhadap hubunganmu dengannya sehingga aku mencuri lagunya? Kau terlalu berpikir naif,"kata Ri An.

"Bukan itu maksudku. Semua yang dia miliki adalah gairahnya terhadap musik. Kau telah mengambil harapan terakhirnya. Kau tahu betapa kejamnya apa yang kau lakukan?"kata JB.

"Aku kejam? Harapan. Aku tidak punya waktu luang untuk mengganggu harapan orang lain,"kata Ri An.

"Pikirkan dengan perspektif berbeda. Memiliki sesuatu yang menjadi milikmu direnggut begitu saja, kau tahu rasanya seperti apa?"kata JB.

"Aku tahu. Aku mengetahui dengan baik. Sesuatu yang tidak dapat kita rebut tapi telah direbut orang lain. Aku tidak melakukan kesalahan,"kata Ri An.

"Tapi kau sekarang sudah sangat mempesona,"sanggah JB.

"Tidak. Seberapa pesonanya seorang bintang tapi jika kau tak terlihat maka kau akan dilupakan. Apakah kau tahu? Sekarang Direktur ingin membentuk grup baru dan kemungkinan Yoo Jin akan menggantikanmu. Aku tidak sepertimu yang hanya bisa melihat dengan matamu sendiri orang lain merebut posisimu,"kata Ri An.

Ri An meninggalkan JB. JB berjalan membelakangi Ri An. Ri An berbalik dan melihat JB pergi. Ia menangis.

Note :

Menonton episode ini mengingatkan aku tentang perjuangan seorang ayah demi kebahagiaan anak-anaknya. Terkadang antara keinginan kita berbeda dengan keinginan orang tua. Orangtua pasti ingin yang terbaik untuk anaknya. Namun kita seringkali salah sangka, mengira apa yang dilakukan orangtua yang tidak sesuai dengan keinginan kita karena tidak sayang atau tidak mengerti keadaan kita. Padahal mereka hanya bermaksud baik, supaya kita bahagia.

Sebagai orangtua ayah Hye Sung mengerti keadaan Hye Sung yang memang tidak begitu berbakat atau belum kelihatan bakatnya dalam musik. Oleh karena itu dia mengarahkan Hye Sung melihat jalan yang lain yang mungkin Hye Sung mampu/berbakat di bidang tersebut. Dan itu bukan berarti menghancurkan hidup Hye Sung.

Maaf bukan bermaksud menggurui tapi hanya ingin berbagi pendapat.

Written & Image by Ganis @pelangidrama

Don't share at other site!

Author_blog 25 Feb, 2012


-
Source: http://www.pelangidrama.net/2012/02/sinopsis-k-drama-dream-high-2-episode-7.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook