HPK

mesothelioma survival rates,structured settlement annuity companies,mesothelioma attorneys california,structured settlements annuities,structured settlement buyer,mesothelioma suit,mesothelioma claim,small business administration sba,structured settlement purchasers,wisconsin mesothelioma attorney,houston tx auto insurance,mesotheliama,mesothelioma lawyer virginia,seattle mesothelioma lawyer,selling my structured settlement,mesothelioma attorney illinois,selling annuity,mesothelioma trial attorney,injury lawyer houston tx,baltimore mesothelioma attorneys,mesothelioma care,mesothelioma lawyer texas,structered settlement,houston motorcycle accident lawyer,p0135 honda civic 2004,structured settlement investments,mesothelioma lawyer dallas,caraccidentlawyer,structured settlemen,houston mesothelioma attorney,structured settlement sell,new york mesothelioma law firm,cash out structured settlement,mesothelioma lawyer chicago,lawsuit mesothelioma,truck accident attorney los angeles,asbestos exposure lawyers,mesothelioma cases,emergency response plan ppt,support.peachtree.com,structured settlement quote,semi truck accident lawyers,auto accident attorney Torrance,mesothelioma lawyer asbestos cancer lawsuit,mesothelioma lawyers san diego,asbestos mesothelioma lawsuit,buying structured settlements,mesothelioma attorney assistance,tennessee mesothelioma lawyer,earthlink business internet,meso lawyer,tucson car accident attorney,accident attorney orange county,mesothelioma litigation,mesothelioma settlements amounts,mesothelioma law firms,new mexico mesothelioma lawyer,accident attorneys orange county,mesothelioma lawsuit,personal injury accident lawyer,purchase structured settlements,firm law mesothelioma,car accident lawyers los angeles,mesothelioma attorneys,structured settlement company,auto accident lawyer san francisco,mesotheolima,los angeles motorcycle accident lawyer,mesothelioma attorney florida,broward county dui lawyer,state of california car insurance,selling a structured settlement,best accident attorneys,accident attorney san bernardino,mesothelioma ct,hughes net business,california motorcycle accident lawyer,mesothelioma help,washington mesothelioma attorney,best mesothelioma lawyers,diagnosed with mesothelioma,motorcycle accident attorney chicago,structured settlement need cash now,mesothelioma settlement amounts,motorcycle accident attorney sacramento,alcohol rehab center in florida,fast cash for house,car accident lawyer michigan,maritime lawyer houston,mesothelioma personal injury lawyers,personal injury attorney ocala fl,business voice mail service,california mesothelioma attorney,offshore accident lawyer,buy structured settlements,philadelphia mesothelioma lawyer,selling structured settlement,workplace accident attorney,illinois mesothelioma lawyer

Menu Navigasi

[Sinopsis K-Drama] History of The Salaryman Episode 9

[Salaryman Episode 9]
Yeo Chi memberontak meminta dilepaskan saat anak buah Peng Wol membawanya. Tiba-tiba datang pahlawan kita, siapakah dia?
"Apa yang kalian lakukan ?"seru Yoo Bang yang tiba-tiba datang membawa sapu. Yeo Chi pun senang dengan kedatangan Yoo Bang.
Di Chu Ha group, Beom Jeung dan Jang Ryang mendapat wawancara. Si pewawancara bertanya tim mana menurut mereka yang akan menang?.
"Siapa yang jadi pemenang bukan masalah. Intinya adalah saling menghormati proses penyelesaian project"jawab Jang Ryang.
"Pada akhirnya, pengabdian kepada perusahaan adalah diatas segalanya. Siapapun itu, kita harus memberikan applause kepada pemenangnya"balas Beom Jeung.
Si pewawancara memuji keakraban Jang Ryang dan Beom Jeung padahal masa kerja mereka sama.
"Ya, terkadang kami saling bergantung satu sama lain"ucap Jang Ryang.
"Dia rekan yang baik"puji Beom Jeung lalu keduanya tertawa lepas..
Si pewawancara bertanya pada Jang Ryang, yang anggotanya timnya sedikit.
"Apa mungkin itu pilihan terbaik dari yang terbaik ?"jawab Jang Ryang santai. "Oh, "Employee of the month", Yoo Bang ada dalam tim ku. Sekarang dia mungkin hampir selesai merestrukturisasi pabrik di Incheon"jawab Jang Ryang penuh percaya diri.
Dan kita kembali ke pahlawan, dan ternyata Yoo Bang tak berhasil menolong Yeo Chi ia malah ikut diikat bersama Yeo Chi hahaha.
"Siapa sangka kita bertemu di sini, huh? Kau senang bertemu denganku ?"tanya Peng Wol, ternyata Peng Wol sudah pernah bertemu Yoo Bang, orang yang ejek Yoo Bang di penjara.
"Kau! Kau telah berbuat kesalahan. Aku adalah..."potong Yeo Chi namun segera dipotong Peng Wol.
"Cucu Presiden Jin Shi Hwang, bukan ?"jawab Peng Wol santai. "Apakah kau belajar memaki dari kakekmu ?".
"Kau pikir setelah ini aku akan diam saja ?"seru Yeo Chi. Peng Wol malah menyuruh anak buahnya membawa Yeo Chi dan Yoo Bang ke Seoul. "Jangan seperti penjahat lainnya yang kau bawa, akhirnya tercebur ke laut"pesan Peng Wol lalu melangkah pergi.
"Ada takdir apa antara kau dan si botak itu ?'tanya Yeo Chi pada Yoo Bang.
"Ini karena mantan bossnya mati gara-gara ambeien"jawab Yoo Bang. "Lalu kau sendiri dan si botak itu
ada urusan apa ?"tanyanya.
"Tidak perlu tahu! Kau tak tahu kalau kita ini musuhan ?"hardik Yeo Chi.
"Ya ampun. Karena siapa, aku sekarang ini di sini ?"balas Yoo Bang. Terjadilah percekcokan antara Yoo Bang dan Yeo Chi padahal mobil mereka di derek anak buah Peng Wol untuk dibawa ke Seoul. Apa nggak pusing ya itu Yeo Chi dan Yoo Bang jalan mundur gitu, jadi ingat dulu mobil pregio juga di derek keluar tol pas mau pergi ke Purwakarta, di derek sampai bengkel, sampai mual-mual di dalam mobil huehehe.
Bun Kwae yang melihat nasib Yoo Bang hanya bisa berkata, "Tolol ! Gak bisa apa-apa tapi mau turut campur ?".

Kembali ke wawancara di Chun Ha group. Beom Jeung tak kalah sengit ia pun memuji Hang Woo.
"Bicara tentang Choi Hang Woo, tentu saja kemampuannya tak terbantahkan. Sekarang dia sedang bekerja, untuk kontrak distribusi Chun Ha"ungkapnya.

Hang Woo melihat Woo Hee yang dilecehkan atasannya.
"Apa yang kau lakukan disini ?"tanya Hang Woo, Woo Hee lega ia pun ingin menjelaskannya namun segera dipotong Hang Woo.
"Aku tidak tertarik dengan urusanmu dan aku tidak mau tahu. Tapi tolong kalian berdua bisa mengontrol
diri selama berada dalam kantor"jelas Hang Woo sinis lalu pergi yang disusul atasan Woo Hee. Tentu saja hal tersebut membuat Woo Hee syok.
Selesai wawancara Beom Jeung dan Jang Ryang dimohon berfoto bersama, keduanya nampak sok akrab dan tak terjadi apa-apa padahal mah keduanya saling ejek.
"Kotoran kuda. Apa ? Tidak tertarik posisi Wakil Presiden ?"ejek Beom Jeung.
"Kotoran sapi. Kau lupa kalau yang kalah harus mengundurkan diri ?"balas Jang Ryang.
Lalu keduanya berpose tersenyum lebar layaknya bersahabat, tak jauh dari mereka Mo Ga Bi memperhatikan keduanya tersenyum penuh arti.

Hang Woo pergi diantar asistennya.
"Apakah kau melihat Cha Woo Hee ? Data itu... Aku yakin itu milik Woo Hee"ujar asisten Hang Woo, tapi Hang Woo malah meremas-remas kertas selebaran mengenai kanker usus dan membuangnya. Asistennya bertanya apa yang terjadi namun Hang Woo mengatakan tidak ada apa-apa.

Bun Kwae dan Yoo Bang di dalam bis menuju pabrik dan di dalam bi situ ternyata juga ada Han Shin, tentu saja atas suruhan Hang Woo.
"Menurutmu kita bisa mengalahkan tim Hang Woo ?"tanya Bun Kwae pada Yoo Bang. "Jangan pernah berpikir kalah"jawab Yoo Bang.
"Aku merasa deg degan. Mengurangi jumlah pekerja sebanyak 50%".
"Kalau bukan kita yang memenggal, kita yang dipenggal"tandas Yoo Bang. "Kau tahu itu ? Kita sudah sampai. Kuatkan hatimu". Bun Kwae terkejut ternyata bus mereka di lempari telur oleh pekerja yang sedang demo ckckckc.
"Ya ampun. Mereka sudah frustasi. Nasib pabrik ini... Sekali tiup, lenyap"ujar Yoo Bang.
Semuanya.
Yoo Bang masuk ke dalam pabrik, ia pun meminta perhatian sebentar untuk menyampaikan amanat dari kantor pusat dibantu Bun Kwae para pekerja pun berhenti sebentar.
"Aku sekarang berdiri di sini membawa berita penting"ungkap Yoo Bang namun segera dipotong oleh kepala pabrik yang berada di ruang kontrol, para pekerja pun melanjutkan aktivitasnya, Yoo Bang dan kepala pabrik saling menatap tajam. Yoo Bang terus menyerocos menjelaskan keputusan kantor pusat. Kepala pabrik malah menyuruh Han Shin yang saat ini menyamar sebagai salah satu pegawai dengan nama Tulga untuk mempercepat jalannya conveyor mesin, hingga suara Yoo Bang tak terdengar. Conveyor semakin berjalan cepat perkataan Yoo Bang makin tak di dengar dan digubris hingga ia hampir kehabisan suara. Bun Kwae mendatangi Yoo Bang dan mengatakan bahwa mereka tak mendengar sedikit pun.
"Apa ? Aku sudah berteriak sampai mau muntah darah, masih tak terdengar ?"gerutu Yoo Bang kesal. Bun Kwae pun mengatakaan mungkin penyebab mereka tak mendengar karena conveyor berjalan dengan cepat. Akhirnya Yoo Bang memutuskan menemui kepala pabrik bersama Bun Kwae.
Yoo Bang menemui kepala pabrik di ruang kontrol, ia langsung to the point meminta conveyor di hentikan sebentar. Kepala pabrik tak mau karena mereka sedang mengejar waktu. Yoo Bangmeminta waktu 5 menit saja, namun kepala pabrik keukeuh tak mau menghentinkan conveyor, itulah peraturannya. Han Shin yang berada di ruang kontrol menyembunyikan wajahnya.
"Lalu kau akan puas kalau ban berjalan itu berhenti selamanya ?"seru Yoo Bang. "Kalau defisit pabrik tetap kau biarkan, kantor pusat akan menutup pabrik ini".
"Kalau kau mengganggu kami terus, tak ada jalan lain, aku harus mengusirmu"jawab kepala pabrik keukeuh, Yoo Bang pun meninggalkan ruangan kontrol diikuti Bun Kwae lalu menyuruh Han Shin meningkat kecepatan conveyor kembali dan menyalakan musik keras-keras . Usaha Yoo Bang dan Bun Kwae dengan pengeras suara pun sia-sia karena suara musik yang keras dan conveyor semakin cepat, kasian ahjusi :LOL.
Saat para buruh pabrik sedang makan, kesempatan itu dimanfaatkan Yoo Bang untuk membagikan formulir persetujuan.
"Semuanya, mohon lihat formulir persetujuan yang kubagikan"pinta Bun Kwae.
"Keadaan pabrik saat itu sedang parah. Kantor pusat telah memutuskan restrukturisasi, untuk menyelamatkan pabrik. Kalau kalian bersedia mengisi form pengunduran diri. Kalian akan mendapat pesangon plus 3 bulan gaji"jelas Yoo Bang. Kepala pabrik diikuti beberapa anak buahnya menyobek-nyobek form persetujuan yang mereka terima. "Perusahaan memberikan niat baik kepada kalian. Kalian akan terima, bukan ?"tanya Yoo Bang.
" Niat baik ? Menahan orang mencari nafkah kalian bilang niat baik ?"jawab kepala pabrik.
"Kalian sadar tidak, kalau kalian sewaktu waktu bisa berhenti kerja tanpa diberi uang satu sen pun ?"
"Apakah kau pikir kau bisa bertahan di sini tanpa diusir ?"balas kepala pabrik.
"Kalau aku tak bisa menjalankan tugasku ini, akupun bisa dipecat. Periuk nasiku pun terancam !
Jadi prioritasku adalah menyelamatkan perusahaan"cerocos Yoo Bang.
"Siapa bilang dengan melakukan PHK, perusahaan bisa tetap bertahan ?"tanya kepala pabrik.
"Ini akan menekan biaya pekerja. Kau harus memotong sesuatu untuk menahan defisit"jawab Yoo Bang. Kepala pabrik balas bertanya pada Yoo Bang jika masih defisit juga apakah Yoo Bang akan mem-PHK sisa pekerja?. Yoo Bang malah balik bertanya lagi, apakah kepala pabrik punya usul menyelamatkan pabrik selain melakukan PHK?.
"Itu tugas para Manajemen yang bergaji besar di Kantor Pusat !!"jawab kepala pabrik. "PHK bukanlah Manajemen", lalu kepala pabrik meninggalkan kantin diikuti beberapa anak buahnya.

Sementara itu Hang Woo ditemani Beom Jeung menemui Peng Wol di kantornya. Hang Woo memperkenalkan diri dari Chun Ha group dan menyerahkan kartu namanya pada Peng Wol.
"Ada misteri apa ini sehingga sebuah korporasi besar mencariku ?"tanya Peng Wol. Beom Jeung mengajak mengobrol sambil minum Peng Wol, walaupun sempat ragu akhirnya Peng Wol menyetujui.

Akhirnya pihak Chun Ha group yang diwakili Hang Woo dan Beom Jeung berbicara dengan peng Wol di sebuah restoran sushi.
"Rasanya kemarin, seseorang mengaku sebagai cucu pemilik Chun Ha Group datang"ungkap Peng Wol, lalu mencoba mengingat nama Yeo Chi.
"Namanya, Baek Yeo Chi..."tanya Beom Jeung yang diiyakan Peng Wol.
"Dia bukan cucu presiden Jin Shi Hwang, kan ?"tanya Peng Wol namun diiyakan Beom Jeung doenk.
"Si burung kakatua itu ?"tanya Peng Wol tak percaya, lalu tertawa dan si burung kakaktua datang huehehe.
"Apa ? Dia bersama kamu ?"tanya Peng Wol. "Jangan pedulikan dia"jawab Hang Woo.
"Aku cari kemana-mana kenapa makan di sini ?. Bau amis tahu !"gerutu Yeo Chi.
"Tentu saja makan sashimi di restoran Sushi. Memangnya di sini mau makan mie ?"jawab Peng Wol enteng. Yeo Chi langsung menyuruh Peng Wol diam, anak buah siap bertindak, namun Peng Wol menenangkannya.
"Kau sudah berbuat kesalahan padaku kemarin, kan ?"ancam Yeo Chi, Beom Jeung mencoba menenangkan Yeo Chi. Peng Wol menebak Yeo Chi setim dengan Hang Woo dan Beom Jeung lalu bertanya ada apa mereka mencarinya.
"Ya, Chun Ha Group sedang ada project besar"jawab Beom Jeung.
"Aku peringatkan kau. Kalau ini masalah biaya penawaran perusahaan China, lebih baik diam saja!"potong Peng Wol.
Hang Woo mencoba mencairkan suasana dengan mengajak Peng Wol mengobrol sambil minum, karena Peng Wol menyukai minuman.
"Jadi kalian sudah melakukan riset terhadapku"tebak Peng Wol.
"Mengenal lawan bicara adalah prisip dasar komunikasi"jawab Hang Woo enteng. Lalu Peng Wol menyuruh anak buahnya menyiapkan 3 gelar bir dan soju namun Yeo Chi tak terima.
"Kenapa 3 ? Orang lain punya mulut, masa aku tidak ?!"potong Yeo Chi. "Jangan gelas. Tapi mangkuk mie. Empat !". Beom Jeung menenangkan Peng Wol dengan mengatakan bahwa Yeo Chi belum mengerti apa-apa. Lalu Peng Wol menyuruh anak buahnya menyiapkan ambulan. Hang Woo melirik tajam ke arah Yeo Chi, namun Yeo Chi santai menanggapinya.
Anak buah Peng Wol menuangkan bir ke mangkok besar.
"Jangan lupa taruhannya"ujar Yeo Chi santai. "Taruhan ? Siapa yang bilang aku suka taruhan ?"tanya Peng Wol.
"Yang kalah harus mau memenuhi permintaan yang menang. Setuju ?", Yeo Chi tak mengubris kata-kata Peng Wol. Hang Woo menenangkan Peng Wol agar tak memperdulikan Yeo Chi.
"Katanya orang yang paling bodoh di dunia adalah orang yang suka sesumbar"tambah Beom Jeung menenangkan.
"Aku ini penjudi ulung. Ini acara minum paling menarik, sejak aku tak punya rambut lagi"balas Peng Wol menerima tantangan Yeo Chi. Ronde pertama dimulai mereka berempat minum soju bertanding siapa paling kuat minum memakai mangkuk mie, tempatnya segede gajah euy wkwkwk. Beom Jeung sudah KO teler, diikuti Hang Woo, Yeo Chi juga namun ia masih mampu bercicit cuit ria seperti burung beo huehehe. Yeo Chi mengabadikan momen tersebut dengan memotret Beom Jeung sebagai bukti.
"Baek Yeo Chi, jangan turut campur"tuding Hang Woo yang juga sudah mulai mabuk.
"Apa ?", Yeo Chi tak terima.
"Jangan turut campur dan mengacaukan rencana !"tegas Hang Woo. "Dengar. Bukan aku yang mengacaukan rencana. Tapi kau, Direktur Choi. Kalau tak percaya diri, keluar saja"balas Yeo Chi. Lalu acara minum-minum kembali dilanjutkan. Hang Woo sudah tak kuat lagi, sudah mau muntah namun Yeo Chi segera mengajaknya berfoto sebagai bukti kekalahan Hang Woo. Peng Wol pamit pada anak buahnya ingin ke kamar kecil.
Ternyata di luar, Peng Wol mual-mual ingin muntah. Malangnya nasib ahjusi ini, ternyata Yeo Chi mengikutinya.
"Ahjusi, lagi ngapain ? Kau tak hendak muntah, kan ?"tebak Yeo Chi, dan hueks Peng Wol langsung menelan apa yang mau dimuntahkan hahaha.
"Muntah ? Mana mungkin aku kalah sama perempuan ?"jawab Peng Wol, namun itu tidak senada dengan perut Peng Wol, ia kembali mual-mual dan ingin muntah. Hal ini dimanfaatkan Yeo Chi untuk mengambil fotonya. Peng Wol pun muntah-muntah di pinggir laut, Yeo Chi mengangkat ponselnya yang berbunyi entah terdorong atau kehilangan keseimbangan Peng Wol jatuh ke laut hahaha. Yeo Chi sibuk menerima telepon yang tak ada jawaban, ia pun mencari Peng Wol yang sudah tercebur ke laut :LOL.
Anak buah Peng Wol segera menyelamatkannya dengan membawanya ke ambulans, Beom Jeung yang teler juga diangkut dengan ambulans
Yeo Chi mencoba menelepon Yoo Bang, ia meminta Yoo Bang menjemputnya.
"Bisakah kau jemput aku ? Aku kedinginan, sakit kepala dan pusing"pinta Yeo Chi..
"Kau di mana dan habis minum apa ? Kalau mabuk, pulang lalu tidur. Jangan menyusahkan orang lain.
Bau mulutmu saja sampai di sini"jawab Yoo Bang.
"Hey, tapi aku hanya bisa mengandalkanmu. Kau mau aku pingsan di jalanan ?"rengek Yeo Chi.
"Jangan tanya aku"jawab Yoo Bang enteng, Yeo Chi pun beralasan bahwa Woo Hee juga ada di sana.
Mendengar nama Woo Hee, Yoo Bang langsung care.
"Oh tidak, dia lebih mabuk dariku. Dia sudah pingsan ! Oh tidak !"kata Yeo Chi membesar-besarkan.
"Hah?!", sontak Yoo Bang kaget lalu ia menanyakan di mana Yeo Chi berada.
Yoo Bang menghampiri mobil Yeo Chi, dengan senang mencari-cari Woo Hee di dalam mobil namun di dalam mobil hanya ada Yeo Chi. Air muka Yoo Bang pun berubah, lalu ia mengetuk kaca mobil Yeo Chi pun terbangun. Yeo Chi membuka pintu mobil, Yoo Bang bertanya di mana Woo Hee. Namun Yeo Chi malah menyuruh Yoo Bang karena dingin.
"Mana Woo Hee ?"tanya Yoo Bang lagi yang kini sudah duduk di kursi pengemudi.
"Woo Hee tidak ada ! Kau mau apa ?"jawab Yeo Chi santai.
"Ya ampun. Kau cari gara-gara lagi. Kau bisa mati kalau tidur dalam mobil"ujar Yoo Bang.
"Kau menyukai Cha Woo Hee?"tebak Yeo Chi. Namun Yoo Bang malah mengajak pulang.
"Aku heran, dimana cantiknya Cha Woo Hee ?"pikir Yeo Chi. Yoo Bang menganggap Yeo Chi sudah mabuk berat jadi bicaranya ngelantur. Yeo Chi nyerocos tak jelas mengenai Woo Hee.
"Kalau Woo Hee tidak normal. Maka kau abnormal !"balas Yoo Bang lalu memasangkan seatbelt Yeo Chi.
"Woo Hee hanya punya mata cantik? Dia cantik dari ujung rambut ke ujung kaki"jelas Yoo Bang.
"Lalu aku bagaimana ?"tanya Yeo Chi seraya ngambek lalu senderan di kursi dan tidur.
"Kau ? Mana bisa aku mengatakan di depanmu...Terlalu naif..."ungkap Yoo Bang, lalu saat ia menoleh ke arah Yeo Chi ternyata Yeo Chi sudah tertidur pulas.
"Bicara tentang kecantikan, kau juga tiada bandinganya"ungkap Yoo Bang, Yeo Chi tersenyum puas mendengarnya, ternyata ia hanya pura-pura tidur huehehe.
"Tapi kau lebih cantik ketika sedang tidur"lanjut Yoo Bang, Yeo Chi pun tersenyum kecut. "Kuharap kau tidur terus seperti ini dengan mulut tertutup", hahaha kasian Yeo Chi.
Asisten Hang Woo membelikan minuman untuk Hang Woo agar mabuknya hilang.
"Baek Yeo Chi. Lain kali kita taruhan makan mie. Kita lihat berapa mangkuk sanggup kau habiskan"gerutu Hang Woo kesal. Asisten Hang Woo pun memberitahukan bahwa saat ia mampir di lab riset Chun Ha, ia mendengar insiden antara Cha Woo Hee dengan atasannya, Hang Woo bertanya insiden apa itu?.
"Deputy Cha melaporkan Direktur Bang karena pelecehan seksual"ungkap asisten Hang Woo.
"Apa ?", sontak Hang Woo kaget mendengarnya lalu ia teringat saat atasan Woo Hee mencoba mencium Woo Hee. Lalu Hang Woo mencoba menelepon Woo Hee.
Namun ternyata Woo Hee tak mengangkatnya sampai ada 17 missed calls ckckc, Woo Hee mencoba menelepon balik namun ia teringat kata-kata Hang Woo saat ia ingin menjelaskan namun ia malah berkata bahwa Hang Woo tak tertarik dengan urusan Woo Heed an mengira Woo Hee akan berbuat mesum.
"Menjijikkan. Dipikirnya aku siapa ?"gumannya setelah kembali meletakkan ponselnya. Tiba-tiba terdengar ada yang menggedor-gedor rumahnya. Woo Hee pun segera membukakan pintu ia mengira Yoo Bang yang datang tapi ternyata Hang Woo yang datang.
"Direktur, darimana kau..."tanya Woo Hee namun segera di potong Hang Woo.
"Tahu rumahmu ? Waktu kau mabuk, aku yang mengantarmu pulang. Kau sudah lupa ?"ungkap Hang Woo.
Woo Hee pun teringat lalu bertanya ada apa Hang Woo datang malam-malam begitu?.
"Mulai besok... Bekerjalah di departemenku"jawab Hang Woo.
"Apa ?", Woo Hee kaget dan tak mengerti. Hang Woo malah mengambil mentimun yang dipakai Woo Hee buat masker dan memakannya hueks dan berkata,"Jangan lagi ke lab. Maksudku, bekerjalah di kantor pusat", lalu Hang Woo melangkah pergi namun di tahan Woo Hee.
"Apa yang kau bicarakan ini ?"tanya Woo Hee.
"Jangan menarikku. Sampai saat ini aku masih marah padamu"ujar Hang Woo, Woo Hee pun melepaskan tangannya lalu Hang Woo pergi meninggalkan rumah Woo Hee.
"Setiap kularang menarikku, aku malah ditarik. Tapi dia tadi menarikku atau tidak, ya ?"guman Hang Woo antara sadar dan mabuk. "Kenapa dia tiba-tiba begitu ? Kemarin dia melihatku sebagai sampah"guman Woo Hee yang melihat kepergian Hang Woo. Woo Hee tersadar, "apa mungkin...Dia menyukaiku ? Tidak mungkin. Tunggu. Kalau dia tidak tertarik padaku, kenapa datang ke sini saat mabuk? Kenapa ke sini ?"pikir Woo Hee.
Keesokannya Woo Hee datang ke kantor pusat, orang di sekitarnya memperhatikannya karena rok yang dipakai Woo Hee terlalu mini. Tiba-tiba datang Yoo Bang dan melihat Woo Hee menunggu seseorang, Woo Hee pun menghampirinya.
"Kalau mau bertemu aku sebaiknya telepon dulu"ujar Yoo Bang.
"Bukan itu"jawab Woo Hee lalu membisikan sesuatu pada Yoo Bang. Yoo Bang pun tahu Woo Hee di sana karena Hang Woo menyuruhnya kerja di sana.
Yeo Chi menemui Hang Woo di ruangannya, Yeo Chi ingin dilibatkan dalam project tim Hang Woo, namun terlihat Hang Woo enggan sekali.
"Yang mengalahkan si kepala botak kemarin... Adalah aku!"ungkap Yeo Chi.
"Kau kan hampir mengacukan rencanaku !?"hardik Hang Woo.
"Kenapa sih kau ini ? Bukankah semalam kau kalah ?", tapi Hang Woo tak percaya dan tak ingat. Yeo Chi pun mengeluarkan senjatanya, foto kekalahan Hang Woo saat mabuk dan memperlihatkannya pada Hang Woo. "Penuhi janjimu daripada kusebarkan foto ini di internet kantor. Mengerti !"ujar Yeo Chi. Hang Woo pun pergi keluar ruangan dengan kesal. "Yeo Chi. Menang !"ujar Yeo Chi senang lalu juga keluar mengikuti Hang Woo.

Hang Woo makin kesal, saat melihat Woo Hee asyik bersama Yoo Bang, begitu pula Yeo Chi. Hang Woo bergegas pergi sebelum Woo Hee menjelaskan apa-apa, Yeo Chi pun menyuruh Yoo Bang mengikutinya.
"Apa aku tak salah ? Kenapa... dia membuatku bingung"guman Woo Hee bingung.

"Kau harus bisa memisahkan, mana urusan kantor mana urusan pribadi"ungkap Yeo Chi, cemburu ni ye huehehe.
"Tentang apa ini ?"tanya Yoo Bang tak mengerti.
"Apa ini tampat kencan kalian berdua ? Aku sebenarnya ingin menendangmu"ujar Yeo Chi lalu pergi meninggalkan Yoo Bang. "Apa salahku ? Kenapa situasinya selalu begini ?"gerutu Yoo Bang tak mengerti.
Yoo Bang ke toilet, ternyata di sana ada Hang Woo. Hang Woo mengejek Yoo Bang bahwa usahanya menyelamatkan pabrik tak akan berhasil.
"Lihat saja nanti. Pabrik ? Akan kuinjak-injak sampai musnah"ejek Hang Woo.
"Mulai saja belum. Kupikir kau juga perlu perhatikan baik-baik !"balas Yoo Bang tak takut.
"Kau bicara informal kepadaku ?"
"Level kita kan sama. Kita kan sama-sama lulusan lab uji coba obat baru ?"tandas Yoo Bang santai. Tapi Hang Woo tak terima ia berniat menonjok Yoo Bang.
"Kenapa ? Kau mau memukulku ?"tantang Yoo Bang. " Oh ya? Baiklah, kurasa kau selevel gangster. Ayo, pukul saja aku. Biar saja para pegawai lain tahu bahwa seorang direktur telah menganiaya pegawainya.
Ya, silakan pukul aku. Bajingan". Hang Woo makin tak percaya dengan kekurangajaran Yoo Bang. "Kau memanggil Direkturmu bajingan ?", namun Yoo Bang mengelak kapan ia memanggil begitu dan apa Hang Woo punya bukti.
Dan duk sebelum Hang Woo menonjok Yoo Bang duluan, Yoo Bang melayangkan kepalan tangannya dan mengenai hidung Hang Woo hingga berdarah. Tersadar dengan apa yang dilakukannya Yoo Bang beralasan ada kotoran di baju Hang Woo hahaha.
"Orang sepertimu mau merestrukturisasi pabrik ? Mustahil"ejek Hang Woo.
"Benar. Kau benar Direktur. Mustahil. Sejak awal aku harusnya ikut tim-mu. Tapi aku gagal memutuskan dengan benar..."balas Yoo Bang. "Sudah tidak kompeten... mau menjilat, pula ?"
"Tidak, aku serius. Apa perlu aku bersumpah ?"kata Yoo Bang meyakinkan.
"Orang tak kompeten sepertimu. Di masyarakat kau dianggap sampah"ejek Hang Woo lagi lalu menuding kepala Yoo Bang dan berlalu pergi.
"Bajingan tengik. Dia gelisah karena tak bisa memecatku"gerutu Yoo Bang. "Darimana kau bisa menilaiku kompeten atau tidak kompeten ? Darimana ? Dasar permen karet !".
Tiba-tiba datang Bun Kwae mendengar permen karet ia pun minta permen karetnya hahaha.
"Luruskan pikiranmu. Kita tunjukkan kepadanya betapa kompetennya kita"ujar Yoo Bang penuh tekad.

Yoo Bang mengambil alih ruang kontrol, ia semakin mempercepat lajunya conveyor hingga para pekerja kewalahan.

Di sebuah ruangan terlihat kepala pabrik sedang mengerjakan sesuatu, tiba-tiba datang seseorang yang melapor bahwa ada masalah besar.

Dan ternyata kepala pabrik dan orang tadi menemui Yoo Bang di ruang kontrol.
"Apa yang kalian lakukan ?"tanya kepala pabrik.
"Produktifitas rendah, jadi aku tingkatkan sedikit kecepatan produksi. Apakah aku salah ?"jawab Yoo Bang santai. Lalu kepala pabrik menyuruh orang yang bersamanya tadi mematikan mesinnya, namun orang tadi ditahan Bun Kwae.
"Dengar. Kau tidak boleh menghentikan mesin"ujar Yoo Bang, lalu kepala pabrik menyuruh anak buahnya membawa para pekerja.
"Jangan lakukan hal yang sia-sia"ungkap Yoo Bang. "Kau tahu ini apa ?"tanya Yoo Bang seraya menunjukkan beberapa lembar kertas. "Manajemen kinerja. Perintah dari kantor pusat. Perintah !
Para pekerja bebas untuk menandatangani formulir penguduran diri. Tapi tentang produksi ? Aku yang mengaturnya !"jelas Yoo Bang panjang lebar.
"Dengan begini. Kau pikir mereka semua akan bersedia ?"tannya kepala pabrik.
"Kau memang menyedihkan. Kalau para pekerja tidak mengundurkan diri, pabrik ini akan ditutup.
Kau puas pabrik ditutup dan kalian sama sekali tak dapat sepeser pun ?"cecar Yoo Bang.
"Yang membuat pabrik ini hancur adalah manajer payah sepertimu !"seru kepala pabrik tak kalah emosi. "Kenapa kinerja pabrik jelek ? Kalian mengambil semuanya sambil menyuruh kami bekerja keras ?".
"Apapun itu, yang penting menyelamatkan masa depan ! Kau mau sukarela mengundurkan diri
atau tidak ?"tegas Yoo Bang. "Langkahi dulu mayatku...sebelum kau PHK-kan para pekerjaku"seru kepala pabrik lalu segera berlalu.
"Sepertinya dia takkan goyah"ujar Bun Kwae melihat watak kepala pabrik yang keras kepala. Yoo Bang malah menyuruh mempercepat jalannya conveyor.
"Barang-barangnya nanti akan hancur"kata Bun Kwae.
"Itu urusan dia. Kita juga harus selamat"seru Yoo Bang lalu menyuruh mempercepat laju conveyornya.

Yoo Bang dan Bun Kwae dikejutkan dengan kondisi mobilnya yang belepotan tepung,telur dan coretan dimana-mana. Bahkan bannya dikempesin pula ckckck. Tak jauh dari mereka terlihat Han Shin bersembunyi setelah ikut mencoret-coret mobil Yoo Bang dan Bun Kwae.

Di rumah sakit Peng Wol nampak tak terima harus sekamar dengan Beom Jeung ditambah buburnya tak enak. Asisten Peng Wol mengatakan karena tidak ada kosong jadi mau tak mau mereka harus sekamar.
Beom Jeung menanyakan siapa pemenangnya, namun Peng Wol tak menjawab ia malah mencari ayam di buburnya. Beom Jeung pun berpikir apa Peng Wol dikalahkan Yeo Chi?. Tba-tiba kedatangan Yeo Chi mengagetkan Peng Wol dan Beom Jeung.
"Hey, guys !"sapa Yeo Chi. "Kau ingat perjanjiannya ? Yang kalah harus patuh pada yang menang ? Kita bicara empat mata, ahjusi"ujar Yeo Chi pada Peng Wol.
"Kau pikir bisnis itu permainan ?"tanya Peng Wol. "Mereka menggunakan jasa amatir untuk melakukan ini ? Begitu gelapnya masa depan Chun Ha Group".
"Ahjusi botak jangan begitu dong ! Janji adalah janji"seru Yeo Chi. "Cepat cari harga penawaran di perusahaan-perusahan China !". Peng Wol malah menyuruh anak buahnya mencari orang yang sedang sial dan melemparnya ke laut ckckck.
"Tidak perlu mencari harga penawaran"ujar Hang Woo yang tiba-tiba datang. "Cukup perkenalkan saja kami dengan para pemimpin perusahaan China itu".
"Hanya memperkenalkan kepadamu ?"tanya Peng Wol, yang diiyakan Beom Jeung.
"Kau akan mendapat komisi"tambah Hang Woo.
"Ah, ini dia yang ingin kudengar"ujar Peng Wol. "Tapi orang-orang China yang kukenal adalah ular ular berbisa. Kau punya cara untuk memenangkan tawaran distribusi mereka ?"
"Tentu saja"jawab Hang Woo yakin.

Hang Woo dan Peng Wol mengantar beberapa pebisnis kenalan Peng Wol melihat-lihat,Yeo Chi walau bingung mengikutinya juga.

Setelah itu mereka mengadakan rapat, Peng Wol bertindak sebagai makelar.
"Apakah aku memanggil orang-orang sibuk ini hanya untuk diperlihatkan pusat distribusi yang jelek ini ?
Mereka sudah gusar"ujar Peng Wol. Hang Woo menjawabnya dalam bahasa Chinaia meminta maaf karena telah membuat mereka gusar.
"Tapi kalau kalian bersedia, rencana untuk..."lanjut Hang Woo namun segera dipotong salah satu pebisnis dalam bahasa China. "Cukup. Kita akan lakukan penawaran standar distribusi".
"Penawarannya bukan oleh kami. Tapi oleh kalian, itu yang kuinginkan"ujar Hang Woo dalam bahasa Korea yang diterjemahkan oleh penerjemah.
Lalu Hang Woo menyuruh sekretarisnya, Woo Hee membagikan selembaran informasinya, salah satu pebisnis China bertanya selembaran apa itu. Hang Woo pun menjelaskannya dan diterjemahkan oleh penerjemah untuk para pebisnis yang datang. Hang Woo pun mempresentasikan analisanya untuk meyakinkan para pebisnis kenalan Peng Wol.
"Apa syaratnya dalam penawaran relokasi teknologi ini ?"tanya salah seorang. Dan dijawab Hang Woo bahwa penawarannya kontraknya harus dengan Chun Ha, itu artinya kontrak hanya dengan satu perusahaan saja.
"Itu akan dicantumkan dalam kontrak distribusi. Apakah hanya satu perusahaan... atau sejumlah perusahaan. Tergantung sikap kalian. Kuberi waktu 3 hari. Datanglah jam 6 sore dengan kontraknya"ungkap Hang Woo tegas tak membiarkan para pebisnis berkutik.
Yeo Chi keluar ruangan dengan sedikit kesal.
"Beginilah seharusnya mengerjakan bisnis. Bisnis ini tidak bisa ditangani oleh amatir sepertimu"ejek Hang Woo.
"Kau yakin sekali ? Aku sama sekali belum melihat kontrak apapun"balas Yeo Chi.
"Mau bertaruh ? Yang kalah patuh pada yang menang ?"tantang Hang Woo.
"Apa ?", Yeo Chi tak percaya.
"Kau suka bertaruh, kan ? Atau kau takut ?"tanya Hang Woo.
Yeo Chi pun menerima tantangan Hang Woo untuk menjaga harga dirinya.
"Aku akan memberimu pelajaran bisnis"ujar Hang Woo, yang meremehkan kemampuan Hang Woo. Tanpa mereka sadari Woo Hee melihat keakraban mereka yang sebenarnya keduanya sedang berdebat.
Bun Kwae dan Yoo Bang melapor pada Jang Ryang bahwa rapat telah berakhir.
"Begitu kontraknya ditandatangani,habislah kita.Kita harus cepat selesaikan restrukturisasi"ujar Jang Ryang.
"Masalahnya ada di kepala pabrik. Dia tak bergeming"kata Yoo Bang. Jang Ryang menyuruh memecat kepala pabrik duluan saja, Yoo Bang mengatakan itu akan mengakibatkan kekacauan.
"Apa dia begitu berharga ?"tanya Jang Ryang. "Dia pakar di peralatan medis. Di masa mudanya, dia mendapat medali emas pada olimpiade teknis medis"jawab Bun Kwae. "Tidak hanya pada sesama pekerja Korea, tapi juga dengan pekerja dari luar negeri. Dia sangat dipercaya.Tapi ada hal yang aneh".
"Selesai kerja di pabrik, dia tidak langsung pulang. Dia pergi ke gudang rahasia"tambah Yoo Bang.
"Apa maksudmu 'gudang rahasia' ? Apa yang dilakukannya di sana ?"tanya Jang Ryang.
"Kami tidak tahu. Penjagaannya ketat"jawab Yoo Bang.
"Aku mencium sesuatu. Pertama, cari tahu, apa yang dilakukannya di sana. Kau mencium bau busuk sedikit saja, tendang dia keluar pabrik"pungkas Jang Ryang.

Mo Ga Bi nampak tak tenang menunggu data Hang Woo. Print data Hang Woo keluar ia pun tahu bahwa Hang Woo di adopsi ke Amerika di usia 12 tahun dan dibesarkan keluarga kaya Amerika ditambah ayah kandungnya Choi Jang Ryong yang juga anggota pendiri Chun Ha group tewas bunuh diri. Ga Bi menelepon seseorang dan menyuruhnya menyelidiki penyebab bunuh diri ayah Hang Woo.

Hang Woo mengajak Woo Hee makan malam, Woo Hee asyik dengan makanannya sendiri tidak mengobrol apapun dengan Hang Woo.
"Aku mengajaknya makan, dan dia benar-benar hanya makan"gerutu Hang Woo. "Dengarkan aku, Deputy Cha. Kalau atasanmu melakukan sesuatu...", belum selesai melanjutkan kata-katanya Woo Hee segera memotongnya."Setelah project selesai. Aku akan kembali ke laboratorium".
"Apa keluhanmu ?"tanya Hang Woo. "Kurasa aku tak mempunyai bakat di posisi ini".
"Punya bakat atau tidak, yang menentukan adalah atasanmu"ujar Hang Woo.
"Kenapa kau perintahkan aku ke kantor pusat ?"tanya Woo Hee, namun Hang Woo hanya diam saja dan melahap makanannya. "Kau pasti punya alasan"lanjut Woo Hee.
"Kalau atasanmu memanggil, apakah harus ada alasannya ? Kerjakan pekerjaanmu. Kerja"elak Hang Woo. Tiba-tiba ponsel Woo Hee berbunyi ternyata Yoo Bang yang meneleponnya.
Woo Hee pun mengangkatnya, sontak mendengar nama Yoo Bang disebut Hang Woo agak gimana gitu hahaha. Woo Hee pun memutuskan menemui Yoo Bang karena letaknya tak jauh dari tempat ia makan bersama Hang Woo. Woo Hee pamit pergi, padahal Hang Woo telah menyiapkan hidangan mewah dan wine mahal ckckckc.
Woo Hee menemui Yoo Bang yang ternyata mengajaknya makan, Woo Hee pun makan dengan lahap.
"Tadi kau bilang sudah makan. Kenapa sekarang makanmu lahap ?"tanya Yoo Bang.
"Tadi aku merasa sangat tidak nyaman dan grogi. Sebenarnya, makan dengan orang yang
membuatmu nyaman lebih nikmat"jawab Woo Hee. Lalu Yoo Bang bertanya dengan siapa tadi Woo Hee makan.
"Ada deh"elak Woo Hee lalu minta dituangkan soju, Yoo Bang pun menuangkannya. Yoo Bang menawarkan supaya Woo Hee mencoba soondae, namun Woo Hee malah minta disuapi. Yoo Bang pun menyuapi Woo Hee, dan hal tersebut dilihat Hang Woo. Yoo Bang bertemu pandang dengan Hang Woo namun Hang Woo segera bersembunyi dibalik tembok. Woo Hee bertanya ada apa dengan Yoo Bang.
"Tidak apa-apa. Belakangan ini banyak orang yang membuatku tidak tenang. Aku sudah melihat yang tidak-tidak"ujar Yoo Bang, lalu Yoo Bang kembali menyuapi Woo Hee dan Hang Woo melihatnya dengan geram dari kaca .

Kepala pabrik nampak pulang terakhir, ia keluar dari gudang rahasia lalu menggemboknya. Setelah kepala pabrik pergi datang Han Shin yang membobol masuk.

Keesokan paginya, ruang gudang rahasia berantakan ditambah blueprint yang sedang dikerjakan kepala pabrik hilang dicuri.

Yoo Bang dan Bun Kwae mencoba menemui kepala pabrik yang dikiranya akan bekerja sama namun yang datang bukan kepala pabrik melainkan asisten kepala pabrik dan beberapa teman lainnya. Mereka pun segera mengeluarkan kayu sebagai pentungan, sontak Yoo Bang waspada dan bertanya ada apa dengan mereka. Mereka meminta Yoo Bang menyerahkaan blueprint milik kepala pabrik.
Yoo Bang yang tak tahu menahu mengenai itu tentu saja bingung, tak mengerti maksud mereka.
Yoo Bang minta dijelaskan apa blueprint tersebut, namun mereka bukannya menjawab malah menyerang Yoo Bang dan Bun Kwae dengan kayu petungan tadi. Pertarungan pun tak terelakkan, kedua kubu saling serang, lalu datang kepala pabrik menenangkan.
"Kalian mau jadi preman ? Apa yang akan kalian lakukan ?"seru kepala pabrik, asisten kepala pabriik beralasan mereka harus mendapatkan kembali gambar blueprint milik mereka.
"Sikapmu itu...Aku mengerti situasimu. Tapi kau harus kembalikan blueprint itu"ujar kepala pabrik pada Yoo Bang tentu saja Yoo Bang tak mengerti maksud kepala pabrik.
Presdir Jin nampak menyuntikkan obatnya sendiri, hal itu terlihat sekretaris Mo yang masuk ke ruangannya, Presdir Jin segera memasukkan obatnya. Sekretaris Mo menyerahkan jadwal meeting.
"Batas waktu penawaran transfer teknologi itu...Hari inikah ?"tanya presdir Jin, yang diiyakan Mo Ga Bi.
"Begitu kontraknya ditandatangani. Tak ada lagi yang bisa kita harapkan dari project ini"ujar presdir Jin.
"Kalau tim Direktur Choi menang...Siapa yang akan kau jadikan Wakil Presiden ?"selidik Mo Ga Bi.
Presdir Jin nampak hati-hati menjawabnya. "Haruskah kuserahkan kepada Choi Hang Woo?"
"Masih terlalu dini untuk mempercayai dia"jawab sekretaris Mo.
"Kalau masalah kepercayaan. Beom Jeung lebih baik daripada Hang Woo".
"Dan Nona Yeo Chi ? Tidak kau perhitungkan ?"tanya sekretaris Mo.
"Dia jauh dari mampu sekarang ini"jawab presdir Jin. Sekretaris Mo tersenyum mendengar jawaban Presdir Jin. "Sudah 10 tahun aku melayanimu. Aku yang paling tahu bahwa kau sangat mengharapkan cucumu yang menggantikanmu"ungkap sekretaris Mo. "Kau pikir aku tidak tahu ?".
Hang Woo dan Beom Jeung nampak gelisah menunggu para pebisnis China datang.
"Ada apa ? Kenapa belum ada respon ?"keluh Beom Jeung mondar-mandir.
"Strategimu pasti salah"jawab Yeo Chi enteng. "Kau ingat perjanjian kita ? Kalau projectmu gagal, akuilah kalau kau gagal. Aku takkan membiarkanmu".
"Bagaimana kau takkan membiarkanku ?"tantang Hang Woo.
"You...Fire..."jawab Yeo Chi dan menunjuk Beom Jeung juga.
Lalu datang asisten Hang Woo yang menyuruh mereka keluar.
Ternyata banyak pebisnis China yang datang, bahkan ada tambahan perusahaan China lain yang turut serta.
Akhirnya kepala pabrik menceritakan rahasia alat baruyang sedang ia kerjakan pada Yoo Bang.
"Kalau sudah selesai, akan menjadi terobosan alat medis di seluruh dunia"ujar kepala pabrik.
"Dengan begitu,kita tak perlu melakukan restrukturisasi"sahut Bun Kwae.
"Itu rencanaku. Pabrik akan kembali untung. Dan teman-temanku yang bekerja di sini, bisa bekerja kembali dengan tenang"ungkap kepala pabrik membuka rahasianya.
"Kita bisa umumkan sekarang"ujar Yoo Bang. Kepala pabrik menggeleng, "Tetap saja... 'Bug' nya belum ketemu. Kalau bisa kuatasi. Baru bisa teknologinya diumumkan".
"Dengan itu kau perlu blueprintnya ?"tanya Yoo Bang.
"Aku tak bisa menjamin berapa lama"jawab kepala pabrik.
"Mungkin sulit, tapi kau harus meneruskan penelitianmu ini. Kami akan mencoba menolong"ujar Yoo Bang antusias.
Hang Woo dengan tersenyum penuh arti menemui Presdir Jin.
Hang Woo memperlihatkan kontrak distribusi dengan pebisnis China. Hang Woo juga meminta ijin menggunakan fasilitas abang palace untuk menjamu para pebisnis China, Presdir Jin mengijinkannya.
"Jadi Jang Ryang kalah tanpa perlawanan apapun"ujar Presdir Jin.
"Aku akan segera merubuhkan pabrik Incheon factory".
"Apa tidak terlalu cepat ?"tanya presdir Jin.
"Aku telah mendapatkan produk dari pabrik di Vietnam. Harga produksinya jauh lebih rendah, jadi kita akan mendapat keuntungan"ungkap Hang Woo.
"Kemampuanmu menangani bisnis sangat luar biasa"puji presdir Jin."Posisi Wakil Presiden".
"Kurasa Direktur Park Beom Jeung sangat cocok disitu"jawab Hang Woo.
"Dan bukan kamu ?"tanya presdir Jin.
"Aku ingin belajar lebih banyak darimu, di posisiku saat ini"elak Hang Woo, Presdir Jin tertawa mendengarnya. "Kau,... di usiamu sekarang ini. Kau begitu hebat !"
"Mendengar kata-kata yang anda ucapkan, membuatku sangat bangga". Lalu Presdir Jin menuangkan wine ke gelas Hang Woo dan bertanya mengenai Yeo Chi.
"Dia mengerikan"jawab Hang Woo tenang. Presdir Jin tertawa mendengar pengakuan Hang Woo.
"Kau benar sekali. Dia mengerikan. Tapi bagaimanapun,aku lebih kenal dia daripada siapapun. Dia punya pesona tersendiri. Bukan karena dia cucuku. Karena aku tahu terbuat dari apa orang itu"ungkap presdir Jin. "Seseorang seperti kamu...Kau akan cepat tahu bagaimana memanfaatkannya".
"Apa yang kau harapkan dariku ?"tanya Hang Woo to the point.
"Hah?", sontak presdir Jin terkejut mendengarnya.
"Maaf. Tapi tak sedikitpun aku tertarik dengan Baek Yeo Chi".
"Jadi kau juga pandai membaca pikiran. Kau membaca pikiranku dengan sagat tepat"puji Presdir Jin.
Mo Ga Bi menunggu di depan lift begitu Hang Woo akan pulang.
"Kau nampaknya cukup bodoh dalam memanfaatkan kebaikan hati Bapak Presiden"ujar Mo Ga Bi.
"Aku tahu betul bagaimana kau mengontrol Yeo Chi"balas Hang Woo. "Apa yang kau harapkan dari
orang-orang bodoh di dunia ini ? Wakil presiden? Tidak. Diatasnya"tebak Hang Woo.
"Choi Ja Ryong. Yang meninggal 26 tahun yang lalu. Ayahmu"ungkap Mo Ga Bi, skat mat buat Hang Woo huehehe. "Bukan hanya kau yang pandai memeriksa data orang lain. Kau pasti masih menyimpan dendam kepada Presiden. Kenapa kau memaksa masuk Chun Ha Group?"
"Katakan pada Presiden. Bahwa aku putra Choi Ja Ryong. Tidak akan merubah apa-apa"tantang Hang Woo. "Kau yakin ?"
"Kau sudah lama melayani dia. Kau pasti tahu jawabannya"ujar Hang Woo penuh percaya diri lalu berlalu pergi.

Beom Jeung memastikan apakah Hang Woo akan menutup pabrik di In Cheon, Hang Woo mengiyakan karena ia telah mendapat persetujuan dari Presiden ditambah Peng Wol akan menolongnya.

Acara pesta jamuan untuk para pebisnis China dimulai. Di lain tempat Peng Wol beserta beberapa anak buahnya bersiap-siap menuju suatu tempat.

Hang Woo dengan terpaksa mengajak Yeo Chi berdansa, walau tadinya enggan Yeo Chi pun menerima uluran tangan Hang Woo. Dan Beom Jeung berdansa dengan sekretaris Mo. Woo Hee sampai ditabrak salah seorang peserta dansa karena melamun melihat Hang Woo berdansa dengan Yeo Chi. Hang Woo mengingatkan perjanjiannya dengan Yeo Chi.
"Jadi, kau mau apa ?"tantang Yeo Chi.
"Tunggu saja. Aku sedang memikirkannya"jawab Hang Woo.
"Tapi. Lokasi distribusi gudang...itu kan di pabrik ? Kalau kau lihat lagi, ada banyak tempat bagus lainnya"ujar Yeo Chi.
"Di sana ? Sudah tamat riwayatnya"jawab Hang Woo.
"Apa artinya itu ?"tanya Yeo Chi.
Dan ternyata Peng Wol dan beberapa anak buahnya membawa kayu pentungan akan menyerang pabrik Chun Ha. Peng Wol dengan alat pengeras suara memberitahukan bahwa pabrik ditutup dan menyuruh semuanya pergi meninggalkan pabrik dalam hitungan 10detik. Anak buah Peng Wol mulai menghitung.
Yoo Bang yang tak terima maju, "siapa yang mengirim kalian ? Hang Woo?"tebak Yoo Bang. "Bajingan tengik. Aku takkan minggir sampai mati". Dan pertarungan pun tak terelakkan.

Epilog episode 9

Masih ingat kan Yeo Chi pernah jadi gelandangan gara-gara kabur dari kepolisian karena dituduh sebagai pembunuh pamannya. Dan ia pernah melewati tempat pizza yang ada cameonya si dingdong dari Best Love, nah pemilik tempat jualan pizza mengusir Yeo Chi karena penampilannya yang kumuh dan Yeo Chi bilang kalau dia akan datang lagi dan membeli semuanya bahkan tempatnya, nah di akhir episode ini Yeo Chi mengajak para gelandangan makan pizza di tempat itu, sontak aja pemiliknya tak terima, eh Yeo Chi muncul bilang bahwa dia yang akan membayar semuanya dengan kartu miliknya, Yeo Chi tersenyum aneh tanya ke pemilik pizza apakah ia masih ingat dengannya huehehehe, karakter Yeo Chi makin hari makin lucu wkwkwk.
Writen & Image by Ari
Sahred by PelangiDrama.Net
Don't Repost to Other Site

あり あきな 21 Feb, 2012


-
Source: http://www.pelangidrama.net/2012/02/sinopsis-k-drama-history-of-salaryman_21.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook