[Sinopsis J-Drama] Suugaku♥Joshi Gakuen Lesson 5
Setelah kemarin Nina melawan Iroha Aoyama, dari grup disiplin dan etika dan juga persahabatan Sayu dan Kazuki di uji, namun keduanya dapat melaluinya dengan baik. Kali ini siapa lawan Nina?, yup, salah satu oshi saia di C-ute, Airi Suzuki teman sekelas Kazuki dan Nina, yang di episode awal terpesona dengan Kazuki huehehe.
Seperti biasa Kazuki berjibaku dengan dirinya sendiri, kali ini ia berjibaku sembari tidur-tiduran di kursi panjang taman tempat biasa Nina duduk.
"Salam. Kalian semua yang di sekolah Edogawa Northern, apa kabar? Aku sendiri baik-baik saja.
Sudah tiga minggu aku di sekolah ini. Setiap hari semakin menyenangkan. Teman sekelasku sangat baik kepadaku"beber Kazuki dalam suratnya, sepertinya Kazuki akan mengirim surat ke teman sekolah lamanya. Kazuki teringat dengan tingkah teman-teman saat terkena hukuman.
"Tapi, gadis-gadis disini sangat imut dan menarik. Kurikulum di sini sangat unik sebenarnya, tapi bukan masalah. Seperti itulah. Disini benar-benar menyenangkan"lanjut Kazuki yang membaca surat.
"Aku mau pulang"guman Kazuki yang matanya berkaca-kaca#melas timen :P.
Kazuki pun segera terbangun saat Nina datang.
"Pesuruh! Jadi kamu disini. Dari tadi aku cari-cari. Sana belikan aku roti mentaiko!!!"suruh Nina.
"Aku tidak mengerti. Bukannya lebih cepat beli sendiri daripada mencariku?"jawab Kazuki.
"Huh!? Kamu berani bilang begitu?!?"
"Bukannya begitu..."ucap Kazuki, lalu Nina menyeret Kazuki.
"Seseorang tolong aku..."guman Kazuki, dan tak mereka sadari ada seseorang yang mengawasi keduanya, ia tak lain adalah Uehara Yuri (Airi Suzuki).
Kazuki memanggil pak guru yang menuju kelas. Kazuki meminta pak guru memindahkannya ke sekolah lain.
"Ada apa Kazuki?"tanya pak guru.
"Aku sudah tidak kuat. Aku mohon pak, lakukan apapun agar aku bisa pindah dari sekolah ini. Ke sekolah tanpa para maniak matematika dan gadis-gadis yang tidak berperasaan ini. Ke sekolah di mana aku tidak dipaksa membeli sesuatu..."terang Kazuki.
"Kazuki... Gurumu ini...Juga menahan diri setiap hari"jawab pak guru. Lalu pak guru mengajak Kazuki duduk di kursi.
"Sekolah kita ini, semua muridnya manis-manis. Aku ingin kencan dengan gadis-gadis ini. Keinginan terpendamku. Sampai saat ini..."ungkap pak guru.
"Ah hanya kamu yang bisa meneruskan cita-citaku, Kazuki!!! Tapi, aku... Bebas untuk mencintai!!!
Kamu pasti bisa melakukannya!"lanjut pak guru seraya memeluk Kazuki. "Jadi, jangan ucapkan hal bodoh seperti 'Aku mau pindah!' ". Pak guru melepaskan pelukannya dan melangkah pergi.
"Sebenarnya, kebanyakan aturan untuk mengurusi kepindahanmu! hahaha!"ujar pak guru sesaat sebelum pergi meninggalkan Kazuki #gubrak hahaha.
Shibuya Mami dan temannya mendorong Uehara Yuri menyapa Kazuki. Yuri pun memberanikan diri menyapa Kazuki.
"Kazuki-kun. Selamat pagi. Kamu sudah terbiasa dengan sekolah ini, ya kan?"sapa Yuri.
"Umm..."
"Aku dari dulu, sampai sekarang, hal yang aku suka adalah "Theorema-theorema ketidaklengkapan Godel. Paradoks yang luar biasa itu sungguh menarik, ya kan?"ujar Yuri membuka percakapan.
"Um...Uh... Aku tidak mengerti..."jawab Kazuki.
"Tapi kamu tahu... Aku rasa aku menyukai Kazuki-kun melebihi itu"ungkap Yuri yang telah duduk di samping Kazuki. "Aku suka kamu, Kazuki-kun!"lanjutnya.
"Eeeeeeeeeeehh?!?!?", sontak Kazuki kaget tak percaya huehehe.
"Yuri!"panggil Nina, sontak Yuri menoleh ke arah Nina."Gawat!"guman Kazuki.
"Terserah kalau kamu suka sama dia. Tapi dia pesuruhku. Kalau di sekolah dia mengikutiku. Itu saja"jelas Nina.
"Kamu terlalu lama bawa roti mentaikonya, bodoh!"ujar Nina pada Kazuki, lalu mengeplak kepala Kazuki, Nina bergegas pergi Yuri nampak tak senang dengan tingkah Nina.
Kazuki yang mendapat pengakuan dari Yuri, mengikuti Yuri. Kazuki menguping Yuri yang mengobrol dengan kedua temannya salah satunya Mami. Kedua teman Yuri mengucapkan selamat atas pengakuannya. "Terima kasih"ucap Yuri.
"A~h... aku mau memberikan hatiku pada seseorang"ucap Mami.
"Dari pertama kali Kazuki-kun datang ke sekolah ini. Seperti memandang mata anak anjing yang lucu Aku, Yuri, sedang jatuh cinta!"ungkap Yuri, Kazuki yang mendengarnya tentu saja senang, nggak jadi pindah sekolah tuh pastinya wkwkwk.
"Sejak saat itu, detak jantungku menjadi irama, dan berbunyi seperti lonceng. Bertahanlah~ Aku akan menemukan, belahan hatiku! -Yuri-"lanjut Yuri.
Sayu datang dan segera mendorong Kazuki," Menjijikkan! Apa yang kau lakukan?! Sembunyi! Sembunyi!". Bukannya menjawab Kazuki malah bertanya, "siapa sebenarnya gadis yang ditengah itu?".
"Eh? Ooh... Namanya Uehara Yuri. Orang-orang memanggilnya "Malaikat C-ute"terang Sayu.
"Malaikat C-ute. Maksudmu dia... C-ute?"tanya Kazuki, yang diiyakan Sayu.
"Yah, dia mungkin memang imut. Sekolah laki-laki di sekitar sini memiliki klub penggemar khusus untuknya. Tapi, aku juga tidak kalah imut. Semestinya, kemungkinannya sampai 100% semua lelaki tidak bisa menolak ajakannya. Ya, aku juga cukup imut dan kemungkinannya sama dengan dia"ungkap Sayu.
"Sepertinya aku harus masuk klub penggemarnya..."guman Kazuki.
"Tapi... Kamu sebaiknya hati-hati"pesan Sayu.
"Eh?", Kazuki tak mengerti.
"Dia terlihat lugu, tapi dia selalu menyatakan cintanya dan kencan dengan lelaki yang dia sukai.
Dan segera setelah dia bilang, "Aku rasa matematika lebih baik daripadamu!" mereka dicampakkan"terang Sayu. Ya ampun diputusin gara-gara matematika huehehe.
Sayu sebelum pergi berpesan agar Kazuki sebaiknya berhati-hati.
"Ada apa dengan sekolah ini dan murid-muridnya!?"keluh Kazuki, tiba-tiba pak guru datang dan menyuruh semuanya masuk kelas.
"Sensei, suaramu fals"ujar Nina yang mendengar nyanyian guru kesehatan.
"Kamu terlalu teliti kalau soal bernyanyi ya..."balas guru kesehatan, Nina cuek saja lalu duduk di kursi panjang.
"Ha! Aku sudah dengar beritanya! Seseorang menyatakan perasaannya pada Kazuki-kun".
"Cepat sekali!"jawab Nina.
"Kenapa kamu biasa saja? Bukankah kamu seharusnya senang?"
"Karena aku tidak peduli dengan hal semacam itu"sanggah Nina.
"Begitu ya. Bagaimana denganmu? Apa ada seseorang yang kau suka?"
"Tidak mungkin!Ah, matematika, roti mentaiko, dan tonkantsu ramen adalah yang paling aku butuhkan"ungkap Nina.
"Memang itu kamu..."ujar guru kesehatan. "Yah... Kamu tidak punya waktu untuk hal seperti itu kalau masih mencari kakakmu kan?", yang benarkan Nina.
Tiba-tiba Nina teringat sesuatu. "Ah! Aku lupa mengambil roti mentaiko! Aku harus pergi sebelum kehabisan!".
"Kalau kamu sudah punya pacar, kenalkan dia kepadaku".
"Terima kasih"ucap Nina.
Di kelas Nina tertidur dengan bantal tas Kazuki.
"Dia tidur lagi..."guman Kazuki tgak percaya, lalu ia melihat tas di mejanya tak ada ternyata dipakai bantal untuk Nina tidur, Kazuki pun mencoba menarik tasnya.
"Hey! Kembalikan bantalku!"seru Nina, terjadilah tarik-tarikan dan berakhir dengan posisi yang membuat orang lain salah paham, Nina terlihat memeluk Kazuki hahaha. Dan itu terlihat oleh Yuri yang masuk ke kelas bersama Mami dan seorang teman lagi.
"Ada kasus..."guman Mami.
"Apa yang kalian berdua lakukan?"seru Yuri.
"Ini salah paham!"jawab Kazuki, Nina langsung mendorong Kazuki hingga terjatuh.
Yuri langsung menghampiri dan menantang Nina, wow biasanya Nina yang menantang kali ini lawan yang menantang huehehe.
"Nina, aku menantangmu, demi kebaikan kazuki juga"seru Yuri.
"Hah?!?", Kazuki terkejut sedangkan Nina dan Yuri saling menatap tajam.
Tiba-tiba perut Nina berbunyi lapar, "Aah... Aku lapar. Waktunya makan tonkotsu ramen"katanya lalu bergegas pergi.
"Kamu mau kabur?"tanya Yuri, namun Nina tetap melangkah pergi.
Jam pelajaran akan kembali dimulai, Nina sudah kembali tertidur di kelas ckckckc.
"Dia makan dan langsung tidur. Seperti orang utan"guman Kazuki.
Pak guru mengatakan bahwa saat itu waktunya membuat susunan tempat duduk baru.
"Sensei, apakah tidak apa-apa kalau aku yang merencanakan susunannya?"potong Yuri.
"Eh?", pak guru tak mengerti.
"Bapak pasti memikirkan 'bagaimana cara terbaik untuk mengaturnya?' Menurutku undian adalah cara yang paling bagus"ungkap Yuri yang sudah di samping pak guru.
"Bukankah begitu?"lanjut Yuri kembali seraya menoel pak guru hingga hati pak guru berbunga-bunga hahaha.
"Manisnya, Uehara...Bapak akan menyerahkan ini padamu...Semangat ya"ucap pak guru akhirnya dan meninggalkan ruagan kelas.
Uehara menatap tajam ke arah Nina, dan ia pun memulai cara menjelaskan cara undiannya.
Pertama Yuri menyiapkan 3 buah kotak A, B, C yang berbeda warna dan berisi angka posisi masing-masing tempat duduk. Dan setiap orang memilih salah satu bola yang berada di kotak untuk menentukan tempat duduknya yang baru. Dan kesempatan pertama, Yuri menyuruh Kazuki untuk memilihnya. Walaupun sempat kaget Kazuki maju untuk megambil bola pilihannya, Kazuki sempat bingung kotak mana yang harus ia pilih, akhirnya ia memilih kotak A warna kuning.
"Kotak 'A' ya..."batin Yuri yang sepertinya merencanakan sesuatu. Dan ternyata Kazuki mendapat bola nomor 6 dan akan menempati duduk nomor 6.
"Baiklah, terima kasih..."ucap Yuri lalu menyuruh yang lainnya mengambil bola masing-masing.
"Kazuki-kun, Yuri ingin selalu di sampingmu"batin Yuri.
Sayu mencoba membangunkan Nina, dan mengajaknya mengambil bola bareng.
"Bisa disamping Nina-sama adalah yang paling baik"ungkap Sayu senang.
Tiba-tiba Nina berkonsentrasi saat mendengar teman-temannya yang sudah mengambil bola mengungkapkan masing-masing nomor duduknya, ada yang mengambil posisi genap dan ganjil, sepertinya nomornya telah dipilah-pilah.
"Kalau begitu aku akan mengambil juga"ungkap Yuri. "Kazuki memilih kotak 'A'. Jadi aku akan mengambil dari kotak 'C'"batin Yuri lalu ia bersiap mengambil bolanya, "semoga aku dapat tempat yang bagus"ucapnya. Belum sempat mengambil bola, Nina menahannya.
"Ada apa?"tanya Yuri. "Bukankah undian ini terlihat aneh?"jawab Nina.
"Apa maksudmu?"tanya Yuri lagi.
"Ini aneh! Bola yang ada di kotak 'A' adalah 10, 16, 20. Semua angka genap. Bola di kotak 'B' adalah 1, 9, 15. Semuanya ganjil"ungkap Nina.
"Jadi apa artinya?"tanya Sayu.
"Memangnya kenapa dengan itu?"ujar Yuri.
"Terlalu aneh kalau disebut kebetulan. Kamu...Sepertinya merencanakan sesuatu"selidik Nina.
"Tidak ada yang kurencanakan..."elak Yuri. "Sebenarnya apa masalahmu?".
"Ada yang aneh di sini..."guman Nina, lalu nampak berpikir. Dan seperti biasa Mami mengangap ini sebuah kasus.
"Saatnya giliranku. Nah, kita adakan kompetisi"ujar Mami yang sudah bergaya seperti wasit.
"Kompetisi?"tanya Nina.
"Betul. Kalau kau bisa membuktikan kalau undian ini sudah diatur, Nina menang jika tidak, Yuri yang menang"ungkap Mami. "Aku adalah mantan wasit matematika. Apabila wasit yang bertugas tidak masuk, posisinya bisa digantikan oleh wasit terdahulu"lanjutnya, oh wasit kecil yang biasanya jadi wasit lagi nggak masuk jadi digantikan Mami huehehe, jadi Mami yang akan jadi wasit dan memutuskan.
"Tidak ada masalah bagiku"ujar Yuri. "Tapi, jika aku menang, aku akan duduk di samping Kazuki-kun".
"Yatta! Seishun"ungkap Sayu (masa muda). "Tunggu...Bagaimana dengan pendapatku?"potong Kazuki namun tak digubris hahaha.
"Dan jika Nina yang menang...Kamu dapat tempat duduk di belakang dekat jendela... Kamu dapat tempat duduk nomor enam belas. Itu tempat yang paling jauh dari guru dan dia tidak dapat melihatmu.
Cocok untuk tidur"ungkap Mami, yang diterima Nina dengan senang hati.
"Kalau begitu, kompetisi ini dimulai. Siapa yang kalah akan dihukum"ujar Mami, yang diiyakan teman-teman sekelas.
"Mereka suka hal-hal beginian..."guman Kazuki pasrah.
Dan pertandingan Nina melawan Yuri pun dimulai dipimpin wasit Mami.
"Aku tidak boleh kalah. Untuk menjadi ahli matematika terbaik. Dan mencari tahu mengenai kakak.
Tujuan Yuri adalah mendapat tempat duduk di dekat pesuruhku"batin Nina. "Tapi, apakah hal itu bisa dia lakukan dengan undian seperti ini?".
"Nina...Apakah kamu cukup pintar untuk mengetahui apa rencanaku?"batin Yuri.
Lalu Nina mendengar percakapan dua orang yang dibelakangnya, mereka membahas keanehan yang sebelumnya terjadi yaitu Kazuki yang mengambil pertama.
"Apa yang baru saja kau katakan?"tanya Nina pada kedua orang di belakang Nina.
"Eh? Kazuki-kun yang pertama mengambil"jawab salah seorang.
"Pesuruhku yang pertama mengambil? Tapi...Kenapa harus dia yang pertama?"guman Nina yang tampak berpikir, lalu ia pun memecahkan kodenya.
Nina pun menjabarkannya di papan tulis lalu menjelaskannya.
"Tujuan Yuri adalah menggunakan kotak tertentu yang dapat memberi kesempatan untuk duduk di sebelah Kazuki"ungkap Nina.
"Jangan berbelit-belit!"seru Yuri.
"Tidak! aku akan membuktikannya sekarang juga!"jawab Nina, lalu Nina mulai menjelaskan kronologisnya.
"Pertama, dalam undian normal, jumlah kemungkinan si pesuruhku dan Yuri memilih kursi adalah 190 (dari 20x9, 20 jumlah murid dan 9 =3 kemungkinan bola 3 warna).Kemungkinan mereka saling duduk berdekatan adalah 16. Jadi probabilitas mereka duduk bersebelahan adalah 16 dari 190. Kemungkinan sekitar 8%"terang Nina.
"Hm... Kalau itu aku mengerti"sahut Sayu.
"Selanjutnya"tanya Kazuki.
"Untuk memperbesar peluangnya...Yuri menyiapkan tiga kotak ini. Isi dari ketiga kotak ini adalah,
Kotak 'A' berisi angka genap. 'B' berisi angka ganjil. Dan 'C' berisi bola dengan angka-angka prima"lanjut Nina. Untuk mempermudahnya Nina menggunakan warna. Angka prima berwarna biru.
Angka ganjil bukan prima berwarna kuning. Angka genap bukan prima berwarna pink. Dan seluruh rencana itu tergantung dari Kazuki yang mengambil pertama kali. Awalnya Yuri menyuruh Kazuki mengambil dari kotak mana saja. Selanjutnya, Kazuki mengambil dari kotak "A". Yuri sudah tahu bagaimana angka genap itu tersusun. Dan akhirnya Yuri memilih kotak "C".
"Dalam kejadian ini, kemungkinan mereka memilih kursi menjadi 72. Kemungkinan mereka memilih kursi berdekatan adalah 11. Probabilitas mereka akan duduk berdekatan naik menjadi 15%"terang Nina.
"Jadi begitu... Tentu saja!"sahut Sayu.
"Apabila, si pesuruh ini mengambil dari kotak "B". Dia akan memilih bola pink dengan angka genap dari kotak "A". Probabilitas menjadi 11%. Lalu, kalau pesuruhku mengambil dari kotak "C", bola dengan angka ganjil. Dia akan memilih kotak "A", bola pink dengan angka genap. Probabilitasnya naik menjadi 15%. Begitulah cara Yuri melakukannya"jelas Nina. "Kau hanya berpura-pura kalau ini undian yang adil.
Bagaimana? Trik yang kau gunakan...Aku sudah membuktikannya!".
Pintar seperti biasa... Nina"jawab Yuri. "Semua yang kau katakan benar. Aku yang kalah".
Dan wasit Mami pun memutuskan bahwa pemenangnya adalah Nina, dan seperti biasa Nina meneriakkan yel-yel kemenangannya.
"Sin! Cosin! Mentaiko!"ucapnya.
"Umm...Menurutku tidak ada perbedaan besar antara 8% dengan 15%, ya kan?"potong Kazuki.
"Apa kau bilang?!"celetuk Sayu. "Itulah yang dinamakan ha-ti se-o-rang ga-dis! Kamu tidak akan mengerti".
"Mungkin perbedaannya tidak terlalu besar. Tapi yang namanya curang tetap saja curang"ungkap Nina.
"Kau tahu apa yang kurencanakan, Nina"ujar Yuri lalu menjabat tangan Nina, Nina pun mengulurkan tangannya.
"Jadi, bagaimana dengan hukumanmu?'tanya Nina.
"Eh?", Yuri terkejut tak terlepas dari hukuman juga hahaha.
"Sekolah ini betul-betul aneh..."keluh Kazuki.
"Kau pasti memikirkan kecantikan Yuri. Pasti kamu kesal tidak duduk di sampingnya!"ejek Nina.
"Kamu aneh... seperti bau ramen tonkotsu"ledek Kazuki.
"Hah! Apa maksudnya bau tonkotsu?"hardik Nina
"Kamu dengar apa yang kukatakan"tanya Kazuki, ya dengarlah Kazuki lha wong kamu bilangnya jelas gitu wkwkwk.
"Akan ku siram kepalamu dengan semangkuk tonkotsu ramen!"seru Nina
"Benarkah?"tantang Kazuki. "Ya aku akan melakukannya!"jawab Nina tegas. Pertengkaran keduanya dihentikan dengan datangnya Sayu yang mengatakan persiapan hukuman telah selesai.
Dan Yuri pun menerima hukumannya dia harus menebak hewan apa yang ada dalam kotak, Yuri dapat menebaknya dengan menyentuh hewan tersebut tanpa melihatnya.
"Licin!"seru Yuri geli. Lalu Yuri pun dapat menebak bahwa hewan tersebut adalah ikan lele.
Di kelas 2 A seperti biasa ramai dengan tradisi hukuman, di luar sekolah datang seorang murid baru pindahan.
"Jadi di sini sekolah baruku"ujar gadis tersebut. Lalu ia bertingkah sok imut gitu wkwkwkwk
"Ganbare-nyan~ nyan~ nyan~"ucapnya lalu berlari menuju kelas. Jyah akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, My beloved Momochi wkwkwk nah dia akan menjadi lawan di lesson berikutnya, lawan siapakah dia? Hayo tebak??? Dan anehnya battle selanjutnya seperti lomba 17 Agutusan lho hahaha, jangan terlewat ya, mata aeru yo ~nyan~nyan~nyan #ketularan Momochi huehehe.
Ps: gomenasai mina, piku Yuri saia banyakin soalnya dia salah satu anak HP favorite saia huehehe #dilempar reader ke laut Jepang wkwkkw.
Seperti biasa Kazuki berjibaku dengan dirinya sendiri, kali ini ia berjibaku sembari tidur-tiduran di kursi panjang taman tempat biasa Nina duduk.
"Salam. Kalian semua yang di sekolah Edogawa Northern, apa kabar? Aku sendiri baik-baik saja.
Sudah tiga minggu aku di sekolah ini. Setiap hari semakin menyenangkan. Teman sekelasku sangat baik kepadaku"beber Kazuki dalam suratnya, sepertinya Kazuki akan mengirim surat ke teman sekolah lamanya. Kazuki teringat dengan tingkah teman-teman saat terkena hukuman.
"Tapi, gadis-gadis disini sangat imut dan menarik. Kurikulum di sini sangat unik sebenarnya, tapi bukan masalah. Seperti itulah. Disini benar-benar menyenangkan"lanjut Kazuki yang membaca surat.
"Aku mau pulang"guman Kazuki yang matanya berkaca-kaca#melas timen :P.
Kazuki pun segera terbangun saat Nina datang.
"Pesuruh! Jadi kamu disini. Dari tadi aku cari-cari. Sana belikan aku roti mentaiko!!!"suruh Nina.
"Aku tidak mengerti. Bukannya lebih cepat beli sendiri daripada mencariku?"jawab Kazuki.
"Huh!? Kamu berani bilang begitu?!?"
"Bukannya begitu..."ucap Kazuki, lalu Nina menyeret Kazuki.
"Seseorang tolong aku..."guman Kazuki, dan tak mereka sadari ada seseorang yang mengawasi keduanya, ia tak lain adalah Uehara Yuri (Airi Suzuki).
Kazuki memanggil pak guru yang menuju kelas. Kazuki meminta pak guru memindahkannya ke sekolah lain.
"Ada apa Kazuki?"tanya pak guru.
"Aku sudah tidak kuat. Aku mohon pak, lakukan apapun agar aku bisa pindah dari sekolah ini. Ke sekolah tanpa para maniak matematika dan gadis-gadis yang tidak berperasaan ini. Ke sekolah di mana aku tidak dipaksa membeli sesuatu..."terang Kazuki.
"Kazuki... Gurumu ini...Juga menahan diri setiap hari"jawab pak guru. Lalu pak guru mengajak Kazuki duduk di kursi.
"Sekolah kita ini, semua muridnya manis-manis. Aku ingin kencan dengan gadis-gadis ini. Keinginan terpendamku. Sampai saat ini..."ungkap pak guru.
"Ah hanya kamu yang bisa meneruskan cita-citaku, Kazuki!!! Tapi, aku... Bebas untuk mencintai!!!
Kamu pasti bisa melakukannya!"lanjut pak guru seraya memeluk Kazuki. "Jadi, jangan ucapkan hal bodoh seperti 'Aku mau pindah!' ". Pak guru melepaskan pelukannya dan melangkah pergi.
"Sebenarnya, kebanyakan aturan untuk mengurusi kepindahanmu! hahaha!"ujar pak guru sesaat sebelum pergi meninggalkan Kazuki #gubrak hahaha.
Shibuya Mami dan temannya mendorong Uehara Yuri menyapa Kazuki. Yuri pun memberanikan diri menyapa Kazuki.
"Kazuki-kun. Selamat pagi. Kamu sudah terbiasa dengan sekolah ini, ya kan?"sapa Yuri.
"Umm..."
"Aku dari dulu, sampai sekarang, hal yang aku suka adalah "Theorema-theorema ketidaklengkapan Godel. Paradoks yang luar biasa itu sungguh menarik, ya kan?"ujar Yuri membuka percakapan.
"Um...Uh... Aku tidak mengerti..."jawab Kazuki.
"Tapi kamu tahu... Aku rasa aku menyukai Kazuki-kun melebihi itu"ungkap Yuri yang telah duduk di samping Kazuki. "Aku suka kamu, Kazuki-kun!"lanjutnya.
"Eeeeeeeeeeehh?!?!?", sontak Kazuki kaget tak percaya huehehe.
"Yuri!"panggil Nina, sontak Yuri menoleh ke arah Nina."Gawat!"guman Kazuki.
"Terserah kalau kamu suka sama dia. Tapi dia pesuruhku. Kalau di sekolah dia mengikutiku. Itu saja"jelas Nina.
"Kamu terlalu lama bawa roti mentaikonya, bodoh!"ujar Nina pada Kazuki, lalu mengeplak kepala Kazuki, Nina bergegas pergi Yuri nampak tak senang dengan tingkah Nina.
Kazuki yang mendapat pengakuan dari Yuri, mengikuti Yuri. Kazuki menguping Yuri yang mengobrol dengan kedua temannya salah satunya Mami. Kedua teman Yuri mengucapkan selamat atas pengakuannya. "Terima kasih"ucap Yuri.
"A~h... aku mau memberikan hatiku pada seseorang"ucap Mami.
"Dari pertama kali Kazuki-kun datang ke sekolah ini. Seperti memandang mata anak anjing yang lucu Aku, Yuri, sedang jatuh cinta!"ungkap Yuri, Kazuki yang mendengarnya tentu saja senang, nggak jadi pindah sekolah tuh pastinya wkwkwk.
"Sejak saat itu, detak jantungku menjadi irama, dan berbunyi seperti lonceng. Bertahanlah~ Aku akan menemukan, belahan hatiku! -Yuri-"lanjut Yuri.
Sayu datang dan segera mendorong Kazuki," Menjijikkan! Apa yang kau lakukan?! Sembunyi! Sembunyi!". Bukannya menjawab Kazuki malah bertanya, "siapa sebenarnya gadis yang ditengah itu?".
"Eh? Ooh... Namanya Uehara Yuri. Orang-orang memanggilnya "Malaikat C-ute"terang Sayu.
"Malaikat C-ute. Maksudmu dia... C-ute?"tanya Kazuki, yang diiyakan Sayu.
"Yah, dia mungkin memang imut. Sekolah laki-laki di sekitar sini memiliki klub penggemar khusus untuknya. Tapi, aku juga tidak kalah imut. Semestinya, kemungkinannya sampai 100% semua lelaki tidak bisa menolak ajakannya. Ya, aku juga cukup imut dan kemungkinannya sama dengan dia"ungkap Sayu.
"Sepertinya aku harus masuk klub penggemarnya..."guman Kazuki.
"Tapi... Kamu sebaiknya hati-hati"pesan Sayu.
"Eh?", Kazuki tak mengerti.
"Dia terlihat lugu, tapi dia selalu menyatakan cintanya dan kencan dengan lelaki yang dia sukai.
Dan segera setelah dia bilang, "Aku rasa matematika lebih baik daripadamu!" mereka dicampakkan"terang Sayu. Ya ampun diputusin gara-gara matematika huehehe.
Sayu sebelum pergi berpesan agar Kazuki sebaiknya berhati-hati.
"Ada apa dengan sekolah ini dan murid-muridnya!?"keluh Kazuki, tiba-tiba pak guru datang dan menyuruh semuanya masuk kelas.
Pak guru mengatakan sudah saatnya mereka membuat susunan tempat duduk baru, apalagi ada Kazuki murid baru di kelas mereka jadi bisa membuat suasana baru. Yuri yang mendengarnya tersenyum ia pun nampak berpikir dan memandang Nina dengan pandangan tak suka.
"Sensei, suaramu fals"ujar Nina yang mendengar nyanyian guru kesehatan.
"Kamu terlalu teliti kalau soal bernyanyi ya..."balas guru kesehatan, Nina cuek saja lalu duduk di kursi panjang.
"Ha! Aku sudah dengar beritanya! Seseorang menyatakan perasaannya pada Kazuki-kun".
"Cepat sekali!"jawab Nina.
"Kenapa kamu biasa saja? Bukankah kamu seharusnya senang?"
"Karena aku tidak peduli dengan hal semacam itu"sanggah Nina.
"Begitu ya. Bagaimana denganmu? Apa ada seseorang yang kau suka?"
"Tidak mungkin!Ah, matematika, roti mentaiko, dan tonkantsu ramen adalah yang paling aku butuhkan"ungkap Nina.
"Memang itu kamu..."ujar guru kesehatan. "Yah... Kamu tidak punya waktu untuk hal seperti itu kalau masih mencari kakakmu kan?", yang benarkan Nina.
Tiba-tiba Nina teringat sesuatu. "Ah! Aku lupa mengambil roti mentaiko! Aku harus pergi sebelum kehabisan!".
"Kalau kamu sudah punya pacar, kenalkan dia kepadaku".
"Terima kasih"ucap Nina.
Di kelas Nina tertidur dengan bantal tas Kazuki.
"Dia tidur lagi..."guman Kazuki tgak percaya, lalu ia melihat tas di mejanya tak ada ternyata dipakai bantal untuk Nina tidur, Kazuki pun mencoba menarik tasnya.
"Hey! Kembalikan bantalku!"seru Nina, terjadilah tarik-tarikan dan berakhir dengan posisi yang membuat orang lain salah paham, Nina terlihat memeluk Kazuki hahaha. Dan itu terlihat oleh Yuri yang masuk ke kelas bersama Mami dan seorang teman lagi.
"Ada kasus..."guman Mami.
"Apa yang kalian berdua lakukan?"seru Yuri.
"Ini salah paham!"jawab Kazuki, Nina langsung mendorong Kazuki hingga terjatuh.
Yuri langsung menghampiri dan menantang Nina, wow biasanya Nina yang menantang kali ini lawan yang menantang huehehe.
"Nina, aku menantangmu, demi kebaikan kazuki juga"seru Yuri.
"Hah?!?", Kazuki terkejut sedangkan Nina dan Yuri saling menatap tajam.
Tiba-tiba perut Nina berbunyi lapar, "Aah... Aku lapar. Waktunya makan tonkotsu ramen"katanya lalu bergegas pergi.
"Kamu mau kabur?"tanya Yuri, namun Nina tetap melangkah pergi.
Jam pelajaran akan kembali dimulai, Nina sudah kembali tertidur di kelas ckckckc.
"Dia makan dan langsung tidur. Seperti orang utan"guman Kazuki.
Pak guru mengatakan bahwa saat itu waktunya membuat susunan tempat duduk baru.
"Sensei, apakah tidak apa-apa kalau aku yang merencanakan susunannya?"potong Yuri.
"Eh?", pak guru tak mengerti.
"Bapak pasti memikirkan 'bagaimana cara terbaik untuk mengaturnya?' Menurutku undian adalah cara yang paling bagus"ungkap Yuri yang sudah di samping pak guru.
"Bukankah begitu?"lanjut Yuri kembali seraya menoel pak guru hingga hati pak guru berbunga-bunga hahaha.
"Manisnya, Uehara...Bapak akan menyerahkan ini padamu...Semangat ya"ucap pak guru akhirnya dan meninggalkan ruagan kelas.
Uehara menatap tajam ke arah Nina, dan ia pun memulai cara menjelaskan cara undiannya.
Pertama Yuri menyiapkan 3 buah kotak A, B, C yang berbeda warna dan berisi angka posisi masing-masing tempat duduk. Dan setiap orang memilih salah satu bola yang berada di kotak untuk menentukan tempat duduknya yang baru. Dan kesempatan pertama, Yuri menyuruh Kazuki untuk memilihnya. Walaupun sempat kaget Kazuki maju untuk megambil bola pilihannya, Kazuki sempat bingung kotak mana yang harus ia pilih, akhirnya ia memilih kotak A warna kuning.
"Kotak 'A' ya..."batin Yuri yang sepertinya merencanakan sesuatu. Dan ternyata Kazuki mendapat bola nomor 6 dan akan menempati duduk nomor 6.
"Baiklah, terima kasih..."ucap Yuri lalu menyuruh yang lainnya mengambil bola masing-masing.
"Kazuki-kun, Yuri ingin selalu di sampingmu"batin Yuri.
Sayu mencoba membangunkan Nina, dan mengajaknya mengambil bola bareng.
"Bisa disamping Nina-sama adalah yang paling baik"ungkap Sayu senang.
Tiba-tiba Nina berkonsentrasi saat mendengar teman-temannya yang sudah mengambil bola mengungkapkan masing-masing nomor duduknya, ada yang mengambil posisi genap dan ganjil, sepertinya nomornya telah dipilah-pilah.
"Kalau begitu aku akan mengambil juga"ungkap Yuri. "Kazuki memilih kotak 'A'. Jadi aku akan mengambil dari kotak 'C'"batin Yuri lalu ia bersiap mengambil bolanya, "semoga aku dapat tempat yang bagus"ucapnya. Belum sempat mengambil bola, Nina menahannya.
"Ada apa?"tanya Yuri. "Bukankah undian ini terlihat aneh?"jawab Nina.
"Apa maksudmu?"tanya Yuri lagi.
"Ini aneh! Bola yang ada di kotak 'A' adalah 10, 16, 20. Semua angka genap. Bola di kotak 'B' adalah 1, 9, 15. Semuanya ganjil"ungkap Nina.
"Jadi apa artinya?"tanya Sayu.
"Memangnya kenapa dengan itu?"ujar Yuri.
"Terlalu aneh kalau disebut kebetulan. Kamu...Sepertinya merencanakan sesuatu"selidik Nina.
"Tidak ada yang kurencanakan..."elak Yuri. "Sebenarnya apa masalahmu?".
"Ada yang aneh di sini..."guman Nina, lalu nampak berpikir. Dan seperti biasa Mami mengangap ini sebuah kasus.
"Saatnya giliranku. Nah, kita adakan kompetisi"ujar Mami yang sudah bergaya seperti wasit.
"Kompetisi?"tanya Nina.
"Betul. Kalau kau bisa membuktikan kalau undian ini sudah diatur, Nina menang jika tidak, Yuri yang menang"ungkap Mami. "Aku adalah mantan wasit matematika. Apabila wasit yang bertugas tidak masuk, posisinya bisa digantikan oleh wasit terdahulu"lanjutnya, oh wasit kecil yang biasanya jadi wasit lagi nggak masuk jadi digantikan Mami huehehe, jadi Mami yang akan jadi wasit dan memutuskan.
"Tidak ada masalah bagiku"ujar Yuri. "Tapi, jika aku menang, aku akan duduk di samping Kazuki-kun".
"Yatta! Seishun"ungkap Sayu (masa muda). "Tunggu...Bagaimana dengan pendapatku?"potong Kazuki namun tak digubris hahaha.
"Dan jika Nina yang menang...Kamu dapat tempat duduk di belakang dekat jendela... Kamu dapat tempat duduk nomor enam belas. Itu tempat yang paling jauh dari guru dan dia tidak dapat melihatmu.
Cocok untuk tidur"ungkap Mami, yang diterima Nina dengan senang hati.
"Kalau begitu, kompetisi ini dimulai. Siapa yang kalah akan dihukum"ujar Mami, yang diiyakan teman-teman sekelas.
"Mereka suka hal-hal beginian..."guman Kazuki pasrah.
Dan pertandingan Nina melawan Yuri pun dimulai dipimpin wasit Mami.
"Aku tidak boleh kalah. Untuk menjadi ahli matematika terbaik. Dan mencari tahu mengenai kakak.
Tujuan Yuri adalah mendapat tempat duduk di dekat pesuruhku"batin Nina. "Tapi, apakah hal itu bisa dia lakukan dengan undian seperti ini?".
"Nina...Apakah kamu cukup pintar untuk mengetahui apa rencanaku?"batin Yuri.
Lalu Nina mendengar percakapan dua orang yang dibelakangnya, mereka membahas keanehan yang sebelumnya terjadi yaitu Kazuki yang mengambil pertama.
"Apa yang baru saja kau katakan?"tanya Nina pada kedua orang di belakang Nina.
"Eh? Kazuki-kun yang pertama mengambil"jawab salah seorang.
"Pesuruhku yang pertama mengambil? Tapi...Kenapa harus dia yang pertama?"guman Nina yang tampak berpikir, lalu ia pun memecahkan kodenya.
Nina pun menjabarkannya di papan tulis lalu menjelaskannya.
"Tujuan Yuri adalah menggunakan kotak tertentu yang dapat memberi kesempatan untuk duduk di sebelah Kazuki"ungkap Nina.
"Jangan berbelit-belit!"seru Yuri.
"Tidak! aku akan membuktikannya sekarang juga!"jawab Nina, lalu Nina mulai menjelaskan kronologisnya.
"Pertama, dalam undian normal, jumlah kemungkinan si pesuruhku dan Yuri memilih kursi adalah 190 (dari 20x9, 20 jumlah murid dan 9 =3 kemungkinan bola 3 warna).Kemungkinan mereka saling duduk berdekatan adalah 16. Jadi probabilitas mereka duduk bersebelahan adalah 16 dari 190. Kemungkinan sekitar 8%"terang Nina.
"Hm... Kalau itu aku mengerti"sahut Sayu.
"Selanjutnya"tanya Kazuki.
"Untuk memperbesar peluangnya...Yuri menyiapkan tiga kotak ini. Isi dari ketiga kotak ini adalah,
Kotak 'A' berisi angka genap. 'B' berisi angka ganjil. Dan 'C' berisi bola dengan angka-angka prima"lanjut Nina. Untuk mempermudahnya Nina menggunakan warna. Angka prima berwarna biru.
Angka ganjil bukan prima berwarna kuning. Angka genap bukan prima berwarna pink. Dan seluruh rencana itu tergantung dari Kazuki yang mengambil pertama kali. Awalnya Yuri menyuruh Kazuki mengambil dari kotak mana saja. Selanjutnya, Kazuki mengambil dari kotak "A". Yuri sudah tahu bagaimana angka genap itu tersusun. Dan akhirnya Yuri memilih kotak "C".
"Dalam kejadian ini, kemungkinan mereka memilih kursi menjadi 72. Kemungkinan mereka memilih kursi berdekatan adalah 11. Probabilitas mereka akan duduk berdekatan naik menjadi 15%"terang Nina.
"Jadi begitu... Tentu saja!"sahut Sayu.
"Apabila, si pesuruh ini mengambil dari kotak "B". Dia akan memilih bola pink dengan angka genap dari kotak "A". Probabilitas menjadi 11%. Lalu, kalau pesuruhku mengambil dari kotak "C", bola dengan angka ganjil. Dia akan memilih kotak "A", bola pink dengan angka genap. Probabilitasnya naik menjadi 15%. Begitulah cara Yuri melakukannya"jelas Nina. "Kau hanya berpura-pura kalau ini undian yang adil.
Bagaimana? Trik yang kau gunakan...Aku sudah membuktikannya!".
Pintar seperti biasa... Nina"jawab Yuri. "Semua yang kau katakan benar. Aku yang kalah".
Dan wasit Mami pun memutuskan bahwa pemenangnya adalah Nina, dan seperti biasa Nina meneriakkan yel-yel kemenangannya.
"Sin! Cosin! Mentaiko!"ucapnya.
"Umm...Menurutku tidak ada perbedaan besar antara 8% dengan 15%, ya kan?"potong Kazuki.
"Apa kau bilang?!"celetuk Sayu. "Itulah yang dinamakan ha-ti se-o-rang ga-dis! Kamu tidak akan mengerti".
"Mungkin perbedaannya tidak terlalu besar. Tapi yang namanya curang tetap saja curang"ungkap Nina.
"Kau tahu apa yang kurencanakan, Nina"ujar Yuri lalu menjabat tangan Nina, Nina pun mengulurkan tangannya.
"Jadi, bagaimana dengan hukumanmu?'tanya Nina.
"Eh?", Yuri terkejut tak terlepas dari hukuman juga hahaha.
"Sekolah ini betul-betul aneh..."keluh Kazuki.
"Kau pasti memikirkan kecantikan Yuri. Pasti kamu kesal tidak duduk di sampingnya!"ejek Nina.
"Kamu aneh... seperti bau ramen tonkotsu"ledek Kazuki.
"Hah! Apa maksudnya bau tonkotsu?"hardik Nina
"Kamu dengar apa yang kukatakan"tanya Kazuki, ya dengarlah Kazuki lha wong kamu bilangnya jelas gitu wkwkwk.
"Akan ku siram kepalamu dengan semangkuk tonkotsu ramen!"seru Nina
"Benarkah?"tantang Kazuki. "Ya aku akan melakukannya!"jawab Nina tegas. Pertengkaran keduanya dihentikan dengan datangnya Sayu yang mengatakan persiapan hukuman telah selesai.
Dan Yuri pun menerima hukumannya dia harus menebak hewan apa yang ada dalam kotak, Yuri dapat menebaknya dengan menyentuh hewan tersebut tanpa melihatnya.
"Licin!"seru Yuri geli. Lalu Yuri pun dapat menebak bahwa hewan tersebut adalah ikan lele.
Di kelas 2 A seperti biasa ramai dengan tradisi hukuman, di luar sekolah datang seorang murid baru pindahan.
"Jadi di sini sekolah baruku"ujar gadis tersebut. Lalu ia bertingkah sok imut gitu wkwkwkwk
"Ganbare-nyan~ nyan~ nyan~"ucapnya lalu berlari menuju kelas. Jyah akhirnya yang ditunggu-tunggu datang juga, My beloved Momochi wkwkwk nah dia akan menjadi lawan di lesson berikutnya, lawan siapakah dia? Hayo tebak??? Dan anehnya battle selanjutnya seperti lomba 17 Agutusan lho hahaha, jangan terlewat ya, mata aeru yo ~nyan~nyan~nyan #ketularan Momochi huehehe.
Ps: gomenasai mina, piku Yuri saia banyakin soalnya dia salah satu anak HP favorite saia huehehe #dilempar reader ke laut Jepang wkwkkw.

あり あきな 23 Feb, 2012
-
Source: http://www.pelangidrama.net/2012/02/sinopsis-j-drama-suugakujoshi-gakuen_23.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook