HPK

mesothelioma survival rates,structured settlement annuity companies,mesothelioma attorneys california,structured settlements annuities,structured settlement buyer,mesothelioma suit,mesothelioma claim,small business administration sba,structured settlement purchasers,wisconsin mesothelioma attorney,houston tx auto insurance,mesotheliama,mesothelioma lawyer virginia,seattle mesothelioma lawyer,selling my structured settlement,mesothelioma attorney illinois,selling annuity,mesothelioma trial attorney,injury lawyer houston tx,baltimore mesothelioma attorneys,mesothelioma care,mesothelioma lawyer texas,structered settlement,houston motorcycle accident lawyer,p0135 honda civic 2004,structured settlement investments,mesothelioma lawyer dallas,caraccidentlawyer,structured settlemen,houston mesothelioma attorney,structured settlement sell,new york mesothelioma law firm,cash out structured settlement,mesothelioma lawyer chicago,lawsuit mesothelioma,truck accident attorney los angeles,asbestos exposure lawyers,mesothelioma cases,emergency response plan ppt,support.peachtree.com,structured settlement quote,semi truck accident lawyers,auto accident attorney Torrance,mesothelioma lawyer asbestos cancer lawsuit,mesothelioma lawyers san diego,asbestos mesothelioma lawsuit,buying structured settlements,mesothelioma attorney assistance,tennessee mesothelioma lawyer,earthlink business internet,meso lawyer,tucson car accident attorney,accident attorney orange county,mesothelioma litigation,mesothelioma settlements amounts,mesothelioma law firms,new mexico mesothelioma lawyer,accident attorneys orange county,mesothelioma lawsuit,personal injury accident lawyer,purchase structured settlements,firm law mesothelioma,car accident lawyers los angeles,mesothelioma attorneys,structured settlement company,auto accident lawyer san francisco,mesotheolima,los angeles motorcycle accident lawyer,mesothelioma attorney florida,broward county dui lawyer,state of california car insurance,selling a structured settlement,best accident attorneys,accident attorney san bernardino,mesothelioma ct,hughes net business,california motorcycle accident lawyer,mesothelioma help,washington mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,diagnosed with mesothelioma,motorcycle accident attorney chicago,structured settlement need cash now,mesothelioma settlement amounts,motorcycle accident attorney sacramento,alcohol rehab center in florida,fast cash for house,car accident lawyer michigan,maritime lawyer houston,mesothelioma personal injury lawyers,personal injury attorney ocala fl,business voice mail service,california mesothelioma attorney,offshore accident lawyer,buy structured settlements,philadelphia mesothelioma lawyer,selling structured settlement,workplace accident attorney,illinois mesothelioma lawyer

Menu Navigasi

[Sinopsis K-Drama] It's Okay Daddy's Girl Episode 14

Thank you for using rssforward.com! This service has been made possible by all our customers. In order to provide a sustainable, best of the breed RSS to Email experience, we've chosen to keep this as a paid subscription service. If you are satisfied with your free trial, please sign-up today. Subscriptions without a plan would soon be removed. Thank you!
=EPISODE 14=

 

Jong Seok terjebak. "Apa kau?Siapa kau sampai menyelidikiku?Apa kau gila?Kau penguntit?"tanya Chae Ryung kesal.

"Chae Ryung-a!"kata Jong Seok memelas.

"Jawab aku!"bentak Chae Ryung, Chae Ryung menunjukkan foto Jong Seok yang sedang memata-matainya, "Apa ini?"

"Ini semua salah paham."

"Ini semua salah paham?Apa sebuah kesalahpahaman kau mengikutiku kemanapun?Atau sebuah kesalahpahaman kalau kau adalah temanku?"

 

Wook Ki dan Yang Mi balapan disaksikan Se Yun yang manyun.

"Apa kau cemburu?Kau ingin mendorong unni itu?"tanya adik Sun Hee.

"Berapa kali kita bertemu sampai kau berbicara informal denganku?"tanya Se Yun untuk mengalihkan pembicaraan.

"Lalu bagaimana denganmu?Berapa kali kita bertemu dan saat aku mengatakan akan bertemu dengan adik iparku (Wook Ki), kau mengikutiku kemari?"

"Tidak seperti itu."

"Lalu kau ke sini untuk bertemu siapa?Suamiku?"

"Hsss…..jangan dipikirkan."

 

"Lalu siapa?"kebetulan Yeon Do dengan tampang polosnya lewat, "Yun Do?"tebak adik Sun Do itu.

Yeon Do berbalik, "Aku?"

"Bukan."

Yeon Do balas berkata, "Aku pikir bukan."

Sun Hee mencubit pipi Yun Do karena jawaban polosnya, membuat Yeon Do kesal dan berkata, "Kenapa kau mencubit pipi orang lain?"

"Kadang-kadang, kau benar-benar cute." (*ckckck, kalau menurutku Abang Min Hyuk emang cute terus deh). "Karena aku sering melihatmu, aku mulai mempunyai perasaan untukmu."

"Jaga saja Hyuk Ki-Hyung!"kata Yeon Do.

"Benar!"adik Sun Do baru menyadari. "Dimana suamiku?Apa dia bermain dengan Chae Ryung lagi?"

Se Yun jadi tertarik, "Apa dia pacar Chae Ryung?"

"Tentu saja tidak!"seru adik Sun Do kesal (Se Yun nanya juga aneh, jelas-jelas Sun Hee bilang Hyuk Ki itu suaminya).

Yeon Do Nampak terkejut, "Kau mengenal Chae Ryung?"

"Kamu datang kesini buka karena Wook Ki tapi Chae Ryung?"tebak Sun Hee. Se Yun tidak menjawab.

 

Chae Ryung dikawal 4 namja menginvestigasi Jong Seok, "Bicara!Kau bilau ingin bicara denganku berdua."

"Mereka semua ada di sini, apa ini disebut hanya kita berdua?"

"Kau tahu bagaimana sikapku, berhenti menghindar dan beritahu aku!Kenapa kau mengikutiku?Jika kau punya sesuatu untuk dikatakan denganku, jika kau punya urusan denganku, kau bisa langsung datang padaku, kenapa kau mengikutiku?Itu membuatku tidak nyaman!"

"Kau tetap tidak tahu alasannya?"

"Tidak tahu apa?Apa yang tidak aku tahu?"

"Chae Ryung….Aku…..jika aku tidak melihatmu sekali dalam sehari, aku tidak bisa konsentrasi. Jika aku memintamu untuk bertemu, kau tidak dalam situasi dimana kau bisa menghabiskan waktu denganku. Jika aku memintamu untuk melihatku setiap hari, kau akan berfikir itu melelahkan dan menghindariku. Itu jelas. Itulah kenapa......"

"Apa kau gila?"potong Chae Ryung.

"Aku piker aku akan gila. Bisakah kau berkencan denganku?"tanya Jong Seok membuat semua orang terkejut.

"Bukankah aku sudah mengatakan dengan jelas padamu?Kau bukan tipeku. Aku memintamu jalan menginjak batas dan jangan melebihi batas."

"Aku tidak bisa mengontrol hatiku, itulah kenapa aku membuntutimu!Jika itu mudah……"

"Pergi!"potong Chae Ryung lagi. "Jangan muncul di sekitarku!Kita bukan teman lagi. Aku harap kita tidak bertemu lagi, mengerti?"

Chae Ryung melangkah pergi, "Aku tidak suka kau menderita. Aku ingin membantumu hidup nyaman."

Chae Ryung menghentikan langkahnya dan berbalik menghadap Jong Seok, "Pada tingkat itu kau menawarkan?"

"Ya."Hyuk Ki nampak terpukul karena mengira Chae Ryung akan menerima Jong Seok.

Tapi ternyata……."Kau gila!Kau benar-benar gila!"kata Chae Ryung sebelum pergi.

Jong Seok belum menyerah, "Chae Ryung, aku mencintaimu!"tapi Chae Ryung tetap melangkah pergi walaupun Jong Seok berulang kali memanggil namanya, "Chae Ryung-a!Chae Ryung-a!"Chae Ryung bahkan menutup telinganya agar tidak mendengar.

Yang Mi, Sun Hee, Yeon Do, dan Wook Ki tetap bermain sedangkan Chae Ryung duduk merenung.

Se Yun menghampiri Chae Ryung yang sedang bersedih sambil diam-diam memasukkan cincin berlian milik Ae Ryung ke dalam tas Chae Ryung. "Apa kau tau?"tanya Se Yun.

"Apa?"

"Kalau mungkin kakakmu selesai mengemasi barang-barangnya."

"Apa yang kau katakan?"

"Akan sulit baginya untuk tetap tinggal di rumah kami."

"Kenapa?"

"Rumah kami, rumah sakit kami telah terbalik karena keluargamu."

"Kau datang kemari untuk mengatakan itu padaku?"

"Aku ingin melihat bagaimana kau hidup dan melihat jika ada informasi lain yang bisa aku dapat untuk pihakku."

"Ini bukan karena kau menyukai Wook Ki?Wook Ki tidak memperhatikanmu jadi kau melemparkan(kekesalan)  padaku, benar bukan?"

"Aku tidak peduli jika dia tidak tertarik sekarang. Aku punya uang, apa yang bisa jadi masalahku?Tidak seperti kakakmu yang menikah dengan kakakku tanpa sesuatu yang menarik. Jika dia melihat uangku, dia akan berakhir denganku."

Se Yun pergi dan Chae Ryung hanya bisa diam di tempat dengan kesal.

Jong Seok di dalam mobil menunggu Chae Ryung sambil bicara sendiri, "Cepat keluar, Chae Ryung. Keluar temui aku!Mulai sekarang aku akan tulus. Jadi keluar dan jangan tinggal di sisi Choi Hyuk Ki. Jika kau tidak ingin Choi Hyuk Ki terluka, datanglah padaku sekarang!"(*ini orang stres satu ngancem tapi gak ngomong sama orangnya malah ngomong sendiri, ckckck)

Hyuk Ki menghampiri Chae Ryung. "Ayo pergi!"ajak Hyuk Ki.

"aku harap ini semua hanya mimpi."kata Chae Ryung. "Apa yang terjadi di sekitarku, aku harap hanya mimpi, sejak aku pulang dari Amerika."

Jong Seok yang masih menunggu mulai tidak sabar, "Ini bukan salahku, semuanya adalah karenamu, dan itu akan karenamu di masa depan."gumamnya sebelum pergi.

Jin Gu dalam perjalanan dengan Anna dan ia hendak menelepon Ae Ryung. Anna mengambil HP Jin Gu agar ia tidak bisa menerima panggilan, "Dilarang!Aku dalam kondisi seperti ini dan Anda tidak peduli?Apakah ini sedikit tidak adil?"kata Anna.

"Bagaimana kalau kau mengambil kunci mobilku dan mengembalikan HPku?"

"Aku pikir kau tidak dapat bicara dengan istri yang kau cintai atau ibumu yang kejam akan memasukkan volcano yang mendidih padamu, bukan mencuri kunci mobilmu. Karena perempuan akan jadi tidak rasional jika tidak bisa menghubungi orang tertentu, dan karena laki-laki benar-benar takut akan hal itu."

"Anna, Anna, kau seharusnya memikat saya. Tetapi jika kau bersikap seperti ini, perasaan yang aku miliki untukmu......"

"Upaya menggodamu sudah berakhir dengan kegagalan. Aku perlu mengambil semacam bukti agar Hee Jae-unni tidak kecewa."Anna memasukkan HP Jin Gu ke dalam tas. Jin Gu sendiri tidak berdaya melakukan apapun. "Aku pasien. Tidakkah seharusnya kau memberi aku makan bubur sebelum pergi, bukankah itu aturan dasar?"Jin Gu komat-kamit karena kesal.

"Kenapa anak ini tidak mengangkat teleponnya?"kata ibu Jin Gu dengan kesal. "Apa dia (Anna) mengadu padanya (Jin Gu), kalau aku memukulnya?"

"Ah!Kakiku sakit!Kakiku sakit sekali!"seru Se Yun yang baru pulang.

"Darimana saja kau sampai baru pulang sekarang?"

"Aku pergi ke skating rink."

"Bahkan bukan ski resort tapi skating rink, kenapa kau pergi ke skating rink?"

"Aku pergi memberi saudara kakak ipar, sebuah hadiah kejutan."

"Apa maksudnya?"

"Anda akan tau nanti. Tapi semua teman saudara kakak ipar baik-baik saja."

"Kakakmu, dia menjemput Ae Ryung dan pergi menemui ayah mertuanya, benar begitu?Itu kenapa dia tidak mengangkat teleponnya."

Bagaimana aku bisa tau?"

"Aku pulang sayang!"seru Jin Gu begitu muncul di tempat Se Yun dan ibunya sedang berbincang.

"Apa kalian tidak bersama?"tanya ibu Jin Gu. "Dimana partnermu?"

"Dia tidak di rumah?"Jin Gu malah balas bertanya.

"Dia tidak ada, itulah kenapa aku bertanya!"

"Kemana dia pergi?"tanya Jin Gu.

Giliran Pil Seok yang pulang. Semua langsung berdiri menyambut, "Di mana menantuku?"

Tidak ada yang bisa menjawab.

"Dia tidak mengangkat telepon. Dia pergi ke satu tempat yang jaraknya 20 menit dari sini tapi sekarang sudah 5 jam!Apa yang kalian lakukan?"sembur Pil Seok begitu mereka sudah di ruang kerjanya tanpa Se Yun.

"Aku sudah meneleponnya."kata ibu Jin Gu.

"Apa gunanya meneleponnya kalau dia tidak menjawab?"bentak Pil Seok.

"Jika aku punya nomor untuk menghubungi besan, lalu aku akan lebih mudah menemukannya."kata ibu Jin Gu. Ibu Jin Gu berbalik ke Jin Gu, "Apa yang bisa aku lakukan kalau kau tidak menajwab teleponmu?"

Jin Gu jadi serba salah, "Itu.......Aku kehilangan HPku."

"Berhenti hanya berdiri di sini, pergi cari dia!"bentak Pil Seok.

"Aku kehilangan HPku, jadi aku tidak tahu cara menghubungi besan."

"Kau tidak tahu tempat ayah mertuamu dirawat?Atau bahkan rumah baru yang mereka tempati?"

Jin Gu kali ini tidak bisa menjawab karena dia memang tidak tahu. "Mereka pindah lagi?"tanya ibu Jin Gu.

"Apa yang harus kita lakukan?"tanya Pil Seok.

"Kenapa mereka pindah lagi?"tanya ibu Jin Gu. "Apa karena penagih hutang mencari mereka?"

"Ibu, beri aku HPmu."kata Jin Gu.

"Aku sudah memberi tahumu, aku tidak punya nomer besan. A......Mak Comblang pasti tau nomor ibu mertuamu."

"Ibu mertua tidak ada di rumah. Apa gunanya mendapat nomernya?Akan lebih baik mengirim pesan pada Ae Ryung."kata Jin Gu, lalu dia berujar pada dirinya sendiri, "Dimana kontaknya?Aku sudah mulai gila!"

"Kau tidak kehilangan HPmu, tapi gadis itu mengambilnya darimu, benar bukan?"tebak ibu Jin Gu. Jin Gu tidak bisa menjawab, "Aku benar bukan?"Ibu Jin Gu membeberkan dugaannya yang 100% benar.

Tapi Jin Gu tetap saja menyangkal, "Siapa 'gadis itu'?Apa yang Anda katakan?"

"Kau pikir aku mudah ditipu?kau pikir aku tidak tahu bagaimana kau?Apa kau tahu dia adalah teman Hee Jae?"

"Ash......Aku tidak tahu!"

Se Yun keluar dari kamarnya dan menawarkan diri untuk membantu.

"Kau pikir bisa konsentrasi belajar?"goda Sun Do pada Hyuk Ki yang membawakannya minuman. "Kau menyaksikan seorang laki-laki menyatakan cintanya pada Chae Ryung. Jadi pasti hatimu sedang mendidih, benar bukan?"

"Berhenti bicara ngawur."

"Ya, bisakah kau tunggu sebentar?"kata Wook Ki pada orang yang meneleponnya. "Aku akan memberikan teleponnya pada kakakku."

Wook Ki menyerahkan HPnya pada Hyuk Ki, "Siapa ini?"

"Kakak ipar Chae Ryung."

"Ya?"

"Aku mengantarkan pesanan makanan. Tidak banyak pilihan kerja part time di malam hari. Lokasinya dekat tempat ayah jadi bukan pilihan yang buruk."Ho Ryung bercakap dengan Ae Ryung lewat telepon, "Apa?Bagaimana jika kau berada di tempat ayah?Hei!Kau sudah menikah, bagaimana bisa kau melakukan hal itu?Kau pikir ayah akan memperbolehkan hal itu?Kami tau bagaimana perasaanmu, tapi jangan cemas dan tetaplah tinggal di sana!"Ho Ryung memutuskan sambungan telepon lalu berangkat mengantar makanan dengan skuter.

Ternyata Ho Ryung tidak begitu bisa mengendalikan skuter yang ia kendarai dan es dijalan akhirnya membuat Ho Ryung jatuh.

"Ya, kakak!"kata Chae Ryung yang sedang mengupaskan jeruk untuk Eun Ki Hwan. "Ayah baik-baik saja. Kau ingin bicara dengan Ayah?Tunggu sebentar!"

Chae Ryung membantu Eun Ki Hwan memegang telepon, "Ini ayah."kata Eun Ki Hwan. "Apa kau baik-baik saja?Apa ayah dan ibu mertuamu juga baik-baik saja?Jangan khawatir. Ayah akan baik-baik saja. Jadi berhenti khawatir. Jaga ayah dan ibu mertuamu dan perlakukan menantu Jung dengan baik."

"Mengerti?"tanya Eun Ki Hwan lewat telepon.

Ae Ryung yang duduk di kafe berkata, "Baiklah. Aku akan pergi kesana besok. Istirahatlah dengan baik."

"Kau tidak perlu datang. Jadilah anak yang baik pada mertuamu, hanya itu yang aku minta. Aku percaya kau akan melakukannya dengan baik."kata Eun Ki Hwan. Ae Ryung mendengarkannya sambil menahan tangis.

Chae Ryung keluar dari kamar rawat ayahnya agar bisa bicara dengan kakaknya lebih leluasa, "Unni, apa ada yang salah?"tanyanya, "Tidak, aku bertemu adik iparmu dan dia mengatakan sesuatu yang aneh. Dia berkata kau tidak akan bertahan. Apakah benar tidak ada yang salah?Beritahu aku kebenarannya!"

"Tidak ada yang salah. Jangan katakan pada ayah kalau adik iparku berkata seperti itu, oke?" Chae Ryung setuju. "Oke, baiklah. Kau pasti sangat menderita, adikku."kata Ae Ryung. Begitu sambungan terputus Ae Ryung menatap foto keluarganya lalu ada sebuah pesan dari Pil Seok, "Menantuku, apakah ada yang membuatmu jengkel sampai kau tidak mau menjawab biarpun itu panggilanku?Aku mengkhawatirkanmu jadi telepon aku."Ae Ryung hanya bisa menangis. Pelayan datang dan mengatakan kafe akan tutup jadi Ae Ryung pergi.

"Apakah ada yang terjadi dengan kakakmu?"tanya Eun Ki Hwan begitu Chae Ryung masuk kamar.

"Apa yang terjadi?Tidak ada yang terjadi padanya."

"Lalu kenapa kau keluar untuk bicara dengannya?"

"Aku sedang membuat lelucon tentangmu, Ayah. Ayah perlu kerja keras untuk pemulihannya tapi ayah tidak punya kemauan. Jadi kita perlu menjalani kehidupan yang baik sehingga Ayah bisa mengambilnya sebagai contoh. Aku pikir akan membiarkan ayah pergi berlibur. Apa aku salah?Aku benar."

"Aku mengerti, aku akan berusaha sebaik mungkin mulai besok."

"Janji?"Eun Ki Hwan dan Chae Ryung membuat janji dengan jari kelingking lalu berpamitan pulang.

Wook Ki dan Sun Do pergi agar Se Yun dan Jin Gu bisa berbicara secara pribadi dengan Hyuk Ki.

"Apa yang terjadi?"tanya Hyuk Ki.

Se Yun yang menjawab, "Kakak iparku menghilang dan dia tidak mau mengangkat telepon dari keluarga kami. Kakak terus menggangguku jadi aku disini."

"Apa yang dikatakan Chae Ryung?"tanya Hyuk Ki pada Jin Gu.

"Aku tidak meneleponnya. Jika aku bertanya padanya dimana kakaknya, lalu ayah mertua tau, beliau akan khawatir."

"Walaupun jika dia tau dimana kakaknya, dia bukan tipe orang yang akan memberitahu kami."kata Se Yun.

"Apakah ada yang terjadi diantara kalian berdua?"tanya Hyuk Ki pada Jin Gu lagi.

Tapi Se Yun yang menjawab, "Penagih hutang dan polisi datang ke rumah sakit kami karena ayah mertua kakak."

Jin Gu angkat bicara juga, "Aku pikir bukan karena itu aku tidak bisa menghubunginya."

"Kakak, dia hanya khawatir hal lain akan terkuak."kata Se Yun.

Jin Gu yang kesal adiknya selalu menyela, lalu berkata, "Bisakah kau menunggu di luar?Kenapa kau mengikutiku kesini?"

Se Yun membela dirinya lalu meminta Hyuk Ki menelepon Ae Ryung. Jin Gu ikut memohon agar Hyuk Ki mau menelepon Ae Ryung. Hyuk Ki setuju.

Ae Ryung keluar dari kafe. ia tidak tahu harus kemana dan harus bagaimana. Panggilan dari Huk Ki masuk mengatakan ingin bertemu dengannya. Tentu saja Ae Ryung yang tidak memiliki tujuan setuju saja tanpa curiga.

Jin Gu sangat senang karena bisa bertemu dengan istrinya. Ia berjanji akan mentraktir mereka. Sebelum pergi Jin Gu menyuruh Se Yun pulang. Se Yun cengar-cengir senang. "Wook Ki, kau pergi mengantarku pulang!"kata Se Yun. Aku datang dengan kakakku dan aku tidak membawa dompet."

Wook Ki, Sun Do, dan Hyuk Ki hanya bisa mengulum senyum.

"Jika seorang perempuan memintamu mengantar pulang, kau paling tidak perlu memanggil taksi."kata Se Yun yang kecewa karena diajak naik bus.

"Aku tidak pernah naik taksi sebelumnya."aku Wook Ki.

"Kenapa?"

"Semua orang seusiaku melakukan itu, bukankah kita sama?"

"Aku hanya naik taksi,"kata Se Yun. Wook Ki hanya diam saja. Se Yun memintanya untuk mengajak bicara tapi Wook Ki tidak tahu harus bicara apa.

Jin Gu bertemu dengan Ae Ryung. Ae Ryung yang tahu dia dibohongi hanya bisa membuang muka. "Sayang, seharusnya kau menatapku. Ayo pulang!Ayo beritahu ibu kita hanya sedikit berselisih."Jin Gu terus merayu agar Ae Ryung mau pulang.

Ae Ryung memotong perkataan Jin Gu, "Kenapa kau tidak balas meneleponku?"

"Apakah sekarang kau marah karena aku tidak meneleponmu?Aku kehilangan HPku. Aku selalu menekan speed dial nomer 1 untuk meneleponmu jadi aku tidak pernah hafal nomermu."

"Kau bisa menelepon rumah untuk mendapatkan nomorku."

Ckckck, Jin Gu ini sudah tau kalau ketahuan bohong masih aja cari alasan lain. "Chang Hoon dan Marco membuatku sangat sibuk. Jadi aku....."

Ae Ryung kembali memotong perkataan Jin Gu, "Apa kau mengenal Anna?"

"Siapa.....itu?Apa yang kau katakan sekarang?"

"Nomor berapa aku?Aku perempuan keberapa yang kau nikahi?"

Wook Ki terpana melihat rumah mewah yang ditinggali keluarga Se Yun. Se Yun meminta Wook Ki menunggu selama ia masuk ke rumah sebentar. Wook Ki menunggu sambil mengagumi rumah itu. Se Yun masuk ternyata untuk meminjam mobil, tapi karena tidak ada yang menjawab, ia mencari ke ruang kerja ayahnya dan mendengar ayah dan ibunya sedang berbincang. Se Yun tidak sengaja mendengar ibunya keceplosan kalau sebenarnya Se Yun adalah anak Jin Gu. Se Yun sangat sedih mendengar hal itu. Ia berlari keluar rumah, mengajak Wook Ki lari bersamanya.

Jin Gu berusaha menyangkal perkataan Ae Ryung. Tapi begitu Ae Ryung mengatakan bahwa Se Yun bukanlah adiknya melainkan anaknya, Jin Gu tidak dapat berkutik.

Se Yun di dalam bus menangis karena sangat terpukul mengetahui kenyataan bahwa ia adalah anak Jin Gu. Wook Ki yang tidak tahu apa-apa berusaha mencari tahu.

"Aku....bisakah aku tinggal di ruang berlatih?"

"Aku perlu tau kenapa......."

"Aku.....aku anak kakakku. Ini keterlaluan. Sanngat memalukan. Bagaimana aku hidup sekarang?Aku anak orang macam itu. Ini keterlaluan."

Wook Ki tidak bisa berkata apa-apa lagi.

Jin Gu menceritakan masa lalunya yang kelam. Bagaimana kelakuannya di masa lalu. Ia awalnya juga tidak tahu kalau Se Yun adalah anaknya. Jin Gu juga mengatakan bahwa Hee Jae datang ke rumah suatu hari dan mengatakan bahwa ia adalah putri Pil Seok yang tidak terdaftar. Jin Gu memberi tahu semua keburukan keluarganya.

Ae Ryung tersentuh karena Jin Gu mengatakan ia berubah setelah bertemu dengan Ae Ryung. "Karena aku menyembunyikannya darimu, dan kau mengetahuinya dengan cara seperti ini, aku minta maaf, aku sangat minta maaf. Setiap kali kau mengatakan tentang rahasia keluarga dengan jujur, aku ingin mengatakan tentangku juga, tapi aku tahu kau akan meninggalkanku. Aku sangat takut jadi aku tidak bisa memberi tahumu. Maaf, benar-benar maaf."kata Jin Gu penuh penyesalan.

Sun Do dan Hyuk Ki bingung melihat Se Yun, Begitu Se Yun masuk ke kamar, Sun Do dan Hyuk Ki memojokkannya,  "Kau pergi untuk mengantarnya pulang, kenapa kau membawanya kembali?'tanya Hyuk Ki.

"Wook Ki, apa kau bosan?Karena kakakmu belajar untuk tesnya, apakah kau bosan?"tanya Sun Do.

"Dia melarikan diri dari rumah. Ia bilang dia adalah anak kakaknya."jawab Wook Ki.

"Melarikan diri?"ulang Sun Do bingung.

Chae Ryung yang sedang mencari sesuatu di dalam tasnya malah menemukan cincin berlian yang diam-diam dimasukkan Se Yun ke dalam tasnya. 

Ho Ryung pulang dengan menahan tangannya yang sakit akibat jatuh. Chae Ryung menyuruhnya pergi ke rumah sakit tapi Ho Ryung menolak karena masalah keuangan.

Jin Gu pulang bersama Ae Ryung. "Ini semua terjadi karena kau!Karena kau!"teriak ibu Jin Gu begitu keduanya memasuki rumah.

"Bisakah kau diam?"tegur Pil Seok.

"Bagaimana bisa aku diam?Karena dia semua ini terjadi dan Se Yun melarikan diri."

"Kenapa Se Yun melarikan diri?"tanya Jin Gu.

"apa kau ingin aku mengatakannya sekarang?"tantang ibu Jin Gu.

"Apakah dia......mengetahui kalau aku ayahnya?"tanya Jin Gu.

Pil Seok dan ibu Jin Gu kaget karena Jin Gu mengatakan hal tersebut di depan Ae Ryung. Ae Ryung hanya diam saja.

Ae Ryung mendapat pemberitahuan kalau Se Yun berapa di tempat Hyuk Ki.

Sun Do menghampiri Hyuk Ki, "Aku pikir solusinya tidak akan datang besok."kata Sun Do.

"Aku rasa solusinya ada di sini."kata Wook Ki yang nampaknya punya rencana.

"Dia tahu segalanya tapi tetap kembali ke rumah ini denganmu?"tanya ibu Jin Gu.

"Dia tidak pulang untukku. Dia belum membayar kembali apa yang sudah dilakukan ayah padanya. Jadi ia kembali untuk membalasnya."kata Jin Gu.

"Tapi darimana dia mendengar semua ini?"tanya ibu Jin Gu.

"Ibu."

"Apa maksudmu aku?Berhenti menyalahkan orang yang tidak bersalah!"

"Ini semua salah Anda. Aku bilang jangan melakukan semua itu pada Hee Jae."

"Apa yang kau bicarakan?Apa yang pernah aku lakukan?"

"Anda dan pengacara Park mengatur agar dia kehilangan izinnya. Kau pikir aku tidak tahu?"

"Tunggu, apa maksud ini semua?"potong Pil Seok. "Itu semua bukan kesalahan Hee Jae tapi kesalahanmu?"

"Bukan....bukan...."kata ibu Jin Gu salah tingkah. "Kenapa aku melakukan itu?"

"Jika ibu tidak ingin masalah ini tambah besar, katakan semuanya pada ayah. Jadi semua ini bisa berakhir, keributan di rumah dan situasi rumit ini."

"Beritahu aku, beritahu aku kebenarannya sekarang!"seru Pil Seok.

"Aku tidak mengatur rencana itu, pengacara Park mengatakan itu cara terbaik, jadi dia (Hee Jae) akan berada dalam masalah, izinnya akan dicabut, dan dia akhirnya akan kembali ke Amerika."Aku ibu Jin Gu.

"Pengacara Park!Orang itu...aku akan......"

ketukan di pintu memotong perkataan Pil Seok.

"Adik ipar berada di tempat Hyuk Ki dan saudaranya."kata Ae Ryung.

"Siapa mereka?"tanya ibu Jin Gu.

"Mereka saudara korban kasus ayah mertua."jawab Jin Gu.

"Tidak!Se Yun tidak bisa tinggal di sana. Bawa dia kembali!Bagaimana kalau mereka melakukan sesuatu padanya karena ayahmu?Bagaimana jika sesuatu terjadi padanya?"

"Adik ipar bilang akan menghilang jika mereka memberitahu seseorang di rumahnya."jawab Ae Ryung. "Jadi Hyuk Ki bilang untuk menemuinya besok."

"Tunggu dulu, apa kau yakin tidak menyuruh mereka mengatakan itu?"tanya ibu Jin Gu masih saja mencurigai Ae Ryung.

"Ibu, bisakah Anda berhenti?Mereka mencoba sekuat tenaga untuk membuktikan Ayah mertua tidak bersalah."kata Jin Gu.

Chae Ryung mengepel sambil berbincang dengan Hyuk Ki. Hyuk Ki memberitahunya kalau Se Yun ada di tempat Hyuk Ki sekarang. "Apa yang dilakukannya di rumah orang asing?"tanya Chae Ryung. Sambungan telepon terputus sebelum Hyuk Ki menjawab. Chae Ryung heran tapi tidak enak mau menanyakannya pada Ae Ryung karena masih terlalu pagi.

Ae Ryung mengantarkan koran dan buah-buahan ke ruang kerja Pil Seok.

"Nak."

"Ya?"

"Aku minta maaf karena menyembunyikan ini semua darimu. Itu karena aku ingin kau menjadi menantuku. Aku ingin kau tinggal di sini sebagai istri Jin Gu. Aku minta maaf. Anak yang tidak bisa aku kendalikan, aku memberikan beban itu padamu. Tapi selain padamu, ia tidak pernah memberikan hatinya,kau harus tau itu."

Ae Ryung kemudian merenung sambil menatap Jin Gu yang tidur dengan posisi anehnya.

 

Hyuk Ki memberitahu Chae Ryung tentang Se Yun. Chae Ryung menyesal sudah memaksa kakaknya menikah dengan Jin Gu. Hyuk Ki mengatakan agar Chae Ryung mendukung kakaknya untuk melanjutkan pernikahan.
"Adik iparku.....ah....bukan......anak kakak iparku, sekarang apa yang dia lakukan?"tanya Chae Ryung.

"Kau memintaku bekerja?"tanya Se Yun pada Wook Ki.

"Ibumu, ayahmu, nenekmu, kakekmu......kau memutuskan untuk tidak meminta bantuan mereka sekarang. Jadi kau perlu bekerja untuk makan."

Sun Do ikut bergabung dengan Wook Ki, "Jika kau memutuskan untuk hidup di sini, kau perlu mengurus kehidupanmu."

"Pekerjaan macam apa ini?"tanya Se Yun.

"Semua yang aku lakukan."kata Wook Ki.

Manager cafe dan entah siapa itu. menghampiri Chae Ryung yang baru kembali dari mengantar Hyuk Ki keluar. "Sudah aku bilang peraturan pertama dalam kerja partime....."

"Dia bukan mantan pacarku!"kata Chae Ryung.

"Jadi kalian sedang berkencan?"

"Bukan begitu juga!Aku sedang tidak baik sekarang, jadi jangan mengajakku bercanda."

"Apa kau datang kesini untuk bermain?"tanya perempuan yang bersama manager kafe. "Bagaimana bisa kau bersikap seperti itu pada atasanmu?"

Chae Ryung melihat nametag perempuan itu. TARALA!Namanya Park Da Bin ~ Manager (nah, jadi si bapak-bapak itu posisinya di kafe sebagai apa ya?Tetap panggil manager saja ya?hehehe).

Manager berkata, "Mulai sekarang kau yang akan melatihnya."dan manager itu memperkenalkan Park Da Bin pada Chae Ryung.

Manager kafe memberitahu Chae Ryung bahwa biarpun Da Bin masih muda ia bisa menjadi manager karena sejak sekolah Da Bin sudah bekerja di kafe shop tersebut (Sudah selama 8 tahun). Manager kafe juga mengingatkan Chae Ryung untuk bersikap hormat pada Da Bin.

Da Bin mengajak Chae Ryung ke dapur untuk mulai berlatih membuat kopi. Chae Ryung mengikutinya dengan patuh.

"Chae Ryung-a!"panggil Jong Seok yang baru datang. Manager kafe menoleh begitu juga Chae Ryung dan Da Bin, tapi kemudian Chae Ryung dan Da Bin tetap pergi ke dapur sedangkan manager kafe memperhatikan Jong Seok dari atas sampai bawah, begitu Jong Seok menyadarinya, ia balas menatap menager kafe dari atas sampai bawah lalu mendengus meremehkan sebelum melewatinya untuk mencari tempat duduk. Manager kafe mengikuti Jong Seok masih penasaran dengan sosok Jong Seok rupanya. Jong Seok sendiri sengaja memilih tempat yang bisa melihat Chae Ryung di dapur. "Pergi ambilkan aku kopi."kata Jong Seok dengan arogan.

Manager kafe memperingatkan Jong Seok agar tidak datang untuk menatap karyawan.

Jong Seok yang kesal malah menantang manager kafe, "Siapa kau yang mengganggu pelanggan?Apa tempat ini milikmu?"

"Tempat ini juga bukan milikmu."

"Kau bersikap seperti ini, kau memintaku untuk menunjukkan apa yang bisa aku lakukan."

"Lakukan apa maumu dan berhenti mengganggu Eun Chae Ryung di tempat kerjanya. Goodbye!"

"Apa kau tahu yang terjadi pada Hee Jae karena ibu Jin Gu dan pengacara Park?"tanya Pil Seok pada Kang.

"Well, dia (Hee Jae) tidak mempunyai izin yang seharusnya, ia hanya mempunyai setifikat pada saat itu. Biarpun dia mengatakan itu."jawab Kang.

"Aku tidak mempercayainya dan aku tidak mendengarkan apa yang ia katakan."

Pengacara Park datang, "Lama tidak bertemu, direktur. Aku sangat sibuk sampai tidak bisa mengucapkan selamat tahun baru padamu. Juga tidak bisa hadir di pernikahan Jin Gu. Aku sangat menyesal jadi aku datang kemari untuk memperbaikinya."

Pengacara Park bersiap untuk duduk, tapi, "Kau tidak perlu duduk."kata Pil Seok.

"Ye?"

"Rumah sakit ini mengganti pengacara dan firm-nya. Jadi tidak ada gunanya kau datang kesini."

"Direktur, waktu itu aku sibuk di Jepang. Tidak ada perasaan pribadi di balik itu."

Bagaimanapun Pengacara Park berusaha mencari alasan, Pil Seok tetap mengusirnya. Akhirnya ia pergi dengan dongkol.

"Panggil penyacara Lee Joo Won dan minta dia untuk mengurus kasus Choi bersaudara. Tidak masalah berapa banyak uang yang keluar untuk kasus ini. Beritahu dia untuk menemukan semua detail dan apa yang sebenarnya terjadi."kata Pil Seok.

"Ya, aku mengerti."jawab Kang. "Tapi, direktur. jika Anda terlibat langsung dalam......."

"Itu akan menjadi kartu terakhirku."lanjut Pil Seok.

Se Yun bekerja tidak sunggung-sungguh. Wook Ki menegurnya tapi malah membuat Se Yun meledak.

"Bukankah kau melarikan diri?Kau perlu uang untuk makan."kata Wook Ki.

"Tidak bisa dipercaya!"gumam Se Yun. "Kenapa kau bicara tidak formal denganku?"

Belum juga Wook Ki menjawab, Yang Mi dan ajumma masuk, "Siapa ini?"tanya ajumma.

"Dia saudara ipar Chae Ryung."jawab Yang Mi.

"Dia adalah asistenku untuk bersih-bersih."jawab Wook Ki.

"Asisten?Siapa bilang kau bisa punya asisten?"tanya ajumma.

"Aku akan memberinya bayaran dari gajiku, jadi biarkan saja."kata Wook Ki.

"Aigoo, dia terlihat tidak bisa bekerja."kata Ajumma.

"Jadi aku bermaksud memberinya 5000 won sehari."bisik Wook Ki.

"5000 won?5000 won apa?Beri dia 3000 won saja!"ujar Yang Mi.

"Apa 3000 won termasuk uang?Apa kau bercanda sekarang?"tantang Se Yun.

Ajumma mendengus, "Lihat dia!Kau tidak tahu bagaimana dunia sebenarnya. Ikuti aku."Se Yun tetap diam di tempat, "Cepat!Apa kau tidak mau mendengarkanku?"

"Dia dalam masalah besar, apa yang akan kita lakukan?"tanya Yang Mi tanpa sedikitpun prihatin.

Author_blog 19 Feb, 2012


-
Source: http://www.pelangidrama.net/2012/02/sinopsis-k-drama-its-okay-daddys-girl_19.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook