HPK

mesothelioma survival rates,structured settlement annuity companies,mesothelioma attorneys california,structured settlements annuities,structured settlement buyer,mesothelioma suit,mesothelioma claim,small business administration sba,structured settlement purchasers,wisconsin mesothelioma attorney,houston tx auto insurance,mesotheliama,mesothelioma lawyer virginia,seattle mesothelioma lawyer,selling my structured settlement,mesothelioma attorney illinois,selling annuity,mesothelioma trial attorney,injury lawyer houston tx,baltimore mesothelioma attorneys,mesothelioma care,mesothelioma lawyer texas,structered settlement,houston motorcycle accident lawyer,p0135 honda civic 2004,structured settlement investments,mesothelioma lawyer dallas,caraccidentlawyer,structured settlemen,houston mesothelioma attorney,structured settlement sell,new york mesothelioma law firm,cash out structured settlement,mesothelioma lawyer chicago,lawsuit mesothelioma,truck accident attorney los angeles,asbestos exposure lawyers,mesothelioma cases,emergency response plan ppt,support.peachtree.com,structured settlement quote,semi truck accident lawyers,auto accident attorney Torrance,mesothelioma lawyer asbestos cancer lawsuit,mesothelioma lawyers san diego,asbestos mesothelioma lawsuit,buying structured settlements,mesothelioma attorney assistance,tennessee mesothelioma lawyer,earthlink business internet,meso lawyer,tucson car accident attorney,accident attorney orange county,mesothelioma litigation,mesothelioma settlements amounts,mesothelioma law firms,new mexico mesothelioma lawyer,accident attorneys orange county,mesothelioma lawsuit,personal injury accident lawyer,purchase structured settlements,firm law mesothelioma,car accident lawyers los angeles,mesothelioma attorneys,structured settlement company,auto accident lawyer san francisco,mesotheolima,los angeles motorcycle accident lawyer,mesothelioma attorney florida,broward county dui lawyer,state of california car insurance,selling a structured settlement,best accident attorneys,accident attorney san bernardino,mesothelioma ct,hughes net business,california motorcycle accident lawyer,mesothelioma help,washington mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,diagnosed with mesothelioma,motorcycle accident attorney chicago,structured settlement need cash now,mesothelioma settlement amounts,motorcycle accident attorney sacramento,alcohol rehab center in florida,fast cash for house,car accident lawyer michigan,maritime lawyer houston,mesothelioma personal injury lawyers,personal injury attorney ocala fl,business voice mail service,california mesothelioma attorney,offshore accident lawyer,buy structured settlements,philadelphia mesothelioma lawyer,selling structured settlement,workplace accident attorney,illinois mesothelioma lawyer

Menu Navigasi

[Sinopsis J-Drama] Boku to Star no 99 Nichi Episode 3

[Boku To Star No 99 Nichi Episode 3]

Yuna mencium bunga yang ada di hotel. "Bunga zaitun orange (kimokusei),"kata Kohei menunjuk bunga yang Yuna cium. Yuna memulai untuk bermain kata lagi, mulai dari zaitun orange. Kohei jawab ishidatami (lantai batu), tapi Yuna tak mengerti. "Ketika kau meletakkan batu-batu di lantai sebagai alas, itulah ishidatami,"Kohei menjelaskan. Yuna melanjutkan permainan, "Mi..mi..migi (Kanan),"sambil menunjuk pintu kamar. Kohei mengeluarkan kunci kamar, membuka pintu dan mengecek ke dalam kamar. Kohei mempersilahkan Yuna masuk.
Hijin datang berlari membawa sekantung cemilan dan memberitahukan Yuna agar segera bersiap-siap menuju lokasi syuting. Yuna mengambil sebungkus keripik dan menyuruh Kohei melanjutkan permainan. "Ah, kau tidak punya banyak waktu. Eh, baiklah... kerang,"jawab Kohei. PLTAK! Kohei mendapat head-flick dari Yuna. (Permainan kata ini jadi aneh pas di translet, jadi saya coba tulis pake bahasa aslinya, maaf kalo salah..minta bantuan eyang gugel..).
Yuna masuk ke kamar sementara Kohei kesakitan dan menggerutu kalau Yuna selalu saja memukulnya jika Kohei sengaja kalah. Naoko membawa sekardus penuh surat dan menyuruh Kohei masuk.
Yuna membuka sebungkus 'Monja Chip' dan memakannya. "Yuna,"panggil Naoko dan Yuna buru-buru pindah dan menyembunyikan cemilannya. Naoko menunjukkan pada Yuna sekardus surat yang dikirim oleh penggemarnya. Hampir saja Yuna ketahuan.
Naoko lalu menyerahkan kardus itu pada Kohei untuk disortir, khawatir ada surat berbahaya di dalamnya. Kohei lagi-lagi mengeluh, tapi Naoko bilang itu salah satu tugas dari bodyguard.

Yuna kembali menyembunyikan keripiknya ketika Naoko kembali menghampirinya. Naoko mengingatkan Yuna agar lebih berhati-hati lagi dengan tindakannya dan jangan mulai malas memperbaiki bahasa Jepangnya. Yuna mengiyakan dan lanjut memakan keripik.

Di lokasi syuting, menu makan siang sudah disiapkan. Takanabe langsung menuju stan makanan. Menu kali ini adalah oden dari salah satu restoran Oden terkenal di Ginza. DENG! "Oden!"Takanabe mematung di depan stan. Sementara kru yang lain langsung menyerbu stan. Junkichi heran dengan sikap Takanabe dan memanggilnya tapi Takanabe diam saja.
Yuna berjalan mendatangi stan dan memanggil Takanabe. Takanabe kembali sadar dan menoleh pada Yuna. Yuna tanya jenis oden apa saja yang enak. Takanabe mencoba menjawab, tapi ia malah memandang Kohei. Yuna menarik tangan Takanabe untuk menunjukkan mana oden yang enak.
"Ketika kau ingin mencoba oden buatanku, aku menyarankan agar kau memakan ganmo (gan modoki, tahu goreng) terlebih dahulu,"kata Chiyomaru, chef oden. "Ganmo?"Yuna memastikan. Takanabe terlihat sedikit shock mendengar kata ganmo. Semangkuk ganmo diberikan pada Yuna. "Inikah ganmonya? Waa... Begitu bulat dan lembut,"ucap Yuna. Sementara Takanabe malah mengingat sesuatu. Dalam ingatannya muncul gambar ayam yang bulat dan anak kecil yang juga bermuka bulat. Kru yang lain satu persatu juga meminta ganmo.(sebenernya masih bingung, ledekan buat Takanabe itu apa, tahu goreng atau ayam goreng. karena di episode ini beda ama yang sebelumnya. akhirnya sy tulis pake ganmo sj)
Mendengar banyak orang mengucapkan ganmo, Takanabe melangkah mundur. Ia teringat kembali masa lalunya. "Ganmo. Ganmo. Ganmo,"kata itu terucap berulang-ulang. Takanabe mengabaikan tawaran ganmo padanya dan meninggalkan stan. Kohei memperhatikan Takanabe.
Takanabe terlihat linglung. "Hentikan,"gumam Takanabe. Tampak Takanabe tak mau mendengar kata 'ganmo' dan stres. Takanabe memegang kepalanya dengan tangan terkepal. "Hentikan,"sambil menggoyang-goyangkan kepalanya.
"Ganmo?"Kohei bergumam. Kohei mengingat masa lalunya ketika sd.
Teman sekelas Kohei yang berwajah bulat sedang memandang teman perempuannya yang bernama Sawa. Kohei memanggil Sawa. Kohei menyuruh temannya si muka bulat untuk mendekati Sawa dan menyatakan perasaannya. Tapi semua temannya malah mengata-ngatai si muka bulat itu dengan ganmo. Si muka bulat itu lalu memegang kepalanya dengan tangan terkepal dan mengucapkan kata 'hentikan' berulang-ulang. Persis dengan apa yang Takanabe lakukan.
"Jangan bilang, kau adalah gaaaa....,"ucap Kohei tapi Takanabe buru-buru membungkam mulut Kohei dan menarik Kohei pergi menjauh. Takanabe membawa Kohei ke pinggir danau. "Kau...,"teriak Kohei sambil menunjuk Takanabe, tapi Takanabe mengatakan bukan. "Kau ganmo. Satou Matsuo," Kohei kembali berteriak tapi menutup mulut Kohei. Berbeda dengan Takanabe yang ketakutan, Kohei justru senang ternyata dia punya teman yang jadi artis. Kohei malah kagum dengan perubahan pada temannya itu. Kohei tanya mengapa Takanabe diam saja.
"Aku akan mengatakan pada semua orang kalau aku pernah bersekolah dengan Takanabe Yamato,"ucap Kohei antusias dan mulai berlari. Tapi dihadang oleh Takanabe, Takanabe menarik tangan Kohei dan melemparnya.
"Aku tidak mau mengingat masa lalu. Takanabe Yamato adalah laki-laki yang selalu menatap ke depan. Aku tidak butuh masa lalu. Satou Matsuo sudah mati,"Takanabe menjelaskan.
"Eh?"Kohei tidak mengerti maksud Takanabe.
"Jadi...,"lanjut Takanabe.
"Maafkan aku,"teriak Yuna dari atas.
"Eh? Aaaah!"teriak Takanabe melihat Yuna.
"Apakah bodyguardku melakukan sesuatu?"Yuna khawatir. Meskipun Takanabe jawab tidak ada apa-apa, Yuna tetap menyuruh Kohei meminta maaf pada Takanabe.
"Bukan begitu. Orang ini adalah ...,"Kohei ingin sekali memberitahukan yang sebenarnya, tapi lagi-lagi Takanabe mencegahnya. Takanabe menarik tubuh Kohei dan mendorongnya hingga jatuh. Yuna tidak mengerti apa yang mereka lakukan.
"Aaaa! Eeeeee! Uuuuu! Kami sedang latihan vokal. Kita akan segera syuting, jadi aku sedang bersiap-siap,"Takanabe berbohong sambil terus meneriakkan aa ii uu ee.
Tapi Yuna mendengar ada yang meninggal. Takanabe panik ketika Kohei semakin ingin menjelaskan pada Yuna. Kali ini Takanabe mencengkeram dan memeluk Kohei sambil membisikkan kalau pembicaraan ini harus diakhiri dan ia tidak mau mengingat Satou Matsuo lagi. Takanabe menepuk-nepuk pipi Kohei sedang Yuna masih saja merasa bersalah dan meminta maaf pada Takanabe.
"Tidak. Ketika aku memikirkan orang yang meninggal, aku tidak bisa mengontrol diri. Aku tidak cukup kuat untuk menenangkan diri,"Takanabe memukul-mukul kepalanya sendiri. Dasar aktor, Takanabe berlari menghampiri Yuna, berkata agar tidak membahas hal itu lagi dan fokus pada syuting sore itu.
"Apa kalian mengenal satu sama lain?"tanya Yuna polos. Takanabe menyangkal. "Lalu apa maksud kata teman sekelas?"lanjut Yuna dan Takanabe jawab tidak tahu. Keduanya pergi meninggalkan Kohei yang yang terbengong-bengong tak mengerti mengapa Takanabe tidak mau mengingat masa lalunya.
Syuting kembali dimulai. Adegan kali ini Ayaka (Yuna) meminta sang dokter (Takanabe) agar menunggunya. Tapi dokter itu malah memeluknya. "CUT!"teriak sutradara. Namun, Takanabe belum melepaskan pelukannya, malah semakin hanyut dalam aktingnya dan memeluk Yuna semakin erat. Naoko berteriak,"HEY! Itu terlalu lama". Sang sutradara malah senang melihat artisnya benar-benar menjiwai perannya.
"Takanabe, sutradara sudah mengatakan cut. Ada apa?"tanya Yuna. Sedetik kemudian Takanabe kembali sadar, ia pun melepaskan tangannya dan meminta maaf pada Yuna. Hijin dan Junkichi menghampiri mereka dan langsung membukakan payung. Sementara sutradara mendekati Takanabe dan mengatakan kalau ia sangat senang dan bisa merasakan semangat aktingnya. Sutradara menambahkan dengan akting Takanabe yang bagus itu, mungkin dia juga bisa mendapatkan penghargaan. "Aku ragu kau bisa mendapatkannya,"jawab Takanabe agak sinis. Takanabe menatap Kohei yang masih sibuk menyortir surat penggemar. Kohei balik menatap dan tersenyum pada Takanabe tapi Takanabe membuang muka. Berpura-pura tak melihat Kohei, tapi akhirnya malah melirik Kohei diam-diam.
Kohei membuka kembali surat dari penggemar Yuna. Ia menemukan foto Taesung dan gantungan kunci yang mirip dengan punya Yuna. Kohei terkejut lalu melihat gantungan milik Yuna. Naoko datang, Kohei segera menyembunyikan foto-foto itu di balik tubuhnya. "Apa kau sudah selesai?"tanya Naoko. Kohei jawab ia butuh waktu sedikit lagi. "Dasar tidak berguna!"ucap Naoko. Hijin dan Yuna kembali ke tempat duduk mereka. Kohei melihat kembali surat itu. Di sana ada nomer ponsel yang bisa dihubungi. Kohei berpikir keras apa maksud surat itu dan apa yang harus ia lakukan, menyerahkan pada Yuna kah? Kohei pun menyimpan surat itu.
Selesai syuting mereka kembali ke RXTV. Sekali lagi Kohei memandangi foto-foto Taesung. Yuna dan Hijin keluar dari ruang ganti. Kohei pun mengikuti dari belakang. Tiba-tiba dari arah yang berlawanan muncul dua orang yang bergaya ala Michael Jackson dan mulai menari Moon-walk. "Ah! Michael. Keren!"teriak Hijin.
"Alfonsino (kinmedai),"Yuna memulai kembali permainan. "Bagaimana kau mendapat Alfonsino (kinmedai) dari Michael? Kinmedai.. I.. inaho," Kohei melanjutkan permainan. "Ho..ho..hosenka (sejenis tanaman yang digunakan sebagai pewarna kuku),"kata Yuna mengambil papan bergambar yang ada tulisannya dan mencopot kertas yang menutupi sisa tulisan, "Benar". Kohei buru-buru menempel kembali kertas itu pada papan dan mengomeli Yuna, bagaimana jika ada kru yang marah. Hijin bingung dengan jawaban Yuna. Yuna mengatakan pada Hijin dalam bahasa Korea, "bong seon hwa". Hijin akhirnya mengerti dan ingin menjelaskan pada Kohei tapi bahasa Jepangnya masih kacau.
"Ada legenda di Korea, basahi kukumu dalam pewarna itu. Jika warnanya awet sampai salju pertama dalam tahun itu, maka kau akan bertemu dengan kekasihmu,"jelas Yuna.
"Menemukan kekasih? Ah...,"Kohei mengerti.
"Ah, kau baru saja memikirkanku. Kau mengharapkan sesuatu terjadi? Tidak akan pernah terjadi," Yuna menggoda Kohei sambil terus jalan.
"Aku tidak memikirkamu. Aku juga tidak mengharapkan sesuatu terjadi. Tidak akan pernah terjadi begitu,"kata Kohei sambil meniru Yuna.
"Apa? Kau hanya sebuah kaktus".
"Lihat. Kau seharusnya tidak menggunakan 'hanya sebuah',"Kohei berteriak pada Yuna.
Tiba-tiba dari arah kanan muncul Junkichi bersama Takanabe. Keduanya hampir menabrak Kohei dan Yuna jika saja mereka tidak segera mengerem langkah mereka. Takanabe heran mengapa Kohei ada di situ dan menanyakannya pada Yuna. Yuna jawab kalau mereka sedang bermain kata untuk belajar bahasa Jepang. Takanabe menyarankan agar Yuna bermain kata dengannya, menggantikan posisi Kohei. Junkichi mengingatkan Takanabe kalau ia harus segera pergi rekaman. "Yuna, lain kali kau harus main denganku,"janji Takanabe. KREKEK! Takanabe menoleh pada Kohei.
Yuna menyuruh Kohei untuk melanjutkan permainan. "Ka..ka..Kasiopeia,"kata Kohei melihat gantungan Yuna. Yuna berhenti dan mendekati Kohei.
Kohei: "Jadi selama ini kau sedang mencari kasiopeia kan?"
Yuna: "Mengapa? Bagaimana? Apa yang kau tahu?". Pertanyaan Kohei tepat sekali.
Kohei: "Tidak ada. Hanya saja kau pernah bilang kalau aku adalah penanda. Awalnya aku berpikir kalau Yuna sedang mencari Polaris, jika ada penanda lagi, aku lalu berasumsi kalau kau sedang mencari bintang selanjutnya, Kasiopeia".
Yuna tertunduk mendengar penjelasan Kohei. Dugaan Kohei benar. Yuna pernah berjanji akan mencarinya dimana pun Kasiopeia itu berada. Yuna hanya ingin bertemu dengannya, walaupun hanya sekali.
Kohei dan Kon-chan mengamati foto-foto Taesung. Kon-chan berpikiran sama dengan Kohei, bahwa foto-foto itu sengaja dikirim untuk niat yang tidak baik. Menurut Kon-chan semua foto itu diambil secara diam-diam dan surat yang ditinggalkan pun sangat mencurigakan, 'aku menunggu panggilanmu'.
"Jika benar laki-laki ini (Taesung) adalah kekasih Yuna, pasti nanti akan ada foto mereka berdua jika Yuna benar-benar menemuinya,"Kon-chan menduga.
"Ini jebakan,"ucap Kohei. Kon-chan mengangguk.
"Aku patah hati,"ucap Kon-chan sambil melihat foto Taesung yang keren. Kohei mengingatkan Kon-chan agar tidak memberitahukan ini pada siapapun terutama pada Yuna, karena mungkin Yuna akan kabur lagi. Lalu Kohei juga meminta Kon-chan menggantikannya menjaga Yuna selama shift siang, "Aku akan menemukan orang ini dan mempertemukan Yuna dengannya". Kon-chan tak mengerti mengapa Kohei sampai harus melakukan itu. Kohei hanya ingin agar Yuna tidak kabur lagi. Tapi Kon-chan malah tertawa, "Jika kau lakukan itu, kau akan benar-benar dipecat". Kohei tak bisa diam begitu saja, ia merasa tak enak dengan Yuna, Yuna begitu ingin bertemu Taesung. Kohei pun pergi setelah menendang Kon-chan.
Di dalam kamar Yuna memandang gantungannya. Flashback, Yuna kecil membuat sendiri dua buah gantungan itu. Satu yang ada padanya dan satu lagi ada pada Taesung. "Taesung,"ucap Yuna.
Kohei benar-benar pergi menemui orang yang mengirimkan foto itu. Ternyata Kazuya. Kazuya sudah khawatir suratnya tidak akan pernah dibaca. Kohei menanyakan alasan mengapa Kazuya mengirimkan foto-foto itu. Kazuya masih berasumsi kalau Yuna dan Taesung itu memang sepasang kekasih sambil menunjukkan foto keduanya pada Kohei. Melihat ekspresi Kohei yang tidak terkejut, Kazuya semakin yakin dengan asumsinya. "Aku hanya ingin mengambil gambar sepasang kekasih yang kembali bertemu. Itu saja. Jika kau setuju, aku akan memberitahu dimana lelaki itu,"Kazuya melakukan penawaran. Mendengar penawaran Kazuya, Kohei memilih untuk tidak menuruti permintaan Kazuya. Kohei segera mengambil foto-foto itu dan pergi.
"Siapa kau?". "Aku bodyguard Yuna".
"Mengapa harus kau yang mengurusi masalah ini? Bukankah seharusnya Yuna yang memutuskan? Atau mungkin managernya?"
"Masalah aku punya hak atau tidak, itu bukan urusanmu,"Kohei pun pergi.
Berbekal foto dari Kazuya, Kohei mulai mencari Taesung. Kohei mulai mencari di daerah Shinjuku yang sangat besar. Kohei berputar-putar mencari tempat yang persis ada dalam foto.
Sementara Yuna dan Hijin bersiap-siap pergi. Yuna membuka pintu dan BRAAKK! Mendorong Kon-chan yang berdiri tepat di depan pintu. Kon-chan mengucapkan selamat pagi sambil mengusap tangannya yang kesakitan. Yuna heran mengapa ada Kon-chan disitu bukannya Kohei. Kon-chan menjelaskan kalau Kohei sedang sakit flu, khawatir Kohei akan menularkan flunya pada Yuna. Yuna paham tapi tampak Yuna tidak nyaman dengan Kon-chan.
Momo berlari membawa tape dan berhenti di depan poster besar Yuna. Momo mengingat ucapan Yuna tempo hari, ketika Yuna menyemangatinya. Momo terbakar semangatnya. BRAK! Ketika berbalik Momo menabrak Taesung. Momo ingat kalau Taesung yang menolongnya ketika ia ditangkap oleh petugs keamanan di lokasi syuting. "Kau orang yang waktu itu," Momo menunjuk Taesung. "Aah," Taesung pun ingat.
Sementara Kohei terus mengelilingi Shinjuku. Semangat pantang menyerah Kohei berbuah hasil, ia menemukan satu tempat seperti yang ada di dalam foto. "Ternyata di sini,"Kohei sedikit lega. Kohei pun langsung bergerak dan bertanya pada orang-orang di sekitar situ apakah ada yang pernah melihat Taesung. Kazuya mengikuti Kohei dari belakang. Melihat aksi Kohei, Kazuya yakin kalau Kohei akan membutuhkan waktu yang cukup lama untuk menemukan Taesung.
Di sisi lain, Taesung berjalan bersama Momo. "Kau sangat serius dengan menari?"tanya Taesung. Momo mengiyakan. Taesung meminta Momo untuk menari di depannya. Momo menolak, tapi Taesung memaksanya, "Bukankah kau datang kemari untuk latihan?". "Ini hanya latihan pribadi saja,"Momo berusaha menghindar. Dengan isyarat mata Taesung benar-benar memaksa.
"Ada apa? Bodyguardmu yang biasa tidak di sini hari ini?"tanya Takanabe pada Yuna di ruang rias. Yuna menjawab kalau Kohei sakit flu, seharusnya Kohei itu tidak pernah sakit karena dia adalah bodyguard. "Dia juga butuh istirahat,"kata Takanabe, ia senang Kohei tak ada hari ini. Takanabe pun berbincang-bincang dengan Kon-chan. Sepertinya Takanabe ingin agar Kohei tidak perlu menampakkan diri lagi sebagai bodyguard Yuna, karenanya ia meminta agar Kon-chan menjaga Yuna dengan baik dan mengambil alih pekerjaan Kohei. Kon-chan komat kamit menggerutu tak jelas. Takanabe dan Junkichi lalu pergi ke lokasi syuting.
Momo mulai menari di depan kaca jendela gedung. Taesung memperhatikan. Tiba-tiba Taesung mematikan tape dan membetulkan gerakan Momo. Dua kali Taesung mencontohkan tapi Momo belum bisa mengikuti. Akhirnya Taesung memperlihatkan gerakan sampai akhir. Beberapa remaja yang juga sedang latihan dance ikut memperhatikan tarian Taesung. "Keren. Keren. Keren,"teriak Momo sambil tepuk tangan, terpesona melihat Taesung menari. (Taecyon kereeenn....)
Kohei masih saja mencari Taesung. Ponselnya berdering. Ternyata Yuna menelepon. Yuna tanya Kohei ada di mana. "Hah?! Yuna? Darimana kau tahu nomor ponselku?"Kohei balik tanya. Yuna menjawab ia dapat dari Hijin. Mendengar suara berisik di ujung telepon, Yuna tanya apa Kohei sedang diluar, "Bukankah kau sedang flu?". Kohei langsung pura-pura batuk dan bilang kalau ia sedang mencari makan. Yuna malah melarangnya, seharusnya Kohei istirahat saja karena itu yang paling penting.
"Jangan buat aku khawatir".
"Apa?"Kohei tak mendengar ucapan Yuna. Yuna keceplosan lalu menyuruh Kohei agar cepat pulang dan menutup telepon. Kohei tak mengerti mengapa Yuna berkata seperti itu.
Yuna melihat Kon-chan yang sedang berjaga dan melemparkan senyum yang mencurigakan pada Kon-chan. Yuna merencanakan sesuatu.
Tak lama kemudian di depan kamar hotel, Kon-chan menyesali mengapa ia lemah jika melihat wanita cantik menangis. Sepertinya Yuna kabur lagi.
Benar saja, Yuna pergi ke rumah Kohei. Beberapa kali ia mengetuk pintu tapi tak ada jawaban. "Kaktus. Apa kau tidur?"tanya Yuna di depan jendela. Ia melepas sepatu dan masuk lewat jendela. Yuna membawa sesuatu untuk Kohei. Kohei tak ada di rumah. "Kenapa? Apa ia berbohong untuk melihat bintang?",Yuna mulai kesal lalu pergi ke beranda kamar Kohei, tapi Kohei tak ada di sana.
Tiba-tiba lampu menyala dan Yukiko masuk. Yuna hanya bisa diam sementara Yukiko mendekatinya.
Yukiko: "Kau.."
Yuna: "Siapa?"
Kohei menunjukkan foto Taesung pada sepasang kekasih yang melintas di daerah itu. Yang wanita bukannya memberitahu Kohei malah bilang kalau ia ingin pergi ke club itu. Pacarnya marah lalu melempar foto Taesung dan pergi. Kohei kecewa lalu memungut kembali fotonya. Kohei ingat sesuatu dan merogoh sakunya. "Oh tidak, hari ini hujan meteor Giacobinid,"Kohei berbalik. Namun sialnya, ia menabrak tiga orang lelaki. Salah satu dari mereka mencengkeram kerah baju Kohei dan mengangkatnya, "Siapa kau?". Dengan polosnya Kohei malah menyodorkan foto Taesung, "Kau tidak akan tahu orang ini bukan?". BUAKK! Kepalan tinju pun mendarat di pipi Kohei.
Kohei pingsan tertimbun tumpukan sampah plastik dan kertas. Kohei sadar dan merasa seluruh tubuhnya remuk, "Apa yang telah kulakukan?". Dan Taesung pun berjalan melewati Kohei. Kohei ingin mengejar tapi bangkit pun ia susah. Kohei semakin yakin ketika melihat gantungan rasi bintang pada Taesung. Dengan susah payah dan menahan sakit, Kohei mengikuti Taesung.
Kembali ke rumah Kohei. "Aku yakin, sepertinya aku pernah melihatmu, tapi di mana...,"kata Yukiko pada Yuna. Yuna langsung menutupi wajahnya. Yukiko tidak percaya Kohei punya pacar wanita cantik. "Kau salah,"ucap Yuna.
"Apa ini?"tanya Yukiko sambil memeriksa isi tas yang dibawa Yuna.
"Bukan apa-apa,"Yuna buru-buru mengambilnya. "Kau siapa?"tanya Yuna.
"Jangan khawatir, aku kakak Kohei. Bukan pacarnya. Kapan kalian pergi kencan? Kalian bertemu di mana? Katakan padaku,"Yukiko memberondong Yuna. Belum juga Yuna menjawab, ketiga keponakan Kohei datang. Yuna panik, mengambil sepatu lalu pergi.
Momo, "Okachan". Sumire, "Mama". Ren, "Yukiko". Ketiganya kaget melihat ibunya kembali ke Tokyo. Yukiko malah tersenyum dan menyapa ketiga anaknya, "Sudah lama tidak bertemu".
Dengan perlahan Yuna menuruni tangga yang langsung menuju kedai takoyaki Mitsuya. Mitsuya keluar dari dapur dan berhenti ketika melihat Yuna. Mitsuya lalu melihat poster Yuna di pintu dan berbalik menatap Yuna. Yang ditatap –Yuna- buru-buru memakai kacamatanya. Seolah tak terjadi apa-apa Mitsuya kembali membereskan kedainya dan Yuna pun melangkah pergi.
"Tunggu. Kau Han Yuna bukan?"tanya Mitsuya. Yuna terhenti di depan pintu dan berbalik perlahan. Yuna membuka kacamatanya dan tersenyum sambil berpose seperti yang ada di poster. Mitsuya shock dan menjatuhkan nampan.
Sumire, Ren dan Momo memandang ibunya dengan tatapan kesal. "Jangan marah padaku. Bukankah ini sering terjadi?"kata Yukiko merasa tak bersalah. "Kami marah justru karena ini sering terjadi,"teriak Momo pada ibunya. Yukiko malah mengalihkan perhatian dengan mengeluarkan oleh-oleh yang ia beli dari Okinawa. Sumire dan Ren mendapat boneka maskot yang sama sekali tidak lucu. Yukiko berdalih bahwa ketiga anaknya sangat lucu sehingga ia sulit mendapatkan barang yang lebih lucu. Momo mendapat t-shirt Goya. Yukiko memeluk Sumire dan Ren, tapi keduanya ingin melepaskan diri. Dan Momo semakin kesal dengan kelakukan ibunya.

Kohei masih membuntuti Taesung. Taesung masuk ke Justin pub. Kohei mencoba masuk tapi ponselnya berdering. Emiko meneleponnya, "Kohei apa yang kau lakukan?". "Apa maksudmu?"Kohei balik bertanya.

Emiko melihat-lihat foto Taesung, "Jadi orang ini yang ingin Yuna temui?". "Ya,"jawab Kohei sambil mengobati lukanya.
"Jangan katakan 'ya' padaku,"kata Emiko sambil terus melihat foto.
"Hey, kau satu-satunya yang bertanya!"Kohei kesal Emiko selalu saja begitu padanya.
"Benar. Karena orang ini, Yuna menyelinap keluar dari hotel, benar?"
"Benar,"jawab Kohei sambil menempelkan plester.
"Dan kau mencari lelaki ini untuk Yuna, benar?".
"Ya"."Jangan menjawabku seperti itu. Ini bukan tugas seorang bodyguard".
"Tapi. Tapi. Jika aku menemukannya dan membuat mereka berdua bertemu, Yuna akan berhenti kabur!"
"Jangan membuat alasan!"
"Alasan?"
"Apapun itu, jangan ikut campur dalam hal ini,"pinta Emiko sambil melempar foto ke tangan Kohei, "Jika kau terus begini, aku akan menarikmu sebagai bodyguard Yuna. Jika kau paham, lakukan seperti yang aku katakan. Ok?". Kohei tidak menjawab apapun dan menendang kursi ketika pergi. "Kohei tak lagi berpura-pura kalau ia mendengarkan"pikir Emiko.
Kohei pulang ke rumahnya. "Zat-le,"teriak Yuna dari dalam kedai (maksudnya lezat, Yuna malah membalik-balik kata uma jadi mayu). Kohei berhenti dan berlari masuk ke dalam. "Kaktus, selamat datang!"teriak Yuna yang sudah mabuk. "Kaktus. Kaktus,"teriak Sumire dan Ren. Kohei tanya mengapa Yuna di sina, tapi Yuna malah balik tanya kemana saja Kohei pergi. Kohei teringat lalu menutup kedai. Dan benar saja, hampir saja ada orang lain masuk ke kedai, Kohei bilang sudah waktunya tutup.
"Kohei ayo kita minum!"teriak Yukiko sudah mabuk.
"Aku tidak bisa minum. Oneechan, mengapa kau ada di sini?"tanya Kohei. Yukiko malah menangis, Momo menjelaskan kalau ibunya baru saja dicampakkan oleh laki-laki.
"Sepertinya kita berempat akan tinggal di sini,"ucap Ren. "Kohei yang malang,"teriak Sumire dan Ren bersamaan.
"No probleemmm...,"Yuna kembali berteriak sambil mengangkat gelas. Kohei kembali bertanya mengapa Yuna ada di sina dan malah berbicara dengan aksen Okinawa. "Keluargamu sangat menyenangkan. Takoyakinya juga sangat enak. Aku suka tempat ini,"jawab Yuna.
Mitsuya bangun dan bilang kalau mereka bukan keluarga Kohei. "Ternyata kau di sini?"teriak Kohei pada Mitsuya.
"Mitsy, kau sangat lucu,"kata Yuna. Mitsuya tersenyum dan sedetik kemudian ia meraih botol sake, "Kau ingin berkelahi hah?!". Kohei berlari ke Mitsuya dan berusaha menenangkannya.
Sumire dan Ren mendekati Yuna dan meminta Yuna untuk berakting seperti di iklan. Yuna melakukannya. Tapi Kohei malah menarik Sumire dan Ren, menyuruh mereka berdua untuk pergi tidur. Bukannya menurut mereka malah membully Kohei. "Anak-anak adalah hal yang paling berharga di dunia. Jangan bully mereka,"Yuna memarahi Kohei. "Akulah satu-satunya yang dibully di sini,"jawab Kohei. Tiga wanita dewasa mabuk dan dua anak kecil yang tidak mau diatur. Omongan Yuna sudah melantur, Yukiko yang terus menangis, dan Mitsuya yang masih berpikir mengapa Yuna menemui Koheinya. "HENTIKAAAAAANNNN!!!"teriak Kohei.
Akhirnya semua tertidur juga. Kohei mencuci piring dan membereskan kedai, sementara Momo memandangi Yuna yang sedang tidur. Kohei menyuruh Momo untuk memanggil taksi, Momo tak mau karena ia ingin memandangi Yuna sepanjang malam ini. "Membiarkan Yuna berada di sini akan mendatangkan masalah besar. Aku akan membawanya sebelum orang lain mengetahuinya,"jelas Kohei. Mau tak mau Momo menuruti Kohei. "Apa ini?"Momo melihat kantung merah di tangga dan mengeluarkan isinya. Kantung itu yang tadi dibawa Yuna. Ternyata isinya adalah bahan-bahan membuat bubur untuk orang yang sedang flu. "Memang ada yang sedang flu? Benarkah ia mau memasak ini di sini?"Momo penasaran. Kohei merasa tersentuh oleh Yuna. Kohei tersenyum memandang Yuna.
Esok paginya, Yuna sudah kembali ke kamar hotel. Yuna bangun dan kaget ia sudah berada di kamarnya lagi. "Aaah, kepalaku sakit,"sambil memegang kepalanya akibat mabuk semalam. Di samping tempat tidurnya ada minuman untuk orang yang habis minum-minum. "Mengapa begini?"tanya Yuna antara ingat dan tidak kejadian semalam.

Di depan pintu kamar Yuna, Kon-chan tidur sambil berdiri. PLAKK! "Otsukare (good work),"Kohei membangunkan Kon-chan. "Kau lebih baik tidak memberitahukan boss apa yang terjadi semalam,"ancam Kohei menjepit Kon-chan dengan tangannya. "Tidak akan. Jika mereka tahu aku kalah oleh tangisan Yuna, aku juga akan kehilangan pekerjaanku. Lagipula aku hanyalah scarecrow,"jawab Kon-chan. "Scarecrow? Apa itu?"tanya Kohei.

Pintu kamar terbuka, Yuna dan Hijin keluar. Yuna menatap Kohei dan langsung pergi begitu saja. Kon-chan merasa ada sesuatu yang aneh pada mereka. Kohei pun mengikuti Yuna dari belakang, meninggalkan Kon-chan.
Takanabe baru selesai syuting dan melihat Kohei sudah kembali bekerja, "Dia sudah sembuh".
Yuna keluar untuk mengambil air. "Jadi di Korea, kau menambahkan ginseng dalam bubur ya? Aku menikmatinya. Terima kasih, flunya sudah benar-benar..."ucap Kohei ketika Yuna lewat.
"Kau salah. Sangat merepotkan jika harus mengganti kaktus. Pekerjaanmu sangat berat. Jadi aku berpikir, kau memerlukan beberapa nutrisi untuk tubuhmu. Hanya itu,"Yuna menyangkal.
"Oh, jadi begitu,"jawab Kohei. Melihat respon Kohei yang seperti itu Yuna cemberut, ia mengembalikan minuman yang diberikan Kohei tadi pagi, "Ini kotor".
"Kau belum meminumnya?". Yuna tetap tidak mau minum dan membalik-balikkan kata.
Takanabe menyaksikan semuanya. "Mereka sangat dekat bukan? Dekat. Dekat. Dekat sekali, bukan?"ucap Takanabe pada Junkichi. Junkichi menoleh,"Kau yang terlalu dekat". Takanabe envy Kohei dekat dengan Yuna.
Malam harinya, Kohei masuk ke Justin pub untuk mencari Taesung. Kazuya membuntutinya, "Akhirnya kau mendekati targetmu?".
Di dalam pub, Kohei celingak celinguk mencari-cari Taesung. Hostes yang menemani Kohei minum mulai menggodanya. Kohei menumpahkan sedikit minuman di bajunya. "Dia gugup,"kata hostes di sebelah kiri Kohei. "Bekas luka yang mengerikan. Apa pekerjaanmu tuan?"tanya hostes yang lain. Kohei jawab kalau ia suka mengejar bintang. "Mengejar..bintang? POLISI?!"teriak kedua hostes itu. Semua orang di pub menengok ke arah mereka. "Bukan. Aku bukan polisi,"Kohei berusaha meyakinkan, tapi hostes itu malah menjauh dari Kohei. Sampai akhirnya ia ditarik dan dipaksa keluar oleh Taesung.
"Seperti yang sudah aku katakan. Aku berbicara soal bintang di langit. Pekerjaanku di observatory memang sudah tidak lagi,"Kohei menjelaskan sekali lagi pada Taesung.
"Benarkah?"
"Benar. Aku bukan polisi. Tapi, aku kemari bukan sebagai pelanggan. Aku datang untuk menemuimu".
Kohei lalu melihat gantungan milik Taesung, "Kasiopeia terdiri dari Caph, Schedir. Pada dasarnya ada lima bintang yang berbeda. Jika kamu memperpanjang garis dari W itu, kau akan menyentuh Polaris. Jadi rasi bintang itu digunakan untuk mencari Polaris. Tapi yang terpenting, garis itu juga menyentuh Big Dipper. Jadi baik Big Dipper dan Kasiopeia menggunakan Polaris untuk mencari satu sama lain".
"Apa yang ingin kau katakan?"Taesung tak mengerti penjelasan Kohei.
"Big Dipper sedang mencarimu. Yuna sangat ingin bertemu denganmu. Jika kau masih memakai gantungan itu, berarti kau masih mencintainya bukan? Cukup sekali pun tak apa, aku ingin kau menemuinya".
"Kau siapa?"tanya Taesung.
"Aku? Aku bodyguardnya".
"Bodyguard, aku mengerti. Dia adalah bintang,"Taesung tersenyum sinis. Ia mengambil gantungannya dan melempar jauh. "Ini jawabanku. Katakan itu padanya,"Taesung kembali ke pub. Dan Kohei pun berlari ke arah gantungan itu dilempar.
Takanabe sedang berolahraga malam dengan berlari. Sepanjang jalan berulang kali ia meyakinkan dirinya sendiri kalau Kohei hanya bodyguard Yuna dan dia adalah bintang. "FIREE!!!"Takanabe mempercepat larinya.
Beberapa saat kemudian, Takanabe melangkah lunglai. Ia kecapean setelah terlalu lama berada dalam mode fire. Dari kejauhan ia dapat mendengar dan melihat Kohei.
"Mengapa aku harus melakukan ini?"Kohei mengeluh sambil terus mencari gantungan itu.
"Kohei?"panggil Takanabe.
"Oh, Ganmo,"jawab Kohei reflek.
"Jangan panggil aku dengan kata itu,"Takanabe marah.
Kohei tanya apa yang dilakukan Takanabe malam-malam begini, Takanabe balik bertanya. Kohei jawab kalau ia sedang mencari sesuatu yang ia hilangkan. "Kasiopeia,"kata Kohei.
"Kau tidak akan bisa menemukannya jika ..."
"Ketemu,"Kohei memperlihatkan barang yang ia cari tadi pada Takanabe.
"Bintang lagi hah?"tanya Takanabe pada Kohei yang sedang membersihkan gantungan itu. "Kau tidak pernah berubah Kohei. Dari kecil kau selalu serius dengan hal-hal seperti itu".
"Kau yang benar-benar hebat,"kata Kohei pada Takanabe,"Berapa kilo yang kau hilangkan?"
"Sejak SMA, sekitar 30 kilo,"Takanabe menjelaskan kalau ia sering berolah raga di sini untuk mengurangi berat badannya.
Takanabe terus berbicara sementara Kohei nampak tidak mendengarkan dan sibuk membersihkan gantungan Taesung.
"Aku tidak akan memberikan Yuna padamu". Kohei tak mengerti maksud Takanabe. "Sejak dulu kau selalu populer. Selalu mengambil wanita yang kusukai. Dan yang lebih buruk, kau sama sekali tidak tertarik dengan wanita-wanita itu. Dan itu yang membuatku tambah kesal. Bagaimanapun juga, aku sekarang berbeda dengan yang dulu. Kedudukan kita juga berbeda sekarang. Aku tidak akan kalah,"kata Takanabe. Tapi Kohei tak mendengarkan dan segera berlari.
Di depan kamar Yuna, Kon-chan berusaha mengintip ke dalam. Akhirnya Kohei memberikan kiriman foto-foto Taesung pada Yuna. Yuna bertanya untuk memastikan apakah itu benar foto Taesung.
"Kau tumbuh dengan baik, Taesung"ucap Yuna dalam bahasa Korea. Air mata Yuna meleleh melihat foto-foto itu apalagi setelah melihat kalau Taesung masih menyimpan gantungan darinya.
"Taesung ada di mana? Aku ingin menemuinya,"Yuna mendekati Kohei.
"Sejujurnya, aku telah menemuinya tadi. Aku bertemu dengannya, tapi ia tidak mau bertemu denganmu. Dia mungkin mundur, sejak ia merasa kurang jika dibandingkan denganmu, kekasihnya,"jelas Kohei.
"Kekasih? Aku kekasih Taesung?"
"Apa kau bukan?"Kohei tak mengerti.
"Tentu saja bukan. Taesung adalah adikku,"jawab Yuna.
"Eh?!"Kohei kaget. Yuna menceritakan kalau ia berpisah dengan Taesung 20 tahun yang lalu. Yuna mengingat masa lalunya dan cerita kalau ia membuat gantungan itu ketika mereka akan berpisah. Sehingga aku bisa mencarinya dimanapun ia berada.
Yuna kecil memberikan gantungan Kasiopeia pada Taesung kecil. Yuna pun berjanji akan mencarinya segera. Taesung kecil mengangguk dan mulai menangis. Yuna mengusap kepala Taesung.
"Aku ingin bertemu dengannya. Benar-benar ingin bertemu,"Yuna terisak.
Kohei kembali menemui Taesung dan menyerahkan gantungan itu pada Taesung. "Kakakmu tahu kalau ia akan tertangkap media jika dia berkeliaran malam hari. Tapi ia sengaja melakukan itu agar kau mengenali ia sebagai kakakmu. Cobalah dan mengerti perasaan kakakmu. Sekali saja, temui dia,"pinta Kohei. Kohei meletakkan gantungan itu di tangan Taesung, "Tidak peduli berapa kali kau membuangnya, aku pasti akan menemukannya". Kohei membungkuk memohon pada Taesung. Taesung hanya diam dan memandang gantungannya.
CEKREK! Kazuya kembali beraksi, "Akhirnya, bertemu kembalikah?". Kazuya semakin penasaran.
Kohei dan Yuna berlari diparkiran dan segera masuk ke dalam mobil. Khawatir ada reporter yang melihatnya. Mobil pun mulai melaju. Dan benar saja, Kazuya sudah menunggu sedari tadi dan langsung membuntuti mobil Yuna.
Di pub, Taesung mau membuang lagi gantungan itu. Terdiam dan hanya menatap tempat sampah.
Sementara itu, Kon-chan keringat dingin ketika Naoko mencoba mengorek informasi darinya. "Keluargamu sangat menginginkan anak bukan? Kehilangan pekerjaanmu sekarang ini akan menimbulkan masalah, benar?"ancam Naoko. Kasihan Kon-chan.
Mobil Yuna berhenti di sebuah taman. Yuna keluar sendiri dan Kohei langsung membawa mobil pergi. Kazuya menghentikan mobilnya dan mulai memfoto Yuna. Yuna yang sedang celingak celinguk pun tak luput dari kamera Kazuya. Sampai akhirnya, Yuna berbalik. Kazuya kaget, ternyata wanita yang ia buntuti bukanlah Han Yuna, melainkan Hijin. Kazuya tertipu.
Kohei berlari ke tempat Yuna yang asli. (Kohei sudah tahu kalau Kazuya pasti akan mengikutinya, dan ia merencanakan strategi ini). Yuna masih sendiri, Taesung belum juga datang. Yuna berulang kali melirik jamnya.
Yuna sedang menatap gantungannya ketika terdengar suara langkah kaki dari kejauhan. Taesung datang.
"Taesung,"panggil Yuna sambil berlari mendekati Taesung.
"Taesung. Kau Taesung kan? Kau benar-benar tumbuh dengan baik. Aku merindukanmu,"Yuna memeluk Taesung. Yuna menangis tak percaya kalau ia akhirnya bisa bertemu dengan Taesung, adiknya. Kohei melihat adegan itu dari jauh. Dan Naoko pun melihatnya juga.
"Bagaimana keadaanmu sekarang? Apa yang kau lakukan saat ini?"Yuna mengkhawatirkan adiknya.
Namun Taesung malah menyerahkan gantungannya pada Yuna. "Lupakan pecundang sepertiku,"ucap Taesung.
"Hah?"Yuna tak mengerti.
"Mulai saat ini kita adalah orang asing. Gaya hidup kita pun berbeda jauh. Jadi sekarang biarkan aku pergi,"Taesung benar-benar pergi meninggalkan Yuna yang masih shock dengan ucapannya barusan.
Yuna memanggil Taesung tapi terjatuh. Kohei berlari menghampiri Yuna dan Naoko pun juga bergerak. Yuna hanya terdiam melihat Taesung yang semakin menjauh. Kohei menanyakan apa yang tejadi dan apa yang Taesung katakan. Yuna hanya menangis.
Apakah yang akan terjadi selanjutnya?
Bagaimana hubungan Taesung dan Yuna ke depan? Ternyata mereka berdua bukan sepasang kekasih.
Bagaimana reaksi Naoko melihat kejadian tersebut?
Lalu Kazuya yang tertipu, akankah ia berulah lagi?
Waktu yang tersisa 75 hari lagi. Simak kelanjutannya nanti ya...

Written and Picture by: Ima
Shared by:PelangiDrama.Net
Don't Repost to Other Site.

PelangiDrama crew 13 Feb, 2012


-
Source: http://www.pelangidrama.net/2012/02/sinopsis-j-drama-boku-to-star-no-99_13.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook