[Sinopsis K-Drama] It's Okay Daddy's Girl Episode 13
=Episode 13=
Eun Khi Hwan menatap ke sekeliling namun yang ada hanya sekumpulan para lansia yang menghabiskan waktu mereka di rumah perawatan sama seperti dirinya. Terlihat wajah ceria di beberapa wajah lansia namun ada juga yang berwajah sedih sama seperti dirinya saat ini yang mungkin merindukan keluarganya. Eun Khi Hwan menatap langit yang bermandikan cahaya bulan, pikirannya jauh melayang dan memikirkan apa yang sedang dilakukan anak dan istrinya sekarang?Chae Ryung berjalan lesu saat memasuki club. Wook Gi yang saat itu sedang membersihkan merasa sedikit heran dan bertanya ada apa gerangan dengan Chae Ryung.
"aku baru saja mengantar Ayah ke rumah perawatan" jawab Chae Ryung sedih
Wook Gi pun menjadi sedih mendengarnya dan segera memberitahukannya kepada Hyuk Gi dan yang lainnya yang baru saja selesai mengenakan setelan jas di ruangan Ibu Yong Mi.
"bagaimana ini, apa yang harus kita lakukan?" Tanya Yun Do ikut sedih
Hyuk Gi mendatangi Chae Ryung di dapur dan bertanya kenapa Chae Ryung tak memberitahu kepada yang lainnya jika Ayahnya dipindahkan ke rumah perawatan. Chae Ryung yang masih sibuk dengan tumpukan-tumpukan piring di hadapannya hanya menjawab jika panggilan dari rumah perawatan datang dengan cepat.
"hari ini menjadi hari yang memberatkan untukmu, pulanglah beristirahat, Wook Gi dan aku bisa melakukannya"
"lebih baik begini, aku lebih menyukai bekerja sehingga bisa melupakan jika Ayah sekarang berada di tempat lain" ucap Chae Ryung dan berlalu pergi dengan membawa setumpuk piring.
Di rumah, Ho Ryung merasakan hal yang sama dengan Chae Ryung. Kesedihan karena ditinggalkan sang Ayah yang lebih memilih berada di rumah perawatn menjadi pukulan terberat untuknya. Apalagi Ayah sering mengirimkan surat selama Ho Ryung menjalani wamil.
"jika kamu mencintaiku, bahkan jika matahari harus tertutupi oleh awan, laut menjadi kering dan aku kehilangan semua yang aku miliki, itu tidak masalah. Haruskah aku mengambil bintang-bintang di langit dan membawanya untukmu. Jika untukmu, aku akan melakukan apapun tidak perduli bahaya apapun yang akan kulalui…. Bahkan jika harus mengakhiri hidup di dunia ini selamanya aku akan selalu menjagamu…. Meskipun aku terpisah denganmu, itulah perasaanku"
Di rumah sakit, salah satu suster membawakan makanan untuk Eun Khi Hwan. Eun Khi Hwan hanya memandangi makanan tersebut dan hal tersebut membuat suster menasehatinya.
"di rumah sakit ini ada banyak orang seperti anda, cobalah makan dan jangan memikirkan apapun, apa anda ingin melihat anak-anak anda menangis sedih? Ayo cobalah untuk makan"
Eun Khi Hwan mengangguk dan suster yang melihatnya tersenyum. Sepeninggal suster, Eun Khi Hwan mencoba menyuap sesendok demi sesuap sup dan sesuap demi sesuap nasi. Walaupun dengan menggunakan tangan kiri dan tangan yang gemetaran, Eun Khi Hwan tak putus asa.
Ho Ryung memasukkan beberapa perabot rumah ke dalam kardus, terdengar nyanyian yang menggema di seluruh rumah dari mulut Ho Ryung. Disaat bersamaan Chae Ryung datang dan bertanya kenapa Ho Ryung menyanyi?
"kita akan selalu bersama-sama dengan Ayah, tak perduli kapan, dimana dan dalam situasi apa, jangan lupakan itu" ucap Ho Ryung. Lagu yang dinyanyikan Ho Ryung adalah lagu kesukaan Ayahnya dan lagu itupun yang membuat Chae Ryung membatalkan rencananya untuk menjadi wanita penghibur.
Chae Ryung tersenyum dan memutuskan ke kamar Ayahnya yang sudah dibereskan. Walaupun Ayah sudah tidak tidur di kamar, kenangan akan sosok Ayahnya masih terekam dengan jelas di ingatan Chae Ryung. Setidaknya aroma tubuh Ayahnya masih bisa tercium dari tempat tidur yang pernah ditempati Ayahnya.
"aku kembali Ayah. Putri ayah hari ini bekerja dengan keras. Seperti halnya Ayah, aku akan bekerja keras dan bertanggung jawab, mulai dari hari ini dan seterusnya, janji" gumam Cha Ryung
Hyuk gi berkali-kali mencoba memejamkan mata tetap saja tidak bisa tertutup. Kegelisahan Hyuk Gi ternyata dirasakan Wook Gi yang tidur di ranjang atas.
"Hyung kenapa kamu tidak tidur?" Tanya Wook Gi dari atas tempat tidur
"perasaanku sedang tidak baik, bagaimana denganmu?" Tanya Hyuk Gi balik
"aku juga Hyung"
Pagi-pagi buta, Chae Ryung sudah bangun. Langkahnya tergerak menuju kamar Ho Ryung. Sebuah amplop dan sebuah pesan yang bertuliskan "Oppa, semoga sukses hari ini. Aku akan melihat Ayah sebelum bekerja hari ini. Aku hanya mendapatkan uang sedikit jadi aku hanya bisa memberimu ini, mianhae" diselipkan Chae Ryung disamping bantal Ho Ryung.
Chae Ryung kembali melangkahkan kakinya di jalanan yang masih sepi. Seorang gadis terlihat membawa beberapa kardus dan Chae Ryung dengan sigap membantu membawakannya ke dalam toko. Gadis tersebut bertanya kepada Chae Ryung jika Chae Ryung pasti banyak melakukan pekerjaan paruh waktu? Chae Ryung sedikit terkejut dan bertanya bagaimana bisa gadis tersebut mengetahuinya. Jawaban singkat tapi bermakna membuat Chae Ryung tersadar "banyak orang yang bekerja tetapi tidak memperdulikan apa aku membawa barang yang berat atau tidak".
Seorang ahjussi terlihat membawa gerobak dengan bertumpuk-tumpuk kardus di atasnya. Chae Ryung kembali membantu dengan mendorong gerobak tersebut. Ahjussi terlihat senang dan mendoakan semoga di tahun baru nanti, Chae Ryung mendapat keberuntungan
(Bantuan sekecil apapun yang kita berikan untuk orang lain dapat memberikan sebuah senyuman yang jauh lebih berharga dari sebuah imbalan berupa uang).
Dengan berjalan mengendap-ngendap, Chae Ryung melangkahkan kakinya menuju ruang perawatan Ayahnya. Chae Ryung tersenyum saat melihat Ayahnya tertidur pulas namun disamping kanan dan kirinya terdapat dua sosok manusia yang juga sedang tertidur pulas. Mereka adalah Hyuk Gi dan Wook Gi, hati dan pikiran mereka yang tidak tenang membuat mereka memutuskan untuk menemani Eun Khi Hwan dan menjaganya.
Eun Khi Hwan, Chae Ryung, Hyuk Gi dan Wook Gi sarapan bersama. Eun Khi Hwan mengatakan kepada Choi bersaudara jika mereka tidak perlu datang di pagi buta untuk menjaganya namun Hyuk Gi mengatakan jika mereka memang ingin melihat Eun Khi Hwan.
Pandangan Eun Khi Hwan teralihkan pada Chae Ryung yang sedaritadi tersenyum sambil memperhatikan Hyuk Gi. Alasan Chae Ryung tersenyum sedaritadi karena rambut Hyuk Gi yang terlihat lucu karena baru bangun tidur. Hyuk Gi buru-buru merapikannya dibantu Wook Gi yang ikut tersenyum begitupun dengan Eun Khi Hwan.
Wook Gi tiba-tiba berkata jika dia masih ingin tinggal lebih lama untuk menemani Eun Khi Hwan dan meminta kepada Chae Ryung dan Hyuk Gi untuk pulang terlebih dahulu. Wook Gi memberi kode sebuah kedipan mata kepada Eun Khi Hwan dan Chae Ryung yang melihatnya hanya bisa tersenyum malu dengan muka memerah sedangkan Hyuk Gi yang tak mengerti apa-apa atau pura-pura tidak mengerti masih saja berusaha menata rambutnya.
Di dalam bus, Chae Ryung tertidur. Hyuk Gi yang melihatnya menyandarkan kepala Chae Ryung di bahunya. Chae Ryung terbangun sesaat dan menatap Hyuk Gi dengan polos dan kembali tertidur di bahu Hyuk Gi. Hyuk Gi tersenyum malu dan melayangkan pandangannya ke luar jendela Bus. (asli nich adegan romantic banget).
Di kediaman keluarga Jung
Ae Ryung sedang mengelap sepatu dan merapikannya. Ditangannya terdapat sebuah Koran yang memang dipersiapkannya untuk Ayah mertuanya. Ayah Jin Goo keluar dari kamar, Ae Ryung dengan cepat berdiri dan memberikan Koran kepada Ayah mertuanya.
"aku akan memakai sepatu itu hari ini"
"alasnya tidak terlalu baik Ayah, aku akan memperbaikinya terlebih dahulu" ucap Ae Ryung
"Ayahmu, rumah sakit kami memiliki pusat rehabilitasi, jadi kita bawa dia kesana"
"kemarin Ayah sudah dipindahkan ke rumah perawatan Ayah dan lokasinya berdekatan dengan tempat kerja Chae Ryung"
Ayah Jin Goo mengatakan kalau dia akan mengirim direktur Kang untuk membawa Eun Khi Hwan ke rumah sakit manin namun Ae Ryung menolak karena Ayah mertuanya sudah dibuat repot beberapa waktu belakangan ini dan Ayahnya tak ingin membuat susah untuk ke dua kalinya apalagi semenjak Ayahnya mengetahui jika biaya rumah sakit selama dia dirawat digratiskan.
"aku minta maaf Ayah, aku minta maaf karena selalu mengatakan maaf kepada Ayah, aku sangat menyesal Ayah" ucap Ae Ryung dengan mata berkaca-kaca. Ayah Jin Goo hanya terdiam dan memutuskan kembali ke kamarnya. Ae Ryung memang bersalah namun sebuah kesalahan dan aib yang belum diketahui Ae Ryung semakin membuatnya merasa bersalah pada menantu kesayangannya tersebut.
"Ayah, aku sudah mendapatkan semua yang tak pernah kuinginkan sebelumnya. Jika aku mendapatkan hal yang lebih aku merasa aku tidak bisa tinggal di rumah ini lagi. Aku bersyukur karena Ayah sudah memikirkanku dan keluargaku, terima kasih Ayah, terima kasih"
Walaupun Ayah Jin Goo baik kepada Ae Ryung, namun ada dua orang di rumah tersebut yang sangat tidak menyukai Ae Ryung. Pertama Se Yun yang sejak pertama kali Ae Ryung tinggal di rumah mereka, sangat membenci Ae Ryung dan kedua Ibu mertua Ae Ryung yang tidak menyukai Ae Ryung semenjak mengetahui kenyataan jika keluarga Ae Ryung selama ini telah membohongi mereka.
Jae Hee dan Anna terlihat senang karena habis melakukan latihan Yoga. Anna mengatakan jika Jae Hee pasti bisa melakukan gerakan yang tadi sempat diajarkan oleh tentor. Sebuah sms masuk di Hp Anna. Anna dan Jae Hee tersenyum bersama ketika mengetahui jika sms tersebut dikirim oleh Jin Goo yang mengatakan jika hari ini adalah hari yang tepat untuk Anna dan Jin Goo beraksi.
Ae Ryung memutuskan melepas cincin berlian yang diberikan Ayah mertuanya. Hal tersebut dilihat Se Yun yang sengaja mengintip ke dalam kamar Ae Ryung. Disaat bersamaan, Jin Goo keluar dari kamar tepat di depan kamar Ae Ryung, beruntung Se Yun cepat menutup pintu sebelum Jin Goo melihatnya memata-matai kakak iparnya.
Jin Goo berpakaian rapi dan Se Yun mengatakan jika Jin Goo pasti akan bertemu dengan seorang wanita dan buru-buru pergi. Berselang beberapa menit kemudian, Ae Ryung keluar dari kamar sesaat sebelum Jin Goo masuk ke dalam kamar Ae Ryung. Jin Goo mengatakan jika dia akan ke suatu tempat dan Ae Ryung hanya mengangguk. Anggukan Ae Ryung jelas membuat Jin Goo bingung.
"biar aku yang melakukannya" ucap Jin Goo berusaha mencegah Ae Ryung membereskan kamarnya
"biar aku saja"
"tapi kenapa kamu tidak bertanya kemana aku akan pergi?" Tanya Jin Goo
"kemana kamu akan pergi?" Tanya Ae Ryung
"Marco dan Ricardo mengajakku dan mengatakn kalau mereka akan bekerja, jadi aku berencana untuk bergabung dengan mereka" jawab Jin Goo dengan terbata-bata
"itu baik, aku juga ingin melihat Jin Goo bekerja"
"benarkah? Kamu ingin melihatku bekerja?"
"tentu saja, mengapa orang pintar hanya menghabiskan hari-harinya dengan sia-sia… kalau kamu sudah yakin kamu pasti bisa melakukannya, cobalah"
"Sayang, jadi pendapatmu aku bisa melakukannya?" Tanya Jin Goo dan Ae Ryung mengangguk sambil tersenyum
"baiklah, aku akan mencoba dan berpikir dengan baik tentang apa yang harus aku lakukan, kita adalah Pasangan Young Go, Ae Ryung dan Jin Go. Semakin lama kita bersama-sama, kita akan menjadi sahabat yang baik selamanya, mengerti?" ucap Jin Goo dan menggenggam tangan Ae Ryung "dimana kamu menaruh cincin pemberian Ayah?"
"itu, aku tidak nyaman memakainya ketika bekerja makanya aku menyimpannya untuk sementara waktu"
"jangan hanya bekerja, pakai cincinmu dan membaca sesuatu yang kamu sukai" pesan Jin Goo
Ae Ryung mengantar Jin Goo hingga ke depan pintu rumah. Jin Goo berpesan pada istri yang sangat disayanginya jika Ae Ryung harus menjenguk Ayahnya. Ae Ryung mengangguk dan terlihat senang namun semuanya berubah ketika Ibu Jin Goo keluar dari kamar setelah kepergian Jin Goo dan mengatakan kepada Ae Ryung jika Ae Ryung mulai hari ini akan pergi bekerja ke Museum Manin karena sudah terlalu banyak biaya yang dikeluarkan untuk pengobatan Ayah Ae Ryung selama di rumah sakit Manin. Ocehan dan sindiran membuat Ae Ryung berusaha tegar, hanya permintaan maaf yang bisa diucapkan Ae Ryung.
Di tempat lain terlihat Marco sedang bersama dengan Jae Hee. Jae Hee menunggu dengan sabar saat Marco menelepon Jin Goo untuk meminta nomor telepon Ae Ryung, alasannya Marco ingin mengirimi Ae Ryung hadiah sebuah lukisan karena sudah menikah dengan Jin Goo padahal semua bohong. Sebenarnya Jae Heelah yang menginginkan nomor tersebut. Jae Hee memiliki rencana jahat untuk menghancurkan pernikahan Jin Goo.
Ho Ryung sedang mengangkat perabot rumah tangga ke apartemen baru mereka. Keputusan Ho Ryung dan Chae Ryung untuk pindah ke apartemen baru adalah agar bisa lebih dekat dengan Ayah mereka. Belum sempat barang dibawa masuk Ho Ryung, seseorang tiba-tiba berteriak "mari kita lakukan bersama-sama". Terlihat Sun Do, Yun Do, Dong Bo, Hyuk Gi dan Wook Gi berjalan ke arah Ho Ryung.
"aku datang walaupun aku sudah mengetahui kamu tidak menyukaiku karena Chae Ryung…." Ucap Hyuk Gi namun ucapannya dipotong Ho Ryung
"aku tahu, aku tidak bisa melihat mana yang baik dan mana yang buruk, aku tidak berpikir jika kondisimu kurang lebih sama dengan kami. Aku mendengar kamu membayar hutang-hutang kami di rentenir, seharusnya aku mengucapkan terima kasih kepadamu. Maafkan aku" ucap Ho Ryung dan mengulurkan tangan untuk berjabat
"Ho Ryung imnida"
"Hyuk Gi imnida" jawab Hyuk Gi dan membalas uluran tangan Ho Ryung. Keduanya tersenyum.
Sementara itu di tempat kerjanya, Chae Ryung tidak dapat tenang. Chae Ryung takut jika Ho Ryung akan memarahi Hyuk Gi dan yang lainnya karena datang membantunya namun semua terjadi sebaliknya. Ho Ryung mengatakan jika dirinya sangat senang karena mendapatkan bala bantuan dan menyuruh Chae Ryung untuk bekerja dengan baik.
Tindakan Chae Ryung yang sering keluar masuk kafe untuk menelepon membuatnya mendapat teguran dari seniornya. Chae Ryung hanya terdiam mendengar celotehan seniornya dan dari balik punggung seniornya, Boss Chae Ryung member kode jika Chae Ryung harus sabar dan menarik nafas panjang.
"maafkan aku, aku tidak akan mengulanginya Sunbaenim" ucap Chae Ryung
"kamu benar-benar bermuka tebal, keberadaanmu membuatku tidak tenang dan menjadi stress" ucap senior Chae Ryung dan berlalu pergi. Boss Chae Ryung member kode oke dan membuat Chae Ryung tersenyum.
Baru saja Chae Ryung mendapat shock terapi dengan omelan sang senior, kali ini kehadiran Jung Seok dan Bo Ra membuat emosi Chae Ryung memuncak. Bo Ra yang memang tidak tahu jika Chae Ryung bekerja di coffeeshop sebagai karyawan terlihat terkejut namun lain halnya dengan Jung Seok. Jung Seok yang sebenarnya sudah mengetahui semuanya pura-pura bertanya apa yang sedang dilakukan Chae Ryung disini.
Jika tujuan mereka hanya untuk meminum kopi tidak masalah bagi Chae Ryung, namun kelakuan mereka membuat Chae Ryung kesal. Kopi yang sudah disediakan yang memang seharusnya diambil oleh pembeli sendiri tak kunjung diambilnya. Jung Seok bahkan melarang Bo Ra dengan tujuan agar Chae Ryung yang mengantarkan minuman tersebut ke meja mereka.
"apa pembeli membuatmu sulit?" Tanya Boss Chae Ryung yang tiba-tiba muncul "peraturan pertama: bekerja paruh waktu adalah bahkan jika mantan pacar atau teman muncul tiba-tiba jangan goyah…. Peraturan kedua: ingat bahwa mantan pacar atau teman mereka tidak membayarmu… peraturan ketiga: jangan pernah melupakan hal yang paling penting untukmu, yang paling penting bagiku apa yang akan aku lakukan dengan uang aku peroleh disini, tinggalkan semua masa lalu dan angkat wajahmu"
"kamsahamnida sonsaengnim"
"aku bukan Boss atau master, aku hanya manager perekrutan karyawan"
"baiklah sonsaengnim" ucap Chae Ryung dan membuat Bossnya tertawa dan membiarkan jika Chae Ryung ingin memanggilnya dengan sebutan apa saja yang menurutny baik.
Chae Ryung dengan langkah tegap membanwa nampan yang diatasnya terdapat 2 gelas cangkir kopi.
"silahkan nikmati kopinya" ucap Chae Ryung
"Chae Ryung, apa kamu tidak bisa duduk sebentar?"
"tidak bisa, silahkan bersenang-senang"
"mengapa kamu tidak menjawab kenapa kamu bisa ada disini?" Tanya Jong Seok
"lalu bagaimana dengan kalian? Kenapa kalian bisa ada disini?" Tanya Chae Ryung balik
"Jong Seok mengatakan jika ada desainer terbaru di mall, makanya kami ingin mengunjunginya, tapi sebelumnya kami mampir dulu disini untuk minum kopi"
"baiklah, minumlah dengan baik dan silahkan pergi jika sudah selesai"
"Eun Chae Ryung" panggil Jong Seok kesal dan Chae Ryung yang saat itu akan pergi berbalik "duduk disini dan letakkan celemek itu, aku tidak bisa hanya tinggal diam melihatmu seperti ini"
Chae Ryung terdiam sesaat begitupun dengan Bo Ra. Bo Ra lebih memilih menyeruput kopinya.
"silahkan bersenang-senang pelanggan" ucap Chae Ryung tegas dan pergi. Masih banyak pelanggan lain yang harus dilayaninya.
Jong Seok yang kesal karena Chae Ryung tidak mengindahkannya memilih pergi tanpa sempat meminum kopinya. Bo Ra dengan cepat mengikuti Jong Seok. Bo Ra menahan tangan Jong Seok dan meminta penjelasan apa yang sebenarnya yang diinginkan Jong Seok dengan mendekatinya, apa Jong Seok hanya menjadikannya alat untuk mendekati Chae Ryung dan mempermainkan perasaannya yang sangat mencintainya. Dan jawaban yang keluar dari mulut Jong Seok sungguh mengagetkan Bo Ra. Selama ini Jong Seok memang hanya menjadikannya pelarian agar bisa melupakan Chae Ryung, namun seberapa besar Jong Seok mencoba, dirinya tidak bisa melupakan Chae Ryung dan permintaan maaf serta putus akhirnya keluar dari mulut Jong Seok yang membuat Bo Ra sedih.
Chae Ryung terkejut saat melihat Bo Ra di belakang cafe. Bo Ra memberitahukan semua yang dikatakan Jong Seok tadi kepada Chae Ryung namun Chae Ryung hanya menganggap Jong Seok sudah gila.
"bukan Jong Seok yang gila tetapi aku…aku terus berpikir semua karena kesalahanku mengajakmu ke klub sehingga Ayahmu menderita seperti sekarang, tetapi kenyatannya alasan Jong Seok mengajakku ke club adalah untuk menemuimu. Jadi sekarang aku tidak mempunyai salah lagi padamu, karena jika aku juga tidak ada, Jong Seok akan tetap membawamu ke club, karena dia ingin pergi jadi dia membuat reservasi dengan seseorang. Jong Seok bahkan tahu jika Choi Duk Gi mati" ucap Bo Ra dan pergi. Chae Ryung hanya terdiam dengan dua kantong plastik di tangan kanan dan kirinya, pikirannya mulai kacau.
Di depan club
Terlihat seorang pria yang berjalan mondar mandir. Pria tersebut sepertinya sedang menunggu seseorang. Hyuk Gi dan Wook Gi berjalan ke arahnya dan seketika ingatan masa lalu bersama sahabatnya kembali muncul diingatannya.
=flashback=
Shin Byung Chul terlihat senang menghabiskan waktu bersama Duk Gi di taman. Mereka bahkan berencana untuk makan kimchi. Duk Gi memperlihatkan handphone yang baru saja dibelinya kepada Byung Chul dimana di dalamnya terdapat banyak foto saudara-saudara Duk Gi yaitu Hyuk Gi dan Wook Gi.
"kamu mungkin satu-satunya orang yang tidak memiliki foto gadis di handphonemu tetapi menyimpan foto saudara-saudaramu" ucap Byung Chul
"apa gunanya seorang gadis, aku lebih menyayangi Hyung dan Dongsaengku melebihi apapun di dunia ini. Aku harus mendapatkan banyak uang sehingga kami bisa mempunyai sebuah rumah yang dapat kami tinggali setelah menikah" jawab Duk Gi senang
=flashback end=
Byung Chul segera bersembunyi sebelum Wook Gi dan Hyuk Gi melihatnya, apalagi dua teman mereka tiba-tiba muncul (Sun Do dan Yun Do). Belum saatnya bagi Byung Chul muncul tiba-tiba di depan Hyuk Gi dan Wook Gi, rasa bersalah masih menyelimutinya karena menutupi kebenaran tentang kematian saudara mereka.
Di kediaman Jong Seok
Ayah Jong Seok baru saja pulang. Setelah melihat kondisi tempat tinggal anaknya membuat Ayah Jong Seok terlihat lega. Namun semuanya berubah ketika Ayah Jong Seok menanyakan kondisi keluarga Chae Ryung. Jong Seok mengatakan jika kakak Chae Ryung, Ae Ryung menikah dengan anak pemilki rumah sakit Manin.
"apa!!! Kenapa kamu baru mengatakannya sekarang?"
"memangnya kenapa?"
"yang harus kamu lakukan sekarang, tidak perduli bagaimanapun caranya rebut kembali hati Chae Ryung"
"apa ada yang salah?"
"jika ada yang salah, kita semua bisa mati" tegas Ayah Jong Seok.
Sementara itu di rumah sakit Manin, Ayah Jin Goo, dokter Kang dan pengacara sedang membicarakan perkembangan kasus Eun Khi Hwan. Sebuah berkas berupa catatan telepon Pengacara Park (Ayah Jong Seok) membuat Ayah Jin Goo dan dokter Park terkejut. Dicatatan telepon tersebut terlihat jika Ayah Jong Seok pernah berhubungan dengan rentenir yang meminjamkan uang untuk keluarga Chae Ryung.
Di club, salah satu pegawai Ibu Yong Mi sedang menerima telepon dari seseorang dan dia adalah Byung Chun. Percakapan tersebut tanpa sengaja didengar Ibu Yong Mi dan meminta nomor telepon Byung Chun, sayang Byung Chun menelepon dari telepon umum. Ibu Yong Mi berpesan "jika Byung Chun menelepon lagi, suruh dia menemuiku, aku ingin memberikannya tunjangan".
Perhatian Ibu Yong Mi teralihkan pada Yong Mi dan Wook Gi. Yong Mi membantu merapikan dasi kupu-kupu Wook Gi dan sesekali mengerjainya. Niatnya untuk menjadikan Wook Gi menantu sepertinya tidak menemukan hambatan besar.
Ho Ryung mengunjungi Ayahnya di rumah perawatan. Ho Ryung mengatakan jika dirinya sudah pindah ke apartemen yang dekat dengan rumah perawatan tempat Ayahnya dirawat. Ho Ryung mengatakan jika dirinya dibantu oleh Hyuk Gi dan teman-temannya.
"Ayah, mulai besok aku akan mencari pekerjaan, jadi aku tidak bisa sering-sering kesini. Ayah jika kamu mencintaiku, bahkan jika matahari harus tertutupi oleh awan, laut menjadi kering dan aku kehilangan semua yang aku miliki, itu tidak masalah asal Ayah selalu ada bersama kami, mengerti???" ucap Ho Ryung mengutip puisi Ayahnya.
Di club tepatnya dapur, Chae Ryung yang baru saja selesai mencuci piring terkejut saat Yong Mi dan asistennya datang dan menunjukkan beberapa foto yang diambil asisten Yong Mi. foto tersebut adalah foto Jong Seok yang membuntuti Chae Ryung beberapa hari yang lalu saat Chae Ryung diantar pulang oleh asisten Yong Mi, kemarin dan beberapa saat yang lalu.
Yong Mi mengatakan jika Jong Seok bukan orang yang baik, dia pernah mengencani pekerja malam di club Yong Mi dan mengkhianatinya. Raut wajah Chae Ryung menunjukkan rasa tidak percaya karena bagaimanapun Jong Seok adalah temannya. Yong Mi melihat rasa tidak percaya itu dari wajah Chae Ryung dan mengatakan kepada Chae Ryung untuk membuktikannya sendiri.
Jin Goo menjalankan rencananya bersama Anna dan Anna akan menjalankan rencana yang sudah disusunnya bersama dengan Jae Hee.
Jin Goo bertanya sekali lagi apa Anna masih mengingat apa yang sudah diberitahu Jin Goo kepadanya, Anna terlihat sedikit kesal dan kembali mengulang apa yang dikatakan Jin Goo kepadanya. Langkah Anna tergerak menuju perusahaan Ibu Jin Goo dan tanpa disadari Jin Goo, Anna menelepon Jae Hee dan mengatakan waktunya misi dijalankan.
"ada apa?" Tanya Ibu Jin Goo saat melihat Anna
"annyeonghaseyo, aku datang kesini menemuimu untuk membicarakan masalah Jung Jin Goo" ucap Anna dengan senyum licik dan membuat Ibu Jin Goo menghela nafas karena sekali lagi Jin Goo membuat masalah dengan wanita.
Jae Hee menemui Ae Ryung yang saat itu sedang melihat-lihat lukisan dan mengeceknya.
"bagaimana mungkin tidak ada satu potongan pun yang berubah, aku ingin tahu apa mereka membeli bangunan ini untuk menempatinya atau untuk meningkatkan harga tanah. Semuanya baik-baik kan? Direktur, istri, anak dan cucunya?" ucap Jae Hee membuka pembicaraan
"apa yang kamu maksud dengan cucu?" Tanya Ae Ryung tidak mengerti
"Se Yun adalah putri Jin Goo, apa kamu tidak tahu?" Tanya Jae Hee balik
"putri Jin Goo?" ucap Ae Ryung dengan nada bicara bergetar
"kamu pasti pegawai baru makanya tidak mengetahuinya. Jin Goo sudah bercerai sebanyak 2x. mungkin aku mengatakan sesuatu yang tak berguna. Jangan mengatakan kepada Presiden, jika kamu melakukannya maka kamu akan dipecat. Para pekerja disini sering diganti, jika mereka mengatakan sesuatu tentang Jin Goo. Aku berpikir Jin Goo akhir-akhir ini sering keluar dengan seorang instruktur tari. Kurasa aku terlalu banyak berbicara, harap dimengerti karena semua orang sudah mengetahuinya. Selamat bekerja" ucap Jae Hee dan berjalan dengan mantap setelah menghancurkan hati Ae Ryung.
Ae Ryung shock, tangannya yang memegang pena dan map tidak sanggup ditahannya. Ingatannya akan kata-kata Se Yun, Ibu mertuanya dan Jin Goo yang dulu tidak dimengertinya hari ini akhirnya Ae Ryung menemukan jawabannya.
Kembali ke Anna dan Ibu Jin Goo
Anna menyeruput secangkir teh yang sudah disiapkan. Tatapan penuh kebencian dan marah diarahkan Ibu Jin Goo kepada Anna yang terlihat tenang.
"berapa lama kamu bersamanya?" Tanya Ibu Jin Goo
"setengah tahun"
"maka kamu sudah mendapatkan apa yang kamu inginkan dari Jin Goo. Apa yang kamu inginkan sekarang?"
"apa yang sudah saya dapatkan sebagai kekasih Jin Goo tidak bisa disamakan, aku ingin sesuatu dari direktur yang bisa membuatku menutup mulut terhadap Ae Ryung. 300.000.000 untuk kehidupan baruku"
"kamu sama sekali tidak beruntung"
"kenapa?"
"lakukan apapun yang kamu inginkan, jika kamu ingin memberitahu menantuku, silahkan"
"lalu bagaiman jika aku menyebarkan jika direktur rumah sakit Manin memiliki seorang putri bernama Seo Jae Hee?" ucap Anna saat Ibu Jin Goo tidak menghiraukannya.
Kekesalan Ibu Jin Goo semakin menjadi-jadi. Dia tidak memperdulikan jika Ae Ryung tahu atau tidak, satu yang membuatnya kesal yaitu ketika nama yang sudah dihapusnya dari ingatannya kembali diungkit.
Jin Goo semakin gelisah menunggu Anna. Jin Goo segera turun dari mobil ketika melihat Anna dipapah keluar ke tempat parkir oleh asisten Ibunya. Rupanya kemurkaan Ibu Jin Goo membuatnya melemparkan kotak tissue yang terbuat dari kayu ke kepala Anna.
Jin Goo terlihat ketakutan saat dokter menjahit luka robek di kepala Anna. Jin Goo menggenggam tangan Anna untuk membantu mengurangi rasa sakit yang diderita Anna sekarang. Hp Jin Goo tiba-tiba berbunyi, yang menelepon adalah Ae Ryung. Jin Goo melepaskan tangan Anna dan menjauh untuk mengangkat telepon istrinya.
"ya chagia, ada apa?"
"Jin Goo-si kamu dimana?"
"sayang apa yang salah dengan suaramu? Apa ada yang salah? Apa Ayah Mertua sakit? Apa Ibu mengatakan sesuatu lagi? Apa yang salah?"
"aku memiliki sesuatu untuk dikatakan tapi….dimana kamu sekarang?"
"aku bersama dengan Marco dan Ricardo melakukan sesuatu…."
Tiba-tiba seorang suster memanggil Jin Goo dan menyuruhnya untuk segera menemani Anna kembali, Ae Ryung yang mendengarnya semakin sedih.
"sayang, disini sangat berisik, aku akan meneleponmu nanti" ucap Jin Goo dan menutup telepon.
Di tempat lain, Dong Bo terlihat sedang memilihkan sepatu untuk bermain iceskating untuk Wook Gi dan Yun Do. Dong Bo mengatakan jika ada seseorang yang sudah menunggu Wook Gi di depan dan hal tersebut membuat Yong Mi cemberut.
Asisten Yong Mi membisikkan sesuatu kepada Jin Goo. Wajah Jin Goo terlihat tegang dan ikut bergabung bersama dengan Dong Bo, Sun Do dan Ae Ryung dipinggir lapangan iceskating.
Sun Do bertanya mengapa Se Yun bisa ada disini dan Dong Bo menjawab jika dia sudah ada di depan toko ddukbogi sedaritadi dan sepertinya meminta ikut bergabung. Dong Bo balik bertanya kepada Chae Ryung apa Chae Ryung mengenal Se Yun dan Chae Ryung menjawab jika Se Yun adalah adik ipar kakaknya. Tanpa mereka berdua sadari, Jong Seok sudah ada memata-matai mereka.
Di lapangan Iceskating, Yong Mi dan Wook Gi adu cepat bermain iceskating. Se Yun yang melihatnya terlihat cemburu dan Sun Ae semakin menggodanya. Sambil beradu iceskating, Wook Gi mengatakan jika sudah saatnya mereka berhenti karena Wook Gi sudah merasa lelah namun apa yang diucapakan Yong Mi membuat Wook Gi semakin lelah.
"kita harus bermain, karena tujuan kita adalah menangkap penguntit itu"
Jong Seok berjalan di sepanjang lorong gedung iceskating. Seseorang tiba-tiba mencegatnya
"Park Jong Seok-si" panggil Hyuk Gi namun Jong Seok tidak menggubrisnya dan kembali berjalan. Dong Bo, Sun Do dan asisten Yong Mi kembali mencegat Jong Seok namun sekali Jong Seok tidak memperdulikannya dan mengambil jalan sebaliknya.
Seseorang kembali menghentikan Jong Seok
"apa yang kamu lakukan disini? Apa kamu gila? Apa kamu seorang penguntit?" Tanya Chae Ryung
=BERSAMBUNG=
Written & Images : DewiRf@ Pelamgidrama.net
DON'T REPOST TO OTHER SITE
Dewi Cendrillon 12 Feb, 2012
-
Source: http://www.pelangidrama.net/2012/02/sinopsis-k-drama-its-okay-daddys-girl_12.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook