[Sinopsis K-Drama] History of The Salaryman Episode 8
Baru 4 bulan kerja sudah dipromosikan jadi Asisten. Kau memecahkan rekor ! teriak salah satu pegawai. Sedang Bun Kwe sebagai seniornya syok, Yoo Bang tertawa kegirangan, orang-orang kantor yang mendengarnya bertepuk tangan untuk Yoo Bang.
Mendadak kertas pengumuman direnggut, Hang Woo berdiri di depan Yoo Bang. Tak mengerti kenapa Hang Woo berada di Chun Ha, Kau sudah gila? Kau pikir kau dimana?. Yoo Bang tak mengerti.
"Dia direktur baru kita" ucap asisten Hang Woo.
"Apa? Direktur baru? Bedebah ini?" ucap Yoo Bang ternganga.
Hang Woo hanya tersenyum sinis, muncul Jang Ryang dan jajaran direksi lain. Terlihat tak suka dengan diangkatnya Hang Woo. Kau bisa saja membodohi Presiden, tapi tidak dengan kami. Jang Ryang mengancam Hang Woo. Sedang terlihat Hang Woo bersikap tenang, begitu juga dengan Beom Jung.
Sekretaris Mo menginformasikan bahwa Para Dewan Direksi menginginkan rapat direksi terkait dengan Hang woo.
" Aku punya alasan tersendiri" jawab Presdir Jin singkat.
Sementara itu di ruang rapat, semuanya sepakat untuk mendepak Choi Hang Woo dari jabatan Direktur Strategis Pemasaran Chun Ha yang sebenarnya sudah dipegang Direktur Jang Ryang. Presdir Jin masuk, semua diam.
"Apakah kalian kasuk-kusuk dibelakangku? Kudengar kalian mengusulkan rapat pemegang saham?" Presdir Jin langsung pada intinya. Memasang muka sangar.
"Yang kami ingin tahu, bagaimana Direktur Jang Cho bisa jadi Direktur disini?"
"Akan kujawab pertanyaanmu. Siapa yang tahu berapa total hutang Chun Ha sekarang?" tanya Choi Hang Woo. Semua terdiam, namun tiba-tiba..
Choi Hang Woo melanjutkan, "Siapa yang tahu berapa bunga dari $2,700,000,085.68? Lebih dari $27 juta.." belum selesai Yoo Bang menanggapi, " $27,000,005.22. Coba saja dihitung pakai kalkulator".
Semau terheran-heran, tak mengira Yoo Bang begitu cerdas? Hang Woo terlihat jengkel. Yoo Bang menjelaskan sejak uji klinis dia mampu mengingat semuanya. Yeo Chi terlihat senang.
"Melunasi hutang? Aku tidak tahu.Karena aku tidak memikirkannya" balas Yoo Bang dengan becanda. Semua orang ikutan tertawa termasuk Presdir Jin.
Hang Woo tak ambil peduli dia mengajukan pertanyaan yang sama ke dewan direksi, semua jadi gelagapan. Hang Woo mengemukaka dia punya jalan keluarnya. Dengan menjual saham Asuransi Chun Ha group! Dengan Go Public, maka nilai saham tersebut akan melonjak 10x lipat.
"Hutang Chun Ha pun akan lenyap. Kita bahkan bisa mendapat keuntungan dari sana!"
Jang Ryang tak terima karena dianggap curang, Hang Woo menyakinkan walau curang namun itu ilegal. Predir Jin puas dengan Hang Woo.
"Dihadapan kita ada $2.7 juta yang harus kita selesaikan. Curang apaan!" kecam Presdir Jin kepada Jang Ryang. Akhirnya sebagian menyambut dengan tepuk tangan, sebagian hanya setengah hati.
Benar saja, harga saham Asuransi Chun Ha melonjak tajam. Rencana Hang Woo dan Beom Jung Berhasil.
"Kalau kau masuk Departemen Pemasaran Strategis, itu permulaan yang bagus" ujar Beom Jung.
Beom Jung menyarankan Hang Woo untuk merekrut Yoo Bang sebagai bawahannya sehingga bisa dikendalikan, jelas Hang Woo tak sudi karena masih dendam pamannya meninggal karena Yoo Bang. Melihatnya saja sudah membuat darahku mendidih!
Di divisi Pemasaran Strategis, Jang Ryang mau tak mau menerima Hang Woo sebagai Direktur baru, dan kini divisi mereka di bagi menjadi 2. Hang Woo dengan langkah percaya diri memperkenalkan dirinya. Terlihat Yoo Bang yang diam.
Hang Woo kembali berorasi, Begitu seseorang membangkang, yang lain akan mengikuti.Lalu semua dalam tim akan mengikuti. Tim tidak akan bekerja dengan lancar. Lalu akan terjadi pemogokan. Siapa yang sadar dirinya tidak kompeten dan pembangkang, silakan keluar!
Mata Hang Woo langsung tertuju ke arah Yoo Bang, menyinggung nilanya yang tertinggi, promosi yang cepat. Ya..Kurasa itu hanya keberuntungan. Yoo Bang sangat-sangat berhati-hati agar tidak didepak.
"Apakah bertemu denganku disini termasuk keberuntunganmu?" Hang Woo menatap benci kepada Yoo Bang.
Yeo Chi sirambut merah menyala datang dengan santainya, heran dengan suasana yang cukup tegang. Kau terlambat. Hang Woo tak peduli walau Yeo Chi cucu Presdir.
"Aku sedikit malas, jadi aku pijat dulu sebelum kesini, kenapa?" ujar Yeo Chi kembali bersikap arogan, dan meminta Hang Woo juga bersikap sama dengan direktur lain, jangan coba-coba 'menyentuhnya'.
Hang Woo menimpakan kesalahan Yeo Chi kepada Bun Kwe dan Yoo Bang sebagai penanggung jawa atas Yeo Chi. Mereka harus menulis permintaan maaf dan mendapat penalti.
Bun Kwe membanting Yoo Bang untuk menyalurkan kekesalaannya. Bun Kwe menyakinkan dirinya bukan karena iri karena Yoo Bang diundang makan malam oleh Presiden. Atau dijadiakan 'Employee of The month', atau karena promosinya. Walau sbenarnya itu benar, dia kesal karena mendapat penalti gara-gara Yoo Bang lalai akan Yeo Chi.
"Dae Gal yang disebelah kampung Joo Won?" tanya Yoo Bang masih nangkring di atas punggung Bun Kwe.
"Itu kampung halamanku!"
Setelah permbiacaraan panjang, rupanya Yoo Bang dan Bun Kwe satu SMA.
"Apakah kau temannya Bong Soo?" tanya Yoo Bang kali ini tak pakai bahasa formal. "Kalau kau temannya Bong Soo, dan kau angkatan ke-3 Young Eleven' Berarti kita 'friend' dong?"
Keduanya pun menyanyikan lagu kebangsaan kampung halaman mereka. Selesai bernyanyi, mereka tertawa lepas, Yoo Bang menjitak Bun Kwe yang tak berkutik tak berani membalas. Yoo Bang tertawa lepas kembali.
"Sepertinya moodmu hari ini sudah bagus" sindir Woo Hee."Tahan 'puch bag' nya" Hang Woo pun meninju dengan sangat keras sehingga WOo Hee terasa dan terhempas.
Gantian Woo Hee meminta dia yang menahan puch bag, merasa Woo Hee tak bisa memukul keras, dia tenang-tenang saja. Namun wajah Hang Woo yang kena pukul, darah mengalir dari hidungnya.
"Pukulanmu bagus,tapi kau tak bisa menerima pukulan" ucap Woo Hee puas, lalu melenggang kangkung pergi.
Kini giliran Hang Woo yang diundang makan malam dengan Presdir Jin ditemani Yeo Chi. Dia puas dengan jabatan barunya tapi ada satu hal yang tidak membuat dirinya puas,
"Di departemenku, ada seseorang yang tak seharusnya ada disana". Hang Woo langsung memandang Yoo Bnag yang pura-pura bego.
Yeo CHi langsng salah paham, mengira dirinyalah yang dimaksud Hang Woo.
"Kau mau tahu siapa yang akan keluar dari kantor ini duluan?" teriak Yeo Chi jelas tak senang.
Presdir Jin melerainya. Dia meminta Hang Woo mengajar Yeo Chi cara berbisnis. Yeo Chi protes, Hang Woo menolak langsung.
"Apakah posisi Wakil Presiden tetap kosong karena Yeo Chi?" Hang Woo pun terang-terangan mencemaskan masa depan Chun Ha jika Yeo CHi sebagai Wakil Presiden.
Yeo Chi jelas tersinggung, kurang ajar! Beraninya kau!. Presdir Jin menyuruh Yeo Chi diam, "Besok ada pengumuman penting.Besok kau akan tahu siapa Wakil Presiden disini"
Hal ini menyebabkan rasa kejutan sendiri bagi Yoo Bang, Bun Kwe menyadarkannya dari lamunan. Orang seperti kita mana mungkin bisa dapat kesempatan itu, tolol!. Namun Yoo Bang punya pikiran lain.
"Ya. Aku jadi paham dirimu. Kau tidak lebih hanya sekedar cucu Presiden" sergah Hang Woo sinis saat mendengar Yeo Chi ingin protes.
Yeo Chi menatap sengit kearah Hang Woo, "Kau bisa tutup mulut?"
"Bilang saja kalau kau tidak mau masuk kantor karena aku" balas Hang Woo santai.
Kini tinggal Direktur Jang Ryang dan Hang Woo, "Aku akan ambil kesempatan ini
mewakili Departemenku". Kalimat ini membuat geram Jang Ryang karena sama saja menyerobot tugasnya.
"Di departemen ini ada dua tim. Maka kesempatannya bukan hanya satu" balas Jang Ryang.
"Mari bertaruh, yang kalah harus mengundurkan diri" pungkas Hang Woo.
"Kau meremehkanku"
Sekretaris Mo Ga Bi terlihat sangat kesal dengan keputusan Presdir Jin, Yeo Chi datang mencari kakeknya.
"Apakah dia sakit? Aku disini untuknya. Kenapa mencari orang lain untuk jadi Wakil Presiden?" sengit Yeo Chi.
Sekretaris Mo tertawa kecil yang dianggap ejekan bagi Yeo Chi, "Semua orang di
Chun Ha menertawakanmu"
"Baiklah. Kalau tak ada yang menghargaiku, akupun akan ikut project itu! Aku akan menjadi Wakil Presiden dengan kemampuanku sendiri!"
"Gunakan Choi Hang Woo. Kalau kau bergabung dengan tim lain lalu Choi Hang Woo menang, maka kau akan kehilangan posisi Wakil Presiden. Tapi kalau kau bergabung dengannya, kau bisa mencuri kemenangannya.Hanya dengan itu kau bisa menjadi Wakil Presiden"
Di ruang rapat, Jang Ryang mengumumkan mereka bebas menentukan akan ikut tim siapa, tim Jang Ryang atau tim Hang Woo.
"Kau lupa satu hal! Semua yang bergabung dengan tim yang kalah, harus mengundurkan diri dari perusahaan" jelas Hang Woo yang mengagetkan semua pegawai.
Ah tidak! Yoo Bang bersitegang dengan Bun Kwe yang memaksa ikut tim Hang Woo. Keduanya bertengkar karena Bun Kwe cemas dirinya akan dipecat jika ikut tim yang salah.
"Ah apa itu?" Yoo Bang menunjuk arah lain, Yeo Chi dan Bun Kwe menenggok. Yoo Bang langsung menjitak Bun Kwe.
"Geez... Kenapa diam saja? Kupikir kau membencinya!" tanya Yoo Bang pada Yeo CHi.
Yeo Chi melenggang pergi setelah menyatakan akan ikut tim Choi Hang Woo. Apa?!
Keputusan yang berat untuk Yoo Bang.
Sementara itu, Yoo Bang dan Bun Kwe belum masuk ke tim manapun. Bun Kwe memaksa Yoo Bang ke ruangan Hang Woo. Yoo Bang mendesah. Hidup kita tergantung pada ini! Jangan keras kepala!. Bun Kwe kembali memujuk Yoo Bang.
Sementara itu, di ruangan Hang Woo mulai ramai, di ruangan Jang Ryang sepi hanya ada dia. Sepertinya kita harus menyewa ruangan yang lebih besar. Kau ternyata lebih populer dari yang kukira. Beom Jung memuji Hang Woo.
Anggota telah banyak di kubu Hang Woo. Hang Woo sendiri tentu senang asal jangan ada manusia yang bernama Bun Kwe, Yoo Bang dan terutama Yeo CHi, namun pintu terbuka..tada! Yeo Chi datang dengan senyuman.
Minumna menyembur semua dari mulut Hang Woo. "Semua bebas memilih bukan? Aku ingin bergabung di tim ini".
Hang Woo berubah menjadi kecut, benar-benar bukan rencana dia memasukan Yeo Chi ketimnnya.
Direktur Jang Ryang bete sekali, tak ada yang memilihnya. Yoo Bang dan Bun Kwe yang kini wajahnya lebam-lebam datang. "Ruangannya ada diujung sana" Jang Ryang sedikt sewot mengira mereka salah kamar.
Namun tak disangka, mereka malah masuk dan duduk.
"Kami telah memutuskan untuk bersamamu, Tuan. Wah, teganya mereka. Padahal mereka baru mengenalnya. Mereka memang murahan!"
Jang Ryang mulai menanggis terharu, "Tadinya aku akan keluar bila tak seorangpun datang..."
Pertaruangan antara Yoo Bang dan Choi Hang Woo kini dimulai. Tak ada yang netral dalam kompetisi ini. Menang atau kalah. Hidup atau mati.Ambil semuanya. Atau tidak sama sekali.
Kini baik kubu Hang WOo atau Kubu Jang Ryang berusaha keras untuk membuat proposal riset. Kita harus hati-hati dengan Baek Yeo Chi. Bisa saja dia itu mata-matanya Yoo Bang! Hang Woo jelas tak menyukai Yeo Chi.
Keadaan Woo Hee juga tak kalah menyedihkannya, kini dia dikambing hitamkan atas kesalahan teman sekantor yang memfitnah Woo Hee kasar kepada konsumen yang komplain. Padahal temennnya sendirilah yang melakukannya.
Di luar melalu pintu kaca Yoo Bang melihat semuanya, merasakan simpati buat Woo Hee.
Teman-teman kerja Woo Hee di luar berniat mengerjai Woo Hee namun ditolong oleh Yoo Bang. Oh ya! Suara itu! Suara itu! Kau yang menjawab komplain pelanggan, bukan? Aku kesini untuk melaporkan itu. Siapa atasan kalian? Siapa!Siapa namamu? Hah? Diam disitu!. Yoo Bang jelas hanya menggertak mereka.
Woo Hee senang Yoo Bang datang dan membelanya. Woo Hee membawakan data-data yang diperlukan Yoo Bang. Sebenarnya aku tak enak meminta ini, tapi bisakah aku menginap di rumahmu beberapa hari? Banyak yang harus kukerjakan dirumah,tapi tempatku gelap dan tak ada internet.
Woo Hee yang sudah kenal baik Yoo Bang tentu memberikan ijin.Tinggalah disana sampai projectmu selesai.
"Kau pikir aku tidak tahu kalau kau mengerjakan project itu disini, huh? Kau senang bekerja sendiri tanpa melibatkan aku? Kau senang?" gumam Yeo Chi lirih kepada Hang Woo yang sedang tidur.
Hang Woo tak sadar mengangguk. Ya aku senang. Hang Woo terbangun, kaget melihat Yeo Chi di kamarnya. Keluar!
Ini kamarku. Sampai kau selesai mengerjakan proposal itu.Kau bisa tidur ruang tengah. Yeo Chi mulai memberesi barang-barangnya.
"Kau ini preman atau setan?" Hang Woo kesalnya sampai keubun-ubun.
"Sudah kau dapat bahan untuk projectmu?" tanya Woo Hee.
"Sudah, Tapi ternyata tidak mudah. Ada banyak kelemahan. Kurasa aku malah membuatnya jadi lebih buruk".
Yoo Bang menyuruh WOo Hee makan masakan yang sudah disiapkan dirinya.
Woo Hee selagi makan sekaligus melihat Yoo Bang yang binggung bercampur stress dan juga membuat keribuatn, memukul-mukul meja dengan pena layaknya pemain drum. Menggebrak-gebrang meja, tuuuuuuuu...suara gumamam panjang Yoo Bang.
Keadaan tak jauh beda di kediaman Hang Woo. Dan akhirnya Hang Woo menemukan lokasi pabrik yang cocok untuk bahan riset proposalnya. DIa buru-buru menyembunyian dari Yeo Chi. Apa itu? Kenapa kau sembunyikan dari timmu sendiri? Hey!.
Woo Hee melanjutkan pekerjaan Yoo Bang, kini dia mmebantu Yoo Bang yang tengah terlelap tidur.
-Kau menemukan sesuatu?- Beom Jung
-Ya, bom-nya!- Hang Woo
-Aku ingin tahu, kita bicara diluar saja?- Beom Jung
Mereka tak sadar Yeo Chi sudah bangun, melihat keduanya yang sedang asik masuk menggosip dirinya.
-Kalau dia bangun pasti rese'. Kuceritakan besok pagi saja. Aku tak tahu kalau Baek Yeo Chi se rese' ini- Hang Woo
-lni belum apa-apa. Mulut bawelnya sudah cukup jadi alasan untuk memasukkan sabun kedalamnya- Beom Jung.
-lni yang pertama kalinya aku melihat orang yang begitu rese'...- Hang Woo.
Tak pelak keduanya langsung berhenti karena kaget. Kau pikir dirimu tak rese? Apa memasukan sabun ke mulutku? Kalian ingin mati??. Keduanya seketika salah tingkah.
Rupanya Yoo Bang hanya bermimpi.
Dia melihat sebuah laporan yang telah lengkap, buru-buru Yoo Bang membangunkan Woo Hee. "Bagaimana kau bisa tahu begitu banyak tentang perusahaan ini?" tanya Yoo Bang.
"Aku pernah kerja di bagian administrasi".
Rupanya kedua kubu menyoroti perusahaan yang sama. Sebuah anak cabang perusahaan CHun Ha group. Perusahaan pernah menguasai 80% pasar farmasi dalam negeri. Dan telah di ekspor ke 40 negara. Tapi tetap rugi $50 juta setiap tahun. Masalah terbesar adalah biaya pegawai, dan organisasi yang malas.Tumbuhnya perusahaan China dan berkurangnya pasar luar negeri juga salah satu masalah besar. Sederhananya, perusahaan busuk dari dalam keluar!
"Ini seperti menyerahkan orang mati kepadamu" ujar Jang Ryang.
"Semua orang bisa menutupnya! Tapi apa artinya korporasi? Keuntungan itu penting, tapi kita semua disini kan untuk mencari hidup yang lebih baik?"
Di lain pihak, Hang Woo merencanakan menutup, pabrik dijadikan gudang lalu disewakan. "Kau tahu, Incheon adalah kota yang penting dalam perdagangan dengan China dan Asia Tenggara. Kalau berhasil, kita akan dapat keuntungan besar dari sini"
Dan pada akhirnya Jang Ryang dan kroni-kroninya akan didepak.
Sama halnya dengan kubu Jang Ryang, Presdir Jin juga puas dengan presentasi kubu Hang Woo.
Kalau pabrik ditutup maka yang menang pihak Hang Woo, kalo kembali beroperasi Jang Ryang yang menang.
Pertarungan yang seseungguhnya dimulai.
Di pabrik Chun Ha di Incehon, terdapat karyawan yang melakukan demo. Tak jauh Jang Ryang dan Yoo Bang mengawasi keadaan.
"Lebih buruk dari yang kuduga. Apa mungkin bisa mendapat keuntungan dari sini?" Jang Ryang dan Bun Kwe sama-sama cemas. Yoo Bang tetap bersikeras mereka harus mencoba merekonstruksi kembali pabrik tersebut.
Di luar pabrik, para pegawai sebelum memulai bekerja melakukan rutinitas untuk menambah semangat oleh kepala pabrik. Terlihat Han Shin yang sedang menyamar sebagai orang mongolia. Bun Kwe, Jang Ryang dan Yoo Bang mendatangi, bermaksud menemui kepala pabrik.
Jang Ryang mengabarkan akan memangkas biaya operasional sampai 50%. Kau tahu berapa banyak orang yang akan kupecat dengan tanganku? Kepala pabrik menolak mentah-mentah.
"Kali ini kau tidak perlu melakukannya sendiri. Mereka yang akan melakukannya" Jang Ryang menunjuk Bun Kwe dan Yoo Bang.
Kepala pabrik pergi tanda tetap bersikukuh menolak. Tidak ada pilihan lain. Kita harus memberhentikan 50% dalam 2 minggu. Atau Choi Hang Woo akan menang. Jang Ryang mencoba mencamkan mereka.
Han Shin memberikan informasi mengenai Peng Wo. seorang bisnisman, tapi dia juga seorang mafia. Dia punya hubungan dekat dengan orang-orang Chinese., kalau ada wanita di sekitar dia, dia jadi panik. Hang Woo memikirkan rencana untuk menggaet Peng Wol ke pihak dia.
Pang Wol ditempat peti kemas miliknya, saat Yeo Chi datang. Melambaikan tangan kearahnya. Hei kamu, kesini. Yang botak itu! Buka kacamatanya. Coba wajah bego dikit ! Ok, ketemu juga. Senang bertemu denganmu.
Yeo Chi menyalami Peng Wol. Yeo Chi menyatakan langsung dia ingin berhubungan bisnis dengannya. Masih dengan sikap arogannya, dia meminta mereka berbicara 4 mata. Peng Wol yang 'alergi' wanita sesungguhnya, mengajak Yeo Chi jalan-jalan.
Yoo Bang yang datang dengan Bun Kwe melihat sekilas kepergiaan Yeo Chi dengan pria berbotak tersebut.
Namun Hang Woo salah sangka.
Note Author :
Satu hal yang saia sukai dengan karakter Yoo Bang, dia berani mengambil keputusan yang berbeda walau beresiko besar! Dia juga mempunyai ambisi yang besar namun tak di perlihatkan dengan jelas. Bisa dibuktikan dengan sikap dia yang tak memihak Hang Woo yang secara kalkulasi dia lebih diunggulkan menang di pertarungan antara Jang Ryang.
Lalu keputusan dia untuk tetap mempertahankan pabrik yang nyata-nyata bagi sebagian orang sperti Hang Woo yang realitis, menutupnya jalan yang tepat.
Yoo Bang memang unik dan berbeda. Dia merangkak dari bawah sebagai pegawai rendahan, kini dengan usaha yang keras dan tentunya sedikit keberuntunga dia masuk dalam jajaran eksekutif! Dia jelas-jelas tak akan berkerja sama dengan musuhnya. Dan akan diperlihatkan keunikan dan Yoo Bang yang berbeda dari pegawai kebanyakan di episode-episode mendatang. Dan saia yakin, Yoo Bang pantas untuk sukses dikemudian hari.
Epilog..
"Aku sangat menyukaimu. Apapun yang kulakukan padamu! Setanpun akan senang. Memangnya kita apa ? Kita itu "Young Eleven!' Bukan 9 atau 10! Tapi 11 ! Sadarlah!" teriak Yoo Bang sambil membully atasaannya itu tanpa ada balasan, Bun Kwe pasrah.
Shared by pelangidrama
Don't shared at other site please, respect us!
HarleQueen 16 Feb, 2012
-
Source: http://www.pelangidrama.net/2012/02/sinopsis-k-drama-history-of-salaryman_16.html
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com Share on Facebook