HPK

mesothelioma survival rates,structured settlement annuity companies,mesothelioma attorneys california,structured settlements annuities,structured settlement buyer,mesothelioma suit,mesothelioma claim,small business administration sba,structured settlement purchasers,wisconsin mesothelioma attorney,houston tx auto insurance,mesotheliama,mesothelioma lawyer virginia,seattle mesothelioma lawyer,selling my structured settlement,mesothelioma attorney illinois,selling annuity,mesothelioma trial attorney,injury lawyer houston tx,baltimore mesothelioma attorneys,mesothelioma care,mesothelioma lawyer texas,structered settlement,houston motorcycle accident lawyer,p0135 honda civic 2004,structured settlement investments,mesothelioma lawyer dallas,caraccidentlawyer,structured settlemen,houston mesothelioma attorney,structured settlement sell,new york mesothelioma law firm,cash out structured settlement,mesothelioma lawyer chicago,lawsuit mesothelioma,truck accident attorney los angeles,asbestos exposure lawyers,mesothelioma cases,emergency response plan ppt,support.peachtree.com,structured settlement quote,semi truck accident lawyers,auto accident attorney Torrance,mesothelioma lawyer asbestos cancer lawsuit,mesothelioma lawyers san diego,asbestos mesothelioma lawsuit,buying structured settlements,mesothelioma attorney assistance,tennessee mesothelioma lawyer,earthlink business internet,meso lawyer,tucson car accident attorney,accident attorney orange county,mesothelioma litigation,mesothelioma settlements amounts,mesothelioma law firms,new mexico mesothelioma lawyer,accident attorneys orange county,mesothelioma lawsuit,personal injury accident lawyer,purchase structured settlements,firm law mesothelioma,car accident lawyers los angeles,mesothelioma attorneys,structured settlement company,auto accident lawyer san francisco,mesotheolima,los angeles motorcycle accident lawyer,mesothelioma attorney florida,broward county dui lawyer,state of california car insurance,selling a structured settlement,best accident attorneys,accident attorney san bernardino,mesothelioma ct,hughes net business,california motorcycle accident lawyer,mesothelioma help,washington mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,diagnosed with mesothelioma,motorcycle accident attorney chicago,structured settlement need cash now,mesothelioma settlement amounts,motorcycle accident attorney sacramento,alcohol rehab center in florida,fast cash for house,car accident lawyer michigan,maritime lawyer houston,mesothelioma personal injury lawyers,personal injury attorney ocala fl,business voice mail service,california mesothelioma attorney,offshore accident lawyer,buy structured settlements,philadelphia mesothelioma lawyer,selling structured settlement,workplace accident attorney,illinois mesothelioma lawyer

Menu Navigasi

[Sinopsis K-Drama] History of The Salaryman Episode 7

"Aku bukan superman, tapi aku Salaryman :LOL"
[Salaryman Episode 7]
Terlihat Woo Hee mengetes obat yang ada di tangan Yoo Bang untuk memastikan apakah itu benar-benar obat baru.
Sementera itu Yoo Bang balik memeriksa Hang Ryang memastikan dia tak bawa senjata tersembunyi. Lalu mengembalikan alatnya ke Hang Ryang, Hang Ryang mengajak Yoo Bang pergi. Yoo Bang menurut, ia sempat melihat ke arah Yeo Chi yang mengawasi. Yoo Bang pergi bersama Hang Ryang. Yeo Chi panik, bantuan belum datang tinggallah ia sendiri. "Lalu aku harus bagaimana ?"gumannya, dan segera mengejar mobil mereka.

Yoo Bang duduk tak tenang, Hang Ryang memperhatikan akhirnya ia pun melihat kaca spion dalam terlihatlah mobil Yeo Chi yang mengikuti mereka. Yeo Chi menelpon polisi untuk mendapat bantuan dengan cara ia pura-pura ingin menyerahkan diri. Namun polisi nampaknya tak percaya dengan omongan Yeo Chi, Yeo Chi hanya bisa mengumpat kesal karena mereka tak percaya.
Tahu ia diikuti Hang Ryang segera menyelip melajukan mobilnya ke belokan arah, kalau di Indonesia keluar tol istilahnya hahaha. Yeo Chi menepikan mobilnya dan melihat jalanan yang dilalui Hang Ryang.
"Apa yang harus kulakukan ?"teriak Yeo Chi frustasi. Ia menendang mobilnya untuk melampiaskannya lalu mengambil perlengkapan mata-mata dan tasnya lalu berjalan kaki mengejar Hang Ryang yang membawa Yoo Bang.

Presdir Jin dan beberapa staf tinggi Chun Ha bersiap mengadakan pertemuan dengan Jangho group untuk menjual sahamnya. Banyak wartawan sudah menunggu kedatangan presdir. Para wartawan langsung memberondong dengan berbagai pertanyaan mulai dari berapa persen saham yang akan dijual, penyebab krisisnya adalah obat baru, sampai rumor Yeo Chi yang membunuh pamannya sendiri Jin Ho Hae.
Presdir Jin bertanya pada stafnya apa mereka yang memanggil para wartawan itu?.
"Aku yang memanggil mereka"jawab Presdir Oh tiba-tiba yang sudah di depan mereka bersama rombongannya. Presdir Oh beralasan bahwa hari itu pengumuman kerjasama mereka, jadi mereka harus memberitahukan pada dunia. Dari pihak bank juga telah sampai, ia pun meminta maaf pada Presdir Jin atas keterlambatannya.

Dari pihak bank meminta pihak Jangcho group mempersiapkan dokumennya.
Hang Woo mengeluarkan dokumen merger perusahaan, lalu pihak bank menyerahkannya pada Chun Ha group yang diwakili Beom Jeung.
"Berapa lama anda akan memeriksanya ?"tanya pihak bank . Beom Jeung berkata bahwa mereka memerlukan waktu sekitar satu jam.
"Baiklah, satu jam dari sekarang, kedua perusahaan akan melakukan negosiasi harga. Pihak bank mengusulkan, Hang Woo dan Beom Jeung pun menyetujuinya.

Hang Woo dan Beom Jeung keluar ruangan bersama, ckckck keduanya berkospirasi ni.
Beom Jeung membocorkan penawaran perusahaannya.
"Rencananya $40 per saham."ungkap Beom Jeung. Hang Woo mengatakan perusahaannya akan menawar $30/saham.
"Jauh sekali selisihnya. Negosiasi takkan mudah."tukas Beom Jeung.
" Obat baru itu telah muncul kembali."kata Hang Woo. Beom Jeung tak mengerti maksud Hang Woo, ia pun melihat ke sekelilingnya takut ada yang mendengar pembicaraan mereka.
"Akan kujelaskan semuanya nanti. Kita harus ulur waktu sedikit jual-beli ini"ujar Hang Woo.

"Jin Shi Hwang dan Oh Ji Rak yang keras kepala takkan membuat ini mudah."ungkap Beom Jeung. Itu juga yang dikhawatirkan Hang Woo. Lalu Beom Jeung mengusulkan sesuatu, Hang Woo nampak berpikir, kira-kira apa ya?.

Beom Jeung menemui Presdir Jin yang bersama petinggi Chun Ha lainnya.
Predir bertanya berapa harga yang ditawarkan Jangcho group.
"Sekitar $25 per lembar saham."jawab Beom Jeung, oh Beom Jeung bilang dibawah penawaran Jangcho, biar ntar kalau tawar menawar jadi $30 kali ya? :P.
Presdir Jin tak terima harga $50 hanya akan mereka bayar setengahnya.
"Dengan harga $25 takkan cukup untuk membayar hutang."potong Ga Bi.
"Berapa harga minimum agar hutang lunas $35?"tanya Beom Jeung.
"Sepertinya itu cukup masuk akal."sahut Jang Ryang.
"Akankah Oh Ji Rak setuju membeli sebesar $35 dari penawaran $25? Harga dirinya takkan mengijinkannya."tukas Presdir Jin menebak gelegat Presdir Oh.
"Ini sulit sekali, tapi akan kuusahakan sebaik-baiknya."jawab Beom Jeung meyakinkan.
Sementara itu Presdir Oh menerima laporan penawaran dari Chun Ha, Jangcho group harus membayar $50/lembar.
"Dia pikir aku ini bodoh ? Siapa yang mau membayar segitu dengan kondisi seperti ini ?"gerutu Presdir Oh.
"Kupikir harga yang pantas adalah $35....", Hang Woo mengusulkan. Oh ini toh kospirasi Hang Woo dan Beom Jeung tadi. Presdir Oh berkomentar persis apa yang diucapkan presdir Jin bahwa harga diri Presdir Jin pasti tak akan mengijinkannya ckckckc.
"Ini tidak mudah.Tapi akan kuusahakan."kata Hang Woo meyakinkan. Hang Woo dan Beom Jeung keluar dari ruangan masing-masing presdir mereka, keduanya saling melirik penuh isyarat.
Kita kembali ke pahlawan kita, siapalagi kalau bukan ahjusi Yoo Bang :LOL.
Yoo Bang dan Hang Ryang menepi di pinggir sungai, Yoo Bang nampak sedikit gelisah memperhatikan jam, Hang Ryang terlihat menyalakan alat perekam. Yeo Chi terus berusaha mencari-cari jejak Yoo Bang.
"Masalah besar kalau tidak bisa ketemu dia. Ini membuatku gila !"keluh Yeo Chi lalu meneruskan pencariannya.
"Serahkan dirimu. Kuberi kau kesempatan terakhir. Karena kau pernah berkerja dibawahku di Chun Ha."ungkap Hang Ryang membuka pembicaraan. Namun Yoo Bang malah mengerluarkan sebuah kertas surat pengunduran diri.
"Kau tahu ini apa ? Ini surat pengunduran diri. Milikmu."selidik Yoo Bang, Hang Ryang mencoba meraihnya namun dapat diamankan Yoo Bang.
" Kau tahu kenapa ini ada di TKP pembunuhan Wakil Presiden ?"sindir Yoo Bang.
"Dia bilang takkan mengijinkan. Kurasa dia membawanya pulang."elak Hang Ryang mencoba tetap tenang. Namun Yoo Bang tak begitu saja mempercayainya.
"Wow! Kau mencoba mengelak ?". "Percakapan ini takkan ada habisnya."tukas Yoo Bang lalu memukul wajah Hang Ryang dan segera menempelkan kertas surat ke bibir Hang Ryang yang berdarah.
"Alasanmu tidak ada artinya ketika ada darah di surat ini."ujar Yoo Bang.
"Kau mau menjadikan itu bukti ?"ejek Hang Ryang.
"Kenapa tidak ? Bukankah kau juga melakukannya ?"balas Yoo Bang.
"Bukti. Pembicaraan kita semua sudah kurekam di sini."ungkap Hang Ryang menunjukkan alat perekamnya. Yoo Bang mencoba merebutnya, namun Hang Ryang segera mengeluarkan alat penyetrum.
"Transaksi yang sebenarnya baru akan kita mulai."ancam Hang Ryang lalu menyuruh Yoo Bang segera memberikan obatnya.
"Kalau tidak, kau akan membunuhku ?"tantang Yoo Bang. "Ya. Aku akan membunuhmu seperti aku membunuh Jin Ho Hae."
"Akhirnya kau mengaku."tukas Yoo Bang. "Tapi tidak ada yang sempurna di dunia ini". Hang Ryang tertawa mendengarnya. "Apa yang kau hadapi sekarang baru satu. Semakin kau mengelak, semakin dalam kau terjebak."
"Jebakan gundulmu. Tidak ada rahasia yang tak terungkap. Kau mau apa sekarang ?"ungkap Yoo Bang.
Hang Ryang tak mengerti apa yang dimaksud Yoo Bang.
"Kau baru saja mengatakan kau sendiri yang membunuh Wakil Presiden. Sekarang kau mau apa ? Semua sudah direkam."jelas Yoo Bang. Hang Ryang masih tetap tak percaya.
"Kau masih belum percaya ? Berapa modalmu beli alat perekam itu ? Kurasa alatku lebih mahal dan lebih bagus !"ejek Yoo Bang lalu menoleh ke belakang, begitu pula Hang Ryang. Dan terlihat Yeo Chi memancarkan alat perekamnya yang seperti laser wkwkwk.
"Sudah kubilang, kan ? Jangan cari masalah denganku". Yoo Bang segera menjauhkan alat penyetrum yang di pegang Hang Ryang saat Hang Ryang kehilangan konsentrasi. "Kau baru saja mengakui melakukan pembunuhan. Kau tak bisa mengelak lagi. OK ?"ujar Yoo Bang. Tiba-tiba polisi datang mengepung tempat mereka.
"Baek Yeo Chi! Dasar tidak sabaran. Dia sudah menelepon polisi."ungkap Yoo Bang. Lalu ia mengambil kunci mobil dan membawa kertas surat yang tertempel darah Hang Ryang keluar.
Para polisi malah menodongkan pistol ke arah Yoo Bang dan Yeo Chi, Yeo Chi berkata bahwa dialah yang memanggil polisi tadi.
"Pembunuh sebenarnya ada dalam mobil. Dan ini buktinya."terang Yeo Chi lalu menunjukkan alat perekamnya. Namun polisi tak begitu saja percaya.
"Kalau tak percaya silakan dengar sendiri."ujar Yeo Chi lalu menyerahkan headsetnya dan menyetel alat perekamnya. Hal itu malah digunakan Hang Ryang untuk melarikan diri dengan kunci cadangan.
"Huh? Kuncinya kan sudah kuambil. Kok bisa ?". Yoo Bang kaget Hang Ryang bisa menyalakan mobilnya padahal kunci di tangannya. Polisi pun beralih mengejar Hang Ryang.
"Kita sudah berhasil membersihkan nama kita. bukan ?"ujar Yeo Chi lega.
"Kau memang hebat."puji Yoo Bang. Yeo Chi berteriak kegirangan, ponsel Yeo Chi berbunyi Yoo Bang pun mengangkatnya, ternyata Woo Hee yang menelepon. Mendengar nama Woo Hee, Yeo Chi berubah jadi bête. Woo Hee mengabarkan bahwa kakek Yeo Chi akan menjual farmasi Chun ha group ke Jangcho.
"Bagaimana analisa obat baru itu ?"tanya Yoo Bang, Woo Hee menjawab bahwa ia perlu beberapa jam lagi.
"Akan kuhentikan Presiden. Ke sanalah setelah kau selesai."pesan Yoo Bang lalu menutup teleponnya. Yeo Chi yang kesal berkata bahwa ia berhenti dan meninggalkan Yoo Bang.

Negosiasi Chun Ha group dan Jangcho walaupun berjalan alot namun sesuai plot Beom Jeung dan Hang Woo. Masing-masing presdir memuji perwakilan masing-masing, Presdir Jin memuji Beom Jeung dan Presdir Oh memuji Hang Woo.
Perwakilan dari pihak bank menanyakan kontrak yang akan mereka tanda tangani.
"Akan dicetak dengan harga baru."jawab Hang Woo.

Hang Woo pamit menerima telepon di luar sebentar. Ternyata yang menelepon Hang Woo, Hang Ryang, ia menanyakan kontrak kedua perusahaan.
"Hampir selesai."jawab Hang Woo. "Obatnya bagaimana ?".
"Aku tak bisa mendapatkannya."
"Tidak apa-apa. karena sebentar lagi Farmasi Chun Ha ada di tangan kita."ujar Hang Woo menenangkan.
Lalu Hang Ryang menyampaikan pesan terakhirnya.
"Kalau terjadi sesuatu denganku, kau jangan berhenti. Berjuanglah seperti pejuang."pesan Hang Ryang.
Hang Woo tak mengerti maksud Hang Ryang."Biarpun aku tak besamamu, anggap saja aku tetap ada. Aku akan tetap bersamamu biarpun aku sudah tak ada di dunia ini." Hang Woo yang nampak was-was bertanya di mana pamannya ini. Bukannya menjawab Hang Ryang malah berkata,"aku bangga sudah bisa membantu keponakanku. Dan aku merasa senang". Hang Woo terus bertanya di mana sekarang pamannya itu, namun Hang Ryang malah melemparkan ponselnya ke laut. Hang Ryang naik ke atas jembatan dan bersiap menerjunkan diri.
"Maafkan aku. Maafkan aku, Hang Woo."ucap Hang Ryang, terdengar suara sirene polisi Hang Ryang pun menjemburkan dirinya ke laut bunuh diri.
Yoo Bang dan Yeo Chi bergegas ke pertemuan kontrak merger Chun Ha dan Jangcho.
"Nona ! Apa yang kau lakukan di sini ?"tanya Bun Kwae melihat Yeo Chi berlari-lari.
"Kenapa kau tak jawab teleponmu ?"seru Yeo Chi kesal.
"Hah? Baterainya habis."jawab Bun Kwae.
"Baterai brengsek !"maki Yoo Bang, jyah ahjusi marah-marah ni wkkwkw. "Dealnya bagaimana?"
"Kurasa berjalan lancar."jawab Bun Kwae. "Kenapa?"
"Kita harus hentikan mereka."teriak Yoo Bang. "Aku memiliki obat baru itu."
"Apa maksudmu ? Kau memiliki obat baru itu ?", Bun Kwae tak mengerti.
"Bawa kami ke sana sebelum aku memecatmu !"potong Yeo Chi kesal. Bun Kwae pun segera membawa Yeo Chi ke ruang acara.
Hang Woo tetap mencoba menelepon Hang Ryang namun teleponnya tak dapat dihubungi. Seseorang datang memberikan kontrak barunya. Hang Woo melihat rombongan Yoo Bang dan Yeo Chi datang, Yoo Bang terus maju tak gentar membela yang benar #nyanyi wkkwkw.
Hang Woo menyuruh para penjaga menghentikan rombongan Yoo Bang.
"Hentikan mereka. Jangan biarkan mereka masuk !"perintah Hang Woo. Segera para penjaga menyerang rombongan Yoo Bang, namun Yoo Bang terus menerobos , bahkan Yeo Chi ikut berkelahi di bantu Bun Kwae ckckck. Hang Woo segera meninggalkan kekacauan itu dan masuk ke ruangan seperti tak terjadi apa-apa.
Hang Woo menyerahkan kontraknya, karena pemeriksaan telah selesai maka tinggal di stempel. Presdir Oh menyetempelnya terlebih dahulu, selanjutnya giliran Presdir Jin. Presdir nampak ragu ia memandangi kontak kerjasamanya, tiba-tiba terdengar gedoran pintu. Presdir bertanya apa itu. Hang Woo malah menyuruh Presdir Jin segera menyetempel kontrak kerjasamanya.
Di luar rombongan Yoo Bang masih berusaha menerobos masuk, Yeo Chi mengambil alat pemadam kebakaran. Dan mencoba menyemprotkannya namun tak keluar, Yoo Bang yang melihatnya segera mengambil alih, dan menyemprotkannya ke penghadang jalan.
Hang Woo nampak was-was melihat presdir Jin masih juga belum menyetempel kontrak kerjasamanya.
"Ini $35 per lembar.Kalau Presdir Oh tiba-tiba berubah pikiran, kita akan dalam masalah besar."bisik Beom Jeung. Yang diiyakan So Ha.

Saat Presdir Jin bersiap menyetempelnya walau dengan berat hari tiba-tiba Yoo Bang berteriak dan berhasil masuk.
"Jangan ! Jangan ! Jangan distempel !"teriak Yoo Bang. "Jangan distempel tuan !".
"Siapa dia ?"tanya Presdir Jin. Lalu masuk Yeo Chi yang juga menyuruh agar Presdir Jin tak menyetempelnya.
"Jangan ! Kakek ! Jangan distempel kontraknya !"seru Yeo Chi.
"Yeo Chi! Apa yang kau lakukan di sini ?"tanya Presdir Jin.
"Aku sudah membersihkan namaku. Jadi kau tak perlu menjual sahammu lagi."ungkap Yeo Chi.
Presdir Jin tak mengerti.
"Presiden Jin! Apa yang akan anda lakukan ? Anda harus menyelesaikan..."potong presdir Jin Oh, namun segera di potong Yoo Bang.
"Obat itu ! Aku menemukannya !"seru Yoo Bang. Semua kaget tak percaya termasuk Hang Woo. Lalu Yoo Bang menyerahkan obat tersebut pada Presdir.

"Lihat orang berlagak ini. Bagaimana kau bisa buktikan kalau itu benar obat baru ?"tanya Hang Woo.
"Kenapa aku harus buktikan padamu"jawab Yoo Bang enteng.
"Apa?", Hang Woo tak percaya dengan jawaban Yoo Bang.
"lni informasi rahasia perusahaan."elak Yoo Bang. "Kalau perlu kami buktikan,
akan kami buktikan secara internal". Good job ahjusi :P.
"Kutanya kau sekali lagi. Anda akan membatalkan perjanjian ini karena kata-kata orang gila ini ?"tanya Hang Woo pada Presdir Jin. Yang diiyakan presdir Oh dan pihak bank. Dan tentu saja jawaban presdir Jin adalah tidak, perusahaan yang didirikan dengan mengorbankan anak-anaknya jatuh, ia pun merobek-robek kontrak kerjasamanya.
"Kau akan menyesal seumur hidup karena telah menolak tawaran baikku !"seru Presdir Oh lalu bergegas pergi bersama kroni-kroninya.
"Kau mempertaruhkan nasib perusahaanmu kepada obat yang belum tentu benar ini. Kau lebih rapuh dari yang kukira."ejek Hang Woo yang juga bergegas pergi diikuti pihak bank.
"Anda tak bisa membiarkan mereka pergi begitu saja."ujar Beom Jeung mencoba mempengaruhi presdir Jin. Tapi Presdir Jin tak menanggapinya.
"Hey! Kau bilang namamu Yoo Bang?"tanya Presdir pada Yoo Bang, yang diiyakan Yoo Bang.
"Ini ! Tablet ini! Ini obat itu bukan ?"tanya presdir Jin menegaskan lalu mengunyah sebutir obat baru tersebut. " Benar kan ?". Dan itu dibenarkan oleh Woo Hee yang tiba-tiba datang.
"Benar ! Ini hasil analisa dari obat itu."ungkap Woo Hee. Lalu menyerahkan hasil analisa. Presdir Jin melihatnya. Presdir Jin pun berteriak kegirangan yang diikuti Yoo Bang dan pihak Chun Ha group lainnya, sampai-sampai Beom Jeung dan Jang Ryang memeluk sekretaris Mo Ga Bi, dan Yeo Chi ingi memeluk Yoo Bang namun eh malah Yoo Bang memeluk Woo Hee, doenk!!!!. Ga Bi melepaskan diri dari Beom Jeung dan Jang Ryang, So Ha malah pelukan ama Beom Jeung wkwkwk dan akhirnya Yeo Chi mendapatkan pelukan dari kakeknya. Yeo Chi terharu sampai meneteskan air mata.
Han Shin berjalan melewati pinggiran sungai.
"Berat rasanya berbohong pada istriku setiap mau berangkat kerja."keluh Han Shin.
Lalu Han Shin ikut melihat kerumunan orang-orang. Han Shin terlonjak kaget saat jenazah yang diangkut ke ambulans dibuka, ternyata itu jenazah Hang Ryang yang tewas bunuh diri.
Hang Woo dimarahi presdir Oh.
"Apa yang sudah kau lakukan sampai akhirnya Yoo Bang yang mendapatkan obat itu ?"seru presdir Oh, namun Hang Woo hanya diam.

"Kenapa tak menjawab ?Jawab pertanyaanku !"paksa presdir Oh.
"Aku telah melakukan sekuat tenaga."jawab Hang Woo.
"Sekuat tenaga ? Kita gagal medapatkan Farmasi Chun Ha. Kita harus memulai lagi dari awal. Kita harus bayar semua kerugian ! Dan kau hanya bisa bilang "telah berusaha sekuat tenaga"?"cecar presdir Oh.
"Kau meminta pertanggung jawabanku, akan kuberikan."jawab Hang Woo penuh percaya diri. "Tapi kalau kau tumpahkan semua kesalahan kepadaku, aku sudah tak ingin bekerja di sini lagi", lalu Hang Woo segera meninggalkan presdir Oh yang marah-marah.

Hang Woo mendapat telepon dari Han Shin
"Kalau tidak penting, nanti saja."jawab Hang Woo malas dan akan menutup teleponnya, tapi terhenti saat nama pamannya disebut.
"Kenapa dia ?"tanya Hang Woo.
"Choi... telah meninggal."jawab Han Shin terbata-bata. Hang Woo syok tak percaya.
"Apa katamu ? Apa yang kau katakan tadi ?"teriak Hang Woo.

Di televisi tersiar berita bawah direktur keuangan Chun Ha group bunuh diri di sungai setelah mengaku telah melakukan pembunuhan. Hang Woo meneteskan air mata dan menahan kesedihan melihat berita tersebut ditemani Han Shin.

Keesokannya saat Yoo Bang masuk kantor teman-teman kantornya memujinya bahkan memberi bunga padanya.
"Kau telah menangkap pembunuh dan menyelamatkan perusahaan !"puji salah seorang karyawan laki-laki temannya.
"Bahkan kudengar kau diundang makan malam oleh Presiden."tambah yang lain.
Bun Kwae kaget tak percaya dan menanyakan hal itu pada Yoo Bang.
"Ya. Dia memintaku untuk makan malam dengannya."jawab Yoo Bang senyum-senyum.
"Itu artinya kau akan segera di promosikan."celetuk salah seorang.
"Tidak. Aku kan baru saja diterima di sini."elak Yoo Bang.
"Aku serius ! Benar kan Yoon?"tanya orang tadi pada Bun Kwae.
"Siapa yang percaya itu akan kupecat."jawab Bun Kwae, orang-orang pun tertawa mendengarnya.
Lalu tiba-tiba datang staf dari departemen pemasaran memberitahukan bahwa Yoo Bang terpilih sebagai karyawan,'Employee of The month' ?, hmmm seperti karyawan teladan bulanan gitu kali ya :P. Yoo Bang nampak malu-malu, lucu lihat muka ahjusi begitu hahahaha. Bun Kwae atasan Yoo Bang agak gimana gitu mendengarnya.
Teman-temannya memuji Yoo Bang bahkan ada yang akan membuatkannya kopi setiap hari :LOL.
"Padahal aku tidak berharap akan jadi begini."ucap Yoo Bang. Staf departemen tadi juga mengatakan bahwa Yoo Bang akan tampil di halaman depan majalah perusahaan jadi perlu wawancara tapi mereka akan mengambil foto dulu. Beberapa staf perempuan juga berfoto dengan Yoo Bang, mereka mengapit Yoo Bang bahkan ada yang nyempil di belakang Yoo Bang untuk ikut berfoto, Bun Kwae jeolus melihatnya wkkwkw.
Dan saat akan berfoto kembali pengganggu datang siapalagi kalau bukan Yeo Chi wkwkkw, Yeo Chi langsung membelah barisan foto Yoo Bang yang merangkul kedua perempuan tadi.
"Halo Semuanya ! Aku kembali !"sapa Yeo Chi tanpa rasa bersalah, para staf segera bergegas kembali ke posisi masing-masing. Staf Pemasaran juga pamit karena wawancaranya akan dilakukan besoknya saja.
"Memangnya aku kuman ? Kenapa semuanya lari ?"gerutu Yeo Chi.
"Kau sudah datang."sapa Yoo Bang. Yeo Chi melihat buket bunga yang dibawa Yoo Bang.
"Apa itu ? Aku kembali ke kantor. Mana punyaku ?"ujar Yeo Chi.
"Ini dia. Ini buat kita."sahut Yoo Bang lalu memberikan buket bunganya ke Yeo Chi namun dibuang Yeo Chi.

"Kau pikir aku masih jadi tunawisma ?"ujar Yeo Chi tak terima. Yoo Bang tak mengerti maksud Yeo Chi.
"Kau pikir bisa mempermainkanku karena telah bersamaku di luar sana ?"
"Kenapa kau rese' lagi ?"keluh Yoo Bang lalu mengambil buket bunga yang dibuang Yeo Chi, Bun Kwae tersenyum mendengarnya.
"Rese' ? Mau kuberitahu rese' itu bagaimana."ancam Yeo Chi lalu menyuruh Yoo Bang mengikuti Yeo Chi keluar. Jyah kukira Yeo Chi sudah berubah wkwkwk ternyata masih belum.
"Karakter orang memang tidak bisa berubah."gerutu Yoo Bang lalu meminta tolong pada Bun Kwae agar menaruh buket bunga tadi di mejanya dan melesat menyusul Yeo Chi, nanti Yoo Bang akan memberikan bunga untuk Bun Kwae balik hahaha.

Dan ternyata Yeo Chi mengajak Yoo Bang ke mall, Yeo Chi membelikan pakaian bagus-bagus dan mahal untuk Yoo Bang diiringi lagu Bravo by Key favoritku hahaha. Yeo Chi memilih-milihkan sepatu untuk Yoo Bang dan melemparkannya ke belakang, Yoo Bang dengan sigap menangkapnya walaupun jatuh bangun menangkapinya :LOL.
Yeo Chi memilihkan beberapa dasi dan mencoba mengepasnya dengan mengalungkannya ke leher Yoo Bang. Bahkan kolor juga tapi bukan kolor ijo kok kwkwkwwk#guling-guling. Eh pas Yeo Chi mengepasnya Yoo Bang malah garuk-garuk pantat wkwkkwkw, Yeo Chi segera menjauh Yoo Bang memperhatikan Yeo Chi dengan tatapan aneh. Tumben baik banget gitu kali ya :P.

Yoo Bang membawa banyak barang belanjaan, Yeo Chi melihat jam tangan. Yeo Chi memperhatikan pergelangan tangan Yoo Bang lalu mencoba memilih jam untuk Yoo Bang.

Selesai dari tempat jam, Yeo Chi membawa Yoo Bang ke toko baju. Yeo Chi melihat-lihat jas keren.
"Apakah ini untuk dia ?"tanya pelayan toko.
"Menurutmu wajahnya cocok dengan pakaian bermerek ini ?"elak Yeo Chi.
"Kalau begitu ?"tanya pelayan lagi. "Ini buat kakekku."jawab Yeo Chi.
"Anda harus menanyakan ukurannya."
"Postur tubuhmu sama dengan kakek. Kau cobalah". Yeo Chi menyuruh Yoo Bang mencoba pakaian jas tadi, jyah hebat juga ni Yeo Chi berkelit wkwkkw. Yoo Bang tentu saja kaget, pelayan menyuruhnya mengikutinya. Yoo Bang masih berdiam diri, Yeo Chi menyuruhnya cepat Yoo Bang pun mengikuti pelayan tadi sampai nabrak-nabrak hahaha. Yeo Chi tersenyum melihat tingkah Yoo Bang.
Dan taraaaaaaaa, Yoo Bang keluar dari kamar pas dengan jas ala james bond :LOL. Yoo Bang mengaca melihat penampilannya.
"Tukang jahitnya memang hebat. Bisa membuatku kelihatan hebat begini ?"guman Yoo Bang bangga dengan pakaian yang dikenakannya. Lalu Yoo Bang bertingkah ala james bond, Asri ini percakapannya lucu ditambah ekspresi ahjusi kita wkwkkw.
"Who are you?"tanya Yoo Bang. "007 James Bond."jawabnya.
"Tuan Bond! Selamatkan gadis itu !"kata Yoo Bang mengikuti dialog james bond sepertinya. "Tutup mulutmu !"jawab Yoo Bang sendiri. Lalu ia bertingkah ala james bond lagi tiba-tiba pelayan datang.
"Apa ini tidak terlalu muda buat pak Presiden ?"tanya Yoo Bang. Namun pelayan toko tadi bilang Yeo Chi sudah pergi lalu memberikan memo dari Yeo Chi. Yoo Bang membaca memo yang ditulis Yeo Chi yang berisi, "semua barang yang kau bawa tadi adalah milikmu. Jangan lupa masukkan dalam lemari. Aku hanya membalas budi, jadi kalau kau kembalikan. Kau akan kupecat". Jyah ternyata Yeo Chi perhatian wkwkkw.
"Apa yang dia inginkan dariku ?"guman Yoo Bang tak mengerti. "Betapapun berharganya barang-barang
ini, aku tak akan pernah...menolak dan mengembalikannya, tahu !".

"Mana mungkin akan kukembalikan."kata Yoo Bang senang lalu memeluk barang-barang yang dibeli tadi.

Hang Woo mabuk-mabukan di apartemennya. Beom Jeung datang mencoba menghibur Hang Woo.
"Dengan melakukan ini dia takkan kembali."ujar Beom Jeung.
"Jangan kuatirkan aku. Pergilah. Semua sudah selesai."jawab Hang Woo."Aku tak mau bertemu kau lagi". Lalu Hang Woo mencoba meneguk minuman lagi namun botolnya langsung direbut Beom Jeung.
"Kau benar-benar akan menyerah ?"seru Beom Jeung. Hang Woo menyuruh Beom Jeung pergi meninggalkannya sendiri. Beom Jeung segera menyeret Hang Woo ke kamar mandi.

Beom Jeung mencengkram Hang Woo yang tersiram air shower agar tersadar.
"Kendalikan dirimu ! Kendalikan dirimu !"seru Beom Jeung. "Kau pikir gampang menaklukkan musuh ?"tanya Beom Jeung.
"Kau mau kemana ? Kenapa kau melakukan in padaku ?"kata Hang Woo.
"Kau benar ! Aku tak ada artinya bagimu!"tukas Beom Jeung berapi-api. "Tapi ayahmu ! Ayahmu yang bunuh diri setelah didepak Presiden Jin adalah guruku ! Dia mengajariku bagaiman bekerja. Apa yang harus dilakukan kepada perusahaan. Dia mengajariku dengan sepenuh hati."cerocos Beom Jeung panjang lebar. "Kau tak ingin membalaskan dendam ayahmu ?"tanya Beom Jeung. "Kau tak pantas menyandang namanya ! Kenapa ayahmu dan pamanmu meninggal ? Untuk apa mereka mati ? Kalau kau tak ingin kematiannya sia-sia, masuklah ke sarang macan sekarang. Masuklah dan kalahkan Jin Shi Hwang dengan tanganmu sendiri !"cecar Beom Jeung bertubi-tubi.
"Kau pikir aku bisa masuk Chun Ha?"tanya Hang Woo. Beom Jeung meyakinkan bahwa Hang Woo bisa melakukannya.
"Aku ingin melihatnya. kalau kau bisa, maka kau bisa kalahkan Jin Shi Hwang."pesan Beom Jeung lalu meninggalkan Hang Woo yang merasa terpuruk.

Yoo Bang datang ke acara jamuan makan malam dengan presdir Jin mengenakan pakaian ala james bondnya. Yeo Chi menghampirinya.
"Akan kulempar kau keluar kalau dandananmu jelek."ujar Yeo Chi lalu memperhatikan penampilan Yoo Bang. "Tidak jelek. Kau memang pantas."puji Yeo Chi.
"Apakah ini..."tanya Yoo Bang namun segera di potong Yeo Chi.
" 'Abang Hall'. Ini restoran khusus buat VVIP."jawab Yeo Chi, kukira abang Yoo Bang wkwkkw.
Lalu Yeo Chi menyuruh Yoo Bang menggandeng tangannya.
"Pria harus mengantar wanita di tempat seperti ini". Yeo Chi memberi alasan, jyah bilang aja pengen digandeng ama ahjusi kami :LOL. Yoo Bang pun menggandeng tangan Yeo Chi naik tangga, tiba-tiba Yoo Bang melepaskan pegangan tangan Yeo Chi begitu melihat Woo Hee menghampirinya bersama Ga Bi.
"Woo Hee! Kau juga di undang ?"sapa Yoo Bang.
"Dia mengirimkan baju ini. Aku tak bisa tak datang."jawab Woo Hee
"Aku tak suka berhutang. Anggap saja kita impas."sahut Yeo Chi.
"Dilarang bicara kalau tak ditanya Presiden. Kalau makan perhatikan etiket. Dan satu lagi yang paling penting. Satu hal yang tabu dikatakan di depan Presiden". Sekretaris Mo menjelaskan tata caranya.
"Apa itu ?"tanya Yoo Bang.
"Botak."sahut Yeo Chi.
"Botak ?"tanya Yoo Bang tak paham memperagakan tak ada rambut di kepalanya.
"Dia mengenakan wig."jawab Woo Hee.
"Chairman sangat perasa tentang itu. Jangan sampai terucap."jelas Ga Bi.
"Kau menyelamatkanku."ucap Yoo Bang. Lalu sekretaris Mo mengajak mereka masuk.
Yeo Chi mengulurkan tangannya, Yoo Bang juga segera mengapit tangan Woo Hee yang akan melangkah.
"Woo Hee. Katanya ini etiket ditempat seperti ini."ujar Yoo Bang. "Betul kan ?"tanya Yoo Bang pada Yeo Chi yang diangguki Yeo Chi. Dan Yoo Bang pun menaiki tangga dengan mengapit dua wanita canting Yeo Chi dan Woo Hee, walaupun kedua wanita menahan kesal terlebih Yeo Chi hahaha. Bun Kwae yang melihatnya jelas-jelas jeoulus tingkat ubun-ubun wkwkwk.
Presdir Jin mengucapkan terimakasih pada Yoo Bang dan Woo Hee.
"Bukan hanya sebagai presiden, sebagai pribadi aku berterimakasih kepada kalian berdua. Kalau ada yang kau inginkan, kau tinggal minta."ungkap Presdir Jin. Woo Hee dan Yoo Bang hanya diam.
"Bukankah akan ada mutasi pegawai lagi.Kau bisa promosikan mereka berdua."saran Yeo Chi. Presdir Jin nampak berpikir.
"Jangan tuan. Aku tak memerlukannya."sanggah Yoo Bang namun tetap menatap Presdir Jin terus.
"Tapi, kenapa kau tetap melihat ke rambutku ?"tanya Presdir Jin.
"Hah?", Yoo Bang bingung menjawabnya orang-orang di sekitar mereka nampak was-was takut Yoo Bang mengatakan hal yang tabu.
"Oh itu... itu karena anda b...!"jawab Yoo Bang pada akhirnya namun segera menutup mulutnya berpura-pura batuk.
"B?"tanya presdir Jin tak mengerti.
"Anda b!!!!"seru Yoo Bang segera menutup mulutnya kembali. Yeo Chi, Ga Bi dan Woo Hee nampak was-was.
"B... Bagus dengan gaya rambutmu !"ungkap Yoo Bang akhirnya, ketiga wanita yang bersama mereka lega mendengarnya. "Anda terlihat hebat."
"Kudengar kau peringkat pertama. Ternyata seleramu tentang rambut juga bagus."puji Presdir Jin. "Kudengar kau lancar bicara 3 bahasa". Yoo Bang kembali tersedak batuk-batuk.
"Aku merasa ada udara agak panas di sini."ungkap Yoo Bang merasa kepanasan.
"Tidak panas kok."sahut Yeo Chi.
"Benarkah ? Atau aku saja yang merasa panas ?"tanya Yoo Bang yang merasa gerah.
"Oh ya. Bagaimana kau bisa mendapatkan obat itu ?"tanya presdir Jin.
"Seseorang menaruh obat itu di ranselku."jawab Yoo Bang. Woo Hee nampak gelisah mendengar pembicaraan ini.
"Oh! Dia pasti Choi Hang Ryang."ujar presdir Jin. Yoo Bang segera mengiyakan saat Woo Hee akan berterus terang. Yoo Bang kembali terbatuk-batuk.
"Ada apa dengan wajahmu ? Kau tidak apa-apa ?"tanya Yeo Chi, Yoo Bang mengatakan bahwa ia baik-baik saja namun seperti menahan batuk.
"Kau terlihat sakit ! Kau berkeringat ! Apakah kau sakit ?"tanya Yeo Chi yang melihat Yoo Bang terus terbatuk-batuk dan berkeringat. Woo Hee teringat sesuatu saat ia berbicara dengan direktur riset obat baru, Kim Dae Chu mengenai efek samping obat tersebut.
Salah satu efek sampingnya adalah tak bisa berbohong, dimulai dari demam masalah pernafasan.
Lalu batuk dan akhirnya lepas kontrol ia akan berkata sejujur-jujurnya.

Woo Hee tentu saja terkejut mengingat efek samping ibat tersebut ditambah Yoo Bang sudah terbatuk-batuk.

Presdir Jin menyarankan agar Yoo Bang ke rumah sakit. Tapi malah Yoo Bang balas menyuruh presdir ke rumah sakit.
"Kau harus ke rumah sakit. Kau tak mau melakukan implant rambut ?"seru Yoo Bang. Sampai-sampai Yeo Chi memuntahkan minuman yang diminumnya kaget mendengar teriakan Yoo Bang. Semua terpana terkejut, sampai-sampai sekretaris Mo menumpahkan minuman yang telah terisi penuh hingga meleber.
Dan akhirnya Yoo Bang pun mengatakan hal yang tabu untuk presdir Jin.
"Kau botak !"teriak Yoo Bang. Semua terkejut dibuatnya.
Presdir tak terima."Botak ? Siapa yang bicara omong-kosong itu ?"
"Sekretaris Mo!"tunjuk Yoo Bang. "Dia melarangku bicara tentang kebotakanmu !". Sekretaris Mo segera menutup mulutnya dengan serbet.
"Ada apa denganku ? Kenapa aku bicara begini ?"keluh Yoo Bang yang tak bisa mengontrol dirinya gara-gara efek samping obat baru yang tak bisa berbohong.
"Maafkan aku Presiden. Aku tak bermaksud kurang ajar."ungkap Yoo Bang yang terbatuk-batuk.
"Orang bilang hatimu lebih besar dari kepalamu. Sebesar lautan Pasifik."puji Yoo Bang, Presdir Jin menyuruhnya diam, namun Yoo Bang malah berkata jujur mengungkapkan semua kebohongannya mulai dari A-Z, kenyataan bahwa ia tak bisa bicara dalam 3 bahasa, bagaimana ia bisa masuk ke Chun Ha group atas bantuan Choi Hang Ryang.
"Kau ! Kau bisa bertanggung jawab dengan kata-katamu ?"seru presdir Jin.
"Aku bosan berbohong di sini. Kupikir aku bekerja untuk negara. Sekarang aku akan menjadi tunawisma!"kata Yoo Bang menjelaskan.
"Kenapa kau ungkapkan ini sekarang ?"tanya presdir Jin. "Hang Ryang sudah mati. Kalau tetap diam,
tak ada yang tahu. Kenapa kau ungkapkan ?"
"Karena Chun Ha lebih penting dari hidupku."jawab Yoo Bang yang membuat presdir Jin terpanan.
"Mendiang Ayahku... Merupakan obsesinya melihat aku mengenakan jas seperti ini.
Lebih baik mengungkapkan kebenaran daripada jadi orang hina."ungkap Yoo Bang jujur dari lubuk hatinya. Namun ia tersadar seharusnya ia tak boleh mengatakan hal-hal tadi, tiba-tiba ia kembali jujur kembali.
"Aku akan terima semua hukuman yang kau berikan. Terimakasih telah merealisasikan mimpiku biarpun hanya sebentar. Terimakasih tuan."ucap Yoo Bang.
"Tidak usah pedulikan bagaimana dia masuk. Dia sudah menyelamatkan perusahaan bukan?"sahut Yeo Chi mempengaruhi kakeknya, tapi kakeknya malah menyuruhnya diam.
Presdir Jin menyuruh sekretaris Mo membuatkan surat PHK untuk Yoo Bang.

Woo Hee segera mengambil vas bunga dan memecahkannya di tangan Yoo Bang, semua orang bergidik kesakitan ekspresinya lucu-lucu lebih lucu lagi Yoo Bang, ia malah santai melihat tangannya dan tertawa ngakak wkwkkw.

"Kenapa dia ? Pasti sakit sekali. Kenapa dia tertawa ?"tanya presdir Jin.
"Ini efek samping obat itu."ungkap Woo Hee.
"Apa ? Efek samping ? Dia memakan obat baru itu ?"tanya presdir Jin.
"Dia pikir itu makanan suplemen."sahut Yeo Chi.
"Aku telah melarangnya. Tapi dia ingin menguji sendiri obat itu !"tambah Woo Hee. Yoo Bang malah nyerocos bahwa steknya tak enak dan dagingnya keras hahaha.

Woo Hee menyarankan agar Yoo Bang dipindahkan ke lab. sebelum diambil orang lain.
Presdir Jin pun segera menyuruh para pengawal membawa Yoo Bang pergi. Para pengawal segera mengangkat Yoo Bang yang asyik makan steak, Woo Hee pun mengikutinya.
"Apa yang kalian lakukan ? Terbang ? Aku bukan Superman. Aku salaryman. Kenapa aku terbang ? Aku sudah gila !"cerocos Yoo Bang yang diangkat para pengawal dan terus-terusan tertawa.

Tinggalah Yeo Chi bersama kakeknya dan sekretaris Mo.
"Jangan pecat Yoo Bang."ujar Yeo Chi memecah keheningan hingga hampir membuat kakeknya tersedak.
"Dia adalah temanku ketika tak ada yang menolongku ketika aku difitnah sebagai pembunuh. Kalau bukan karena dia, aku mungkin sudah mati."jelas Yeo Chi.
"Apakah... kau menyukainya ?"selidik presdir Jin.
"Kakek sudah gila ? Aku Baek Yeo Chi. Aku bisa terima orang tolol, Tapi aku tak terima orang berwajah jelek."elak Yeo Chi, jyah Yeo Chi pakai ngelak segala suka juga gpp kok kami merelakan ahjusi bersamamu wkwkwk.
"Benarkah ? Kau punya cara sendiri menilai orang."sindir kakeknya.
"Kalau kau pecat dia, Aku akan jadi biang kerok lagi ! Aku serius !"tegas Yeo Chi lalu pergi meninggalkan kakeknya. Sekretaris Mo nampak berpikir sesuatu.
Keesokannya semua pegawai yang seruangan dengan Yoo Bang dikumpulkan. Yeo Chi memberikan wejangan.
"Semua yang dikatakan Yoo Bang tadi... kalian tak pernah dengar."ungkap Yeo Chi.
"Terutama kau, Yoon!"tunjuk Yeo Chi pada Bun Kwae.
"Kalau ada yang bergosip jelek tentang Yoo Bang, kau yang pertama kupecat". "Jadi ! hati-hati dengan kata-kata kalian."ancam Yeo Chi. Bun Kwae hanya bisa mengiyakan permintaan Yeo Chi :P.
Woo Hee mencatat segala perkembangan Yoo Bang di lab.
"Jadi itu efek samping obat itu yang membuatku berkata jujur di depan Presiden ?"tanya Yoo Bang.
"Seperti itulah. Indikasinya, kau akan mulai batuk begitu kau berbohong."jelas Woo Hee.
"Batuk ?"tanya Yoo Bang. Lalu memperhatikan bibir Woo Hee.
"Ceritakan apa lagi yang kau rasakan."tanya Woo Hee.
"Semua gadis terlihat cantik."ungkap Yoo Bang lalu menceritakan masalah insomianya yang tak bisa tidur di malam hari sampai masalah percernaan karena ia tak lapar walaupun ia tak makan.
"Ada lagi ?"tanya Woo Hee, Yoo Bang malah terus-terusan memperhatikan bibir Woo Hee. Woo Hee menoleh kea rah Yoo Bang dan bertanya, "kau ingin menyentuh wanita sekarang ? Seperti mau mencium ?.
"Aku tidak gila ! Kenapa tiba-tiba ingin mencium ?"elak Yoo Bang, namun tiba-tiba ia terbantuk tanda ia berbohong wkwkwkw. Woo Hee mencatat gejala Yoo Bang lalu memeriksa tangan Yoo Bang.
"Terimakasih, aku tidak jadi dipecat."ucap Yoo Bang.
"Tak usah kuatir. Kalau kau dipecat, akan kucarikan kau pekerjaan"jawab Woo Hee.
"Tidak apa-apa. Kau punya hidup yang harus kau jalani."sanggah Yoo Bang. Eh Yoo Bang malah memperhatikan belahan dada Woo Hee ckckckc, Woo Hee mencari perban untuk mengganti perban jari-jari Yoo Bang. Hal itu digunakan Yoo Bang untuk memegang dada Woo Hee, Yoo Bang berusaha mengalihkannya namun ia tak bisa mengontrol hasratnya. Woo Hee pergi meninggalkan Yoo Bang , Yoo Bang yang terus berkonsentrasi tak tahu Woo Hee pergi, Yeo Chi datang menghampiri Yoo Bang.
"Aku harus berhenti !"tekad Yoo Bang namun tak bisa akhirnya ia memeluk Yeo Chi yang dikiranya Woo Hee.
"Maafkan aku. Tapi aku tak bisa mengendalikannya ! Ini karena kau sangat cantik !"ujar Yoo Bang yang memeluk Yeo Chi dalam keadaan mata tertutup. Yeo Chi yang tadinya mau melepaskan diri senyum-senyum sendiri Yoo Bang mengatakannya cantik.
"Aku tak bisa melepaskan tanganku ! Bagaimana kalau aku tak bisa sembuh, Woo Hee?", wajah Yeo Chi pun berubah dratis.
"Apa ? Woo Hee?"kata Yeo Chi, Yoo Bang segera membuka matanya melihat yang dipeluknya Yeo Chi ia segera melepaskannya.
"Hey ? Setelah melihat wajahku, kau melepaskan tanganmu ?"ucap Yeo Chi agak gusar.

"Ini salah pengertian ! Woo Hee! Bisa kau jelaskan padanya..."rengek Yoo Bang pada Woo Hee. Namun Yeo Chi tak terima ia mencekram kerah baju Yoo Bang.
"Kau mau mati ?"seru Yeo Chi."Woo Hee!"rengek Yoo Bang.

Yeo Chi berbicara berdua dengan Woo Hee ia membuka-buka catatan efek samping obat di handphone Woo Hee.
"Semua yang tertulis di sini adalah efek samping obat itu ?"tanya Yeo Chi.
"Ya. Jangan salah mengerti apa yang terjadi padanya."jawab Woo Hee. Yeo Chi mengiyakan lalu ia mengucapkan terimakash pada Woo Hee.
"Oh! Aku lupa berterimakasih kepadamu. Kalau kau tak tunjukkan efak samping
obat itu. Dia pasti sudah dipecat. Terimakasih !"ucap Yeo Chi. "Tentu saja, Takkan kubiarkan dia
dipecat seperti itu."
"Paling tidak itu yang bisa kulakukan. Aku berhutang budi padanya."elak Woo Hee tersenyum lalu ia pamit pergi lalu meminta catatannya.
"Kau terlihat lelah. Pulanglah. Biar kuurus urusan lainnya."ujar Yeo Chi. "Ini bukan pekerjaan susah. Aku hanya perlu menuliskan gejalanya, kan ?"
"Kalau begitu... aku pulang dulu", Woo Hee pamit pergi.
"Apa cantiknya dia ? Mata besarnya ?"guman Yeo Chi begitu Woo Hee pergi.

Woo Hee datang ke gym yang biasa di datanginya, ia melihat Hang Woo memukul lawan tinjunya membabi buta. Sampai-sampai wasit memisahkannya. OSTnya sedih euy. Hang Woo teringat kata-kata pamannya di gereja untuk mengalahkan Jin Shi Hwang dan merebut Chun Ha.

Woo Hee angkat barbel di samping Hang Woo yang tertunduk lesu, Hang Woo bangkit dari duduknya. Woo Hee menjatuhkan barbelnya di depan Hang Woo yang melewatinya sepertinya sengaja :P.
"Kelihatannya moodmu tidak bagus hari ini."sapa Woo Hee. Namun Hang Woo hanya diam saja dan meneruskan jalannya.
"Hey! Kenapa kau tidak tanggapi aku !"seru Woo Hee lalu melepas tudung jaket Hang Woo yang melekat menutupi kepala Hang Woo. Hang Woo hanya dia dan menatap Woo Hee dengan tampang serius lalu memakai kembali tudungnya dan pergi meninggalkan Woo Hee.
"Ada apa dengannya ? Kenapa dia tak marah kepadaku."guman Woo Hee.

Hang Woo datang ke makam pamannya di temani Beom Jeung dan Han Shin.
"Kau berjanji untuk selalu bersamaku. Saksikan aku ! Saksikan aku merebut Chun Ha.
Saksikan aku membalas Yoo Bang."ucap Hang Woo penuh tekad dendam di depan makam pamannya.

Beom Jeung menyerah informasi dokumen tentang semua anak perusahaan Chun Ha group, Han Shin mengambil dan membawanya.
"Aktifitas mutasi di kantor banyak yang menunggu-nunggu. Semua pejabat di kantor menginginkan
posisi wakil presiden."ungkap Beom Jeung.
"Taktik Cina mengatakan 'Tu Ryag Hwan Joo'"jawab Hang Woo yang dipotong Beom Jeung.
" Menghancurkan puncaknya dan mengganti fondasi."potong Beom Jeung.
"Akan kujatuhkan yang kecil-kecil dan menjadi pusat Chun Ha."ujar Hang Woo. Beom Jeung menepuk pundak Hang Woo tanda ia mendukungnya.

Sekretaris Mo untuk sementara menggantikan posisi wakil presiden dan mulai agak menunjukkan taringnya yang penuh ambisi.

"Mo sementara menggantikan posisi wakil presiden. Lihat bagaimana dia menggunakan kekuasaannya."ungkap So Ha pada dua rekannya Beom Jeung dan Jang Ryang melihat papan pengumuman.
" Katanya kedudukan menunjukkan bagaimana sifat orangnya. Ternyata benar juga."sahut Beom Jeung.
"Dia mulai kelewatan. Dia bahkan memanggilku ke ruangannya."lanjut Jang Ryang.
"Dia bahkan tidak memandang kita dan tidak memperdulikan kedudukan kita. Begitu kan?"tambah So Ha.

Tiba-tiba datang Mo Ga Bi bersama dua orang stafnya.
"Ada apa Mo?"sapa So Ha manis.
"Kalian semua di sini !"ucap Ga Bi.
"Kami sedang minum kopi..."terang Jang Ryang.
"Ya, mau gabung di ruanganku ?"tawar So Ha. Beom Jeung tak kalah ia mengajak Ga Bi makan siang di luar namun Ga Bi menolaknya.
"Tidak, Aku hanya ingin melihat-lihat. Sampai ketemu lagi."tolak Ga Bi lalu melangkah pergi. Jang Ryang, Beom Jeung dan So Ha melihat kepergian Ga Bi dengan kagum, ketiga tersadar ketiganya jadi salting masing-masing.
Bun Kwae mengantar Jang Ryang yang akan menemui Yoo Bang.
"Akan ada perubahan besar di perusahaan."ungkap Hang Ryang.
"Tapi... Kau tak perlu menjumpai Yoo Bang secara pribadi."sanggah Bun Kwae.
" Menurutmu siapa yang paling dipercaya di perusahaan ?"tanya Jang Ryang.

Hal yang sama dilakukan So Ha, ia juga dalam perjalan diantar asistennya juga akan mengunjungi Yoo Bang.
"Yoo Bang! Aku ingin dia menjadi wakil presiden."tukas So Ha.
"Tapi dia masih newbie di perusahaan."
"Yang kudengar, Yeo Chi tertarik kepada Yoo Bang. Kita harus menjadikan mereka dipihak kita sebelum orang lain melakukannya."terang So Ha pada asistennya.

Jang Ryang dan Bun Kwae yang membawa sebuket bunga dan sekeranjang buah sampai di depan kamar Yoo Bang. Jang Ryang pun terkejut begitu pula So Ha yang tiba di depan kamar Yoo Bang.
"Apa yang kau lakukan di sini ?"tanya So Ha.
"Apa yang kau lakukan di sini ?"tanya Jang Ryang balik.
"Aku... ada urusan di lab."jawab So Ha terbata-bata. Jang Ryang melihat minuman yang dibawa asisten So Ha. "Jadi kau mau... Hmm?"tebak Jang Ryang, Jang Ryang menebak So Ha ingin menemui Yoo Bang namun So Ha menggeleng. Keduanya dikejutkan dengan tawa keras seseorang.
"Sebentar ! Bukankah itu suara Beom Jeung ?"pikir Jang Ryang mendengar suara tawa Beom Jeung.
Dan ternyata di dalam kamar Beom Jeung sedang menyuapi Yoo Bang buah, kalah cepat mereka berdua wkwkwk.

"Aku bisa makan sendiri."tolak Yoo Bang.
"Tidak ! Demi perusahaan kau mau menanggung efek samping obat! Kuharap aku bisa melakukan lebih baik darimu."ujar Beom Jeung lalu menyuapkan buah apel ke Yoo Bang. Orang-orang yang tadi ingin menjenguk Yoo Bang mengintip di depan pintu tak percaya.
"Beom Jeung tidak pernah akrab dengan pegawai baru."ungkap So Ha tak percaya.

"Aku tahu. Dia tidak biasanya memperhatikan pegawainya."tambah Jang Ryang, tiba-tiba datang Yeo Chi mengagetkan mereka.
"Bravo! Aku tak tahu kalau Yoo Bang begitu populer. Lebih dari 10 pejabat datang ke sini."ujar Yeo Chi.
"Sebanyak itu ?"tanya So Ha terkejut.
"Mereka mengincar posisi wakil presiden."ungkap Yeo Chi. "Sadarlah. Posisi itu milikku". Jang Ryang dan So Ha hanya bisa berdehem hahaha.
Hang Woo mulai mempelajari seluk-beluk Chun Ha group dari dokumen yng diberikan Beom Jeung.
Hang Woo menelepon seseorang sepertinya Beom Jeung dan menanyakan jadwal Presdir Jin.
Hang Woo menemui presdir Jin yang sedang pijat relaksasi. Hang Woo seakan mencekiknya namun ia malah memijit punggung presdir Jin, presdir menikmatinya.
"Kondisi keuangan Chun Ha lebih buruk dari yang kuduga."ungkap Hang Woo to the point. Presdir Jin langsung bangun dan menoleh ke arah sumber suara.
"Apa yang kau lakukan di sini ?"seru presdir Jin.
"Hutang Farmasi Chun Ha sebear $1,4 juta. Hutang Asuransi Chun Ha sebesar $1,3 juta."cerorocs Hang Woo, presdir Jin menyuruh Hang Woo keluar namun Hang Woo malah meneruskan ocehannya.
"Kerugian selama krisis meningkatkan hutang sebanyak $2.7 juta."
"Beraninya kau..."hardik presdir Jin.
"Biarpun kau memperpanjang masa pinjam dengan adanya obat baru itu. Kau masih belum tahu kapan obat itu bisa dijual, bukan ?. Bisakah kau tanggung bunganya ?"ujar Hang Woo. Presdir Jin bertanya sebenarnya apa yang mau dikatakan Hang Woo.
"Kalau aku punya cara untuk mengatasi masalah hutang itu. Bisakah kau percaya padaku ?"ungkap Hang Woo."Kau bisa mngatasi masalah hutang $2.7 juta ?"tanya presdir.
" Ya. Semuanya !"jawab Hang Woo penuh keyakinan.
Pengumuman roling posisi Chun Ha grup keluar, terlihat beberapa karyawan mengerumuninya.
Yoo Bang yang sudah masuk kantor lesu disapa satpam yang berjaga di pintu masuk. Satpam bertanya apakah Yoo Bang habis melakukan perjalanan bisnis, Yoo Bang berkata anggap saja seperti itu.
Yoo Bang melihat beberapa karyawan yang melihat papan pengumuman dan bertanya apakah pengumuman mutasi sudah keluar, satpam mengiyakan."Kau tak mau melihatnya ?"tanyanya saat melihat Yoo Bang malah berlalu saja.
"Tidak mau. Aku mau berkeliling saja."jawab Yoo Bang lalu pergi berlawanan arah.
"Kenapa ? Kau takut ?"ledek Bun Kwae. "Ya. Analisa efek samping obat sudah selesai. Lucu juga kalau mata-mata tidak dipecat."ungkap Bun Kwae yang mendekati Yoo Bang. Lalu Bun Kwae menarik dan memaksa Yoo Bang untuk melihat pengumuman.
Dan taraaaaaaaaaaaa.
"Selamat Bang! Kau dipromosikan !"puji salah seorang karyawati. Yoo Bang membuka matanya tak percaya."Lihat! Promosi khusus!"ungkap karyawati tadi.
"Wow. Baru 4 bulan masuk sudah jadi asisten ? Ini rekor baru, ya ?"puji karyawan lain. Yoo Bang memastikan namanya tercantum dalam daftar tersebut bahkan sampai mendorong Bun Kwae wkwkwk.
Tiba-tiba seseorang melepas kertas pengumuman tersebut, siapa lagi kalau bukan Hang Woo.
"Apa yang kau lakukan ? Sudah waktunya kau rapat."tukas Hang Woo melihat jam tangannya.
"Kau sudah gila? Kau pikir kau ada di mana ?"sanggah Yoo Bang.
Asisten Hang Woo memperkenalkan bahwa Hang Woo adalah direktur baru. Bun Kwae dan Yoo Bang kaget tak percaya. Hang Woo hanya tersenyum sinis.
Cha Cha kembali mengalun, cuplikan episode akhir episode 7 lucu ini, Yoo Bang kan terkena efek samping obat baru, bahwa ia tak bisa berbohong, nah dia kan ada wawancara sebagai 'employee of the moth' nah di sini ia bilang bahwa presdir Jin botak wkwkkw. Presdir Jin yang baru saja masuk kantor gusar mendengarnya karena Yoo Bang menyerukan agar melepas wig presdir Jin, presdir Jin pun melepaskan wignya dan terlihatlah rambut asli presdir Jin, semuanya terpana wkwkwkwk.

Ceritanya makin kompleks ini Hang Woo sudah satu grup dengan Yoo Bang dan bakalan jadi pertarungan dua matahari ini (ingat SunMoon). Kadang-kadang suka bingung ceritanya penuh intrik sana sini, saling pihak sana-sini jadi bingung tapi kadang-kadang ketawa ngakak lihat tingkah kelakuan masing-masing karakter wkwkwwkwk. Gomawoyo buat papario untuk indosubnya dan faito Asri.

あり あきな 11 Feb, 2012


-
Source: http://www.pelangidrama.net/2012/02/sinopsis-k-drama-history-of-salaryman_11.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook